Batang Tarik
TUJUAN PEMBEI,AJARAN .
..Sesudah mempelajari bab
ini,
mahaiiswa dihxapkan,dapar: .:'
Mengetahuiperifaku keruntuhan suaru batangtari1.
,-..
. Melakul<an pr{ises desain penarnpangsuarukomponenstrukturlatik
Pokok-pokok Pembahasan Babl. I
Pendahuluan1.2Tahaaan,Iiominal . : ''
1.3 'Luas
Netto
'1.4
Efek Lubang Berselang.seling pada Luas Netro1.5
Luas NettoEGktif
1,6
Geser'Blok (Bloch,Sliear) 1.7 ,Kelangsing*nSrukrur
Thrik1.8
Tbansfer Caya,pada Sambungan3.1 PENDAHULUAN
Batang tarik banyak dijumpai dalam banyak struktur baja, seperti
struktur-struktur jen.rbatan, rangka atap, menara transmisi, ikatan angin, daniain
sebagainya. Batang tarikini
sangat efektif dalam memikul beban. Batangini
dapat terdiri dari pro6l tunggal araupunprofil-profil
tersusun. Contoh-contoh penampang batangtarik
adalahprofil bulat,
pelat,siku, siku
ganda,siku bintang,
kanal, rWF,dan lain-lain.
Gambar3.1
menunjukkan beberapa penampangdari
batangtarik
yangumum
digunakan.(a) pelat
a
(b) bulat pejal
t
(c) profil kanal (d) profil siku
JL
(e) profil siku ganda
It
(f) profil siku bintang
I
(i) profil S (h)
Gmbr
profil kanal ganda
3.1 Beberapa Penampang Batang'1lrik
(g) profil WF
Gmbat 3.2 Struktur Rangka Atap Baja dengan Menggunakan Profil Siku.
(Sumber: Koleksi Pribadi)
Struktur rangka atap biasanya menggunakan
profil
siku runggal atau dapat pula digu- nakan dua buahprofil
siku yang diletakkan saling membelakangi satu sama lain. Jarak di anrara dua buahprofil
siku tersebut harus cukup agar dapat diselipkan sebuah pelat (biasa dinamakanpelat buhul) yang
digunakan sebagai tempat penyambunganantar
batang.Siku tunggal dan siku ganda
mungkin
merupakanprofil
batangtarik
yang paling banyak digunakan.Profil T
biasanyajuga
dapat digunakan dalamstruktur
rangka atap sebagai alternatifdari profil
siku.,::.::.
::i:i,il
Pada
struktur
rangkajembatan dan rangka
a:apyaflg
berbentang besar, umum digunakanprofil-profil \7F
atauprofil
kanal.Gambar 3.3 Struktur Rangka Jembatan Kereta ApL (Sumber: Koleksi Pribadi)
3.2
TAHANAN NOMINAL 313.2 TAHANAN NOMINAL
Dalam
menentukan tahanannominal
suatu batangtarik,
harus diperiksa terhadap tiga macam kondisi keruntuhan yang menentukan, yaitu:iL
lelehdari
luas penampang kotor,di
daerah yangjauh dari
sambunganb. fraktur dari
luas penampang efektif pada daerah sambunganc.
geserblok
pada sambunganMenurut SNI
03-1729 -2002 pasd. 10.1 dinyatakan bahwa semua komponen struktur yangmemikul
gayatarik
aksial terfaktor sebesar7,,
maka harus memenuhi:T
il-< b.T
t n 3.1SNI
03-1729-2002 menggunakan notasiN untuk
menyatakan gayatarik
aksial ter- fakror,namun
dalambuku ini
digunakannotasi { untuk
membedakan dengan notasiuntuk
gaya tekan aksial yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.Tn
adalah tahanannominal dari
penampang yangditentukan
berdasarkantiga
macamkondisi
keruntuhan batangtarik
seperti telah disebutkan sebelumnya.Besarnya tahanan
nominal, {,
suatu batangtarik untuk tipe
keruntuhan leleh danfraktur
ditentukan sebagai berikut:Kondisi Leleh dari Luas Penampang Kotor
Bila kondisi
leleh yang menentukan, maka tahanannominal,
Tn, dari batangtarik
me-menuhi
persamaan:T
n=A.f
gJlDengan A" =
luas Penampang kotor, mm2t = kuat
leleh material, MPa3.2
Kondisi Fraktur dari Luas Penampang Efektif pada
SambunganUntuk
batangtarik
yang mempunyai lubang, misalnyauntuk
penempatanbaut,
maka luas penampangnya tereduksi, dan dinamakan luasnetto (A,).
Lubang pada batang me- nimbulkan konsentrasi tegangan akibat beban kerja.Gori
elastisitas menunjukkan bahwa tegangantarik di
sekitar lubang baut tersebut adalah sekitar3 kali
tegangan rerata pada penampang netto.Namun
saat serat dalam material mencapai regangan lelehe,
=f/E,,
tegangan
meniadi
konstan sebesarf,
dengan deformasi yang masih berlanjut"sehingga semua serat dalam material mencapai Eyatatr lebih. Ggangan yang terkonsentrasidi
sekitar lubang tersebut menimbulkanfraktur
pada sambungan.T+- T+
f^r,
= 3fr.r.t"(a) Tegangan elastis (b) Keadaan batas
l- r-l
Gambar 3.4 Distribusi Tegangm Akibat Adanya Lubang pada Penampang
---.--> r
Faktor tahanan
untuk
leleh, sebabkondisi
frakturini
dihindari.3.3 LUAS NETTO
Bila kondisi
fraktur
pada sambungan yang menentukan, makatfiandn nominal, {,
dari
batang tersebut memenuhi persamaan :T
N =A.f
EJ ilDengan A, =
luas penampang efekdf=
U'AnAn =
luasnetto
penampang,mm'
U =
koefisien reduksi(
akan dijelaskan lebihlanjut
)f.
= tegangantarik
Putus, MPaDengan @ adalah
faktor
tahanan, yang besarnya adalah:O =
0,90untuk
kondisi leleh, danO =
0,75untuk
kondisi frakturkondisi fraktur diambil lebih kecil
daripadauntuk
kondisilebih
getas/berbahaya,dan
sebaiknyatipe
keruntuhan jenis 3.3Lubang yang
dibuat
pada sambunganuntuk
menempatkan alat pengencang seperti baut atau paku keling, mengurangi luas penampang sehingga mengurangi pula tahanan penam- pang tersebut. MenurutSNI
03-1729 -2002 pasal 17.3.5 mengenai pelubangan untuk baut, dinyatakan bahwa suatu lubang bulatuntuk
baut harus dipotong dengan mesin pemotong denganapi,
ataudibor
ukuran penuh, atau dipons3 mm lebih
kecil dan kemudiandi-
perbesaq atau dipons penuh. Selainitu,
dinyatakan pula bahwa suatu lubang yang dipons hanyadiijinkan
pada material dengan tegangan leleh(p tidalt lebih dari 360 MPa
dan ketebalannyatidak
melebihi5600fi
mm.Selan.iutnya dalam
pasal
17.3".6diatur pula
mengenaiukuran lubang
suatu baut, dinyatakan bahwa diameter nominal dari suatu lubang yang sudah jadi, harus 2mm
lebih besardari
diameter nominal bautuntuk
suatu baut yang diameternya ddak lebihdari
24 mm.Untuk
baut yang diameternya lebih dari24
mm, maka ukuran lubang harus diambil3 mm lebih
besar.Luas
netto
penampang batangtarik tidak
bolehdiambil lebih
besar daripada 85o/o luas bruttonya,A, <
0,85Ai
I CONTOH
3.T:Hitung
luas netto,A,dari
batangtarik berikut ini.
Baut yang digunakan berdiameter 19mm.
Lubangdibuat
dengan metode punching.Lubang baut @19mm
T+m+T /
-
.\ Pelat6x100mm
JAWAB:
Luas kotor,
A-= 6 x
100 =600
mm2lrbar
lubangs=
19* 2
=2l mm
^iA. "
=A,- (
lebar lubangx
tebal pelat )=
ebo- 6(2r)
=474 rn 2 <
85vo.Ar(=
510 mm2)OK
3.4
EFEK LUBANG BERSELANG,SELING...
33EFEK LUBANG BERSELANG-SELING PADA LUAS NETTO
Lubang baut dapat diletakkan berselang-seling seperri dalam Gambar 3.5. Dalam
SNI
03- 1729-2002 pasal 10.2.1diatur
mengenai cara perhitungan luas netto penampang denganlubang yang diletakkan
berselang-seling, dinyatakan bahwaluas netto
harusdihitung
berdasarkan luasminimum
anrara potonganI
dan potongan 2.T<-
Gambar
3.5
Keruntuhan Potongani-l
dan Potongan 1-2Dari potongan
1-l diperoleh: An = Ar- n.d.t
l- 2: An = A.- < ,.a.r+\l
-
4u= luas penampang kotor
= luas penampang netto
= tebal penampang
= diameter lubang
= banyak lubang dalam satu potongan
= jarak antar sumbu lubang pada arah sejajar dan tegak lurus sumbu komponen struktur
I CONTOH
3.2:Tbntukan ,4..,,o
minimum dari
batangtarik berikut ini,
@ baut=
19mm,
tebal pelat 60 JAI$7AB:Potongan Dengan:
A
c A
t
d
n s,u
+-
T100
+
Luas kotor,
A"= 6x
(60 + 60 +
100 +75 ) =
1770 mm2Lebar lubang"
=
19+ 2 = 2l
mm PotonganAD:
An = 1770-2(21)(6)
= 1518 mm2 PotonganABD:
An = t77o-3ot(n+5? 4x6o \5 *23e 4xtoo = l5l3 mm'
Potongan ABC:An = r77o-z(zD@+ffi-m =
1505,125 mm2 Periksa terhadap syaratA, s
0,85.A,0,85.As
= 0,85(t770) =
1504,5 mmzJadi
A* minimum
adalah 1504,5 mm2.Jika sambungan yang diletakkan berselang-seling tersebut dijumpai pada sebuah
profil
siku, kanal atau\[F,
maka penentuannilai u
dapar. dilakukan sebagai berikut:a.
Profil siku samakaki
arautak
sama kaki91+92-t
* 9z- t,
c. l,roil wt
I CONTOH
3.3:\-ffi-r +sl )l +
ls,
H -f-
b.
U
H
9nru8,
't H l*
rdl
rry-;ru kg.l
-+l-l+- H t
ry/ FI k,
o o
o
o
o
o
o o o
I" An = l77l
3.4
EFEK LUBANG BERSELANG-SELING...
35Hitung,4, minimum
dari batangtarik
berikut, yang terbuat dariprofil
sikuL
100.150.10.Dengan @ lubang
= 25
mm.JA\XZABI
:1ft*
{r+ r*
u
I L-.-
I
50 I
,rat
.+
o
Ao
Oa
Oc O
-lu,
+
]rou
H l' ,r'l ,r'l
Luas kotor,
,4* =
2420--' (
tabelprofil
baja )Lebar
lubang
=25
+2 = 27
mmPotongan
A-: A,=
2420- 2(27)(10) =
1880 mm2potongan
,\BC: A, =
2420- 3(27)(ro) ' *
72,',1-'.04x6O *'l::9 4x105 =
1978,3 mmzPeriksa terhadap syarat
A, <
0,85'AsO,85.As =
0,85(2420)= 2057
mmzJadi
A, minimum
adalah 1880 mm2.I CONTOH
3.4:Hitunglah luas netto dari
profil CNP
20 berikutini,
jika baut yang digunakan berdiameter 16 mm.JAI$7AB:
4@50
50 + 30_8,5
= 71,5
I
r
a
I I I I I
r d
o rl --+---l .l
oo+
II
oo
II I
- -t- - - -
0
Ukuran lubang Potongan
l; 4,
= Potongan 2: Ao ==16+2=l8mm
3220
- 2(18)(il,5) -
3220
-
2(18X11,5)-
264O,54 mrr2
8,508) =
2653
mm2So'
x(tt,s+s,S)
tz 4x7L,5
50'
x 8,5+ 4x100
o o
o
2(18X8,5) +
Pbriksa terhadap syarat An
<
0,85.As0,85.As =
0,85(3220) =2737
mmz JadiA, minimum
adalah 2640,54 mm2.3.5 LUAS NETTO EFEKTIF
Kinerja
suatu batangtarik
dapat dipengaruhi oleh beberapahal,
namunhal
yang perlu diperhatikan adalah masalah sambungan karena adanya sambungan pada suatu batangtarik
akan memperlemah batang tersebut. Efisiensi suatu sambungan merupakan fungsidari daktilitas
material,jarak
antaralat
pengencang, konsentrasi tegangan pada lubang baut serta suatu fenomena yang sering disebut dengan istllah shear lag.Shear
hg timbul jika
suatu komponenstruktur tarik
hanya disambung sebagian saja, sebagai contoh adalah sambunganuntuk profil
siku dalam Gambar 3.6. Profil siku tersebut hanya disambung pada salah satu kakinya saja, sehingga bagian yang disambung akan mengalami beban yang berlebihan sedangkan bagian lainnya tidak menerima tegangan yang sama besarnya. Salah satu cara mengatasi masalah shear lng adalah dengan memperpanjang sambungan. Masalah shear hg dalam perhitungan diantisipasi dengan menggunakan istilah luasnetto efektil
yang dapat diterapkan pada sambunganbaut
maupun las. Pasal 10.2SNI
03-1729-2002 mengatur masalah perhitungan luasnetto efektif
Dinyatakan bahwa luas penampang efektif komponenstruktur
yang mengalami gayatarik
harus ditentukan sebagai berikut:A" =
U'AoDengan: A, = Lu t eftktif
penampangA, = lu t
netto penampangU =
koefisien reduksi = eksentrisitas sambunganpanjang sambungan dalam arah gaya tarik
Garis berat
j
penampang siku dan pelatGambar 3.6 Nilai
x
unruk Profil SikuApabila gaya
tarik
disalurkan dengan menggunakan alat sambung las, maka akan ada3
macam kondisi yangdijumpai,
yaitu:1. bila
gayatarik
disalurkan hanyaoleh
las memanjangke
elemenbukan
pelat, atau oleh kombinasi las memanjang dan melintang, maka:A,
=A,
2, bila
gayatarik
disalurkan oleh las melintang saja:1"
=lr",
penampang yang disambung las(t/ = l)
3.
bila gayatarik
disalurkan ke elemen pelat oleh las memanjing sepanjang kedua sisi bagianujung
ilemenl.A, =
U.trr3.4
t--<0.9 x L'
L=
n
{'El'=- ',
rl
Il1
x1
i
= fmax(xr, xr)]3,5
LUAS NETTO EFEKTIFDengan: tl = l,O0 unttk I
>2u (l = 0,87
urltuk2w > I >
1,5wU=0,75wtuk1,5u>l>w / =
panjang las*
=j^r^k
"lrrtr. lr.
memanjang (lebar pelat) garis beratJ
penampang WFxl Ix
Gambar 3,7 Elsentrisitas Smbungan, v untuk Profil \7F
Gambar 3.8 Smbungan
lx
Selain ketentuan
di
atas, koefisien reduksi[/ untuk
beberapa penamPang menurut manual dariAISC,
adalah:1.
Penampang-I dengan b/h > 213 atau penampangT
yang dipotong dari penam- pangI,
dan sambungan pada pelat sayap denganjumlah
bautlebih
atau sama dengan3
buah per baris (arah gaya)u =
0,902. Untuk
penampang yanglain
(termasuk penampang tersusun) dengan jumlah alat pengencangminimal 3
buah per barisu
= 0,85?.
Semua penampang dengan t'anyak bau;.= 2
per baris(
arah gaya )u
= 0,75I CONTOH
3.5:Sebuah pelat 10
x
150mm
dihubungkan dengan pelaS'berukuran 10x
250mm
meng- gunakan sambungan las seperti pada gambar. Hitunglah tahananarik
rtncana dari struktur tersebutjika mutu
baja adalaliBI 4l ff, =
250 MPa,f" = 4lO MPa)
'37
I
penampang WFpelat 10
x
150 mmpelat 10 x 250 mm
JAr$IAB:
Kondisi leleh:
or, =
aAr:f, = 0,90(10)(150)(250)= 33,75 ton
Kondisi fraktur:l,5w =
225mm > I =
200mm > u=
150 mm+ U =
0,75A, = [J.A, =
0,75(10)(15O)= rr25
mmzor, =
Q-A,.f,=
0,75(1125)(410)= 34,6 ton
Jadi, tahanan
tarik
rencanadari
komponenstruktur
tersebut adalah sebesar 33,75ton.
I CONTOH
3.6:Hitunglah
tahanantarik
rencanadari profil siku
50.50.5 yang dihubungkan pada suatu pelatbuhul
seperti pada gambarberikut. Mutu
baja adalah BJ 37T,
<-
i=14mm
As = 480 mm2
JAr$IAB:
Karena pada ujung
profil
siku juga terdapat sambungan las, makanilai U
harusdihitung
berdasarkan persamaanr-]
<o,l
Kondisi leleh:
LQT, =
QAr6=
0,90(480)(240)=
1e,363 .orrKondisi
fraktur:U = t-! ='t-Y: 0,72<0,9
(OK)L50
.QT, =
Q.A,.f,=
0,75(345,6)(370)= 9,59 ,oo
Jadi, tahanan
tarik
rencanadari
komponenstruktur
tersebut adalah sebesar9,59
ton.I CONTOH
3.7:Tentukan tahanan
tarik
rencanadari profil \7F 30Oj50.6,5.9
pada gambarberikut ini,
jika
baut yang digunakan mempunyai diameter 19 mm.3.5
LUAS NETTO EFEKTIF\.
l"o j \4
fl=0,7s'An
(b) siku atau siku ganda (a) siku atau siku ganda
(c) profil kanal
Ar = 0,90'4, (e) WF, blh > 213
Gambar 3.9 Nilai U untuk Berbagai Maom TIpe Sambungan
(
(d) wF, blh < 213
A.
A" = o'90'A' (0 T, b/h > 2/3 (untuk Profil WF induk)
JAr$7AB:
Menghitung luas netto Profil:
Potongan a-d:
" no =
4678-
4(9){19+2) --3922
mmz Potongan a-b-c-d:A
= 46784@60
4(9)(t9+2) -
2(6,5)(19+2)* 2' 40'1rc;5-!9)12 4x136,75
=
3694,34 mm285o/o
Ar =
0,85(4678)=
3976,3 mmzJadi,
A, =
3694,34 mm2Karena tiap bagian
profil
tersambung, maka distribusi tegangan terjadi secara merata padab"gi"n
flensa"'" *.U,
sehingganilai U
dapatdiambil
sama denganl'0'
Kondisi
leleh:oT, =
QAr:f,=
0,90(4578)(240)=
101,04ton Kondisi
fraktur:A, = u'A, = r,0(3694'34) = 3694'34
mmzQ7, = A,A;f* =
0,75(3694,34)(370)=
1o2,52ton
Jadi, tahanan
tarik
rencana dari komponenstruktur
tersebut adalah sebesar 101'04 ton'I CONTOH
3.8:Suatu pelat baja setebal
20 mm
disambungkan ke sebuah pelatbuhul
dengan alat sam- brr.,gb",rt b..ii*rr,.t.,
19mm. ]ika mutu
baj aBJ37'
hitunglah beban keria maksimumyr"i arp", dipikul
oleh pelatt.rr"brrt
(beban keriaterdiri
dari 20o/o bebanmati
dan 80%beban hidup) JAWAB:
Menghitung luas netto, ,4,:
Pot.l-2-3:
aA- =
20(320- 3(19 + 2)) =
5140mm'
i
I
T1
I*
lszoI I
I
I
.L
Pot.
[so-i'
ao -i1-4-2-5-3:
Ao =20(320-5(r9+2))
r-4-5-3:
= 6433,3
mm2=
5786,6 mrn2+4.
80'zx
204x
6:0^ 80')x20 z.- 4x6O
Pot.A, = 20(320'-'4(19 + 2))
+3.6
GESER BLOK 41Por.
l-4-5:
A, =
20(320- 3(t9 + 2)) +
ao,'zx-?o*59.''-20 =
5881,63 mm24x60 4x60
85o/o
A, =
0,85(320)(20)=
5440 mmzJadi,
A, min =
5140 mmzKoefisien reduksi
U = | - ill = I -
(y2.201130) =
0,923> 0,9 -+ U =
0,9 Kondisi leleh:oT, = QA;f,
= 0,90(6400)(240)= 138,24 ton
Kondisi fraktur:A, =
(J.A, = 0,9(5140) =4626
mm2QT, =
O.A,,f, = 0,75(4626)(370)= 128,3715 ton
QT,rTu(=1,2D+1,6L)
128,37 15
= t,2(0,27) +
1,6(0,87)128,3715 =
0,247 + r,287 ) T =
84,45ton
Jadi, beban kerja maksimum yang boleh bekerja adalah sebesar 84,45 ton.
3.6 GESER BLOK (BLOCK SHEAR)
Sebuah elemen pelat
tipis
menerima bebantarik,
dan disambungkan dengan alat pengen- cang, tahanan dari komponentarik
tersebut kadang ditentukan oleh kondisi batas sobek, atau sering disebut geserblok.
Dalam Gambar 3.10profil
siku dengan bebantarik,
yang dihubungkan dengan alat pengencang, dapat mengalami keruntuhan geserblok
sepanjang potongan a-b-c. Bagian yang terarsir dalam gambar akan terlepasisobek. Keruntuhan jenisini
dapatpula
terjadi pada sambungan pendek yang menggunakan dua alat pengencang atau kurang pada garis searah bekerjanya gaya.Pengujian menunjukkan bahwa keruntuhan geser blok merupakan penjumlahan tarik leleh (atau
tarik
fraktur) pada satu irisan dengan geserfraktur
(atau geser leleh) pada irisan lainnya yang saling tegak lurus.Dan
tahanan nominaltarik
dalam keruntuhan geserblok
diberikan oleh persamaan:1.
Geser Leleh- Tarik
Fraktur( f-.A-- > 0,6.f,.A,,,)
3.5.a
3.5.b
T
= 0,6.f.A-,* f,-A,,
n ' rl fi
2.
Geser Fraktur- Thrik
Leleh (f,.A,, . 0,6.f,.A,,) Tn =0,6.f,.A,u*fy.As,
Dengan:
A_ =
Luaskotor
akibar geserf =
Luaskotor
akibat tarik ,11,,= tuu
netto akibat geserAi', -- Lu^,
netto akibattarik
f,
=kuat tarik f, = kuat
lelehGambar 3.10 Keruntuhan Geser Blok'
aT
Tahanan nominal suaru
struktur mrik
ditentukan oleh tiga macamtipe
keruntuhan yakni lelehdari
penampangbrutto, fraktur dari
penampangefektif
dan geserblok
pada sam- bungan. Sedapatmungkin
dalam mendisain suatu komponenstruktur tarik,
keruntuhan yang terjadi adalah leleh dari penampang bruttonya, agar diperoleh tipe keruntuhan yang daktail.I CONTOH
3.9:Bila
rasio bebanhidup
dengan bebanmati
adalah sama dengan3, LID = 3,
hitunglah beban kerja yang dapatdipikul
olehprofil L
100.100.10, dengan baut berdiameterl6
mm yang disusun seperti dalam gambarberikut.
BJ baja37 ($ =
240,f"
= 370 )----'>r
JA\$(/AB:
Kondisi leleh:
OT,= QAr:fr=
0'9(1920)(240)= 41,472
t.onKondisi
fraktur:A,t = l92o -
10(16 +2) =
L74O^
2 {90,6 o/o ASA,z = t92o- 2(10)(16 * 4 *
59'4x40 l): = urc,25 ^
2 {a9,4 o/o AS,4,
menentukan=
85o/oAs=
0,85x
1920=
1632 mm2u = 1-r L = t- 4x50 ?8'?,
= 0,86A, --
U'An = 0,86x
1632=
1403,52 mm2Q.T, -- Q.A",n
=
0,75(1403,52)370= 38,95 ton
Jadi, tahanan rencana,T, =
38,95ton
Ta, T* = 1,2D +
1,6L
38,95 -- 1,2D + 1,6(3D) = 6D
DiperolehD =
6,49ton
danL =
19,47 ton.Beban kerja,
D
+L = 6,49 +
19,47= 25, 96 ton.
Bila
digunakanbaut
berukuran besar (jumlahnya menjadilebih sedikit)
ataubila
tebal pelat sayap cukuptipis,
maka perluditinjau
keruntuhan geser blok.I CONTOH 3.10: ':'
Hitunglah
tahanan rensrnakomponen
str.ukturarik berikut, yang ierbuat dari profil L
80.80.8.Mutu
baja BJ37.
Diameterbaut
19 mm.I I I I I I I
I
F
I
l
l+o +
_t ,-l
col
IIo o oi
3.6
GESER BLOKJAVAB:
Kondisi leleh:
QT,= 0Ar:f, =
0,9(1230)(240)= 26,568 ton Kondisi
fraktur:An =
1230- 8(19 + 2) =
1062 mmzo,85.As= 0,85(1230)
=
1045,5 mm2u -L90 =t-L=F?'!=0,75
A, = (J.A, =
0,75(1045,5)=
784,125 mrlr2o.T,= o.A"'f, =
0,75(784,125)(370)= 21,76 ton
Periksa terhadap geser blok:
0,6.f,.A*,
= 0,6(370)(120-
3,5(19 +2))(8) =
8,26 tonf.A =
370(30- 0,5(19
+2))(8) = 5,77 ton
Karena
f..A,, <
O,6.f,.Aor, gunakan Persamaan 3.5.b, sehinggaT,=0,6.f,'A,,*frAr, =
8,26+
(240)(30)(8)=
14,02ton Q.T,=
0,75x
14,02=
10,515ton
sehingga tahanan fencana, Ta
= 9,945 ton.
Keruntuhan geserblok terjadi
karena jarak antar baut yangkecil,
Peraruran Baja IndonesiaSNI
mensyaratkanjarak minimal
antar alat pengencang adalah3 kali
diameter nominalnya.I CONTOH
3.11:Hitunglah tahanan rencana dari
profil
siku 100.100.i0 pada sambungan berikut, jika mutu baja yang digunakan adalah BJ41.
Perhitungkan pula terhadap geser blok!JAWAB:
Kondisi
leleh:Q.T,= QArfr=
0,9(1920)(250) =43,2 tol
Kondisi fraktur:
Ao =
1920mm2 ''
u -L75 =FL=Fry?=0,624
As
=
1920 mm2i
= 28.2 mm,,/
A, = [J.A, =
0,624(1920)=
1198,08 mm2Q.T,= Q'A;f, =
0,75(1198,03)(410)= 36'84 an
Periksa terhadaP geser blok:
Ar, =
(200)(10)+
(75)(10)= 2750
mmzAr =
100(10)=
1000 mm2A'o = 2750
mmzAo' =
1000 mm20,6.f,.A,, =
0,6(4tO)(2750)= 67,65 ton
f,.A*
= 410(1000) =41
ton0,f'f,'A* ' f,'A,,
terjadi geserfraktur - tarik
lelehT,
=0,6'f,'A,, * fr'Ar, = 0,6(4t0)(2750) +
(250)(1000)=
69'4875ton O.T,=
0,75x
69,4875=
10,515ton
Jadi, tahanan
tarik
rencanadari profil
tersebut adalah sebesar36,84 tol.
3.7 KELANGSINGAN SIBqXIUR TARIK
Untuk
mengurangi problem yangterkait
dengan lendutan besar dan vibrasi, maka kom-f".r.., *r.rti.r. ,r]rik hrr.r, ''",,,Jt"'hi
tyarat f,ekakuan' Syaratini
berdasarkan pada rasiot"lr.rgrirrg.rr,
?u= L/r.
Dengan 1' adalah angka kelangsinganstruktur' Z
adalah panjang komponen struktur, sedangkanr
adalah.iati jari girasi':
= ffil *+'1 ^
diambil maksi-;;;;t";*k b",".rg tlrik
utama, dan 300untuk
batangtarik
sekunder.I CONTOH
3.12:Su*
,,.t.rk.rr
rangka batang dengan pembebanan sePerti Pada Sa1ba1 berikut:peritrrsalah apakah Ur."r,g
ef .,rk,ip k,rrt
menahan_gaya-tgik yang bekerja padanya,.jika
beban kerja merupakan'ko-binasi
dari 20o/oD da.t gb%z.:Asumsikan banyak baut adalah 1 baris(0 baut =
19mm). Mutti
b1ja BJ 37'15 ton
3m
15 ton
3m
3.7
KELANGSINGAN STRUKTUR TARIK:<l--
15 ton15 ton
1
3m
2Mr=o
sAB6)-31'25(3)=o
Sas = 23,4375
ton JAVAB:
Terlebih dahulu harus dicari besar reaksi pada
titik
B serta gaya batangAB,
dengan meng- gunakan rumus-rumus dasarilmu
statika.zMr=Y
-
RBO})+ r5(3 + 6 + 9) * 7,5(6) *
15(:4) -- 0 Ru=
31,25ton
Dengan cara
futter
melalui potongan 1, dapat dicari besarnya gaya batang AB:n
15 ton"t{-
So"
Ro = 31,25 tonPada batang
AB
bekerja gayatarik
terfaktor,{,
sebesar:\ =
r,2(0,2)(23,4375)+
1,5(0,8)(23,4375)=
35,625 rcnPerilaa syarat kelangsingan batang tarik:
?L =J-319=ur,5<24o r
mtn 2.12
Kondisi
leleh:. o.T,= QfiAr=
0,90(240)(2)(940) = 40,608 ton Kondisi fraktur:A,
= 2(940- 7(2t)) =
1586 mm2Ambil U=0.85 ..
or, = Q.f,.A,=
0,75(370)(0,85)(1586) =37,41 ton
Jadi,
QT,(=
37,41ton) > I (=
35.625ton), profil
tersebutcukup
kuat.OK
3.8 TRANSFER GAYA PADA SAMBUNGAN
Pada umumnya lubang pada batang tarik digunakan oleh alat pengencang, baut, atau paku keling,
untuk
menrransfer gayadari
satu batangtarik
ke batangtarik
lainnya.Anggapan
dasar:Alat
pengencang denganukuran
yang sama akan menyalurkan gaya yang sama besarnya bila diletakkan secara simetri terhadapgiris
netral komponen struktur tarik.I CONTOH
3.T2:Hitunglah
gayatarik nominal malsimum dari
komponenstruktur tarik berikut ini.
Bila tebal pelat6 mm,
diameterbaut
19mm,
danmutu
bala BJ 37.Tu, t
T,
I roo--->
t t,
IrooJAS[rtB:
a.
potonganA
nT
4U T
ftb.
potonganA
nT
nc.
PotonganA
il' o'9'T'
=
0,9(1483,2)(370)=
50,35 tonTn =
50,35I 0,9 =
55,94an
Jadi,
T,malsimum
adalah47,35
ton.l-3-1: (
Gaya l00o/oT,)
=
6(eoo- 3(19 * 2)) = t42z
mmz (79Vo.Ag)=
A.f = U.A .f
EJA NJil
= l- 0^'5!^6 3x60 > 0,9 -+ u =
0,9= 0,9(1422)(370)
=47,35 ton l-2-3-2-l: (
Gaya l00o/oT,)
= 6(:oo - 5(t9 + 2)) + 4.# =
rc02m^2
{a9on.AS= u.A;n
=
0,9(0,85)(18oo)(370)= 50,95 ton l-2-2-l: (
Gaya 90VoT,)
=
6(aoo- 4(19
+2)) +,# = bD -
2 {84o/o.AS= u.A,.f,
E
o Z
,|
o o
3,|
o
l-
oof oof
oot
SOAL-SOAL LATIHAN 47
ST'AL€OAL LATIHAN
; I
B&
r
I
L P-
p3-l
Sebuah batangtarik
berukuranl0 mm x175 mm
disambung dengan3
buah baut berdi- ameter25
mm.Mutu
baja yang digunakan adalah BJ 37. Hitunglah tahanan tarik rencana batang tersebut dengan mengasumsikanA, =
An10 mm
x
175 mm..'+
P32
Gmbar P3.1
Sebuah batang
tarik
dari pelat berukuran 10mm x
190mm,
harus memikul beban mati sebesarll0 kN
dan bebanhidup
200kN. Mutu
baja BJ4l
dan diameter baut25
mm.Dengan mengasumsikat
A.=
r4", periksalah kecukupan batang tersebutl 10 mmx
190 mm--+
P-3.3
Gambar P.3.2
Hitunglah
besarnya luas efektif,A,,
padatiap-tiap
komponenstruktur tarik berikut inil
16 mm
x
125 mm 16 mmx
125 mmGambar P3.3
Sebuah batang
tarik dari profil
siku tunggal seperti pada gambar (dari baja dengan mutu BJ4l).
Jika baut yang digunakan berdiameter22
mm,hitunglah
tahanantarik
rencana dari batang tersebur,lo oo
oot oo
iP.3.4
Gmbar P3.4
P.3.5
Profilsiku
100.150.10 dari baja BJ 37 disambungkan ke sebuah pelat simpul dengan baut berdiameter25
mm. Batangini
memikul bebanmati
200kN,
bebanhidup
400kN
serta beban angin 150kN.
Periksalah apakahprofil siku
100.150.10 tersebut mencukupiuntuk memikul
beban-teban yang bekerjalL 100.150.10
+t
II
uul15ol -T-
I
601I_
P.3.6
Gambar P3.5
Batang
tarik
yang terbuatdari
pelat berukuran6 mm x
125mm
disambung dengan las memanjangdi
kedua sisinya. Panjang las yang digunakan adalah 175 mm. Jikamutu
baja adalah BJ 41,hitunglah
tahanantarik
rencananya!Sebuah pelat berukuran 10 mm
x
250 mm dari baja bermutu BJ 37 disambungkan dpngan baut berdiameter22 mm. Hitunglah
tahanantarik
rencanadari
batang tersebut!P.3.7
,at ,+
?;T I
50l +
I I I I I I I
COCC cooo
I I I I I
T'I
I I I I
Gambar P3.7
-*
SOAL-SOAL
LATIHAN
49P.3.8 Profil
siku
100.100.12 disambung dengan baut trerdiameter 19mm
seperti pada gambar.Jika
mutu
baja yang digunakan adalah BJ 3T,berapakah tahanantarik
rencana dari batang tersebut?Gambar P3.8
P.3.9
Hitunglah
tahanan geserblok
dari suatu komponenstruktur tarik
berikut,jika mutu
baja BJ4l
dan diameter baut yangdipakai
adalah22
mmt-7-
60
1I
L.'100.100.12
+
40 Gambar P3.9
P.3.10 Hitunglah
bebantarik
terfaktor maksimum yang dapatdipikul
oleh batangtarik
berikut, dengan mempertimbangkan pengaruh geserblok. Mutu
bal.a yang digunakan adalah BJ37
dar, diameterbaut
19 mm.CNP 20
60l -I-
i
100
Ii l
50
IL
Gambar P3.10
P.3.11
Pilihlahprofil
siku yang cukup ekonomis yang dapat digunakanuntuk
batang bawah dari suatu konstruksi kuda-kuda baja (BJ37) berikut ini.
Semua batang disambung dengan menggunakan las memanjang.P, = 50 kN (tipikal)
oo oo
u'
IIa)r
I\_-/ I
-r-
lz,ts
mY