• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI RIJMAH TANGGA DI KECAMATAN PADANG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI RIJMAH TANGGA DI KECAMATAN PADANG TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI RIJMAH TANGGA DI KECAMATAN PADANG TIMUR

JURNAL

Diajukan

Sebagai Salah Satu

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

1)

PUTRI ANA NIM.

11030010

Pembimbing II

.-rmani,M.si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAF'I

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

Erna JuitalS.Pd, M.Si

(2)

DISTRIBUTION OF SPATIAL AND CHARACTERISTICS OF DOMESTIC INDUSTRY IN PADANG TIMUR DISTRICT

By :

Putri Ana1Erna Juita2Elvi Zuriyani3

1.geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat.

2,3lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aims to determine the spatial distribution and characteristics of the domestic industry in Padang Timur District includes: 1) the spatial distribution, 2) Characteristics of the Industrial Households in Padang Timur District. This type of research is descriptive quantitative. The population in this study are all Domestic Industry in the district of Padang Timur. Samples were taken by Proportional Random Sampling, with the proportion of 50% so that respondents are 71 owners of domestic industry. The research found that: 1) the domestic industry in the district of Padang Timur, household industries highest one is in the village of Jati is 19 units and the smallest in Sawahan Timur village much as 2 pieces. The distance between the domestic industry generally 200- 500 m., 2) characteristics of the domestic industry in the district of Padang Timur seen from the type of business, most are business tofu and tempeh, place of business in their own stores, parties help is labor and industry resilience generally <1 day. Judging from labor, union household enterprises generally have> 2 labor, Origin labor is generally from about administrative, educational level completed primary school, working time is generally <8 hours / day, relationship owners with labor generally equal to labor, payroll systems weekly and the average salary of Rp 25,000 - Rp 50,000 / day.

Key Words: distribution, spatial, characteristics

1

(3)

PENDAHULUAN

Pembangunan industri merupakan salah satu dari pembangunan ekonomi yang menjadi tolak ukur peningkatan taraf hidup masyarakat modern yang lebih bermutu. Kuncoro (2007:7) mengatakan bahwa pembangunan industri merupakan salah satu sektor ekonomi yang dianggap mampu dalam meningkatkan aktivitas ekonomi, produktivitas dan peningkatan standar hidup. Industri rumah tangga merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan yang terus mengalami perkembangan, disamping sifat usahanya yang kebanyakan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah yang dihadapi dapat segera diatasi.

Beberapa masalah utama yang sering dihadapi antara lain adalah masalah permodalan, cara pemasaran dan keterampilan dalam mengelola usaha (BPS, 2006: xxv).

Industri rumah tangga yang berperan penting dalam program peningkatan pangan.

Jumlah Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Indonesia sekitar 80% dari jumlah industri yang ada di Indonesia (http://www.pom.go.id/

index.php/home/berita aktual/2346. 31 Juni 2015). Industri rumah tangga ini merupakan bagian terbesar dalam kelompok industri rumah tangga, yakni 1,5 juta unit dari 3,8 juta unit total industri rumah tangga pada tahun 2014.

Indonesia merupakan tempat yang sesuai untuk pengembangan industri karena memiliki comparative advantage berupa tenaga kerja yang melimpah dan murah, sumber bahan baku dan energi yang besar, serta pangsa pasar atau jumlah konsumen yang banyak (Baiquni, 2004).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang perindustrian.Salah satu industri yang cukup menonjol di Indonesia saat ini yaitu industri rumah tangga.

Kota Padang merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi lokasi dan daya dukung fisik yang cukup memadai untuk pengembangan industri karena merupakan pusat pemerintahan provinsi Sumatera Barat dan merupakan pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, sosial dan budaya bagi wilayah- wilayah di provinsi Sumatera Barat. Lokasi ini

Kecamatan Padang Timur merupakan wilayah yang memiliki industri yang terspesialisasi pada industri rumah tangga di Kota Padang. Hal ini diperkuat dengan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang pada tahun 2014 bahwa jumlah industri rumah tangga sebanyak 768 unit yang lebih didominasi oleh industri makanan.

Berkembangnya industri rumah tangga makanan di Padang Timur disebabkan karena faktor tingginya penerimaan masyarakat terhadap pembangunan industri, dukungan aksesibilitas, ketersediaan lahan untuk industri serta dukungan pemerintah. Selain itu, mengingat posisi Kota Padang yang merupakan daerah penunjang ketersediaan pangan di Sumatera Barat khususnya. Program peningkatan produksi pangan yang dicanangkan pemerintah diwujudkan oleh Pemerintah Kota Padang salah satunya dengan cara meningkatkan industri makanan (BPS, 2012:186).

Adanya potensi strategis industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur perlu dilakukan kajian strategis untuk melakukan pengembangan sektor industri dan pembukaan area-area baru kawasan industri yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.Perlu dilakukan tinjauan geografi dengan pemetaan distribusi spasial/keruangan dan kewilayahan.

Distribusi spasial industri merupakan aspek keruangan berupa lokasi persebaran dan perkembangan industri baik berupa titik-titik, garis-garis atau areal-areal pada permukaan bumi yang ditunjukan dalam bentuk peta (Yunus, 2010:40). Karakteristik geografi industri merupakan bagian dari geografi ekonomi, antara lain mempelajari tentang lokasi industri, serta karakteristik faktor geografis lokasi ini berkaitan dengan wilayah bahan mentah, sumberdaya tenaga meliputi tenaga air atau tenaga listrik sebagai penggerak mesin pabrik, suplay tenaga kerja, suplay air, pasaran dan fasilitas transport (Daldjoeni, 2003:58).

Pemilihan lokasi industri mengutamakan aspek kondisi geografis yang merupakan aspek yang mempunyai pengaruh besar dalam penentuan lokasi industri karena berpegang pada aspek kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan yang bertujuan untuk

(4)

menerus. Umumnya, faktor orientasi mengacu pada bahan baku, tenaga kerja, produksi dan pasaran yang merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan lokasi industri.

Dasar orientasi keputusan tersebut terutama ditekankan kepada biaya transportasi yang rendah (Sumaatmadja, 2008:129).

Keberadaan industri rumah tangga di kawasan Padang Timur selain dapat menunjang perekonomian dan pendapatan asli daerah Kota Padang serta merupakan sumber mata pencaharian sebagian penduduk. Industri rumah tangga dapat memberikan pendapatan tambahan bagi rumah tangga yang berpendapatan rendah, perlu diketahui tentang distribusi spasialnya agar industri dapat dikembangkan. Oleh karena itu, keberadaan atau pertumbuhan industri rumah tangga tersebut perlu untuk dikaji dan dideskripsikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin meninjau lebih dalam tentang perindustrian rumah tangga di Kecamatan Padang Timur dengan judul “Distribusi Spasial dan Karakteristik Industri Rumah Tangga di Kecamatan Padang Timur”.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:

1) Distribusi spasial industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur dan 2) Karakteristik industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif, untuk mengetahui dan

mengungkapkan mengetahui dan

mendeskripsikan distribusi spasial dan karakteristik industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

penelitian dilakukan di Kecamatan Padang Timur Kota Padang pada bulan Mei 2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri rumah tangga yang ada di Kecamatan Padang Timur Kota Padang berjumlah 142 industri. Sampel penelitian ini diambil secara proportional randoml sampling dengan proporsi 50% sehingga responden berjumlah 71 pemilik industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur.

Teknik analisa data pada setiap variabel penelitian ini terdiri dari Analisis kajian distribusi spasial dalam penelitian ini adalah distribusi spasial lokasi industri dan distribusi spasial pemasaran.

a. Lokasi industri adalah lokasi absolute tempat berdirinya industri rumah tangga.

b. Persebaran lokasi industri rumah tangga dapat ditinjau dari lokasi absolut.

Pengumpulan data spasial atau ruang yang terdiri dari data titik yaitu lokasi industri.

Data absolut dan data bidang diperoleh dari hasil lapangan menggunakan GPS dan kemudian diolah menjadi peta melalui SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan progam Arc GIS. Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta. Melalui lokasi absolut dapat diketahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.

Olahan data dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) tersebut menghasilkan peta lokasi industri dan peta sebaran lokasi industri industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur.

Teknik analisis untuk karaktersiks industri rumah tangga menggunakan teknik persentase dengan rumus sebagai berikut:

= 100% Keterangan:

P = Persentase f = Frekuensi

n = Jumlah responden

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Distribusi spasial industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur, industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur umumnya terletak di seluruh Kelurahan yang ada, industri rumah tangga terbanyak terdapat di kelurahan Jati yaitu 19 buah, selanjutnya Kecamatan Kubu Dalam Parak Karakah sebanyak 14 buah, Andalas 7 buah, kemudian kelurahan Sawahan dan Kubu Marapalam sebanyak 6 buah, kelurahan Parak Gadang Timur dan Simpang Haru sebanyak 5 buah industri, kelurahan Ganting Parak Gadang dan Jati Baru sebanyak 4 buah dan kelurahan Sawahan Timur sebanyak 2 buah. Jarak antar industri rumah tangga umumnya 200–500 m.

Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Prabowo dan Rijanta (2012) bahwa penempatan lokasi distro banyak dipengaruhi karena pasarnya sudah terbentuk. Kawasan bisnis pun menjadi acuan para pelaku distro di dalam penempatan lokasinya.

Thoman and Corbin dalam Tarigan (2008) mengungkapkan bahwa lokasi relatif suatu tempat atau wilayah yang bersangkutan berkenaan dengan hubungan tempat berkenaan dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan faktor alam atau faktor budaya yang ada disekitarnya. Jadi, lokasi relatif ini ditinjau dari posisi suatu tempat atau terhadap kondisi wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Lokasi relatif ini dapat mengungkapkan dinamika wilayah yang bersangkutan. Weber (Tarigan, 2008) menyatakan bahwa lokasi setiap industri

(5)

tergantung pada 8 total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan keduanya harus 8 minimum. Tempat di mana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang 8 minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.

Kedua,karakteristik industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur dilihat dari jenis usaha, terbanyak adalah usaha tahu dan tempe, tempat usaha di toko sendiri, Pihak yang membantu adalah tenaga kerja dan daya tahan industri umumnya < 1 hari. Dilihat dari tenaga kerja, uni usaha rumah tangga umumnya memiliki > 2 tenaga kerja, Asal tenaga kerja umumnya dari sekitar kelurahan, tingkat pendidikan tamat SD, waktu kerja umumnya < 8 jam/hari, hubungan pemilik dengan tenaga kerja umumnya sama dengan tenaga kerja, sistem penggajian mingguan dan gaji rata-rata Rp 25.000–Rp 50.000/hari.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Retnoningsih (2012) bahwa karakteristik demografi tenaga kerja rata-rata berjenis kelamin wanita dengan umur 35 tahun dan berasal dari Kecamatan Pati. Berdasarkan karakteristik sosial tenaga kerja rata-rata menempuh pendidikan formal SD selama 6 tahun. Berdasarkan karakteristik ekonomi rata-rata pendapatan keluarga setiap bulan Rp.1.890.000,00 dengan pengeluaran keluarga Rp.1.280.000,00. Lokasi industri kacang tersebar di 18 desa dari 7 kecamatan. Bahan baku industri rumah tangga berasal dari dalam kecamatan, industri kecil dari antar kecamatan, industri sedang dari antar kabupaten dan industri besar dari antar priovinsi serta mengimpor dari Negara lain.

(Sumaatmaja, 2008:179) bahwa industri adalah sebagai suatu sistem, yang merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem manusia. Subsistem fisis meliputi lahan, bahan baku, energi, iklim dengan proses alamiahnya.

Sedangkan subsistem manusia meliputi tenaga kerja, teknologi, tradisi, politik, pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar. Relasi, asosiasi dan interaksi komponen tersebut dalam satu ruang merupakan bidang pengkajian geografi

KESIMPULAN DAN SARAN

2. Kedua,karakteristik industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur dilihat dari jenis usaha, terbanyak adalah usaha tahu dan tempe, tempat usaha di toko sendiri, Pihak yang membantu adalah tenaga kerja dan daya tahan industri umumnya < 1 hari.

Dilihat dari tenaga kerja, uni usaha rumah tangga umumnya memiliki > 2 tenaga kerja, Asal tenaga kerja umumnya dari sekitar kelurahan, tingkat pendidikan tamat SD, waktu kerja umumnya < 8 jam/hari, hubungan pemilik dengan tenaga kerja umumnya sama dengan tenaga kerja, sistem penggajian mingguan dan gaji rata-rata Rp 25.000–Rp 50.000/hari.

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan :

1. Bagi pemilik usaha industri rumah tangga di Kecamatan Padang Timur untuk dapat memvariasikan jenis usaha sehingga industri rumah tangga lebih berkembang.

2. Bagi pemilik sektor informal untuk lebih meningkatkan daya tahan produk sehingga nilai usaha lebih meningkat

3. Bagi pemerintah, untuk mengembangkan usaha sektor informal dengan cara membantu dalam hal pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Syofyan. 2002. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Baiquni, M. 2004. Membangun Pusat-Pusat di Pinggiran: Otonomi di Negara Kepulauan.

Yogyakarta :ideAs & PKPEK

BPS. 2006. Statistik Industri Kerajinan Rumah Tangga Dalam Sensus Ekonomi

__________. 2014. Kota Padang Dalam Angka.

Padang: BPS.

Daldjoeni, N. 2003.Geografi Baru: Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan Praktek.

(6)

Mahatma Yudhistira dan Rini Rachmawati.2013.

Pewilayahan Industri Kecil dan Rumah Tangga di Kabupaten Bantul. Jurnal

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perindustrian Rustiadi, Ernan; Saefulhakim, Sunsun dan Dyah

R. Panuju, 2009.Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Pres dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian

dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT.

Sinar Baru Algesindo

Sumaatmadja, 2008.Studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan.

Bandung: Alumni

Stanton, William, J. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga

Tarigan, Robinson. 2008. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta: Rajawali Pers Wibowo, S. 2007. Petunjuk Mendirikan

Perusahaan Kecil. Jakarta: Penebar Swadaya.

Yunus, H. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yusuf. A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian.

Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Peran Industri Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dan Masyarakat.. Upaya Kelompok Usaha Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Ekonomi Melalui Industri