• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM DISPERSI PADAT CANDESARTAN CILEXETIL DENGAN METODE SOLVENT EVAPORATION MENGGUNAKAN POLIMER HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE (HPMC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM DISPERSI PADAT CANDESARTAN CILEXETIL DENGAN METODE SOLVENT EVAPORATION MENGGUNAKAN POLIMER HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE (HPMC) "

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Judul Disertasi: Sistem Dispersi Padat Candesartan Cilexetil dengan Metode Penguapan Pelarut Menggunakan Polimer Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC). Hasil analisis gugus fungsi menunjukkan tidak terdapat interaksi antara candesartan cilexetil dan HPMC pada bubuk dispersi padat. Pembuatan sistem dispersi padat candesartan cilexetil-HPMC dapat meningkatkan sifat fisikokimia dan laju disolusi candesartan cilexetil.

Uji statistik menggunakan ANOVA satu arah dengan nilai signifikansi = 0,000 (< 0,05), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata efisiensi disolusi antara candesartan cilexetil, campuran fisik candesartan cilexetil-HPMC dan masing-masing formula dispersi padat. Data serapan larutan standar candesartan cilexetil pada medium buffer fosfat pH 6,5 pada panjang gelombang 256,60 nm. Data Hasil Profil Disolusi Serbuk Dispersi Padat Formula 1 Candesartan Cilexetil dalam Medium Buffer Fosfat pH 6,5…….

Latar Belakang

2 Beberapa metode dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan suatu obat dengan kelarutan rendah guna meningkatkan bioavailabilitas obat tersebut (Lestari dan Zaelani, 2014). Salah satu teknik yang dapat meningkatkan laju disolusi obat sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitasnya adalah dengan membuat dispersi padat. Dispersi padat adalah dispersi satu atau lebih zat aktif dalam pembawa atau matriks inert yang dibuat dengan metode peleburan, pelarutan, atau pelarutan leleh.

Matriksnya bisa berupa senyawa amorf atau kristal, dan senyawa obat akan terdispersi secara molekuler (Chiou dan Riegelman, 1971). Berdasarkan hal tersebut, para peneliti dalam penelitian ini tertarik untuk membuat candesartan cilexetil yang praktis tidak larut dalam air dalam bentuk dispersi padat dengan menggunakan pembawa hidrofilik HPMC. Metode yang digunakan adalah metode pelarut, sehingga diharapkan laju disolusi cilexetil candesartan pada sediaan lebih baik.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Kimia

Candesartan cilexetil .1 Monografi

  • Monografi

Waktu retensi puncak utama larutan uji sesuai dengan larutan standar yang diperoleh dalam pengujian. Spektrum serapan UV puncak utama larutan sampel menunjukkan panjang gelombang maksimum dan minimum yang sama sesuai dengan puncak larutan sampel hasil pengujian (The United States Pharmacopeial Convention, 2016). Ia mampu mencegah penguapan air dan banyak digunakan dalam produk kosmetik dan aplikasi lainnya (Rowe et al., 2005).

HPMC digunakan sebagai pengemulsi, zat pensuspensi dan sebagai penstabil dalam sediaan topikal seperti gel dan salep. Sebagai koloid pelindung, dapat mencegah penggabungan atau aglomerasi tetesan dan partikel air, sehingga menghambat pembentukan endapan (Rowe et al., 2009).

Tinjauan Farmakologi .1 Farmakodinamik

Farmakokinetik

Candesartan cilexetil adalah prodrug yang cepat dan sempurna dimetabolisme melalui hidrolisis ester di saluran pencernaan menjadi bentuk candesartan achiral aktif. Candesartan cilexetil tidak dimetabolisme oleh enzim sitokrom P-450, tetapi mengalami sedikit dietilasi dan glukuronidasi.

Tinjauan Farmasetik

Sistem Dispersi Padat .1 Tinjauan Umum

  • Metoda Pembuatan Sistem Dispersi Padat
  • Teori disolusi
  • Peralatan Uji Disolusi
  • Kegunaan Penentuan Uji Disolusi
  • Efisiensi Disolusi

Dimana laju disolusi adalah kecepatan perubahan wujud padat menjadi larutan dalam medium dalam waktu tertentu. Dari persamaan Noyes-Whitney terlihat ada lima parameter yang mempengaruhi laju disolusi yaitu luas permukaan zat padat, kemampuan berdifusi melalui lapisan difusi, ketebalan lapisan difusi, pertambahan kelarutan obat dan penurunan konsentrasi obat dalam media disolusi sehingga meningkatkan laju disolusi secara in vitro dengan meningkatkan volume disolusi dan in vivo dengan meningkatkan kecepatan permeasi di luar membran usus. Laju disolusi senyawa yang bersifat asam lemah atau basa lemah dipengaruhi oleh pH media pelarut.

Untuk zat yang kelarutannya tidak bergantung pada pH, perubahan pH medium tidak mempengaruhi laju disolusi. Semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar luas permukaan suatu partikel sehingga meningkatkan laju disolusi. Pada saat memformulasi suatu obat, bahan tambahan yang digunakan akan mempengaruhi laju disolusi zat aktif.

Gambar 3. Skema proses disolusi pada sediaan padat Granul atau
Gambar 3. Skema proses disolusi pada sediaan padat Granul atau

Spektrofotometri Ultraviolet dan Visibel (UV-Vis)

Sistem dispersi padat dibuat dengan zat pendispersi dalam matriks yang inert dan mudah larut. Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang mempunyai energi antara 200 eV-1 MeV dengan panjang gelombang antara 0,5-2 Å. FT-IR merupakan metode khusus spektrofotometer inframerah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sampel yang tidak diketahui, menentukan kualitas sampel, dan menentukan jumlah komponen dalam suatu sampel.

Pembuatan spektrum infra merah dilakukan dengan mendispersikan sampel dalam pelet KBr yang dikompres dengan tekanan tinggi. Prisma inframerah bekerja dengan cara memisahkan cahaya inframerah menjadi frekuensi tertentu, sedangkan kisi-kisi adalah elemennya. Detektor mengukur energi setiap frekuensi yang melewati sampel dan menghasilkan spektrum yang merupakan grafik antara intensitas dan frekuensi.

Spektrofotometer FT-IR diciptakan untuk mengatasi keterbatasan instrumen dispersif, yaitu proses pemindaian yang lambat dan satu per satu. Dengan spektrofotometer FT-IR ini seluruh frekuensi diukur secara bersamaan sehingga dapat menghasilkan pengukuran yang cepat. Karena analisis memerlukan spektrum frekuensi yang dapat diidentifikasi, maka diperlukan alat untuk menerjemahkan frekuensi tersebut, yang diperoleh dari teknik matematika yang disebut transformasi Fourier.

Pengukuran spektrum inframerah dilakukan pada rentang cahaya inframerah pada rentang cahaya inframerah tengah, yaitu pada panjang gelombang 2,5-50 µm atau bilangan gelombang cm-1. Variabel penting dalam metode ini antara lain homogenitas sampel, ukuran sampel dan ukuran partikel, laju pemanasan, atmosfer sampel, dan preparasi sampel (Lachman et al., 1994). Jika berkas elektron ditembakkan ke permukaan sampel, sebagian elektron akan dipantulkan kembali dan sebagian lagi akan ditransmisikan.

Jika permukaan sampel hilang, mempunyai banyak lekukan atau lubang, maka setiap bagian permukaan sampel akan memantulkan elektron dalam jumlah dan arah yang berbeda, dan jika ditangkap oleh detektor akan ditransmisikan ke sistem tampilan sehingga diperoleh gambaran permukaan yang jelas. sampel diambil dalam tiga dimensi. .

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Metodologi Penelitian .1 Alat

  • Bahan
  • Pemeriksaan Bahan Baku Candesartan Cilexetil
  • Pemeriksaan bahan baku HPMC
  • Pembuatan Campuran Fisik Candesartan dan Serbuk Sistem Dispersi Padat Candesartan – HPMC
  • Evaluasi Serbuk Sistem Dispersi Padat dan Campuran Fisik Candesartan Cilexetil-HPMC
  • Penetapan Kadar Candesartan Cilexetil dalam Campuran Fisik dan Sistem Dispersi Padat

Masing-masing formula ditimbang sesuai komposisi candesartan cilexetil dan HPMC, masing-masing bahan dicampur terpisah dan dihomogenisasi, kemudian diayak dengan ayakan 60 mesh, disimpan dalam desikator (Marsora, 2019). Candesartan cilexetil dan HPMC dalam proporsi tertentu dilarutkan dalam pelarut etanol 96% dalam gelas kimia. Pengujian dilakukan terhadap bahan baku candesartan cilexetil, fisik campuran dan dispersi padat candesartan cilexetil dan HPMC.

Kemudian pipet 1 ml ke dalam labu ukur 10 ml dan isi dengan metanol sampai tanda batas (konsentrasi 100 µg/ml). Kemudian pipet 1,2 ml ke dalam labu ukur 10 ml dan isi dengan metanol sampai tanda batas (konsentrasi 12 µg/ml). Kemudian pipet 1 ml ke dalam labu ukur 10 ml dan isi dengan metanol sampai tanda batas (konsentrasi 100 µg/ml).

Konsentrasi candesartan cilexetil pada campuran fisik bubuk dan dispersi padat ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi (Marsora, 2019). Kemudian tuangkan 1 mL ke dalam labu takar 10 mL dan tepatkan dengan buffer fosfat (konsentrasi 100 µg/mL) sampai tanda tera. Kemudian tuangkan 1 mL ke dalam labu ukur 10 mL dan isi dengan buffer fosfat sampai batas tertentu (konsentrasi 10 µg/mL).

Dari larutan stok, candesartan cilexetil diencerkan dalam buffer fosfat pH 6,5 dengan konsentrasi 14 μg/ml. Kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dan diisi dengan buffer fosfat pH 6,5 sampai tanda batas. Penentuan profil disolusi candesartan cilexetil berbasis USP menggunakan alat disolusi tipe II dengan metode paddle aparat dengan 900 ml larutan buffer fosfat pH 6,5 dan suhu yang ditetapkan 37oC ± 0,5oC.

Kadar disolusi candesartan cilexetil dapat dihitung kapan saja dengan menggunakan kurva kalibrasi (Konvensi Farmakope Amerika Serikat, 2016).

Tabel 1. Perbandingan formula serbuk dispersi padat dan campuran fisika
Tabel 1. Perbandingan formula serbuk dispersi padat dan campuran fisika

Analisis Data

Kemudian bahan aktif berupa campuran fisik serbuk dan dispersi padat ditimbang 32 mg, dimasukkan ke dalam wadah yang telah ditambahkan 6 mL Tween 80 dan diputar dengan kecepatan 50 rpm selama 60 menit. Pada setiap pemipetan diganti dengan media disolusi (volume dan suhu yang sama pada saat pemipetan).

Hasil Penelitian

  • Pemeriksaan Bahan Baku 1. Pemeriksaan candesartan cilexetil
  • Karakterisasi Serbuk Dispersi Padat 1. Analisa Difraksi Sinar-X
  • Penetapan Kadar Candesartan cilexetil, Campuran Fisik, Dan Dispersi Padat Candesartan Cilexetil - HPMC
  • Disolusi

Setelah meninjau bahan baku, kami membuat campuran fisik dan bubuk dispersi padat dari candesartan cilexetil dan HPMC menggunakan metode penguapan pelarut dengan 3 formula. Analisis difraksi sinar-X untuk mengevaluasi pengaruh perubahan derajat kristalinitas senyawa obat padat candesartan cilexetil dalam bubuk dispersi padat. Karakterisasi sistem dispersi padat dengan rumus 2 menunjukkan adanya gugus fungsi dari HPMC dan candesartan cilexetil dengan puncak pada bilangan gelombang 3463,02 cm-1; 2940,77 cm cm-.

Hasil termogram fisik campuran dan formula mengalami pergeseran puncak endotermik candesartan cilexetil Pergeseran puncak endotermik ini menunjukkan adanya interaksi antara candesartan cilexetil dan HPMC. Dari hasil termogram DSC terlihat adanya penurunan entalpi leleh candesartan cilexetil setelah membentuk dispersi padat dengan. Pada campuran fisik dan dispersi padat formula 1 yang dibuat dengan perbandingan 2:1 masih terlihat puncak endotermik candesartan cilexetil.

Namun pada dispersi padat formula 2 dan formula 3 dengan perbandingan 1:1 dan 1:2 puncak endotermik candesartan cilexetil sudah tidak terlihat lagi. Pada sistem dispersi padat terjadi pergeseran titik leleh candesartan cilexetil yang menunjukkan adanya interaksi antara molekul obat dengan polimer dalam keadaan padat (Zaini, 2012). Setelah dilakukan karakterisasi candesartan cilexetil murni, HPMC murni, fisik campuran dan dispersi padat candesartan cilexetil-HPMC formula 1, formula 2 dan formula 3.

Penentuan profil disolusi serbuk dispersi padat dan fisik campuran candesartan cilexetil dan HPMC menunjukkan adanya peningkatan laju disolusi seluruh formulasi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perbedaan perbandingan pembuatan dispersi padat sangat mempengaruhi peningkatan laju disolusi candesartan cilexetil. Analisis statistik efisiensi disolusi dispersi padat dan campuran fisik candesartan cilexetil dan HPMC dilakukan dengan uji ANOVA satu arah dengan SPSS 23.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi disolusi dispersi padat dan campuran fisik candesartan cilexetil dan HPMC berbeda nyata.

Kesimpulan

Saran

Spektrum serapan infra merah yang diperoleh suatu zat hanya menunjukkan puncak maksimum pada panjang gelombang yang sama di. Spektrum serapan inframerah yang diperoleh sesuai dengan spektrum Candesartan cilexetil yang sebanding, dengan beberapa puncak yang ada. Data analisis spektrum inframerah Candesartan Cilexetil, HPMC, campuran fisika, dispersi padat Formula 1 (2:1), Formula 2 (1:1) dan Formula 3 (1:2).

Lapisan Termogram DSC Serbuk Candesartan Cilexetil, Campuran Fisik, Serbuk Dispersi Padat Formula 1, Formula 2, Formula 3 Candesartan Cilexetil – HPMC. Analisis Termal Data Menggunakan Alat Kalorimetri Pemindaian Diferensial Campuran Fisika Candesartan Cilexetil (1:1), Formula Dispersi Padat 1 (2:1), Formula 2 (1:1) dan Formula 3 (1:2). Hasil penentuan kandungan zat aktif serbuk candesartan cilexetil, campuran fisik dan serbuk dispersi padat formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam metanol.

Panjang gelombang serapan maksimum candesartan cilexetil dalam media buffer fosfat pH 6,5 pada konsentrasi 10 ppm λmaks = 256,60 nm. Data persentase larutan serbuk zat aktif, fisik campuran, serbuk dispersi padat formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam buffer fosfat pH 6,5. Kurva profil disolusi zat aktif, campuran fisik, serbuk dispersi padat formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam media buffer fosfat pH 6,5.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Candesartan Cilexetil
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Candesartan Cilexetil

Kurva disolusi

Efisiensi disolusi serbuk zat aktif, campuran fisik, serbuk pendispersi padat dengan formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam media buffer fosfat pH 6,5.

Tabel 16.  Efisiensi  disolusi  serbuk  zat  aktif,  campuran  fisik,  serbuk  dispersi  padat formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam medium dapar fosfat  pH 6,5
Tabel 16. Efisiensi disolusi serbuk zat aktif, campuran fisik, serbuk dispersi padat formula 1, formula 2 dan formula 3 dalam medium dapar fosfat pH 6,5

Gambar

(Lampiran 1, Gambar  42).
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Bahan Baku HPMC  No
Gambar 8. Skema Kerja Sistem Dispersi Padat Candesartan Cilexetil dengan  Polimer HPMC serta Evaluasinya
Gambar 9. Serbuk Dispersi Padat Candesartan Cilexetil-HPMC
+7

Referensi