Nama : Husnul Khatimah Syahruddin NIM : D121201026
KEBUDAYAAN ISLAM 1. Kebudayaan
Secara umum kebudayaan adalah istilah yang menunjukkan segala hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan pengungkapan bentuk. Dalam perkembangannya, kebudayaan sering dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tempat, waktu, dan kondisi masyarakat, sehingga lahir suatu bentuk kebudayaan khusus, seperti kebudayaan Islam, kebudayaan Timur, dan kebudayaan Barat.
2. Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia yang berlandaskan nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaban Islam.
3. Perkembangan Kebudayaan Islam
Perkembangan pemikiran Islam mempunyai sejarah panjang dalam arti seluas-luasnya.
Tradisi pemikiran di kalangan umat Islam berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab sendiri, di mana Islam lahir dan pertama kali berkembang di sana, kedatangannya lengkap dengan tradisi keilmuannya. Sebab masyarakat Arab pra Islam belum mempunyai sistem pengembangan pemikiran secara sistematis.
4. Nilai-Nilai Kebudayaan Islam
Nilai-nilai kebudayaan Islam adalah (1) Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran ilahi, (2) Berpikir kritis dan inovatif, (3) Bersikap terbuka, (4) Jujur, (5) Adil, (6) Tanggung Jawab, (7) Ikhlas, dan (8) Bekerja Keras, dalam QS. Al-Qashash: 77, Allah memerintahkan manusia berusaha meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat,
لل ل ااا ّنِاۗ ِضْرل ْلا ىِف لدالسلفْلا ِغْبلت لل لو لكْيللِا ُ ااا لنلسْحلا الملك ْنِسْحلا لو اليْنّدلا لنِم لكلبْي ِصلن لسْنلت لل لو لةلرِخا ْلا لراّدلا ُ ااا لكى اتاا المْيِف ِغلتْبا لو لنْيِد ِسْفُمْلا ّبِحُي Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
5. Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam
Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus (shalat), padahal masjid berfungsi lebih luas. Sejak awal berdirinya masjid di zaman nabi berfungsi sebagai pusat peradaban Nabi Muhammad s.a.w. mensucikan jiwa kaum muslimin, mengajarkan Al-Qur'an dan Al-Hikmah, bermusyawarah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kaum muslimin, membina sikap dasar kaum muslimin terhadap orang yang berbeda agama dan ras, hingga upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan umat. Sehingga dapat diketahui bahwa masjid memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai pusat ibadah ritual dan sebagai pusat ibadah sosial.