• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN MAKALAH EKOSISTEM SAWAH

N/A
N/A
Mey Merlyn Liem

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN MAKALAH EKOSISTEM SAWAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

EKOSISTEM SAWAH

Oleh :

Yunita Bulu (Nim : 23320011) Silpan Kaka (Nim : 23320008) Noviana Ina Kii (Nim : 23320002) Debora Ina Kaka (Nim : 23320001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MIPA

IKIP SARASWATI TABANAN

2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman yang telah kontribusi dengan

memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Saya berharap makalah ini bisa menambahkan pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat

mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka mengenai EKOSISTEM SAWAH, Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembangan wawasan pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman judul...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I PENDAHULUAN…...l A. Latar Belakang…...l B. Rumusan Masalah...l C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN…...2

A. Pengertian Ekosistem Sawah...2

B. Rantai Makanan Ekosistem Sawah…...4

C. Komponen Ekosistem Sawah…...5

BAB III KESIMPULAN...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi terdiri dari berbagai jenis ekosistem. Terdapat ekosistem air dan ekosistem darat. Ada pula ekosistem alam dan juga ekosistem buatan. Salah satu jenis ekosistem buatan yang berada di daratan adalah sawah.

Sawah merupakan suatu ekosistem berupa lahan pertanian dengan permukaan tanah yang rata dan terdapat pematang sebagai pembatas. Sawah termasuk dalam ekosistem buatan karena sengaja dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Manusia menanam berbagai jenis taruman di ekosistem sawah. Diantara tanaman yang sering ditanam adalah padi dan kacang-kacangan. Tanaman lain yang ikut tumbuh di ekosistem sawah adalah rerumputan yang sebenarnya menjadi gulma bagi tanaman. selain tanaman, terdapat pula hewan-hewan yang mendiami ekosistem sawah seperti ulat, serangga dan burung.

Dalam makalah ini penulis akan membahasa mengenai berbagai jenis ekosistem yang ada di sawah dan komponen-komponen yang ada di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai:

1. Bagaimanakah pengertian, jenis dan ciri-ciri ekosistem sawah?

2. Bagaimanakah contoh rantai makanan yang ada di ekosistem sawah?

3. Apa saja komponen yang ada di ekosistem sawah?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian, jenis dan ciri-ciri ekosistem sawah.

2. Untuk mengetahui contoh rantai makanan yang ada di ekosistem sawah 3. Untuk mengetahui komponen yang ada di ekosistem sawah

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekosistem Sawah 1. Ekosistem Sawah

Sawah adalah sebuah ladang untuk usaha yang memiliki permukaan dan basah. Sawah biasanya di gunakan oleh manusia untuk mencari nafkah

Sawah merupakan lahan usaha pertanian yang secara fisik memiliki permukaan yang rata, dibatasi oleh pematang, dan dapat ditanami padi, palawija maupun tanaman budidaya lainnya.

Selain itu sawah juga salah satu jenis ekosistem buatan manusia dengan cara di genangi air sehingga teksturnya sedikit lunak. Perlu anda ketahui sawah ini memiliki beraneka macam makhluk hidup yang membentuk sebuah eksosistem.

Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan yang ada wilayah dan perwilayahan daratan. Ekosistem sawah terdiri atas komponen biotik dan abiotik.

2. Jenis Ekosistem Sawah

Adapun beberapa ekosistem sawah adalah sebagai berikut : a. Sawah Tadah Hujan

Sawah jenis ini merupakan salah satu sawah yang sangat memiliki ketergantugan pada air hujan. Pasalnya air hujan sebagai sumber peraian sawah ini. Maka sesuai dengan namanya tentu saja sawah ini hanya akan ada saat musim hujan. Selain itu, saat musim kemarau melanda sawah ini tidak di tanami apapun hingga kekeringan. Sawah jenis ini memiliki masa panen saat hujan saja berbeda dengan sawah pada lainya yang memiliki masa panen 3 bulan sekali dalam satu tahun.

b. Sawah Pasang Surut

Sawah jenis ini memiliki ciri-ciri yakni berdekatan dengan sungai ataupun pantai. Sawah ini di katakan sawah pasang surut karena berdekatan dengan perairan. Hal ini di maksudkan agar perairan sawah lebih mudah dengan di aliri air dari sungai maupun pantai. Maka saat debit air naik tentu perairan sawah ini akan lancar namun saat debit air pada sungai menurun tentunya irigasi di sawah akan menurun.

Jika sawah berdekatan dengan pantai maka sawah dan ekosistemnya di dalamnya harus tahan terhadap air garam. Jika ekosistem ini dan tanaman yang di tanam di sawah yang

berdekatan dengan pantai tidak memiliki daya tahan terhadap air garam, maka tentu saja sawah akan mengalami gagal panen. Jenis sawah seperti ini akan mudah anda temukan di daerah kalimantan, jawa dan sumatra.

(6)

c. Ekosistem Sawah Lebak

Ekosistem sawah satu ini adalah sebuah ekosistem sawah yang dibuat di tengah sungai yang cukup besar sehingga untuk irigasinya lebih mudah di bandingkan dengan jenis sebelumnya.

Jadi sawah jenis ini di apit oleh sungai yang besar sehingga irigasinya berada di kanan dan kiri. Saat musim kemarau tiba para petani tidak perlu khawatir karena irigasinya lebih mudah sehingga sawah akan tetap terairi dan tidak akan mengalami kekeringan. Namun, saat musim penghujan tiba maka para petani perlu khawatir karena irigasi yang berada di kanan dan kiri serta bersumber dari sungai yang besar akan menyebabkan sawah mudah mengalami banjir sehingga akan terjadi gagal panen. Jenis sawah seperti ini bisa anda temukan di sekitar sungai musi dan sungai ogan tepatnya di Sumatera.

d. Ekosistem Sawah Tiada Musim

Ekosistem sawah yang berikutnya adalah sawah tiada musim. Seperti dengan namanya maka sawah ini akan tetap panen seperti biasa meskipun saat musim kemarau ataupun musim hujan. Pengaiaran sawah ini biasanya menggunakan sungai yang besar. Meskipun hanya satu sungi namun tetap saja irigasinya lebih aman tidak akan kekeringan saat musim kemarau dan tidak akan mengalami banjir saat musim penghujan. Sungai yang besar sangat menguntungkan bagi sawah karena akan memmudahkan ingasi sawah sawah di sekitarnya.

3. Ciri-Ciri Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah terdiri dari dua komponen yaitu, komponen biotik dan abiotik, yang keduanya menjadi ciri utama dari ekosistem sawah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari ekosistem pada arca pesawahan, diantaranya yaitu:

a. Ekosistem berada di daratan dengan permukaan yang rata dan biasanya terletak di dataran tinggi.

b. Adanya mahluk hidup yang beradaptasi dengan dataran tinggi atau pegunungan.

c. Arcanya berlumpur dan juga selalu digenangi air.

d. Biasanya akan ditumbuhi tanaman padi, yang kemudain bisa dipanen tergantung musimnya.

e. Terjadi/adanya rantai makanan.

B. Rantai Makanan Ekosistem Sawah

(7)

Berikut ini adalah beberapa contoh rantai makanan yang terjadi di area pesawahan, seperti berikut:

Beberapa contoh lain dari rantai makanan ekosistem sawah yaitu:

1. Cahaya matahari → Tanaman padi→→ Tikus Ular Elang Penguraian.

2. Cahaya matahari Tanaman padi burung pipit Ular→ Elang Penguraian.

3. Cahaya matahari → Tanaman padi Elang→→→ Penguraian. Belalang Katak Ular→→

C. Komponen Ekosistem Sawah

Unsur-unsur ekosistem yang ada di area sawah dibagi menjadi 2 jenis yaitu unsur biotik (organisme hidup) dan unsur abiotik (benda-benda mati). Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Komponen Biotik

Di area pesawahan ada jenis komponen biotik seperti tumbuhan dan juga hewan. Adapun hewan yang ada di sawah ini adalah hewan seperti serangga, tikus, burung, belud, ular dan masih banyak lagi.

Keberadaan makhluk hidup tersebut muncul secara alami. Manusia membuat sawah dengan tujuan untuk ditanami padi saja, tetapi kemunculan komponen biotik tersebut memang tidak bisa dihindari. Adapun komponen biotik yang terdapat di sawah yang dibagi menjadi 3 yaitu:

(8)

a. Produsen

Produsen adalah organisme yang bisa menghasilkan atau membuat makanannya sendiri, seperti tumbuhan padi dan tanaman lainnya. Di area sawah Padi dan tanaman lain menjadi produsen yang bisa membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.

b. Konsumen

Konsumen adalah organisme yang memerlukan produsen sebagai makanannya. Jadi, organisme ini tidak bisa membuat makanannya sendiri sehingga bergantung kepada produsen.

Bisanya adalah hewan pemakan tumbuhan dan pemakan biji- bijian atau dalam rantai

makanan disebut dengan Konsumen Primer. Beberapa contohnya seperti tikus, serangga, burung pipit, dan lainnya.

Tidak hanya ada hewan herbivora dan omnivora saja, karena ada juga hewan karnivora (pemakan daging). Dalam rantai makanan disebut dengan konsumen sekunder. Contohnya katak, elang, ular dan lainnya.

c. Pengurai

Penguraian adalah organisme yang untuk menguraikan berbagai macam sisa organisme hidup yang telah mati, sehingga menjadi zat organik. Zat organik ini berguna untuk kesuburan tanah, sehingga unsur hara tanah menjadi semakin baik serta produktivitas tumbuhan akan semakin meningkat, Contohnya seperti cacing, bakteri dan jamur.

2. Komponen Abiotik

Berikut ini adalah beberapa komponen abiotik yang ada di sawah, yakni sebagai berikut:

a. Tanah

Tanah terbentuk dari pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim, tumbuhan lumut, dan lainnya.

Tanah yang subur sangat dibutuhkan oleh organisme hidup khususnya tanaman, tanah yang subur bisa menjadikan tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik.

b. Air

Di sawah air memiliki peran yang sangat penting untuk melarutkan dan membawa sumber makanan untuk tanaman padi. Adanya air tergantung dari curah hujan, dimana curah hujan ini pula tergantung dari iklim di tempat tersebut.

Air tersusun dari molekul H O, air biasanya berbentuk cair. karena ada pula yang berbentuk ₂ padat dan gas. Air berbentuk padat contohnya seperti es atau salju dan air berbentuk gas berupa uap. Selain itu, air menjadi salah satu yang di butuhkan oleh makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya, karena tubuh organime hidup mengandung air.

(9)

c. Cahaya matahari

Cahaya matahari memiliki peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup, terutama bagi tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis.

Cahaya matahari juga mempengaruhi keragaman jenis ekosistem, karena bisa menentukan suhu diberbagai wilayah atau daerah dibumi.

d. Udara

Udara mengandung berbagai macam gas seperti oksigen (0), nitrogen (N), karbon dioksida (CO2), dan lainnya.

Fungsi Oksigen ini yaitu untuk bernafas, nitrogen berfungsi untuk membentuk protein, sedangkan karbon dioksida berguna untuk tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis.

e. Iklim

Iklim adalah keadaan cuaca dalam jangka waktu yang panjang. misalnya per-tahun atau per-periode. Sedangkan cuaca yaitu ialah iklim pada suatu daerah dalam jangka yang waktu pendek seperti mingguan dan bulanan.

(10)

BAB III KESIMPULAN

Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan yang ada wilayah dan perwilayahan daratan. Ekosistem sawah terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Adapun beberapa ekosistem sawah adalah Sawah Tadah Hujan, Sawah Pasang Sunit. Ekosistem Sawah Lebak, Ekosistem Sawah Tiada Musim. Cin-ciri ekosistem sawah yaitu ekosistem berada di daratan dengan permukaan yang rata adanya mahluk hidup yang beradaptasi dengan dataran tinggi, areanya berlumpur, biasanya akan ditumbuhi tanaman padi dan terjadi adanya rantai makanan.

Unsur-unsur ekosistem yang ada di area sawah dibagi menjadi 2 jenis yaitu unsur biotik (organisme hidup) dan unsur abiotik (benda-benda mati). Komponen biotik dibagi menjadi 3 yaitu produsen, konsumen dan penguraian. komponen abiotik yang ada di sawah, yakni tanah, air, cahaya matahari, dan iklim.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ilham. 2019. Ekosistem Sawah. https://yuksinau.co.id/ekosistem-sawah diakses pada 3 Maret 2020

Wahono, Rusmiyanto, 2010. Siap Menghadapi UASBN SD 2010 Grasindo:

Jakarta

Yuliani, Guru 2019, Ekosistem Sawah. https://rumus.co.id/ckosistem-sawah diakse pada 3 Maret 2020

Referensi

Dokumen terkait

berada pada kedalaman 30-40 cm. Data ini mengindikasikan pada lahan sawah tersebut terdapat suatu lapisan yang ciri-cirinya mirip dengan lapisan kedap air. Berat Isi pada

Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pembelajaran materi ekosistem melalui model group investigation dengan memanfaatkan sawah sekitar sekolah dapat meningkatkan

Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pembelajaran materi ekosistem melalui model group investigation dengan memanfaatkan sawah sekitar sekolah dapat meningkatkan

Mengacu pada hasil penelitian dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan, bahwa komponen ekosistem sawah yang ditemukan diwilayah gunung puyu, kabupaten Bantul

berada pada kedalaman 30-40 cm. Data ini mengindikasikan pada lahan sawah tersebut terdapat suatu lapisan yang ciri-cirinya mirip dengan lapisan kedap air. Berat Isi pada

Diperkirakan bahwa potensi sumberdaya hayati lokal di ekosistem padi sawah dapat meningkatkan populasi musuh alami sebagai salah satu faktor pemulihan

Berdasarkan dari perhitungan nilai rata-rata yang dicapai oleh pengelolaan Rusunawa Tambak Sawah yaitu sebesar 3,77, berada pada interval 3,41-4,2 yang mempunyai arti

Desa Pematang Pulai merupakan dataran rendah, berada pada ketinggian sampai 10 m diatas permukaan laut, tanah kering dan kurang subur, beriklim tropis dengan suhu rata- rata 23-31oC dan