5.2.8 Analisis Vegetasi a. data eksisting
Vegetasi pada tapak dipenuhi oleh tanaman liar seperti Semak belukar yang berada di sisi utara dan terdapat juga genangan air yang luas pada sisi tersebut.
Gambar 5 1 data vegetasi tapak sumber : earth.google.com, 2022 b. respon
Mengganti dan menata kembali vegetasi yang ada pada tapak dengan menggunakan tanaman yang akan digunakan sebagai tanaman Pereda suara kebisingan kendaraan, Sinar matahari, dan menanam tanaman hias pada tapak untuk menambah estetika. Berikut jenis jenis vegetasi yang akan diberikan pada tapak.
Gambar 5 2 penerapan vegetasi pada site
Sumber : Pribadi, 2023
Table 1 tanaman yang ada diperpustakaan Tanama untuk perpustakaan
N o
Nama vegetasi Gambar Fungsi
1 Pohon
ketapang
Peneduh/ pereda suara kebisingan
2 Pohon mahoni peneduh
3 Pohon cemara Pereda suara
kebisingan
4 Pohon perdu Pereda suara
kebisingan
5 Puncak merah Peredam suara
kebisingan
Tanaman hias untuk perpustakaa
1 Begonia rex Peredam suaran
kebisingan
2 Pakis boston Peredam suara kebisingan
3 Monstera Tanaman
memberikan kesan estetika
4 Lidah mertua Tanaman
memberikan kesan estetika
5 Tanaman dolar Tanaman
memberikan kesan estetika
5.2.9 Sintesis Tapak
sintesis tapak merupakan gabungan analisis yang telah dilakukan sebelumnya untuk menghasilkan rancangan yang baik. mulai dari analisis tapak hingga analisis vegetasi.
analisis tapak juga merupakan acuan dalam merancang sebuah bangunan. berikut ini adalah sintesis tapaknya.
Gambar 5 3 Sintesis Tapak sumber : pribadi, 2023 5.3 Analisis Gubahan Massa
5.3.1 Gubahan Massa
bentuk geometri erupakan bentuk-bentuk yang adapt diolah dengan baik dan efektif.
bentuk geomatri merupakan bentuk yang memiliki garis, batas maupun sudut. berikut pengaplikasian pada bangunan.
Gambar 5 4 gubahan massa sumber : Pribadi, 2023 5.3.2 Orientasi Bangunan
Bangunan perpustakaan menghadap ke arah Jalan Fatmawati Ujung Padang. Pada area pengelola diletakkan bagian depan perpustakaan sehingga memudahkan para pegawai masuk ke dalam tapak. Pada bagian perpustakaan diletakkan dibagian belakang tapak dengan memiliki kebisingan yang sangat rendah sehingga pengunjung tidak terganggu dengan kebisingan dari luar.
Gambar 5 5 Orientasi Bangunan Perspektif sumber : pribadi, 2023
5.4 Konsep Ruang Dalam
konsep ruang dalam pada bangunan perpustakaan menerapkan konsep arsitektur modern dimana menciptakan suasana ruangan open space. Sehingga pengunjung yang berada pada perpustakaan terasa lapang. Pengujung perpustakaan pada anak-anak diletakkan dilantai pertama pada perpustakaan. Sehingga tidak membahayakan untuk anak-anak. Berikut zoning- zoning pada bangunan perpustakaan.
Gambar 5 6 ilustrasi zoning bangunan perpustakaan Sumber : pribadi, 2023
Penggunaan material modern seperti beton, baja, kaca, dan kayu dengan tampilan minimalis dan bersih digunakan dalam desain interior perpustakaan. Menggunakan pencahayaan alami dari bukaan besar, dinding kaca, dan menggunakan atap tranparan (sky light), sehingga dapat memaksimalkan Cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Berikut penggunaan bukaan besar pada perpustakaan.
Gambar 5 7 ilustrasi bukaan besar Sumber : pribadi, 2023
Gambar 5 8 ilustrasi penggunaan skylight Sumber : pribadi, 2023
5.5 Konsep Ruang Luar
Konsep ruang luar pendekatan arsitektur modern menekankan inovasi, estetika, dan fungsional. Hal tersebut menciptakan lingkungan yang menarik dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pegunjung. Penggunaan secondary skin pada bangunan bertujuan untuk melindungi buku-buku agar tidak terkena paparan sinar matahari langsung sehingga membuat buku di perpustakaan lebih awet dan tahan lama.
5.6 Konsep Struktur
struktur bangunan pada dasarnya memiliki struktur bagian bawah (sub strucrure) dan struktur atas (upper structure). struktur bawah (sub strucrure) yang dimaksud adalah struktur bangunan yang berada di bawah tanah, sedangkan struktur atas (upper structure) adalah
struktur bangunan ynag berada di atas tanah. berikut konsep struktur yang akan diterapkan dalam perancangan perpustakaan.
Table 2 konsep struktur
Nama Ilustrasi Keterangan
Sub Structure
Pondasi Pondasi bore pile
berfungsi meneruskan
beban bangunan
kedalam permukaan tanah
Upper structure
Kolom Kolom berfungsi
sebagai menyangga beban aksial tekan vertikal
Balok Balok berfungsi
sebagai rangka
penguat secara
horizontal.
Dinding dinding menggunakan
beton
Lantai Plat lantai beton
memisahkan antara lantai
Atap dak Atap dak menggunakan
kerangka beton
sumber : pribadi, 2023 5.7 Konsep Material
pemilihan material pada perpustakaan ini adlah metrial modern karena menyesuaikan dengan pendekatan arsitektur modern. material modern menjadi element penting dalam perancangan bangunan perpustakaan. berikut ini adalah material yang akan digunakan pada perancangan perpustakaan.
Table 3 konsep material
Material Penerapan pada bangunan
Kayu - interior
- funiture
Paving blok - parkiran
- lanskep
Grass blok - lanskep
kaca - bukaan pada
bangunan
Logam - fasad
Gypsum - plafon
Beton - dinding
- atap
sumber : pribadi, 2023 5.8 Pendekatan Utilitas
konsep ulititas pada suatu bangunan harus diperhatikan karena menjadi salah satu kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas yang berlangsung dalam suatu bangunan. pada perancangan perpustakaan ini terdiri dari sistem air bersih, sistem air kotor, sistem jaringan listrik, sistem pencahayaan dan penghawaan, sistem penanggulangan kebakaran, mitigasi bencana, dan penangkal petir. berikut sistem utilitas dalam perancangan perpustakaan.
5.8.1 Sistem Air Bersih
sistem utilitas air bersih adalah insfrastruktur yang dirancang dan dioperasikan untuk menyediakan pasokan air bersih. hal tersebut menjadi salah satu hal penting dalam perancangan bertujuan untuk kesejahteraan pengguna perpustakaan. sistem utilitas air bersih menggunakan sistem up feed system. sistem tersebut menggunakan pipa distribusi langsung dari tangka bawah (ground water) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan.
Gambar 5 9 skema up feed system sumber : dotedu. id, 2020 5.8.2 Sistem Air Kotor
sistem air kotor adalah sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, megolah, dan mengelola air limbah atau air kotor dari fasilitas komersial. tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengatasi limbah air yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan menjaga lingkungan disekitar. sistem air kotor terbagi menjadi dua, sistem pembuangan air kotor dan sistem pembuangan air bekas, sistem pembuangan air kotor berasal dari kloset, urinoir, dan air buangan dari kotoran manusia (black water). sisem pembuangan air bekas seperti westafel, sink dapur dan lain-lain.
Gambar 5 10 sistem pembuangan air kotor sumber : slideshere.net, 2014 5.8.3 Sistem Jaringan Listrik
sistem jaringan listrik adalah sistem pemasokan daya listrik untuk bangunan, dimulai dari sumber dampai pencahayaan buatan. sistem dimulai dari sumber PLN atau cadang listrik yaitu ganset didistribusikan oleh panel induk menuju sub-panel dan didistribusikan
ke seluruh bangunan. berikut sistem jaringan listrik yang akan diterapkan kedalam perancangan.
Gambar 5 11 skema instalasi listrik sumber : pribadi, 2023 5.8.4 Sistem Pencahayaan
sistem pencahayaan yang digunakan dalam perancangan perpustakaan memiliki dua sistem, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. pencahayaan alami memaksimalkan bukaan kaca pada bangunan, hal tersebut dapat menghemat penggunaan listrik sedangkan pencahyaaan buatan menggunakan lampu hemat energi seperti lampu fluoresen. ini digunakan agar konsumsi listrik lebih hemat karena pencahayaaan buatan digunakan pada malam hari.
Table 4 detail janis lampu
Jenis pencahayaan Penerapan Model
Lampu fluoresen Dapat menyoroti pencahayaan yang rata pada perpustakaan.
Lampu LED neo Menyoroti bagian rak buku
5.8.5 Sistem Penghawaan Buatan
sistem penghawaan buatan adalah sistem yang dirancang untuk mengatur sirkulasi udara dalam ruangan dengan menggunakan perangkat mekanis, seperti AC (air conditioner). tujuan utama dari sistem penghawaan buatan adlah menjaga kualitas udara didalam ruangan dengan menghilangkan polusi udara, mengatur suhu, dan menjaga kenyamanan pengunjung perpustakaan.
Gambar 5 12 skema AC central
sumber : ketonteknikindo.wordpress.com, 2018 5.8.6 Sistem Tanggap Bencana
1) mitigasi kebakaran
mitigasi bencana kebakaran adalah serangkaian Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran dan untuk meminimalkan dampaknya jika bencana itu terjadi. tujuan utama dari mitigasi bencana kebakaran adalah melindungi nyawa, harta benda, dan lingkungan dari kabakaran yang merusak. berikut adalah beberapa strategi mitigasi bencana kebakaran.
Table 5 sistem taggap bencana kebakaran
Sistem proteksi Gambar
APAR (alat pemadam api ringan)
Hydrant
Detector kebakaran
Springkler
2) sirkulasi bencana gempa bumi
sirkulais bemcana gempa bumi adalah istiliah dari merespon bencana gempa bumi, sirkulasi yang baik dapat memudahkan pengguna bangunan untuk bergerak disaat terjadinya gempa bumi. berikut sistem tanggap bencana.
Table 6 sirkulasi bencana gempa bumi
Sistem proteksi Gambar
Tangga darurat diletakkan pada bagian bangunan yang mudah dijangkau dan mudah diakses saat terjadinya bencana yang tidak bisa diprediksi.
Petunjuk arah evakuasi adalah petunjuk arah untuk membantu pengguna bangunan dalam mengevakuasi.
3) titik kumpul
lokasi titik kumpul harus ditentukan dengan baik, hal ini merupakan area yang aman dari potensi bencana berlangsung. titik kumpul bertujuan memberikan tempat aman dan terorganisir bagi orang-orang yang terdampak agar dapat menerima bantuan, atau medis jika diperlukan.
5.8.7 Sistem Penangkal Petir
sistem penangkal petir adalah sistem yang dirancang untuk melindungi bangunan, dari kerusakan yang disebebkan oleh petir. tujuan utama dari sistem ini adalah mengalirkan arus petir denagn aman ke tanak tanpa merusak bangunan atau peralatan berhubung.
Gambar 5 13 sistem penangkal petir sumber : bursabajaringan.com, 2023