• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA KELUARGA Pada Masa Pandemi COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DINAMIKA KELUARGA Pada Masa Pandemi COVID-19"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah atas kehadiran Illahi Robbi, buku Dinamika Keluarga Selama Pandemi COVID-19 dapat terbit pada akhir tahun 2020. Dinamika Keluarga pada Masa Pandemi COVID-19 xiii praktik gizi seimbang dan pelayanan kesehatan yang optimal pada masa kehamilan.

MENGUKUR CINTA PASANGAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Bentuk cinta segitiga (intensitas masing-masing komponen cinta) terlalu kecil sehingga tidak cukup untuk mempertahankan atau mengembangkan suatu hubungan cinta. Skala Cinta Segitiga didasarkan pada teori cinta segitiga Sternberg yang mengukur kekuatan atau intensitas komponen keintiman, gairah, dan komitmen.

Tabel 1 : Kuadran Cinta  ATTRACTION
Tabel 1 : Kuadran Cinta ATTRACTION

KELUARGA BAHAGIA RAKYAT SEJAHTERA

Kemudian, konsep keluarga bahagia dapat melahirkan harga diri atau maruah diri dalam diri anak-anak. Sehubungan itu, ibu bapa hendaklah menunjukkan teladan yang baik kepada anak-anak mereka dalam menangani masalah.

KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM MASA PANDEMI

Pandemi Covid-19 telah memukul sistem lingkungan terbesar (makrosistem) yang tentunya berdampak sangat besar terhadap lingkungan terkecil (mikrosistem) yaitu keluarga. Pilihan yang diambil pemerintah dalam menyikapi pandemi Covid-19 akan berdampak pada kesehatan ibu dan anak. Pandemi Covid-19 telah memukul sistem lingkungan terbesar (makrosistem) yang tentunya berdampak sangat besar terhadap lingkungan terkecil.

Situasi pelayanan obstetrik pada masa pandemi Covid-19 dan memasuki era new normal, https://www.ibi.or.id/. Dampak pandemi COVID-19 terhadap pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA): studi kasus di lima wilayah di Indonesia.

AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DI MASA PANDEMI COVID-19

KETERSEDIAAN LAYANAN KESEHATAN MATERNITY PADA MASA PANDEMI COVID-19. bayi baru lahir, serta kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Artikel tersebut membahas permasalahan aksesibilitas layanan kesehatan ibu pada masa dan pasca pandemi Covid-19 dari perspektif pekerjaan sosial. Saat ini, pandemi Covid-19 sedang menguji ketahanan sistem layanan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Gelombang pertama ini diperkirakan akan terus berdampak pada sistem layanan kesehatan dalam jangka waktu yang lama. Analisis Perkembangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di RSUD Sampang (Analisis Perkembangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di RSUD Sampang).

Tabel 1 Masalah dalam Mengakses Pelayanan Kesehatan
Tabel 1 Masalah dalam Mengakses Pelayanan Kesehatan

DAMPAK PERCERAIAN

PADA PENELANTARAN ANAK

Anak korban perceraian ada yang ditelantarkan dan ada pula yang dirujuk ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Anak terlantar merupakan anak yang berisiko kurang terlindungi dari kekerasan karena tidak mendapat pengasuhan dari orang tuanya akibat perceraian. Data Masalah Kesejahteraan Sosial Anak di Indonesia Tahun 2020 No. Jenis Masalah Kesejahteraan Sosial Anak Nomor.

Tabel di atas menunjukkan bahwa anak terlantar dan balita terlantar merupakan salah satu kategori permasalahan kesejahteraan sosial anak. Di masa pandemi Covid-19 ini, penanganan kasus kesejahteraan sosial anak yang ditangani oleh Dinas Pekerja Sosial mengalami peningkatan.

Gambar 1.1 Perkembangan Otak Anak Terlantar Usia 3 tahun  Untuk  pengasuhan  alternatif  bagi  Balita  terlantar  dan  anak  terlantar  di  Indonesia  sudah  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah  no  44  tahun 2017 dan Permensos no 30/HUK/2011, yaitu sebai
Gambar 1.1 Perkembangan Otak Anak Terlantar Usia 3 tahun Untuk pengasuhan alternatif bagi Balita terlantar dan anak terlantar di Indonesia sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah no 44 tahun 2017 dan Permensos no 30/HUK/2011, yaitu sebai

PERCERAIAN DI MASA PANDEMI COVID-19

MASALAH DAN SOLUSI

Dalam disiplin ilmu komunikasi, perilaku komunikasi perceraian dalam rumah tangga merupakan bagian dari pola komunikasi. Hal ini pada akhirnya menimbulkan konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan dan berlarut-larut, sehingga perceraian menjadi solusinya. Berdasarkan fenomena perceraian yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 di Kota Bandung, dapat diketahui bahwa penyebab perceraian pada umumnya disebabkan oleh konflik dalam rumah tangga yang disebabkan oleh permasalahan ekonomi, ketidakseimbangan aktivitas dan waktu bersama, kekerasan dalam rumah tangga. (KDRT), perubahan pola, komunikasi, faktor usia dalam membangun rumah tangga.

Pasalnya, setiap pasangan suami istri melewati tahapan perkembangan psikologis yang berbeda-beda, dan tentunya permasalahan rumah tangga yang berbeda pula. Secara umum faktor penyebab perceraian di Kota Bandung pada masa pandemi COVID-19 terjadi karena adanya konflik dalam rumah tangga yang disebabkan oleh permasalahan ekonomi, ketidakseimbangan aktivitas dan waktu bersama, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perubahan pola komunikasi, faktor usia ketika membangun tangga rumah.

KEGANASAN RUMAH TANGGA

SEMASA TEMPOH PERINTAH KAWALAN PERGERAKAN DI MALAYSIA

Kemudian, keganasan rumah tangga yang berlaku dalam tempoh PKP adalah lanjutan daripada konflik keluarga yang telah berlaku sejak sekian lama. Keganasan rumah tangga semasa PKP bukan sahaja berlaku antara suami dan isteri, tetapi juga berlaku kepada ahli keluarga yang lain. Kerana individu yang menjadi mangsa keganasan rumah tangga akan menganggap bahawa rumah adalah tempat yang berbahaya bagi mereka.

Sikap prihatin ini amat membantu sekiranya berlaku kes keganasan rumah tangga dalam masyarakat setempat. Keganasan rumah tangga merupakan masalah sosial yang telah wujud sejak sekian lama dan sedang berlaku dalam kalangan masyarakat di negara ini.

SOKONGAN SOSIAL KEPADA

IBU TUNGGAL SEMASA PANDEMIK COVID-19 DI MALAYSIA

Kesan pandemik COVID-19 telah meninggalkan beberapa kesan kepada ibu tunggal, terutamanya dari segi fizikal dan psikologi. Oleh itu, jelas ibu tunggal memerlukan sokongan sosial untuk meneruskan kelangsungan hidup mereka dalam situasi semasa pandemik COVID-19. Keperluan sedemikian adalah penting bagi ibu tunggal untuk meneruskan kelangsungan hidup mereka semasa krisis COVID-19.

Sokongan sosial dalam bentuk perhubungan dan perhubungan sosial merupakan faktor perlindungan yang kuat untuk ibu tunggal dalam situasi krisis COVID-19. Oleh itu, sokongan emosi harus diberikan kerana dalam situasi tertekan akibat pandemik COVID-19, ibu tunggal berisiko terdedah kepada masalah psikologi yang menyusahkan.

KEIBUBAPAAN SEMASA PERINTAH KAWALAN PERGERAKAN DI MALAYSIA

Hasil kajian Carlson (2014) dan Newland (2015) mendapati ada kaitan antara kesejahteraan pasangan suami isteri (marital well-being) dengan kesejahteraan anak-anak dan keluarga. Ibu bapa mempunyai peranan yang berbeza terutamanya sebagai pendidik, maka amat penting untuk menjadi role model kepada anak-anak (Thompson, 2017). Akta Kanak-Kanak 2001 menjelaskan bahawa ibu bapa atau penjaga bertanggungjawab untuk memenuhi keperluan semua kanak-kanak tua.

Akta Kanak-Kanak 2001 (Malaysia) menjelaskan bahawa ibu bapa atau penjaga adalah orang yang bertanggungjawab untuk memenuhi keperluan kanak-kanak di bawah umur 18 tahun dari semua aspek perkembangan kanak-kanak (UNCRC). Tanpa mengira keadaan ibu bapa atau persekitaran, aktiviti ibu bapa seperti menjaga, mengawal dan membangunkan anak akan terus berlaku (Hoghuhi, 2004).

KESAN TEKANAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN KEKELUARGAAN

Tekanan akibat kerja akan menghalang pekerja daripada memenuhi tekanan negatif terhadap kehidupannya di rumah. Tidak mustahil pasangan dan anak-anak mencari teman pengganti, seperti bahan terlarang, gajet dan media sosial apabila perkara ini berlaku. Masa yang kita habiskan bersama tidak semestinya terlalu lama, kerana anak-anak hanya mahukan perhatian daripada ibu bapa.

Oleh itu, elakkan menggunakan bahasa kesat terhadap kanak-kanak dan gunakan bahasa yang positif. Jika anak-anak memberi kerjasama yang baik semasa anda membuat kerja rumah di rumah, jangan lupa untuk memuji mereka.

SEMANGAT BERWIRAUSAHA BERSAMA KELUARGA

DI MASA PANDEMI COVID-19

Hasil survei yang dilakukan dan dipublikasikan: kata penggagas OK OCE dan Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19, Sandiaga Salahuddin Uno. Mayoritas masyarakat yakni 79 persen menilai kondisi perekonomian mereka saat ini lebih buruk dibandingkan sebelum wabah Covid-19. Begitu pula dengan 84 persen masyarakat yang menilai kondisi perekonomian nasional lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Dengan fenomena masa pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, berdasarkan survei terhadap pemangku kepentingan ABCGM yang terdiri dari lima unsur (akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, dan media), banyak wirausaha baru yang lahir dari lingkungan keluarga. Berikut lima tips bagi bisnis keluarga untuk terus beradaptasi dan menghadapi krisis Covid-19.

DAMPAK COVID-19

TERHADAP RUMAH TANGGA

Makna hidup merupakan tanggung jawab setiap individu untuk mencarinya dan bukan tanggung jawab orang lain karena individu akan merasakannya ketika ia merasakan makna dalam hidupnya. Spiritualitas, kebebasan dan tanggung jawab bisa optimal tergantung pada pilihan yang ingin diambil setiap individu. Jika ketiga aspek tersebut hilang, maka individu akan sulit menemukan makna dan tujuan hidup. Manusia perlu terus mencari makna hidup untuk mempertahankan eksistensinya. Semakin seseorang mampu mengatasi dirinya sendiri, maka ia akan semakin mengarah pada suatu tujuan, sehingga ia menjadi individu seutuhnya. Proses ini memerlukan tanggung jawab pribadi setiap individu, karena tidak ada seorang pun yang mampu memberikan pemahaman dan menemukan makna, serta makna hidup kita di luar diri kita sendiri.

Makna hidup berkeluarga yang mana yang akan dipilih oleh masing-masing individu, mereka dapat dengan leluasa memilih untuk memaknai kehidupan berkeluarga yang baik tanpa perceraian atau memilih kehidupan berkeluarga dengan perceraian, yang tentunya akan merugikan individu dan juga orang-orang terdekatnya. Makna hidup manusia sangat beragam, dan manusia merupakan makhluk yang selalu berusaha menciptakan makna dengan hidupnya.

KEPUASAN PERNIKAHAN

Tidak ada pasangan suami istri yang mengira pasangannya akan memilih orang lain lagi atau bisa dikatakan sedang memikirkan perceraian. Saling percaya merupakan salah satu kenikmatan yang patut dimiliki oleh seorang suami istri (Fahrudin, 2012). Tidak ada pasangan yang mendominasi pasangan lainnya dan keputusan rumah tangga diambil bersama-sama, yang memotivasi dan menginspirasi suami istri untuk hidup bersama adalah keinginan akan kepuasan dalam pernikahan (Fahrudin, 2012).

Bagi pasangan yang sudah menikah secara sah, seks juga menjadi kebutuhan yang harus didapatkan oleh suami istri. Oleh karena itu, kepuasan pernikahan sebagai pasangan tidaklah sama antara satu pasangan dengan pasangan lainnya.

OPTIMALISASI GIZI

PADA PERIODE KEHAMILAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Melengkapi kecukupan gizi ibu hamil di masa pandemi COVID-19 Mengoptimalkan gizi selama kehamilan mempengaruhi status gizi ibu yang pada akhirnya berdampak pada perkembangan imunitas ibu dan janin. Selain dampak pandemi Covid-19 terhadap ibu hamil, kecukupan gizi selama kehamilan sangat menentukan status kesehatan ibu. Pelayanan kesehatan selama kehamilan di masa pandemi COVID-19 Ibu hamil telah diberikan edukasi agar dapat tetap menaati protokol kesehatan saat mengunjungi fasilitas kesehatan.

Jumlah ibu hamil yang menerima layanan ANC langsung di fasilitas kesehatan mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Diperoleh dari https://covid19.go.id/p/protokol/protokol-b-4-petunjuk-politik-jasa-kesehatan-ibu-dan-bbl-pada-masa-pandemi-covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Gambar 2. Berbagai Alasan Terhentinya Pelayanan Kesehatan selama Masa  Pandemi Covid-19 berdasarkan Laporan Kajian Cepat Kesehatan
Gambar 2. Berbagai Alasan Terhentinya Pelayanan Kesehatan selama Masa Pandemi Covid-19 berdasarkan Laporan Kajian Cepat Kesehatan

PAMDEMI COVID-19 DAN PERCERAIAN DI JAWA BARAT

Salah satu provinsi di Indonesia dengan angka perceraian tertinggi di masa pandemi COVID-19 adalah Jawa Barat. Sekilas Kasus Perceraian di Jawa Barat Saat Pandemi COVID-19. Pada Senin, 28 Agustus 2020, beredar video yang memperlihatkan puluhan pasangan suami istri berdiri antre panjang di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bandung. Daerah lain yang mengalami angka perceraian tinggi di masa pandemi COVID-19 adalah Kabupaten Sumedang.

Dari berbagai pendapat di atas terlihat bahwa perceraian di Jawa Barat pada masa pandemi COVID-19 tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor seperti permasalahan ekonomi, disharmoni, kekerasan dalam rumah tangga (DV), perselingkuhan. Oleh karena itu, pekerja sosial dapat memberikan konseling di tengah pandemi Covid-19 melalui layanan online dengan berpedoman pada protokol pemberian layanan online yang tertuang di dalamnya.

Gambar

Tabel 1 : Kuadran Cinta  ATTRACTION
Gambar  1 di atas memperlihatkan intensitas setiap komponen cinta  dalam keadaan seimbang dan merupakan gambaran ideal dari kekuatan ketiga  komponen cinta
Gambar 2 : Berbagai Bentuk Segitiga Cinta berdasar  Dominasi Salah Satu Komponen
Gambar 3  : Intensitas Cinta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Botha Department of Physics, Nelson Mandela University, P O Box 77000, Port Elizabeth, 6031, South Africa [email protected] Keywords: nano template, diblock copolymer, wet

1S1 English Education Department, Faculty Teacher Training and Education, Nahdlatul Ulama University of Surabaya Surabaya, Indonesia [email protected] 2S1 English