Manusia adalah makhuk yang sempurna karena memiliki akal dan pikiran.
Kedua hal ini yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Melalui akal dan pikiran manusia dapat bertingkah laku sesuai dengan kodratnya baik dan buruknya manusia terletak dari bagaimana ia berpikir dan berbuat. Anak pada usia lahir sampai usia memasuki pendidikan dasar ( 0-6 tahun ) merupakan masa emas sekaligus masa kritis dalam tahap kehidupan manusia yang menentukan perkembangan selanjutnya karena pada masa ini merupakan saat untuk mengoptimalkan seluruh aspek-aspek perkembangan anak, sehingga apabila penanganan yang diberikan tidak tepat akan dapat merugikan anak dan berakibat kurang baik dikehidupan selanjutnya.
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik dalam sikap, perhatian, minat, maupun kemampuanya dalam belajar. Segala hal yang ia lihat, dengar, dan rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak.
Pengalaman yang dilalui anak tidak akan pernah terhapus, melainka hanya tertutupi oleh pengalaman berikutnya (Hasninda, 2015)
1
genarasi unggul, karena potensi anak tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa bantuan orang tua. Mereka memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal. Orang tua memegang peran penting mencitakan lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan dimasa depan.
Perkembangan anak usia dini sangat penting diperhatikan, karena pada masa inilah anak membutuhkan stimulasi yang tepat untuk pertumbuhannya. Mendapatkan perhatian lebih dari orang tua dan pendidik agar mampu mengarahkan anak dengan baik sesuai dengan perkembangan yang akan dilalui oleh anak.
Perkembangan anak usia dini memiliki beberapa aspek-aspek yang perlu dikembangkan sejak usia dini yaitu, nilai moral agama, kognotif, sosial emosional, fisik motorik dan bahasa , dari kelima aspek yang telah disebutkan, masih terdapat aspek yang perlu dikembangkan lebih dalam lagi, yaitu aspek kreativitas. Terlalu sering kreativitas tidak disertakan dalam bahasan aspek utama perkembangan anak.
Padahal, aspek ini merupakan pendorong nyata dalam perkembanagan anak usia dini sebagaimana kegiatan berpikir dan bicara.
Kreativitas menyiratkan keaslian dan kebaruan. Untuk berkreasi, seseorang menghadirkan bentuk baru. Orang-orang kreatif punya ide asli, melakukan hal-hal dalam cara baru dan berbeda, dan melihat hal-hal dari perspektif unik dan baru.
Orang-orang kreatif tidak meniru, mereka tidak mengikuti orang banyak. (Beaty, 2013)
Pertumbuhan yang terjadi pada anak usia dini tidak hanya meliputi perubahan fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam berikir, berperasaan.
Dan bertingkah laku menuju ketingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan. Suatu proses perubahan di mana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek gerakan, berpikir, berperasaan dan berinteraksi ada sesamanya maupun dengan benda-benda dalam lingkungan sekitar kehiduannya. (Ahmad Susanto, 20011)
Dapat disimpulkan bahwa setiap perkembangan anak harus berdasarkan dengan perkembangan dan minat yang dimiliki setiap anak. Perkembangan dan minat anak yang satu dengan yang lainnya sungguh sangat berbeda, dari beberapa aspek perkembangan yang dilalui anak sebaiknya aspek perkembangan kreativitas sangat mempengaruhi perkembangannya. Anak yang memiliki kreativitas sejak dini akan mampu membuat hal-hal yang baru dan memperoleh suatu pemikiran yang baru akan ide-ide yang dikeluarkan melalui hasil karya yang nyata.
Salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak usia dini adalah keativitas karena setiap anak memiliki bakat kreatif yang dapat dikembangkan dan dipupuk sejak dini. Apabila bakat kreatif anak tidak dipupuk, maka bakat tersebut tidak akan berkembang dan tidak dapat diwujudkan. Menurut Ali
& Asrori (2006) cara membimbing anak-anak kratif yaitu sebagai berikut :
2. Mengakui dan menghargai gagasan-gagasan anak;
3. Menjadi dorongan bagi anak untuk mengkomunikasikan dan mewujudkan gagasan-gagasannya;
4. Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir dan bersikap dan bukan menghukumnya;
5. Memberikan peluangan untuk mengkomunikasikan gagasan- gagasannya; dan
6. Memberikan informasi mengenai peluang yangtersediah;
Upaya pengembangan kreativitas anak di taman kanak-kanak saat ini tampanya masih perlu dikembangkan, dilihat dalam indikator perkembangan kreativitas anak seperti kelancara, keluwesan, keaslian, elaborasi. Hal tersebut terlihat pada saat penulis melakukan opservasi di TK. Putra I Makassar pada tanggal 21 maret 2016. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran pada anak, ditemukan bahwa kreativitas anak dalam kegiatan pembelajaran masih perlu untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan anak kurang melakukan kegiatan permainan yang mengasa kreativitas anak maka, diperlukan suatu permainan yang dapat mengasa kemampuan kreativitas anak. Dalam hal ini peneliti menggunakan permainan stempel sayuran untuk meningkatkan kreativitas anak.
Melalui permainan stempel sayuran yang menyenangkan bagi anak diharapkan dapat merangsang dan memupuk kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk pengembangan potensi sejak dini . Dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak, kreativitas anak dirangsang melalui kegiatan bermain sambil belajar sebab kegiatan bermain merupakan sifat alami anak.
Anak belajar secara alami bukan atas paksaan orang dewasa. Anak adalah ilmuan karena melalui panca inderanya anak mampu mengamati fenomena alam sekelilinhnya.
Yang dimaksudkan dalam pembahasan permainan stempel sayuran ini menggunakan empat jenis sayuran yaitu, kentang, wortel, labu kuning dan bonggol sawi putih. Dalam penggunan stempel sayuran ini diperlukan struktur sayuran yang sedit keras agar mudah untuk membentuknya dan yang terutama tidak mudah layu, agar pada saat melakukan penstempelan hasilnya akan terlihat bebih jelas dan rapi.
Oleh karena itu sehubungan dengan pembahasan latar belakang maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam bentuk penelitian “Pengaruh Permainan Stempel Sayuran Terhadap Kemampuan Kreativitas Anak di Tk Putra I Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kemampuan kreativitas anak sebelum penerapan penggunaan permainan stempel sayuran terhadap kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar ?
2. Bagaimanakah kemampuan kreativitas anak setelah penerapan penggunaan permainan stempel sayuran terhadap kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar ?
kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Bardasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang diharapkan adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak sebelum penerapan penggunaan permainan stempel sayuran terhadap kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar
2. Untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak setelah penerapan penggunaan permainan stempel sayuran terhadap kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunan permainan stempel sayuran terhadap kemampuan kreativitas anak pada TK. Putra I Makassar
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
a. Bagi akademisi/lembaga pendidikan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi akademisi/lembaga pendidikan tentang pentingnya penggunaan permainan stempel sayuran dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini.
b. Bagi peneliti
Dapat menjadi masukan dalam upaya mengkaji lebih luas tentang permainan stempel sayuran sebagai metode pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kreativitas anak.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi tentang permainan stempel sayuran dalam meningkatkan kreativitas.
b. Bagi guru, hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif bagi perbaikan dan pengembangan kreativitas yang menggunakan keaktifan anak dalam kegiatan permainan stempel sayuran.
c. Bagi anak, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar anak meningkat.
d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kreativitas anak dalam pembelajaran dengan menggunakan permainan stempel sayuran.