LAPORAN KERJA PRAKTEK
APLIKASI PENDATAAN STATISTIK PERTANIAN TANAMAN PANGAN
DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALIS
EMIL JAMEL MAHMUDA 6304171035
PROGRAM STUDI REKAYASA PERANGKAT LUNAK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS
2021
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan sebaik- baiknya. Shalawat serta salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan kerja praktek dan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan sidang skripsi Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bengkalis. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johny Custer, S. T., M. T selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.
2. Bapak Armada, S. T., M. T selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik, Politeknik Negeri Bengkalis.
3. Bapak H. Heri Indra Putra, SE., ME selaku kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab. Bengkalis.
4. Bapak Suhairi, SP selaku Kasubbag Penyusunan Program, Umum dan Kepegawaian Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab.
Bengkalis, serta selaku pembimbing penulis selama kegiatan kerja praktek berlangsung.
5. Bapak Danuri, M. Cs selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bengkalis.
6. Ibu Rezki Kurniati, M. Kom selaku Ketua Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, serta selaku Dosen Wali penulis.
7. Ibu Fajar Ratnawati, M. Cs selaku Dosen Pembimbing kerja praktek penulis.
8. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan bantuan dari segi material dan motivasi selama penyusunan laporan kerja praktek ini.
iv 9. Dan semua pihak yang telah ikut serta membimbing penulis selama kegiatan
kerja praktek berlangsung.
Bengkalis, 16 Juli 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ...
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
1. Pendahuluan... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ... 2
1.4 Luaran Proyek Kerja Praktek ... 3
2. Gambaran Umum Perusahaan... 4
2.1 Profil dan Sejarah ... 4
2.2 Visi dan Misi ... 5
2.3 Struktur Organisasi ... 5
2.4 Ruang Lingkup Organisasi ... 6
3. Metodologi ... 8
3.1 Prosedur Pembuatan Sistem ... 8
3.1.1 Analisis ... 8
3.1.2 Desain ... 9
3.1.3 Kode ... 9
3.1.4 Uji ... 9
3.2 Metodologi Pengumpulan Data ... 9
3.3 Proses Perancangan ... 10
3.3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 10
vi
3.3.2 Rancangan Sistem yang Diusulkan ... 11
3.4 Tahapan dan Jadwal Perancangan ... 12
4. Perancangan dan Implementasi ... 13
4.1 Analisis Data ... 13
4.1.1 Kebutuhan Fungsional ... 13
4.1.2 Kebutuhan Non-Fungsional ... 13
4.2 Rancangan Sistem ... 14
4.2.1 Use Case Diagram ... 14
4.2.2 Conceptual Data Model ... 15
4.2.3 Activity Diagram ... 16
4.2.4 Wireframe ... 20
4.3 Implementasi Sistem ... 24
4.3.1 Konstruksi Basis Data... 25
4.3.2 Konstruksi Antarmuka Pengguna ... 26
4.4 Dampak Implementasi Sistem ... 30
4.5 Kendala Implementasi Sistem ... 30
5. Penutup ... 31
5.1 Kesimpulan ... 31
5.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 33
LAMPIRAN ... 34
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Peternakan Kab. Bengkalis ... 6
Gambar 3.1 Ilustrasi Model Inkremental ... 8
Gambar 3.2 Lembar Format Pendataan Jenis Tanaman Pangan ... 11
Gambar 3.3 Rancangan Sistem yang Diusulkan ... 12
Gambar 4.1 Use Case Diagram ... 14
Gambar 4.2 Conceptual Data Model ... 15
Gambar 4.3 Activity Diagram – Login ... 16
Gambar 4.4 Activity Diagram – Menampilkan dan Memperbarui Profil... 17
Gambar 4.5 Activity Diagram – Mengelola Data Karyawan ... 18
Gambar 4.6 Activity Diagram – Mengelola Data Tanaman ... 19
Gambar 4.7 Activity Diagram – Logout ... 20
Gambar 4.8 Wireframe – Halaman Login ... 20
Gambar 4.9 Wireframe – Halaman Profil ... 21
Gambar 4.10 Wireframe – Halaman Daftar Data Karyawan ... 21
Gambar 4.11 Wireframe – Halaman Tambah Data Karyawan ... 22
Gambar 4.12 Wireframe – Halaman Edit Data Karyawan ... 22
Gambar 4.13 Wireframe – Halaman Daftar Data Tanaman Pangan ... 23
Gambar 4.14 Wireframe – Halaman Tambah Data Tanaman Pangan ... 23
Gambar 4.15 Wireframe – Edit Data Tanaman Pangan ... 24
Gambar 4.16 Hasil Basis Data Karyawan ... 25
Gambar 4.17 Hasil Basis Data Tanaman... 25
Gambar 4.18 Hasil Halaman Login ... 26
Gambar 4.19 Hasil Halaman Profil ... 26
Gambar 4.20 Hasil Halaman Daftar Data Karyawan ... 27
Gambar 4.21 Hasil Halaman Tambah Data Karyawan ... 27
viii
Gambar 4.22 Hasil Halaman Edit Data Karyawan... 28
Gambar 4.23 Hasil Halaman Daftar Data Tanaman Pangan ... 28
Gambar 4.24 Hasil Halaman Tambah Data Tanaman Pangan ... 29
Gambar 4.25 Hasil Halaman Edit Data Tanaman Pangan ... 29
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Tahapan dan Jadwal Perancangan ... 12
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Piagam Penghargaan ... 34
Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan Kegiataan Kerja Praktek ... 35
Lampiran 3. Surat Keterangan Penerimaan Kerja Praktek ... 36
Lampiran 4. Absen Harian Kerja Praktek ... 39
Lampiran 5. Kegiatan Harian Kerja Praktek ... 42
Lampiran 6. Lembar Penilaian Kerja Praktek ... 43
Lampiran 7. Foto Kegiataan Kerja Praktek ... 44
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan persaingan yang ketat dalam menyediakan sumber daya manusia yang unggul. Sumber daya manusia yang unggul merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan, maka sudah seharusnya kualitas calon tenaga kerja harus dipersiapkan dengan baik. Salah satu upaya penyiapan calon tenaga kerja yang unggul yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja adalah dengan diadakannya kerja praktek. Menurut Fitriana, O dan Latief, J (2019) kerja praktek adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung. Kerja praktek bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa maupun karyawan. Biasanya kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan dalam kurun waktu beberapa bulan kedepan.
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak merupakan salah satu program studi yang berada di Politeknik Negeri Bengkalis. Bidang ilmu yang dipelajari pada program studi ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa perangkat lunak bidang rekayasa web dan aplikasi mobile. Setiap mahasasiswa yang mengambil program studi ini diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan kerja prektek, guna menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa perangkat lunak yang didapatkan selama perkuliahan. Salah satu departemen untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek ini adalah Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu departemen pemerintah yang bergerak di bidang pengelolaan pertanian untuk wilayah Kabupaten Bengkalis. Dalam pelaksanakan kegiatan kerja praktek di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis ini, penulis mendapatkan tugas untuk membangun aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan yang bertujuan untuk melaporkan luas tanaman pangan dari setiap kecamatan setiap bulannya. Sebelumnya, pendataan statistik pertanian tanaman pangan ini dikerjakan menggunakan sebuah aplikasi pengolah
2 angka, yaitu Microsoft Excel. Dalam implementasinya penggunaan aplikasi pengolah angka ini cukup efektif untuk melakukan pendataan statistik pertanian tanaman pangan. Namun dikarenakan terdapat jenis tanaman pangan yang berbeda, maka karyawan yang melakukan pendataan juga harus membedakan antara satu berkas tanaman pangan dengan berkas tanaman pangan lainnya. Ditambah lagi jika terdapat beberapa karyawan yang melakukan pendataan, maka berkas yang dihasilkan akan tersimpan di tempat yang berbeda pula. Oleh karena itu, sudah seharusnya menjadi tugas penulis untuk dapat membangun aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan yang dapat memberikan solusi dari permasalah tersebut.
1.2 Ruang Lingkup
Berikut ini merupakan ruang lingkup dalam perancangan aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan, yaitu sebagai berikut:
1. Perangkat lunak yang dibangun berjalan pada sebuah web browser.
2. Format laporan berdasarkan format yang telah disediakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis.
3. Proses cetak laporan dilakukan melalui web browser.
4. Hasil keluaran adalah sebuah laporan luas tanaman pangan dari setiap kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Berikut ini merupakan tujuan dan manfaat yang diperoleh dari aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan, yaitu sebagai berikut:
1. Mempermudah pendataan statistik pertanian tanaman pangan.
2. Efesiensi waktu pendataan statistik pertanian tanaman pangan.
3. Integrasi penyimpanan berkas laporan pendataan statistik pertanian tanaman pangan.
3 4. Pendokumentasian berkas laporan pendataan statistik pertanian tanaman
pangan.
1.4 Luaran Proyek Kerja Praktek
Berikut ini merupakan luaran proyek kerja praktek aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan, yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan perangkat lunak ini dapat bermanfaat dalam pembuatan laporan pendataan statistik pertanian tanaman pangan.
2. Menghasilkan informasi yang berkesinambungan untuk dapat digunakan oleh departemen pemerintah lainnya.
3. Dapat dikembangkan lebih lanjut kedepannya untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada perangkat lunak ini.
4
2. Gambaran Umum Perusahaan
2.1 Profil dan Sejarah
Departemen pertanian berdiri sejak zaman penjajahan Belanda yang disebut
“Lanbow Xii Johan Handel” yang didirikan atas usaha Melchrtre Up. Tugasnya adalah melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian akan tetapi tugas tersebut tidak dilaksanakan melalui pamong praja, yang berdasarkan kegiatan petani.
Setelah mengajukan kedaulatan Republik Indonesia bulan Desember 1949, maka pemerintah dapat melakukan usaha pembangunan pertanian secara sistematis, sedangkan di Riau Dinas Pertanian Rakyat tingkan provinsi sudah berada sejak tahun 1960/1961, yang pada waktu itu kegiatan Dinas Pertanian Rakyat mengsukseskan gerakan provinsi yang dinamai “Gerakan Swasembada Beras”.
Sesuai dengan perkembangan dan kebijakan pemerintah saat ini maka Nomenklatur Dinas Pertanian berubah menjadi:
• Dinas Pertanian Tanaman Pangan ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 1980.
• Tanggal 5 Desember 2008 sesuai Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2008 berubah menjadi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
• Tanggal 2 Januari 2014 sesuai Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 2 Tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Riau No. 10 Tahun 2014 berubah menjadi Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, hasil peleburan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.
• Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau yang ditetapkan pada tanggal 4 November 2016 dan Peraturan Gubernur Riau No. 86 Tahun 2016 tentang hasil peleburan dari Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan dan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau, maka berubah menjadi Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.
5
• Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau No. 64 Tahun 2019, tanggal 27 Desember 2019 tentang kedudukan susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja, maka Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan berubah menjadi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
2.2 Visi dan Misi
Visi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis Tahun 2017-2021 ditetapkan sebagai berikut:
“Terwujudnya pengelolaan pertanian yang maju”.
Pernyataan Misi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengelolaan pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2. Mewujudkan pengelolaan perkebunan rakyat yang modern.
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang handal.
4. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan pelayanan.
2.3 Struktur Organisasi
Berikut ini merupakan Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis, yaitu sebagai berikut:
6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab.
Bengkalis
2.4 Ruang Lingkup Organisasi
Tugas Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang tanamana pangan, hortikultura dan peternakan serta menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
7 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
8
3. Metodologi
3.1 Prosedur Pembuatan Sistem
Prosedur pembuatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah model inkremental. Model inkremental mengkombinasikan proses-proses pada model waterfall dan iteratif pada model prototype. Model inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan dari model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototype yang memiliki proses terlalu pendek dan setiap iteratif prosesnya tidak selalu menghasilkan produk (Rosa dan Shalahuddin, 2013). Berikut ini merupakan prosedur pembuatan sistem menggunakan model inkremental, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1 Ilustrasi Model Inkremental
3.1.1 Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan perangkat lunak dilakukan secara intensif dengan menggunakan suatu metodologi pengumpulan data tertentu. Tujuan dari pengumpulan kebutuhan perangkat lunak adalah agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada tahap ini hasil analisis perangkat lunak akan ditranslasikan menjadi dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
9 3.1.2 Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan sebelumnya ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3.1.3 Kode
Hasil dari tahap desain juga harus ditranslasikan ke dalam kode program perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain sebelumnya.
3.1.4 Uji
Tahap uji fokus pada pengujian perangkat lunak untuk menilai apakah perangkat lunak yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan fungsionalitas sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Jika ditemukan masalah pada program perangkat lunak, maka perlu dilakukan perbaikan segera mungkin.
3.2 Metodologi Pengumpulan Data
Hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem adalah melakukan pengumpulan data menggunakan sebuah metodologi tertentu. Metodologi yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah observasi. Metodologi
10 observasi ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu penulis dapat melihat langsung bagaimana proses kerja karyawan dalam melakukan pendataan jenis tanaman pangan, sehingga penulis mendapatkan gambaran yang lebih baik jika dibandingkan menggunakan metodologi pengumpulan data lainnya. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendataan jenis tanaman pangan dilakukan menggunakan aplikasi pengolah angka bernama Microsoft Excel.
2. Terdapat format yang sudah ditentukan dalam lembar pendataan jenis tanaman pangan.
3. Hasil dari pendataan jenis tanaman pangan ini akan dijadikan laporan statistika pada departemen pemerintah lainnya.
3.3 Proses Perancangan
Dalam proses perancangan terdapat dua tahapan yang dilalui, yaitu analisis sistem yang sedang berjalan dan rancangan sistem yang diusulkan.
3.3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Pada sistem yang sedang berjalan ini pendataan jenis tanaman pangan dilakukan menggunakan aplikasi pengolah angka bernama Microsoft Excel.
Dimana petugas akan melakukan pendataan dengan mengikuti lembar format pendataan jenis tanaman pangan yang telah ditentukan sebegai berikut:
11
Gambar 3.2 Lembar Format Pendataan Jenis Tanaman Pangan
Setelah selesai proses memasukan data tanaman pangan, kemudian petugas akan mencetak hasil pendataan jenis tanaman pangan ini yang kemudian akan ditanda tangani oleh kepala subbagian dan kemudian diserahkan kepada departemen pemerintah lainnya untuk dijadikan laporan statistika.
3.3.2 Rancangan Sistem yang Diusulkan
Adapaun sistem yang diusulkan berjalan pada sebuah web browser.
Penggunaan web browser ini dinilai cukup tepat karena hampir disetiap komputer atau laptop yang tersedia pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis terdapat aplikasi web browser. Sehingga petugas pendataan jenis tanaman pangan dapat langsung mengoperasikan sistem tanpa perlu melakukan pengaturan lainnya. Rancangan sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
12
Gambar 3.3 Rancangan Sistem yang Diusulkan
3.4 Tahapan dan Jadwal Perancangan
Berikut ini merupakan tahapan dan jadwal perancangan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tahapan dan Jadwal Perancangan
No. Jenis
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Analisis
2 Desain 3 Kode 4 Uji
13
4. Perancangan dan Implementasi
4.1 Analisis Data
Proses pengambilan data pertanian tanaman pangan didapatkan dari lapangan pada setiap kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis dan dilaporkan oleh setiap petugas masing-masing kecamatan ke kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis. Dari hasil laporan tersebut kemudian Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis akan membuat laporan pendataan statistik pertanian tanaman pangan untuk kemudian diserahkan ke departemen pemerintah lainnya.
4.1.1 Kebutuhan Fungsional
Berikut ini merupakan kebutuhan fungsional dari hasil analisis data yang didapatkan, yaitu sebagai berikut:
1. Administrator dapat melihat semua data petugas.
2. Administrator dapat menambah data petugas baru.
3. Administrator dapat mengubah data petugas.
4. Administrator dapat menghapus data petugas.
5. Administrator dapat mencetak data petugas.
6. Administrator dan petugas dapat melihat semua data tanaman pangan.
7. Administrator dan petugas dapat menambah data tanaman pangan.
8. Administrator dan petugas dapat mengubah data tanaman pangan.
9. Administrator dan petugas dapat menghapus data tanaman pangan.
10. Administrator dan petugas dapat mencetak data tanaman pangan.
11. Administrator dan petugas dapat memperbarui profil.
4.1.2 Kebutuhan Non-Fungsional
Berikut ini merupakan kebutuhan non-fungsional dari hasil analisis data yang didapatkan, yaitu sebagai berikut:
14 1. Sistem dapat diakses dalam kurun waktu 1x24 jam.
2. Sistem memiliki antarmuka pengguna yang mudah dioperasikan.
3. Sistem hanya dapat digunakan oleh putugas yang berwenang.
4.2 Rancangan Sistem
Dalam melakukan rancangan sistem penulis menggunakan bahasa pemodelan, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan saja. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi pengembangan sistem tertentu. Berikut ini merupakan hasil rancangan sistem menggunakan bahasa pemodelan UML, yaitu sebagai berikut:
4.2.1 Use Case Diagram
Gambar 4.1 Use Case Diagram
15 4.2.2 Conceptual Data Model
Gambar 4.2 Conceptual Data Model
16 4.2.3 Activity Diagram
Gambar 4.3 Activity Diagram – Login
17
Gambar 4.4 Activity Diagram – Menampilkan dan Memperbarui Profil
18
Gambar 4.5 Activity Diagram – Mengelola Data Karyawan
19
Gambar 4.6 Activity Diagram – Mengelola Data Tanaman
20
Gambar 4.7 Activity Diagram – Logout
4.2.4 Wireframe
Gambar 4.8 Wireframe – Halaman Login
21
Gambar 4.9 Wireframe – Halaman Profil
Gambar 4.10 Wireframe – Halaman Daftar Data Karyawan
22
Gambar 4.11 Wireframe – Halaman Tambah Data Karyawan
Gambar 4.12 Wireframe – Halaman Edit Data Karyawan
23
Gambar 4.13 Wireframe – Halaman Daftar Data Tanaman Pangan
Gambar 4.14 Wireframe – Halaman Tambah Data Tanaman Pangan
24
Gambar 4.15 Wireframe – Edit Data Tanaman Pangan
4.3 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan proses konstruksi dari hasil perancang menjadi bentuk aplikasi yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Berikut ini merupakan hasil implementasi sistem yang terdiri dari implementasi basis data dan antarmuka pengguna, yaitu sebagai berikut:
25 4.3.1 Konstruksi Basis Data
Gambar 4.16 Hasil Basis Data Karyawan
Gambar 4.17 Hasil Basis Data Tanaman
26 4.3.2 Konstruksi Antarmuka Pengguna
Gambar 4.18 Hasil Halaman Login
Gambar 4.19 Hasil Halaman Profil
27
Gambar 4.20 Hasil Halaman Daftar Data Karyawan
Gambar 4.21 Hasil Halaman Tambah Data Karyawan
28
Gambar 4.22 Hasil Halaman Edit Data Karyawan
Gambar 4.23 Hasil Halaman Daftar Data Tanaman Pangan
29
Gambar 4.24 Hasil Halaman Tambah Data Tanaman Pangan
Gambar 4.25 Hasil Halaman Edit Data Tanaman Pangan
30 4.4 Dampak Implementasi Sistem
Dengan diimplementasikannya sistem pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis, petugas pendataan jenis tanaman pangan dapat dipermudah dalam melakukan pendataan jenis tanaman pangan melalui aplikasi serta data tanaman pangan tersimpan terpusat pada satu media penyimpanan, hal ini akan berdampak efektif apabila terdapat beberapa orang petugas dalam melakukan pendataan jenis tanaman pangan.
4.5 Kendala Implementasi Sistem
Berikut ini merupakan kendala dalam mengimplementasikan sistem yang telah dirancang, yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya pengalaman penulis dalam membangun aplikasi yang memiliki fitur untuk membaca layout file xlsx ke dalam framework laravel dan mengkonversi file *.xlsx ke file *.pdf.
2. Kurangnya pengalaman penulis dalam membangun aplikasi yang dapat mencetak data melalui web browser.
3. Kurangnya pengalaman penulis dalam mendesain antarmuka perangkat lunak yang dapat mempermudah penggunaan aplikasi pendataan statistik pertanian tanaman pangan.
31
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Selama pelaksanaan kerja praktek di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis, terdapat banyak sekali pengalaman yang didapatkan untuk diri penulis. Penulis menyadari bahwa dengan dilaksanakannya kerja praktek menjadikan teori, pengetahuan dan wawasan yang didapatkan selama perkuliahan dapat diimplementasikan. Walaupun terdapat persoalan yang belum pernah penulis selesaikan sebelumnya, menjadikan diri penulis untuk sebisa mungkin mengatasi persoalan tersebut serta sebagai tolak ukur seberapa besar penguasaan ilmu yang diperoleh selama kuliah dapat diterapkan dalam dunia kerja.
Hal ini tentu akan memberikan masukan bagi diri penulis untuk lebih mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Adapun bagi mahasiswa/i program studi rekayasa perangkat lunak tidak lah penulis sarankan untuk melaksanakan kerja praktek di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis karena mengingat kembali bahwa dinas tersebut tidak bergerak pada bidang pengembangan perangkat lunak, melainkan bergerak pada bidang pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi mahasiswa/i program studi rekayasa perangkat lunak untuk melaksanakan kerja praktek ditempat yang tepat. Selain itu, implementasi teori, pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan perangkat lunak tidak dapat terealisasikan dengan baik dan juga tidak terdapat mentor yang dapat mengarahkan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
5.2 Saran
Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca, yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa/i yang akan kerja praktek berikutnya diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri dengan menguasi teori, pengetahuan dan wawasan
32 yang didapatkan selama perkuliahan guna memberikan kesan profesional dalam bidangnya.
2. Usahakan mahasiswa/i yang sedang melaksanakan kerja praktek untuk menjaga nama baik diri dan kampus, utamakan keselamatan dalam bekerja dan pastikan selalu disipilin dengan hadir tepat waktu.
3. Diharapkan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis dapat memberikan kesempatan kembali bagi mahasiswa/i Politeknik Negeri Bengkalis untuk melaksanakan kerja praktek.
33
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, O., dan Latief, J. 2019. Evaluasi Program PKL FKIP UHAMKA (Penelitian Evaluatif berdasarkan CIPP). Jurnal Utilitas 5(1): 7-16.
Rosa, A. S., dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika, Bandung.
Anonim, 2021, Sejarah Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Provinsi Riau, https://distanhor.riau.go.id/profil, diakses 14 Juli 2021.
Administrator, 2021, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kab.
Bengkalis, https://distan.bengkaliskab.go.id, diakses 14 Juli 2021.
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Piagam Penghargaan
35
Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan Kegiataan Kerja Praktek
36
Lampiran 3. Surat Keterangan Penerimaan Kerja Praktek
37
38
39
Lampiran 4. Absen Harian Kerja Praktek
40
41
42
Lampiran 5. Kegiatan Harian Kerja Praktek
43
Lampiran 6. Lembar Penilaian Kerja Praktek
44
Lampiran 7. Foto Kegiataan Kerja Praktek