PELAKSANAAN
ANGGARAN NEGARA
(KB4: Modul Keuangan Negara)
Oleh:
Achmat Subekan
(Widyaiswara Ahli Utama Kementerian Keuangan)
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
 Dokumen Pelaksanaan Anggaran untuk APBN disebut Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Kementerian/Lembaga (DIPA KL)
 Dokumen Pelaksanaan Anggaran untuk APBD disebut Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Satuan Kerja Perangka Daerah (DPA SKPD)
DIPA Kementerian/Lembaga
 Adalah dokumen yang menjadi dasar bagi Kementerian Lembaga untuk dapat melaksanaan kegiatan anggaran selama tahun anggaran, baik sisi pendapatan maupun belanja.
 DIPA memiliki fungsi untuk:
a. Menyusun perencanaan pelaksanaan anggaran
b. Sebagai dasar kementerian/lembaga melaksanakan kegiatan
c. Sebagai dasar pembayaran anggaran belanja negara d. Sebagai acuan untuk melaksanakan auditor, baik oleh
aurditor internal maupun oleh auditor eksternal.
Revisi DIPA
 DIPA tetap menjadi dokumen perencanaan sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan (Revisi)
 Revisi DIPA dibedakan menjadi
a. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah, yaitu perubahan rincian anggaran yang disebabkan oleh penambahan atau
pengurangan pagu belanja bagian anggaran Kementerian/Lembaga, termasuk pergeseran rincian anggarannya.
b. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap, yaitu perubahan
rincian belanja bagian anggaran Kementerian/Lembaga yang dilakukan dengan pergeseran rincian anggaran dalam satu Program yang sama atau antar-Program dalam satu bagian anggaran
Kementerian/Lembaga yang tidak menyebabkan penambahan atau pengurangan pagu belanja.
c. Revisi administrasi, yaitu revisi yang disebabkan oleh koreksi administrasi, perubahan rumusan yang tidak terkait dengan anggaran, dan/atau revisi lainnya yang ditetapkan sebagai revisi administrasi.
Organisasi Pengelola Keuangan Negara
Presiden (sebagai CEO)
Kepala KPPN
(selaku kuasa CFO) Kepala Kantor
(selaku kuasa COO)
Menteri Keuangan (Sebagai CFO) Menteri Teknis
(sebagai COO)
Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
Pendelegasian kewenangan perbendaharaan PERAN & TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN & MENTERI TEKNIS
5
Pengurusan Komtabel Comptabel beheer Pengurusan Administrasi
administratief beheer
PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM UU No. 1 Tahun 2004
Menteri Teknis
Selaku Pengguna Anggaran
Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara
PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN &
PEMBEBANAN
PERINTAH
MEMBAYAR PENGUJIAN
PERINTAH PENCAIRAN
DANA
6
Wewenang Pengguna Anggaran
1.
Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
2.Menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran
3.
Menetapkan pejabat pemungut penerimaan negara
4.
Menetapkan pejabat pengelola utang-piutang
5.Melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran
anggaran belanja
6. Menetapkan pejabat penguji dan penerbit perintah pembayaran
7.
Menggunakan barang milik negara
8.
Menetakan pejabat pengelola barang miliki negara
9.
Mengawasi pelaksanaan anggaran
10.
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
7
Kewenangan Bendahara Umum Negara
1. Menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBN
2. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
3. mengendalikan pelaksanaan APBN 4. menetapkan sistem
penerimaan/pengeluaran negara 5. menunjuk bank/lembaga keuangan
dalam rangka pelaksanaan APBN
6. mengusahakan dan mengatur dana 7. menyimpan uang negara
8. mengelola/menatausahakan investasi
8
9. melakukan pembayaran
10. melakukan pinjaman dan penjaminan 11. memberikan pinjaman
12. mengelola utang dan piutang negara
13. mengajukan rancangan PP standar akuntansi pemerintahan.
14. menagih piutang negara
15. menetapkan sistem akuntansi & pelaporan 16. menyajikan informasi keuangan negara
17. menetapkan kebijakan pengelolaan/
penghapusan BMN/KN
18. menentukan nilai tukar mata uang asing
terhadap rupiah dalam rangka perpajakan 19. menunjuk kuasa Bendahara Umum Negara
9
Pengelolaan Keuangan
Satuan Kerja Kementerian/Lembaga
PENGGUNA ANGGARAN MENTERI/PIMP.LEMBAGA
(1)
KUASA PA KEPALA SATKER
(2)
BENDAHARA PENGELUARAN
(5) PEJABAT
PENANDATANGAN SPM (4)
PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN (3)
 (2) tidak boleh merangkap (5 dan 6)
 (3), (4), (5)/(6) tidak boleh saling merangkap
 (5) boleh melaksanakan fungsi (6) (dalam hal tidak terdapat (6) Dalam hal jumlah pegawai tidak mencukupi maka :
❖ (2) Dapat merangkap (3) atau (4)
BENDAHARA PENERIMAAN
(6)
Tugas dan Wewenang KPA
 menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),
 menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara,
 menetapkan Pejabat Penandatangan Surat Perintah membayar (PPSPM) untuk melakukan pengujian tagihan dan menerbitkan Surat Perintah
membayar (SPM) atas beban anggaran belanja negara,
 menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelola anggaran/keuangan,
 menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana,
 memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan dan penarikan dana,
 mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran, dan
 menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
11
Tugas dan Wewenang PPK
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan DIPA 2. Menerbitkan SPPBJ
3. Membuat, menandatangani, dan melaksanakan perjanjian/kontrak (sesuai kewenangan yang diberikan KPA)
4. Melaksanakan swakelola
5. Memberitahukan ke Kuasa BUN atas kontrak yang dilakukannya 6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak
7. Menguji/menandatangani bukti hak tagih 8. Membuat dan menandatangani SPP
9. Melaporkan penyelesaian kegiatan ke KPA
10. Menyerahkan hasil kegiatan ke KPA dg Berita Acara Penyerahan 11. Menyimpan/menjaga dokumen pelaksanaan kegiatan
12. Tugas dan wewenang lain yang berakibat pengeluaran anggaran sesuai peraturan perundangan yang berlaku
12
Tugas dan Wewenang Lain:
a. Menetapkan rencana pelaksanaan PBJ
b. Memastikan terpenuhinya kewajiban pembayaran c. Mengajukan permintaan pembayaran
d. Memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara
e. Menetapkan besaran uang muka kepada penyedia barang/jasa
13
Pengujian Tagihan oleh PPK
1.
Kelengkapan dokumen tagihan
2.Kebenaran perhitungan tagihan
3.
Kebenaran pihak penerima pembayaran
4.
Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume (antara kontrak &
barang/jasa)
5.
Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume (antara dok serah terima & barang/jasa)
6.
Kebenaran, keabsahan, & akibat penggunaan bukti hak tagih
7.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
14
Tugas dan Wewenang PP-SPM
a. Menguji SPP dan dokumen pendukungnya.
b. Menolak SPP (bila tidak memenuhi syarat).
c. Membebankan pada akun yg disediakan.
d. Menerbitkan SPM.
e. Menyimpan/menjaga dokumen hak tagih.
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian & perintah pembayaran ke KPA.
g. Tugas dan wewenang lain terkait pengujian dan perintah pembayaran.
15
Pengujian SPP oleh PP-SPM
a. Kelengkapan dokumen
b. Kesesuaian penanda tangan SPP c. Kebenaran pengisian format SPP d. Kesesuaian kode akun (BAS)
e. Ketersediaan pagu
f. Kebenaran formal dokumen/SK persyaratan pembayaran belanja pegawai
g. Kebenaran formal dokumen/SK persyaratan pembayaran pengadaan barang/jasa
h. Kebenaran pihak penerima pembayaran
i. Kebenaran perhitungan tagihan & kewajiban perpajakan
j. Kepastian terpenuhinya kewajiban pada negara
k. Kesesuaian pembayaran dengan prestasi pekerjaan
16
Tanggung Jawab PP-SPM
1. Mencatat pagu, realisasi, sisa pagu, dana UP/TUP pada Kartu Pengawasan DIPA
2. Menandatangani SPM
3. Memasukkan Personal Identification Number (PIN) PP-SPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM.
PP-SPM bertanggung jawab atas kebenaran,
kelengkapan, dan keabsahan administrasi dokumen hak tagih yg mendasari penerbitan SPM
17
Bendahara
1. Bendahara Pengeluaran
adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung-
jawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja
kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah (Pasal 1 UU No. 1/2004)
2. Bendahara Penerimaan
adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung- jawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah. (Pasal 1 UU No. 1/2004)
18
Tugas Bendahara
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, 1) menerima,
2) menyimpan, dan
3) membayar/menyerahkan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.
(Pasal 1 UU No. 1/2004)
19
Pejabat Lain Pendukung Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja:
 Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP),
 Pejabat pengadaan
 Pembantu Bendahara Pengeluaran (jika diperlukan),
 Penguji tagihan
 Petugas akuntansi satker
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Penerimaan Negara adalah
“uang yang masuk ke kas negara”.
Pendapatan Negara adalah
“hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan
bersih”.
Jenis Pendapatan Negara
1.Pendapatan Pajak
2.Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
3.Hibah
Perbedaan Pajak, PNBP, dan Hibah
No. Uraian Pajak PNBP Hibah
1. Dasar peroleh Peraturan perundangan
Peraturan perundangan
Kerelaan
pemberi hibah 2. Imbalan kepada
pembayar
Secara tidak langsung
Secara
langsung atau tidak langsung
Tidak ada imbalan
3. Pengelola utama Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan
Kementerian/
Lembaga
Kementerian/
Lembaga
4. Datangnya inisiatif perolehan
Dari negara/
pemerintah
Dari negara/
pemerintah
Dari pemberi hibah
Alur Setoran Penerimaan Negara
Wajib Pajak Wajib Setor Wajib Bayar
Porta Pajak/Simponi
http://sse.pajak.go.id www.simponi.kemenkeu.go.id
Pendaftaran/Registrasi Perekaman Data Setoran
Penerbitan Kode Billing
Input Setoran
Kode Billing
Teller
ATM (Anjungan
Tunai Mandiri
e-Banking
EDC (Electro-nic
Data Capture)
Setoran Tunai
Debet Rekening
Debet Rekening
Debet Rekening
BPN
Struk ATM sbg
BPN
Onfirmasi berlaku sbg BPN
Struk EDC sbg BPN
Klasifikasi Belanja
Klasifikasi organisasi
Klasifikasi fungsi
Klasifikasi ekonomi
Jenis Belanja Negara
 Belanja Pegawai
 Belanja Barang
 Belanja Modal
 Belanja Bunga
 Belanja Subsidi
 Belanja Hibah
 Belanja Bantuan Sosial
 Belanja Lain-Lain
Mekanisme Pencairan Belanja Negara
 Pencairan Langsung
Pembayaran dari Rekening Kas Umum Negara (KPPN) ke rekening pihak yang berhak menerima pembayaran
 Pencairan Melalui Bendahara Pengeluaran
Merupakan pembayaran dari Rekening Kas Umum Negara (KPPN) ke pihak penerima dengan melalui Rekening Bendahara Pengeluaran di Satuan Kerja pengelola keuangan (APBN). Untuk keperluan ini terdapat jenis SPP:
a. SPP/SPM/SP2D Uang Persediaan (UP)
b. SPP/SPM/SP2D Penggantian Uang Persediaan (GUP) c. SPP/SPM/SP2D Tambahan Uang Persediaan (TUP)
d. SPP/SPM/SP2D Pengesahan Tambahan Uang Persediaan (PTUP) e. SPP/SPM/SP2D Nihil
f. SPP/SPM/SP2D LS Bendahara