Tujuan penyidikan adalah untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti, dengan barang bukti tersebut untuk memperjelas tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. Menurut Andi Hamzah menjelaskan bahwa tindakan penyidikan adalah suatu proses atau langkah awal yang merupakan suatu proses untuk menuntaskan suatu tindak pidana yang harus diselidiki dan disidik secara menyeluruh dalam sistem peradilan pidana. Merujuk pada pengertian penyidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyidikan adalah serangkaian tahapan atau proses dalam hukum pidana yang berfungsi memberikan arah penyelesaian suatu tindak pidana dengan cara mengumpulkan bukti-bukti.
Penindakan adalah setiap tindakan hukum yang dilakukan oleh penyidik/penyidik pembantu terhadap orang atau barang yang ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi. Pemeriksaan adalah kegiatan untuk memperoleh keterangan, kejelasan dan identitas tersangka dan/atau saksi dan/atau barang bukti atau unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi sehingga kedudukan dan peranan seseorang atau barang bukti dalam suatu tindak pidana dapat jelas dan ditetapkan. . dalam berita acara pemeriksaan yang berwenang melakukan pemeriksaan adalah penyidik dan penyidik pembantu. Pelengkapan dan penyerahan berkas merupakan kegiatan akhir dari proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik dan penyidik pembantu.
Hak untuk mendapat bantuan hukum atau penasihat hukum, yaitu setiap orang yang terlibat dalam perkara pidana harus diberi kesempatan untuk memperoleh bantuan hukum semata-mata untuk kepentingan pembelaan diri, sejak penangkapan dan penahanan. sebelum interogasi dimulai, tersangka harus diberitahu tentang apa yang dituduhkan kepadanya dan tentang hak untuk mendapatkan bantuan hukum, atau hal tersebut harus didampingi oleh penasehat hukum. Penyidik yang mengetahui atau menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi harus segera melakukan penyidikan yang diperlukan (Pasal 106 KUHAP); Sebelum sidang dimulai, penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tindak pidana korupsi tentang haknya untuk mendapat bantuan hukum, atau bahwa dalam perkaranya harus didampingi oleh penasihat hukum (114 KUHP). Hukum Acara Pidana);
Jadi dalam suatu tindak pidana dalam prakteknya tujuan penyidikan adalah untuk mengidentifikasi siapa yang melakukan kejahatan dan untuk memberikan bukti yang berkaitan dengan hal yang telah dilakukan.
Mekanisme Penyidikan Tindak Pidana Pencurian
Mengenai dasar dari mekanisme penyidikan, untuk setiap tindak pidana tentu saja penyidikan mempunyai pengaruh yang penting dan mendasar. Pentingnya penyidikan terhadap tindak pidana pencurian pada umumnya sama dengan tindak pidana lainnya yaitu untuk mencari kejelasan tentang suatu tindak pidana, oleh karena itu jika mengacu pada ketentuan Pasal 10 ayat (1) Bab No. Tindakan penyidikan dilakukan untuk menemukan dan menetapkan tindak pidana pencurian; dan membuat hal-hal yang jelas.
Mekanisme penyidikan tindak pidana pencurian barang bukti yang terjadi di Rupbasan terdiri dari beberapa kegiatan, sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perkapolri No. Dengan demikian, mekanisme penyidikan berupa penyidikan tindak pidana pencurian di Rupbasan adalah tentang bagaimana menentukan apakah pencurian di Rupbasan yang terjadi benar-benar dapat digolongkan sebagai bagian dari tindak pidana pencurian melalui kegiatan pada tahap penyidikan sebagaimana ditetapkan. dalam ketentuan di atas. Dalam kasus yang terjadi di Rupbasan Kelas I Ambon, dimana pelaku sebanyak 3 (tiga) orang yang masing-masing adalah FD, NS dan CN merupakan bentuk tindak pidana pencurian, hal ini dibuktikan dengan penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian dan penemuan bukti.
Efektifitas SPDP untuk tindak pidana pencurian strategis juga diatur dalam Pasal 14 Perkapolri no. Barang bukti yang disita dalam kasus tindak pidana pencurian ini adalah 10 (sepuluh) ekor burung kenari dengan berat kurang lebih 345 (tiga ratus empat puluh lima kilogram). 13Andrea Putra Utiarahman, “Upaya Pemaksaan Dalam Penyidikan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia,” lex Crimen, Vol.
Telah dilakukan penyidikan terhadap tindak pidana pencurian dengan mengacu pada berita acara pemeriksaan polisi dengan memeriksa saksi-saksi antara lain: OT, HH, Cale, Engge, Yus, MT, Arif, FA, Anwar, Arnol, Leo dan Udin. Fungsi pencarian tersangka tindak pidana pencurian dalam penyidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung penyidikan. Penetapan tersangka dalam kasus tindak pidana pencurian barang bukti dilakukan dengan menetapkan FD, NS dan CN yang masing-masing merupakan warga negara biasa sekaligus pegawai Rupbasam.
Untuk penyerahan dan penyerahan berkas perkara tindak pidana pencurian dibuat berita acara penyerahan tersangka dan barang bukti yang ditandatangani oleh penyidik/penyidik pembantu yang menyerahkannya dan penuntut umum yang menerimanya. Dalam perkara tindak pidana pencurian di kantor Rupbasan, baik pengajuan, penyerahan berkas perkara maupun penyerahan barang bukti sudah dilakukan pihak kepolisian dengan mengacu pada dimulainya persidangan di Pengadilan Negeri Ambon pada 8 Juli lalu. 2020. Kesimpulan dari penyidikan tindak pidana pencurian di Rupbasan secara khusus mengacu pada keadaan dimana Kepolisian telah melaksanakan kewenangan penyidikan dan dilanjutkan di persidangan, sehingga penyidikan perkara pencurian di Rupbasan dihentikan.
Perwujudan mekanisme penyidikan tindak pidana perampokan dalam Rupbasan dapat dilakukan atas dasar ketentuan hukum yang sangat jelas dan mutakhir, baik KUHAP maupun ketentuan pelaksanaannya. Untuk itu, rusaknya mekanisme di atas tentunya akan berguna untuk urusan prosedural dari tindak pidana perampokan yang terjadi.
Kualifikasi Tindak Pidana Pencurian
Tindak pidana memiliki pengertian yang abstrak tentang peristiwa-peristiwa konkrit dalam bidang hukum pidana, sehingga tindak pidana harus diberi makna ilmiah dan didefinisikan secara jelas agar dapat membedakannya dengan istilah-istilah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Menurut Simons, tindak pidana atau kejahatan adalah perbuatan yang dapat diancam dengan pidana melawan hukum sehubungan dengan kesalahan orang yang mampu bertanggungjawab. Suatu perbuatan pada suatu tempat, waktu dan keadaan tertentu yang dilarang atau diharuskan oleh undang-undang dan dapat dipidana dengan undang-undang adalah melawan hukum dan dilakukan karena kesalahan oleh orang yang mampu bertanggungjawab.
Tindak pidana memiliki pengertian yang abstrak tentang peristiwa-peristiwa konkrit dalam bidang hukum pidana, sehingga tindak pidana harus diberi makna ilmiah dan didefinisikan secara jelas agar dapat dipisahkan dari konsep-konsep yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pengertian undang-undang adalah peristiwa yang ditentukan oleh undang-undang yang meliputi perbuatan (tindakan) dan kelalaian (nalaten); Jangan lakukan; bertindak secara pasif, biasanya dilakukan dalam beberapa keadaan, yang merupakan bagian dari suatu peristiwa 22 Dari cakupan pengertian tindak pidana yang dapat diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindak pidana adalah perbuatan atau perbuatan yang melanggar hukum. ketentuan berupa peraturan perundang-undangan atau dengan kata lain melakukan perbuatan melawan hukum dengan tujuan mengganggu kemaslahatan umum. Nampaknya suatu tindak pidana tidak akan tepat jika tidak ada unsur-unsur yang melekat pada tindak pidana itu sendiri, sehingga unsur-unsur tindak pidana pada umumnya terbagi menjadi 2 (dua) komponen utama, yaitu unsur tindak pidana yang bersifat subyektif dan unsur tindak pidana. yang objektif.
21 Amir Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Pidana dalam Memahami Kejahatan dan Pertanggungjawaban Pidana sebagai Syarat Pidana (Disertai Teori Pengantar dan Beberapa Komentar), Rangkang Education Yogyakarta & PuKAP-Indonesia, Yogyakarta, 2012, hal.18. Unsur-unsur suatu kejahatan yang pada hakekatnya bersifat subyektif adalah unsur-unsur yang melekat atau berkaitan dengan pelaku dan meliputi segala sesuatu yang ada dalam hatinya. Setelah memahami konsep kejahatan beserta pengertian dan unsur-unsur kejahatan, maka harus dipahami pula ruang lingkup pencurian.
Barangsiapa mengambil barang milik orang lain seluruhnya atau sebagian dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam dengan pencurian, pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah. Sama halnya dengan kejahatan yang mengandung unsur-unsur yang merupakan bagian dari kejahatan, perampokan sendiri memiliki unsur pencurian, antara lain unsur subyektif dan unsur obyektif. Perlu dipahami bahwa tindak pidana pencurian adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan mengambil suatu barang atau benda yang bukan milik pribadi atau milik pribadi dengan maksud untuk menjadikan barang atau benda itu miliknya sendiri, sehingga perbuatan tersebut melanggar hukum dan merugikan orang lain. .
Barangsiapa mengambil barang milik orang lain seluruhnya atau sebagian, dengan maksud untuk menguasainya secara melawan hukum, diancam dengan pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh ribu rupiah.” Jika pencurian tersebut diterangkan dalam 3 disertai dengan salah satu hal tersebut pada angka 4 dan 5, maka diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. , ayat 5, jika tidak dilakukan di dalam rumah tertutup atau di ladang yang ada rumahnya, jika nilai barang curian itu tidak lebih dari dua puluh lima rupiah, diancam karena pencurian kecil-kecilan dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak dua ratus lima puluh rupiah.
Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun dengan pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan pemaksaan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud menyiapkan atsu untuk memudahkan pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan. , untuk memungkinkan melarikan diri dari diri sendiri atau peserta lain, atau untuk menjaga agar barang curian tetap terkendali. Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan itu mengakibatkan luka berat atau mati dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam masyarakat, disertai salah satu hal yang diterangkan dalam no.
