DINAMIKA TANAH DAN KEGEMPAAN
KODE MK: 08013152053
TOPIK KE – 2
IDENTIFIKASI SUMBER GEMPA
Disusun oleh:
Yusep Muslih Purwana Prodi Teknik Sipil FT UNS
Lab. Mekanika Tanah FT UNS, Jl Ir Sutami 36 a Surakarta
1
DEFINISI
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang diakibtakan oleh
pelepasan energi secara tiba-tiba dari lapisan lithosphere yang merambat melalui gelombang seismic. Disebut juga tremor atau temblor. ( wikipedia, 2019)
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
2
Sumber Gempa Bumi
• Volcanoes activity 7%
• Tectonic Karena interaksi plat
tektonik (subduksi dan sesar), > 50%
gempa
• Runtuhan Misalnya pada aktifitas penambangan bawah tanah
• Explosion misalnya ledakan nuklir, dll
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
3
Volcanic Earthquake
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
4
• Mungkin terjadi akibat
pergerakan magma di bawah lapisan tanah.
• Bisa juga terjadi akibat aktifitas tektonik seperti di Gunung
Kilauea (Hawaii)
• Letusan Gn. St. Helens di USA
menimbulkan gempa M S 5.1
yang mengakibatkan longsoran
lereng besar.
Model Sumber Gempa Tektonik
1. Subduksi
Merupakan model sumber gempa dari data seismotektonik yang sudah teridentifikasi dengan baik. Parameter dari model ini meliputi lokasi subduksi yang dituangkan dalam koordinat latitude dan longitude, kemiringan bidang subduksi (dip), rate dan b-value dari area subduksi yang bisa didapatkan dari data gempa historis, serta batas kedalaman area subduksi.
2. Fault (sesar)
Merupakan model sumber gempa tiga dimensi. Parameter-parameter yang diperlukan untuk analisis probabilitas dengan model sumber gempa sesar adalah fault trace, mekanisme
pergerakan, slip-rate, dip, panjang dan lebar fault.
3. Background
Model ini memprediksikan bahwa kejadian gempa yang lebih besar kemungkinan dapat terjadi di daerah sekitar gempa-gempa kecil sampai sedang yang telah terjadi sebelumnya. Model sumber gempa background ini sangat sesuai untuk daerah yang data tektoniknya belum teridentifikasi dengan jelas, tapi di daerah tersebut mempunyai sejarah kejadian gempa.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
5
Tectonic Earthquake
Subduction
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
6
• Ada beberapa bagian dari plat lithosphere yang naik dan ada juga yang turun
• Apabila 2 plat bertabrakan dengan proses disebut subduction. Kejadian seperti ini sering mengakibatkan gempa besar.
• Pada daerah sekitar subduksi ini terkadang terdapat aktifitas vulkanik.
Megathrust
Megathrust adalah Zona Subduksi yang memiliki sejarah gempa yang memiliki banyak gempa berkekuatan 8,0 hingga 9,0
Contoh megathrust:
1. Sunda Megathrust yang berada di Sumatra yang membentang dari Selat Sunda hingga Kepulauan Nikobar
2. Chile 3. Jepang
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
7
Zona Benioff
• Zona Benioff merupakan suatu zona miring yang terentang melalui kerak bumi dan mantel atas sepanjang suatu tepian benua.
• Zone ini merupakan zone subduksi
namun memiliki sudut tukik yang curam dan tajam.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
8
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
9
Tectonic Earthquake
Sesar/Fault
Gempa Runtuhan
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
10
Ladakan Nuklir
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
11
Lokasi Sumber Gempa Bumi
• Data Lokasi Epicenter:
- Latitude - Longitude
• Data Lokasi Hypocenter:
- Latitude - Longitude - Depth
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
12
Epicentral/Hypocentral Distance
By: Yusep Muslih Purwana Prodi Teknik Sipil FT
UNS
13
Kedalaman dan Jarak Sumber Gempa
• Berdasar kedalaman (USGS):
1. Gempa dangkal : < 70 km (paling berbahaya), 2. Gempa sedang : 70 km – 300 km
3. Gempa dalam : > 300 km
• Berdasar jarak epicentrumnya:
1. Gempa setempat: < 1000 km,
2. Gempa jauh: 1000 km – 10.000 km, dan 3. Gempa sangat jauh: > 10.000 km
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
14
Gempa Dangkal dan Dalam
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
15
Bagaimana memprediksi lokasi epicenter dan focus??
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
16
Rambatan gelombang gempa dibedakan:
1. Gelombang badan (body wave): gelombang yang merambat di dalam lapisan bumi.
Yang termasuk gelombang ini adalah P (Primary) wave dan S (Secondary) wave.
Gelombang P ini bersifat compression, sedangkan gelombang S bersifat shear (geser) 2. Gelombang Permukaan: gelombang yang merambat di permukaan bumi; dibedakan
menjadi Rayleigh wave (R) dan Love wave (L)
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
17
Perambatan Gelombang Gempa Bumi
Patterns of seismic wave propagation through Earth’s mantle and core. S-waves do not travel through the liquid outer core, so they leave a shadow on Earth’s far side. P-waves do travel through the core, but because the waves that enter the core are refracted, there are also P-wave shadow zones. [SE]
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
18
Perambatan Gelombang Gempa Bumi
Depiction of seismic waves emanating from an earthquake (red star). Some waves travel through the crust to the seismic station (at about 6 km/s), while others go down into the mantle (where they travel at around 8 km/s) and are bent upward toward the surface, reaching the station before the ones that travelled only through the crust.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
19
Perambatan Gelombang Gempa Bumi
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
20
Perambatan Gelombang Gempa Bumi
P, S, R, L Waves
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
21
Vs dan Vp
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
22
Vp dan Vs
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
23
Body Wave Behavior
Type Particle motion Typical velocity Other
P wave
Compression, Primary, Longitudinal
Berubah-ubah: dorong (compression) dan Tarik (dilation). Arah gerakan searah dengan perambatan gelombang
Vp = 5 -7 km/s in crust Vp > 8 km/s in mantle and core
Vp = 1.5 km/s in water Vp = 0.3 km/s in water Typical value: 6 km/s Kecepatan naik seiring dengan kedalaman, mengapa?
Secara umum: Vp = 3 x Vs
Merambat paling cepat
S wave, Shear, Secondary, Transverse
Tegak lurus perambatan gelombang, gerakan naik turun,
V
S= 3 -4 km/s in crust V
S> 4.5 km/s in mantle V
S= 2.5- 3 km/s in soild (inner core)
Typical value: 4 km/s Kecepatan naik seiring dengan kedalaman, mengapa?
Tidak merambat di fluida, di air, di udara, dan magma cair.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
24
Surface Wave Behavior
Type Particle motion Typical velocity Other
L Love wave Long wave
Transfersal, horizontal, tegal lurus perambatam
gelombang, parallel permukaan bumi.
V
L= 2 -4.4 km/s in earth, sedikit lebih cepat dari Rayleigh wave.
Besar di permukaan dan mengecil di
kedalaman, dispersive.
Semakin dalam,
amplitude semakin kecil.
Semakin rendah frekuensi, merambat semakin dalam.
R wave,
Rayleigh, Long wave, ground roll.
Searah dan tegak lurus perambatan gelombang, lintasan eliptik
V
R= 2 -4.2 km/s in earth,
depending of frequency Dispersive, amplitude berkurang di kedalaman.
Mirip gelombang air.
Semakin rendah frekuensi, merambat semakin dalam
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
25
Modulus Young dan Modulus geser
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
26
Poisson Ratio
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
27
Kecepatan Gelombang Vs di Media
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
28
Surface Wave
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
29
V R = 90 % V S
Panjang gelombang dan periode lebih panjang
Dapat menjangkau daerah yang jauh di permukaan bumi
Kebanyakan keruskan yang besar akibat gempa bumi adalah
karena Long wave
Penentuan Letak Epicenter
• Diperlukan paling tidak 3 stasiun pengamatan di tempat berbeda
• Dapatkan data seismogram utk memperoleh lag time (beda waktu antara P wave dan S wave)
• Dihitung masing-masing jarak epicenter, gunakan metode baji
• Buat lingkaran dari stasiun pengamatan dengan jari2 jarak epicenter
• Lakukan terhadap 3 stasiun pengamatan
• Pertemuan ketiga lingkaran adalah letak epicenter
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
30
Penentuan Letak Epicenter
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
31
Earthquake Recording dengan Satelit
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
32
By: Yusep Muslih Purwana Prodi Teknik Sipil
FT UNS
33
Penentuan Letak Epicenter
• Diperlukan paling tidak 3 stasiun pengamatan di tempat berbeda
• Dapatkan data seismogram utk memperoleh lag time (beda waktu antara P wave dan S wave)
• Dihitung masing-masing jarak epicenter, gunakan metode baji
• Buat lingkaran dari stasiun pengamatan dengan jari2 jarak epicenter
• Lakukan terhadap 3 stasiun pengamatan
• Pertemuan ketiga lingkaran adalah letak epicenter
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
34
Jarak Epicenter
• Ambil data dari satu seismogram
• Tentukan waktu kedatangan P wave dan S wave
• Tentukan lag time (S-P time interval)
• Plot lag time pada kurva utk mendapatkan distance
• Misalnya P wave datang pada 9.08, dan S wave pada 9.15, maka lag time
= 7 menit (S-P interval)
• Tarik tinggi 7 menit ke S-P interval, lanjutkan sampai berpotongan sumbu jarak hasinya: 5400 km, ini adalah ja rak episenter
• Contoh lain: Pada gambar kanan utk 13.7 min – 7.4 min = 6.3 min
diperoleh epicenter 4000 km
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
35
Catatan: Jarak episenter D dapat diestimasi dengan formula:
1) D = 1000 x t – 1500 untuk far distance, (t dlm menit; D dlm km)
2) D = 8 t untuk local earthquake (t dlm detik; D dlm km)
Penentuan Letak Epicenter
Contoh:
Misalnya hasil analisis data dari 3 buah seismograph sbb:
- Jarak epicenter seismograph 1 = 2000 km - Jarak epicenter seismograph 2 = 4000 km - Jarak epicenter seismograph 3 = 6000 km Hasil plot dari ke 3 data tsb seperti Gambar.
Dari data seismograph 1 baru diketahui perkiraan radius sebarang lokasi.
Jika ditambah dengan data seismograph 2 diperoleh 2 kemungkinan lokasi.
Setelah dilengkapi dengan data ke 3, prediksi lokasi secara tepat bias lebih bagus.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
36
Penentuan Letak Epicenter
(Video)
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
37
Seismograph
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
38
Ancient Seismograph
Modern seismograph
Seismogram
By: Yusep Muslih Purwana Prodi
Teknik Sipil FT UNS 39
Seismic Record
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
40
Penentuan Focus
- Penentuan lokasi hypocenter cukup rumit karena menyangkut karakteristik gelombang serta perambatannya melalui media lapisan tanah. Analisis hitungannya menggunakan formulasi regresi linear meliputi 4 variable; koordinat lokasi hypocenter (x, y, z) dan penghitungan kedatangan gelombang P dan S menggunakan forward ray tracing algorithm.
- Karena ada ketidaktentuan dalam fenomena gelombang gempa ini, maka focal depth ini sulit utk ditentuka secara eksak.
- Metode yang paling akurat adalah dengan membaca kedalaman fase dari data seismogram. Menggunakan travel-time curves atau table.
- Apabila gelombang pP dan sP dapat diidentifikasi dari seismogram, maka kedalaman focus baru bisa diprediksi.
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
41
Elastic Rebound Theory
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
42
Model Sumber Gempa
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
43
Interkasi Plat Tektonik
Pertemuan plat tektonik berinterkasi di dengan 3 cara:
1. Divergent
2. Convergent Subduksi, misalnya sepanjang pantai Pasifik dari
Amrerika Selatan dan Tengah;
Busur Karibia. Biasanya plat yang lebih muda kalah dan tenggelam 3. Horisontal, misalnya sesar San
Andreas di California (antara plat Amerika Utara dan Pasifik), dan sesar North Anatolian di Turki (Plat Anatolian dan Eurasian)
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
44
Interaksi antar Plat
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
45
DIP, SLIP, STRIKE
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
46
Orientasi Bidang
Strike (S), Dip (y), Dip Direction (D)
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
47
Dari gambar sebelah:
•Strike adalah garis pada bidang horizontal yang merupakan perpotongan bedding plane dengan horizontal plane
•Arah strike: N30E, artinya membentuk sudut 30
odaru utara ke timur. Simbol ini memiliki arti yang sama dengan S30W, membentuk 30
odari selatan ke barat.
•Garis OA disebut juga garis Dip, dan garis ini selalu tegaklurus strike.
•Bidang vertical OBA memotong bidang horizontal.
Perpotongan ini membentuk sudut a terhadap arah Utara.
Sudut ini disebut Dip direction = dip azimuth. Pembacaan dimulai dari utara searah jarum jam.
•Terkait dengan arah dip, biasa dipakai symbol misalnya
40/210, maksudnya kemiringan dip = 20
odengan arah 210
oTerima Kasih
By: Yusep Muslih Purwana
Prodi Teknik Sipil FT UNS
48