• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN PERAN SKAI DALAM PENGAWASAN

N/A
N/A
Ahmad Faruq

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN PERAN SKAI DALAM PENGAWASAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN SKAI DALA M PENGAWASAN

DIV. SKAI 7 FEB 2024

DANA, KREDIT DA N OPERASIONAL

(2)

bit.ly/SoalSkai

(3)

INTRODUCTION

LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme Audit Intern telah bergeser (berubah), pada masa lalu focus utama dari peran Audit Intern adalah sebagai “ Watchdog” dalam perusahaan / organisasi, sedangkan pada masa kini dan proses Audit Intern modern telah bergeser menjadi Konsultan Internal” ( Internal Consultant ) yang memberi masukan berupa pikiran pikiran untuk perbaikan ( improvement ) atas sistim yang telah ada serta berperan sebagai “ Katalis ” ( catalyst ).Fungsi Audit Intern sebagai Watchdog membuat perannya “KURANG DISUKAI“, kehadirannya oleh para “auditee“ di BPR.

(4)

INTRODUCTION

APA ITU SKAI ?

SKAI ( Satuan Kerja Audit Internal ) Merupakan satuan kerja

yang berfungsi untuk melakukan pengawasan dan memastikan

pelaksanaan operasional perusahaan sesuai dengan SOP dan

ketentuan yang berlaku

(5)

STRUKTUR ORGANISASI

(6)

STRUKTUR ORGANISASI

KEDUDUKAN SKAI

1

SKAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

2

SKAI dalam melaksanakan tugasnya wajib menyampaikan Laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
(7)

TANGGUNG JAWAB

SKAI MEMILIKI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB, HAL TERSEBUT SESUAI DENGAN POJK NO. 04/POJK.03/2015 TENTANG TATA KELOLA BAGI BPR YAITU :

1

Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan baik secara on site maupun off site.

2

Terjaminnya semua aktivitas perusahaan, baik bidang operasional, kredit maupun pemasaran sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

3

Memastikan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu : pengamanan dana masyarakat dan Asset BPR, kegiatan operasional yang telah ditetapkan, pemanfaatan sumberdaya secara ekonomis dan efisien, kebenaran dan keutuhan informasi dan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan.

4

Memastikan berjalannya penerapan fungsi Kepatuhan dan Manajemen Resiko.
(8)

WEWENANG SKAI

SKAI MEMILIKI WEWENANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN SEBAGAI BERIKUT :

1 Melakukan pemeriksaan terhadap semua catatan perusahaan, harta dan hutang hutang Perusahaan.

2 Memasuki semua bagian dan unit kerja untuk melakukan pemeriksaan.

3 Melakukan berbagai teknik pemeriksaan seperti melakukan konfirmasi dengan pihak luar dan mencari data dari luar perusahaan.

4 Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan

perbaikan dibidang operasional

,kredit, pemasaran, sumber daya manusia, kepatuhan dan Manajemen Risiko.

(9)

ANTI FRAUD STRATEGI

(10)

semua tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu atau memanipulasi Perusahaan atau pihak lain yang terjadi di lingkungan Perusahaan dan/atau menggunakan sarana Perusahaan sehingga mengakibatkan Perusahaan, nasabah atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

DEFINISI

FRAUD

(11)

Merupakan wujud komitmen manajemen Perusahaan dalam mencegah terjadinya fraud dengan menerapkan suatu sistem pengendalian yang dijalankan secara efektif dan berkesinambungan.

DEFINISI

ANTI FRAUD

(12)

Nilai, perilaku dan tindakan yang mencegah dan meminimalkan terjadinya Fraud. Budaya Anti Fraud meliputi kejujuran, keterbukaan, loyalitas, integritas, objektivitas, akuntabilitas

DEFINISI

BUDAYA ANTI FRAUD

(13)

Nilai, perilaku dan tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan internal PT. BPR Nusamba Pecangaan serta ketentuan eksternal yang berlaku.

DEFINISI

BUDAYA KEPATUHAN

(14)

Kecurangan

JENIS FRAUD

FRAUD

Penipuan

Penggelapan Aset

Pembocoran Informasi

Tipibank Tipikor

Tindakan Lain yang

dapat dipersamakan

dengan Fraud

(15)

KENAPA FRAUD BISA TERJADI ?

(16)

Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan yang mendesak dapat menjadikan seseorang untuk mengambil jalan pintas dengan melakukan FRAUD

TEKANAN / PRESSURE

Kondisi pelaku untuk melakukan pembenaran atas tindakannya

RASIONALISASI

(17)

Kesempatan merupakan suatu keadaan yang bisa datang kapan saja dan peluangnya bergantung pada tingkat kedudukan seseorang.

KESEMPATAN/

OPPORTUNITY

Kemampuan disini sangat terkait dengan posisi, kecerdasan/kreatifitas.

Hal ini sangat menentukan mampu tidaknya seseorang melakukan kecurangan

KEMAMPUAN / CAPABILITY

(18)
(19)

KATEGORI FRAUD

INTERNAL

FRAUD GABUNGAN

FRAUD EKSTERNAL

FRAUD

(20)

Fraud yang dilakukan oleh pihak intern Bank dengan memanfaatkan kewenangan yang dimiliki guna memperoleh keuntungan baik untuk pribadi maupun sekelompok yang berakibat pada kerugian Bank atau pihak-pihak yang terkait dengan Bank.

INTERNAL

FRAUD

(21)

Fraud yang dilakukan oleh pihak luar dengan memanfaatkan kelemahan prosedur Bank yang ada dan penggunaan sarana Bank sebagai aktivitas kejahatan yang dilakukan, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan baik untuk pribadi maupun sekelompok yang berakibat pada kerugian Bank atau pihak-pihak yang terkait dengan Bank.

EKSTERNAL

FRAUD

(22)

Fraud yang dilakukan dengan melakukan kolusi antara pihak intern dan ekstern Bank yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun sekelompok yang berakibat pada kerugian Bank atau pihak-pihak yang terkait dengan Bank. Kolusi umumnya terjadi dengan pemanfaatan kewenangan yang dimiliki pihak intern dan menyiasati prosedur Bank yang ada dengan bantuan pihak ekstern sebagai eksekutor dari Fraud yang terjadi.

GABUNGAN

FRAUD

(23)

JENIS FRAUD

BERDASAR PELAKU

EMPLOYEE

FRAUD MANAGEMENT

FRAUD

(24)

kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja

EMPLOYEE FRAUD

kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakanlaporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasannya dilakukan untukmencurangi pemegang kepentingan yang terkait organisasinnya.

MANAGEMENT FRAUD

(25)

STRATEGI

EMPAT PILAR SISTEM PENGENDALIAN FRAUD

Pilar pencegahan merupakan bagian dari sistem pengendalian Fraud yang memuat langkah- langkah dalam rangka mengurangi potensi risiko terjadinya Fraud, yang paling kurang mencakup kesadaran anti Fraud, identifikasi kerawanan, dan kebijakan mengenal pegawai.

PENCEGAAHAN

Pilar deteksi merupakan bagian dari sistem pengendalian Fraud yang memuat langkah-langkah dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan Fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang mencakup paling kurang memuat kebijakan dan mekanisme whistleblowing, pemeriksaan dadakan (surprise audit), dan sistem pengawasan.

DETEKSI

Pilar investigasi, pelaporan, dan sanksi merupakan bagian dari sistem pengendalian Fraud yang paling kurang memuat langkah- langkah investigasi, pelaporan, dan pengenaan sanksi atas Fraud dalam kegiatan usaha Bank.

INVESTIGASI, PELAPORAN, DAN

SANKSI

Pilar pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut merupakan bagian dari sistem pengendalian Fraud yang paling kurang memuat langkah-langkah dalam rangka pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut.

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN TINDAK

LANJUT

(26)

BUDAYA NUSAMBA

(27)

ANTAR JEMPUT

TRANSAKSI

(28)

Layanan yang diberikan kepada Nasabah untuk mengantar uang Pengambilan/penarikan tabungan atau menjemput uang setorantabungan, setoran deposito, setoran angsuran/pelunasan kredit serta transaksi pembayaran lainnya.

LAYANAN ANTAR JEMPUT

Petugas antar jemput dana adalah Funding Officer (FO), Account Officer (AO), Pembinaan dan Penyelesaian Kredit (P2K) serta karyawan BPR yang yang mendapat tugas dari pimpinan kantor untuk melayani antarjemput dana.

(29)

Melayani Nasabah dengan ramah, teliti, jujur dan tepat waktu

TUGAS DAN KEWAJIBAN

Petugas Wajib memakai identitas ID card perusahaan

Petugas Wajib mempunyai daftar Nasabah antar jemput

Petugas Wajib Menyampaikan bukti setoran ke bank, dan menyampaikan bukti setoran ke nasabah

Petugas Wajib Menyampaikan bukti penarikan tabungan / Deposito yang telah ditandatangani nasabahke bank, dan menyampaikan bukti penarikan ke nasabah. Khusus untuk slip/bukti penarikan dilengkapi tanda tangan penerimaan uang dibelakang slip/ bukti.

(30)

Petugas Wajib Mencatat pemakaian slip yang telah digunakan pada buku register penggunaan slip masing-masing petugas dan melaporkan pada atasannya setiap sore hari.

TUGAS DAN KEWAJIBAN

Petugas Wajib menyerahkan sejumlah dana kepada nasabah sesuai dengan nominal penarikannya.

Petugas Wajib menyetorkan dana hasil jemputan kepada bank pada hari yang sama.

Petugas Wajib Menyerahkan daftar antar jemput kepada petugas pengganti apabila yang bersangkutan cuti, atau karena rotasi / mutasi.

Petugas Wajib membawa perlengkapan keamanan serta pelindung diri yg memadai saat berkendara.

(31)

Petugas dilarang menuliskan slip/bukti pengambilan atau setoran (Kecuali untuk nasabah yang buta huruf atau tidak dapat menulis) serta dilarang menandatangani bukti setoran atau pengambilan.

LARANGAN BAGI PETUGAS

Petugas dilarang menyimpan bukti setoran atau pengambilan/penarikan milik Nasabah

Petugas dilarang meminta atau menerima uang jasa baik untuk kepentingan pribadi ataupun yang mengatasnamakan bank

Petugas dilarang membawa pulang ke rumah atau menitipkan kepada pihak lain dana antar jemput

Petugas dilarang menggunakan dana antar jemput untuk tujuan apapun

(32)

Petugas dilarang memanipulasi data setoran atau data pengambilan/penarikan

LARANGAN BAGI PETUGAS

Petugas dilarang menunda dana setoran ke bank dan dana pengambilan/penarikan Nasabah. Dana yang belum sampai ke Nasabah karenakondisi tertentu wajib dilaporkan dan diserahkan kembali ke bank

Petugas dilarang menyimpan buku tabungan atau bilyet deposito Nasabah

Petugas dilarangmenyampaikan informasi mengenainasabah dan simpanannya kepada pihak lain.

(33)

Sanksi pelanggaran yang sifatnya administratif dikenakan sanksi sesuai Peraturan Perusahaan dan/atau ketentuan yang berlaku

SANKSI TERHADAP PELANGGARAN

Sanksi Pelanggaran yang berakibat pada kerugian keuangan, maka dikenakansanksi :

a. Petugas wajib mengganti dana Nasabah yang disalahgunakan secara pribadi.

b. Sanksi Pidana (Sesuai Undang-undang No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan didalam Bab IV Perbankan), dan sanksi perdata (menuntut pengembalian dan/atau pembayaran ganti rugi atau kerugian yang ditimbulkan dari adanya pelanggaran)

Pemutusan Hubungan Kerja

(34)

TERIMA KASIH

Team SKAI

Referensi

Dokumen terkait