BAB I PENDAHULUAN
Rosella merupakan tumbuhan perdu atau semak yang merupakan tanaman musiman.
Tanaman rosella memiliki banyak manfaat mulai dari batang yang dapat dijadikan karung goni, daunnya dapat dijadikan kosmetik dan bunganya yang memiliki beragam khasiat. Bunga Rosella merupakan salah satu bagian dari tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L) yang memiliki kelopak bunga yang berwarna merah, ungu dan hijau dapat digunakan sebagai sumber bahan pewarna alami pada produk pangan. Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) dapat menjadi sumber pewarna alami merah karena dalam bunga ini terkandung antosianin. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Antosianin merupakan pigmen berwarna merah, ungu dan biru yang biasa terdapat pada jenis tanaman. Antosianin dapat menggantikan penggunaan pewarna sintetik rhodamin B, carmoisin, dan amaranth sebagai pewarna merah pada produk pangan.
Penggunaan tanaman obat tradisional saat ini makin meningkat, seiring dengan meningkatnya harga obat dan efek samping penggunaan obat modern. Kepercayaan akan manfaat tanaman obat tersebut harus didukung data ilmiah. Bagian kelopak bunga Hibiscus sabdariffa, famili Malvaceae, merupakan salah satu tanaman yang saat ini populer digunakan masyarakat. Disamping menghasilkan pigmen antosianin, bunga ini dikenal juga memiliki banyak khasiat (manfaat fungsional) bagi kesehatan. Kelopak bunga hibiscus sabdariffa mengandung flavonoid seperti flavanol dan pigmen antosianin. Antosianin merupakan suatu senyawa yang memiliki sistem ikatan rangkap terkonjugasi yang berperan mencegah kerusakan sel akibat paparan sinar UV berlebih. Senyawa fenolik khususnya flavanoid juga mempunyai potensi sebagai tabir surya karena memiliki gugus kromofor (ikatan rangkap tunggal terkonjugasi) yang mampu menyerap sinar UV-A maupun UV-B sehingga mengurangi intensitas pada kulit. Khasiat lain yang telah diketahui dari tanaman rosela diantaranya sebagai antikejang (antipasmodik), mengobati cacingan (antelmitik) dan sebagai anti bakteri. Rosella sudah banyak dikenal masyarakat sebagai tanaman yang banyak memiliki khasiat tetapi tidak banyak dari masyarakat yang mengkonsumsi rosella tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi rosella dalam bentuk aslinya.
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan penelitian tentang tanaman rosella yaitu pertumbuhan dan kandungan fitokimia tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa L) varietas roselindo 2 hasil perlakuan biostimulan (Era Prilia Bhakti, 2020) dan Pemanfaatan Tanaman Rosella (Hibiscus sadbariffa L.) sebagai Upaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan dan Ekonomi Masyarakat Desa Sumberdem, Wonosari, Malang (Rifqi Dhiya Fauzan, Dkk. 2021).
Pada peneliatan kami akan menggunakan ekstrak rosella sebagai facial wash. Manfaat bunga rosella untuk wajah yaitu bisa melembapkan kulit dan membuat kulit tetap terhidrasi. Kelembapan merupakan kunci untuk menjaga elastisitas kulit. Jika kulit tidak terhidrasi dengan baik, maka kulit akan mudah kering. Rosella merah dikenal mengandung antioksidan yang tinggi termasuk vitamin C, antosianin, dan beta-karoten. Kandungan antioksidan dan antiinflamasi membuat bunga ini bisa mengurangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan kulit. Selain itu, kandungan tersebut juga bisa meredakan peradangan. Antioksidan juga bekerja untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi sel serta jaringan kulit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rosella dan kandungan manfaatnya
Rosella (Hibiscus sadbariffa L.) merupakan anggota famili Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai habitat asli di daerah yang terbentang dari India hingga Malaysia. Sekarang, tanaman ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia dan mempunyai nama umum yang berbeda-beda di berbagai negara. Berikut adalah klasifikasi tanaman rosella (BPOM, 2010):
Kingdom : plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Dilleniidae Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus sabdariffa Linn
Tanaman rosella hidup berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5-5 meter, memiliki batang yang berbentuk silindris dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Ketika masih muda, batangnya berwarna hijau. Dan ketika beranjak dewasa dan sudah berbunga, batang rosella
berwarna cokelat kemerahan. Pada batang rosella melekat daundaun yang tersusun, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi beringgit. Ujung daun rosella meruncing dan tulang daunnya berwarna merah. Panjang daun rosella dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang menopang batangnya berupa akar tunggang. Mahkota bunganya berbentuk corong yang tersusun dari 5 helai daun mahkota.
Antosianin merupakan golongan senyawa kimia organik yang dapat larut dalam pelarut polar, serta bertanggung jawab dalam memberikan warna oranye, merah, ungu, biru, hingga hitam pada tumbuhan tingkat tinggi seperti: bunga, buah-buahan, biji-bijian, sayuran, dan umbi-umbian.
Antosianin yang merupakan zat warna alami golongan flavonoid dengan tiga atom karbon yang diikat oleh sebuah atom oksigen untuk menghubungkan dua cincin aromatik benzene (C6H6) di dalam struktur utamanya. Antosianin mempunyai karakteristik kerangka karbon (C6C3C6) dengan struktur dasar antosianin adalah 2-fenil-benzofirilium dari garam flavylium.
Rosela herbal memiliki banyak senyawa fitokimia dan bioaktivasi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Akan tetapi kandungan bahan aktif pada produk segar maupun olahan rosela sangat kecil, sehingga perlu dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan kandungan yang lebih tinggi. Diharapkan rosela herbal dalam bentuk ekstrak dapat lebih luas pemanfaatannya, baik untuk pewarna alami, pangan
fungsional maupun kesehatan. Teknologi ektraksi kelopak bunga rosela untuk mendapatkan
konsentrasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan teknik maserasi. Bagian utama tanaman rosela yang banyak dimanfaatkan dalam pengolahan pangan adalah bagian kalik atau kelopak bunga rosela. Bagian ini terlihat cukup menarik dengan kandungan antosianin didalamnya yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
BAB III
METODE PENELITIAN