• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disharmoni Keluarga: Studi Semiotik Hubungan Orang Tua-Anak dalam Film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini Tahun 2020 - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Disharmoni Keluarga: Studi Semiotik Hubungan Orang Tua-Anak dalam Film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini Tahun 2020 - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan orang tua dan anak dapat menyebabkan disharmoni keluarga. Disharmoni keluarga yang tergambar dalam film NKCTHI disebabkan oleh perlakuan buruk orang tua terhadap anak. Perlakuan tersebut membuat anak mengalami masalah, yakni ketegangan peran yang dialami oleh anak sulung, kedudukan anak tengah yang kurang diperhatikan serta sikap over protective orang tua terhadap anak bungsu. Disharmoni keluarga dalam film juga dilatarbelakangi oleh budaya patriarki dan sifat mendominasi orang tua kepada anak. Perilaku tersebut membuat anak memiliki gerak terbatas, tertekan bahkan memiliki konflik batin. Hal itu berdampak kepada pembentukan dan pengembangan kepribadian masing-masing anak.

Mitos yang terkandung dalam film NKCTHI menampilkan sudut pandang beberapa mitos keluarga disharmoni. Pertama, yang tua harus melindungi yang muda. Orang yang lebih tua dianggap individu yang bertanggungjawab dan mandiri daripada yang lebih muda. Kedua, anak harus patuh terhadap orang tua. Anak yang mematuhi segala perintah orang tua dapat membentuk perilaku dan kepribadian anak dengan baik. Ketiga, orang tua boleh menentukan apapun terhadap anak. Pandangan ini dibentuk melalui relasi kuasa orang tua yang lebih besar daripada anak. Keempat, setiap orang tua memiiki anak favorit. Hal ini secara tidak sadar dilatarbelakangi oleh kepribadian orang tua selaras dengan kepribadian si anak. Kelima, harapan orang tua untuk anak memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka.

Terakhir, orang tua selalu benar. Pandangan ini terbentuk dari harapan orang tua kepada anak. Dengan demikian, apa yang menjadi pilihan orang tua dianggap sebagai pilihan terbaik untuk anak.

Film NKCTHI memberikan sudut pandang dari dua pihak, yaitu orang tua dan anak.

Penelitian ini menemukan gambaran disharmoni keluarga yang terdapat dalam film NKCTHI. Disharmoni tersebut memberikan dampak terhadap hubungan orang tua dan anak. Dampak yang dialami adalah hubungan antaranggota keluarga yang renggang. Hal itu menyebabkan komunikasi tertutup antara orang tua dan anak,

(2)

56

konflik batin pada diri anak, anak menjadi tidak percaya diri serta anak kehilangan jati diri.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang akan disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat, terutama para orang tua yang menonton film NKCTHI dapat mengambil pesan positif berupa pembelajaran dan dapat mengaplikasikan ke dalam kehidupan keluarga. Dapat dilihat bahwa disharmoni keluarga masih banyak terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dapat membantu cara pandang dan perilaku orang tua maupun anak secara tepat dalam kehidupan berkeluarga.

2. Bagi peneliti selanjutnya masih terdapat bagian yang belum diteliti lebih lanjut.

Misalnya tema disharmoni keluarga terhadap peran anak berdasarkan urutan kelahiran dan keseimbangan peran orang tua dalam keluarga.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga.(Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 Kp.

Saran yang diberikan adalah (1) Peran pendidikan orang tua dalam keluarga sebaiknya lebih ditingkatkan lagi sehingga karakter anak sebagai warga negara yang

Peneliti melihat ada beberapa cara yang di lakukan oleh orang tua di Dusun Candi Rejo dalam membangun dan menerapkan peran pendidikan keluarga kepada anak-anak nya dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1) Peran orang tua sebagai teladan dalam pendidikan anak pada

Beberapa kesimpulan yang dapat penyusun kemukakan dalam penelitian ini adalah: (1) Peran konseling keluarga bagi orang tua yang memiliki anak autis di antaranya yaitu

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan bahwa peran perhatian orang tua dan lingkungan keluarga yang mendukung prestasi anak

Peran orang tua sebagai pengawas pendidikan dasar anak dengan cara memperhatikan asupan gizi yang diberikan ke anak telah dilaksanakan oleh masing-masing

“Sebagai orang tua wajib mempunyai peran dalam menanamkan nilai-nilai akhlak anak, karena setiap anak belum tentu mempunyai akhlak yang yang baik di dalam lingkungan keluarga ataupun di