• Tidak ada hasil yang ditemukan

DPLK SYARIAH MUAMALAT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DPLK SYARIAH MUAMALAT "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS, PERSEPSI RETURN, PELAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN

PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN PRODUK TABUNGAN PENSIUN DI

DPLK SYARIAH MUAMALAT

(Studi Pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Rizky Bagus Dewanto 1550205007111028

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2019

(2)
(3)

ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS, PERSEPSI RETURN, PELAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN

PRODUK TABUNGAN PENSIUN DI DPLK SYARIAH MUAMALAT (Studi Pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang)

Rizky Bagus Dewanto Anas Budiharjo , S.H.I., M.A.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email : Bagusdewanto123@gmail.com

anasbudi@ub.ac.id ABSTRAK

Penilitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh religiusitas, persepsi return, pelayanan, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap keputusan penggunaan produk tabungan pensiun di DPLK Syariah Muamalat. Kemudian jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian analisis faktor konfirmatori dan analisi regresi linear berganda . data yang diperoleh adalah data primer dari distribusi kuesioner langsung kepada responden dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel religiusitas ,persespsi return, dan kepercaaan berpengaruh terhadap keputusan nasabah, tetapi pelayanan dan pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah terhadap penggunaan produk tabungan pensiun DPLK Syariah Muamalat Kota Malang .

Kata kunci: Religiusitas, Pelayanan, Keputusan Nasabah, DPLK Syariah Muamalat.

A. PENDAHULUAN

Adakalanya kita berfikir bahwa dalam realita kehidupan seorang manusia tidak selalu berada diatas dan sesekalipun dapat dibawah. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sejak awal agar semua yang kita harapkan dapat berjalan sesuai rencana. Salah satunya adalah investasi pengelolaan keuangan. Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai. Investasi dapat dikatakan sebuah komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan meningkatkan konsumsi di masa depan atau investasi dapat dipahami sebagai konsumsi yang ditunda (Tandelilin, 2010).

Selanjutnya mengenai perkembangan total aset dana pensiun saat ini, yang telah mencapai 261,7 trilliun rupiah dan jumlah tersebut berasal dari 232 lembaga dana pensiun di Indonesia yang saat ini tergabung dalam Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI). Kemudian dalam rangka pengembangan industri dana pensiun syariah, Otoritas Jasa Keuangan telah melakukan serangkaian program, antara lain dalam bentuk penyiapan landasan hukum bagi operasionalisasi dana pensiun syariah. Untuk menyiapkan landasan hukum penyelenggaraan program pensiun syariah, OJK telah bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia dalam penyusunan Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor 88/DSN- MUI/XI/2013 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Selain itu, OJK juga telah menetapkan Peraturan OJK Nomor 33/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Perkembangan dana pensiun di Indonesia dilihat dari aset tiap bulannya mengalami tren yang positif.

Tabel 1 : Pertumbuhan Jumlah Aset Bersih Dana Pensiun di Indonesia 2012-2018

Jenis Dana

Pensiun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 DPPK- PPMP 117.18 116.94 133.01 136.36 146,6 153 153,1 DPPK-PPIP 15.37 16.12 20.49 22.18 26,3 31,1 32,4

DPLK 25.82 29.39 39.40 47.98 64,3 75,3 83

TOTAL 158,3 164,4 192,9 206,51 236,8 259,4 267,8 Sumber : Statistik Dana Pensiun Indonesia OJK 2012-2018)

(4)

Pertumbuhan asset dana pensiun di Indonesia pada tahun 2012 sampai 2018. Menurut penulis, pertumbuhan asset dana pensiun di Indonesia sudah cukup baik. Terjadi kenaikan jumlah dari tahun ke tahun walaupun prosentase pertumbuhan tidak terlalu signifikan.

perkembangan asset dana pensiun khususnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terus mengalami kenaikan, maka hal tersebut menjadikan motivasi setiap Dana Pensiun Lembaga Keuangan untuk terus meningkatkan kinerjanya, Bahkan mayoritas jumlah aset dana pensiun yang dikelola mayoritas berada di D.K.I Jakarta, yang dimana total aset yang dikelola mencapai 214,8 triliun jumlah ini sangat banyak yang dimana sudah ada 146 pelaku usaha dana pensiun yang berkembang khusus nya di D.K.I Jakarta. Perkembangan industri dana pensiun saat ini telah menarik beberapa lembaga untuk mendirikan dana pensiun. Hal ini disebabkan pengelolaan dana pensiun ini jika dilihat dari segi bisnis sangat menjanjikan. Dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh dari iuran yang diperoleh tanpa bunga yang kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk portofolio investasi.

Pada peraturan dana pensiun UU Nomor 11 Tahun 1992 di Indonesia adanya sistem pendanaan suatu program pensiun memungkinkan terkumpulnya akumulasi dana yang dibutuhkan untuk menjaga kesinambungan penghasilan peserta dana pensiun. Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan tersebut menimbulkan ketenangan dalam bekerja, sehingga akan membuat motivasi tersendiri bagi karyawan yang diharapkan akan meningkatkan produktivitas.

Dewasa ini ada beberapa lembaga keuangan yang mengurusi dana pensiun termasuk DPLK konvensional maupun syariah, salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yaitu DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Syariah Muamalat. DPLK Syariah Muamalat adalah penyelenggara Program Pensiun Iuran pasti (PPIP) yang merupakan anak perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang disahkan berdasarakan SK Menteri Keuangan No. KEP- 485/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997. Saat ini, DPLK Syariah Muamalat menjadi satu – satunya penyelenggara DPLK Syariah pertama di Indonesia yang menawarkan program pensiun syariah dan menjadi perusahaan pengelola dana pensiun syariah yang beroperasi secara full syariah yang dimana DPLK Syariah mengikuti Bank Muamalat, tetapi sekarang terpisah karena DPLK Syariah Muamalat sudah melakukan konversi berdasarkan POJK Nomor 33/POJK.05/2016 tentang penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah sehingga sekarang DPLK Syariah Muamalat sudah memiliki legalitas dan brand syariah sendiri.

B. KAJIAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen

Menurut Boediono (2010) bahwa, konsumen adalah setiap memakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang maupun jasa. Selanjutnya dapat diketahui perilaku konsumen (consumen behavior) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide (Mowen, 2002)..

Perilaku Konsumen dalam Islam

Jika dalam pilihan konsumen dalam ekonomi konvensional, konsumen cenderung memilih untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan konsumsinya. Sedangkan dalam prinsip ekonomi Islam bahwa tujuan seseorang dalam melakukan konsumsi yaitu adanya tujuan untuk mencapai kemaslahatan. Dua ciri perilaku konsumen dalam Islam yang pertama, perilaku konsumen yaitu dia tidak bertujuan memaksimalkan kepuasan lahir, kecuali sampai batas yang moderat. Hal ini tidak berarti bahwa Islam membenarkan seseorang mengabaikan kebutuhan fisik atau biologisnya.

Pemenuhan kebutuhan fisik secara wajar menjadi kewajiban setiap orang, keluarga dan pemerintah.

Kedua, benda dan jasa alat pemuas kebutuhan tersebut halal, baik halal zatnya maupun halal cara memperolehnya. Halal zat merupakan necessary condition sedang halal cara memperolehnya merupakan sufficient condition (Maski, 2011).

Teori Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif yang mengandung tiga pengertian yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan ini makin mendekatkan pada tujuan tersebut (Maski, 2011). Kemudian Tahapan dalam pengambilan keputusan. Menurut Engel. (2004) dan Lamb. (2010), ada lima tahapan yaitu : 1. Pengenalan Kebutuhan

2. Pencarian Informasi

(5)

3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pascapembelian

Keputusan Menabung dalam Ekonomi Islam

Menabung merupakan kegiatan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung seseorang dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kondisi yang tidak diinginkan atau sebagai simpanan untuk perencanaan masa depan (Lestari, 2015). Dalam melakukan keputusan menabung dalam Islam seseorang harus memperhatikan unsur mashlahah di dalamnya baik secara operasional ataupun transaksi yang akan dilakukan. Semakin banyak barang atau jasa halal-thayyib yang dikonsumsi, maka akan semakin besar pula berkah yang akan diterima (P3EI, 2014)

Perencanan Keuangan

Dlabay, Kapoor, dan Hughes (2016) mengatakan Personal Financial Planning adalah suatu proses dari mengatur penggunaan uang untuk mecapai tujuan keuangan. Tentunya setiap individu memiliki tujuan yang berbeda untuk mencapai hal-hal yang diinginkan.

Menurut Financial Planning Standard Board Indonesia perencanaan keuangan merupakan proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terintegrasi dan terencana.Yang termasuk dalam tujuan hidup seseorang antara lain: menyiapkan dana pendidikan bagi anak, menyiapkan dana pensiun bagi dirinya dan pasangan hidupnya, menyiapkan dana untuk memiliki rumah, menyiapkan warisan bagi keluarga tercinta, menyiapkan dana untuk beribadah haji dan lain lainya.

Perencanaan Keuangan Syariah (Sakinah Finansial)

Menurut Tamanni dan Mukhlisin (2018), sakinah dapat diartikan sebagai sebuah kondisi dimana ketenangan yang menjadi unsur pokok dari sebuah kehidupan keluarga serta memandang sakinah adalah suatu proses dan upaya yang harus secara terus-menerus diperjuangkan untuk mempertahankan ketenangan (sakinah).

Kemudian menurut Robert Kiyosaki dalam Tamanni dan Mukhlisin (2018), bahwa financial freedom itu dapat diperoleh ketika seseorang memasuki fase dimana berbagai keperluan dirinya sudah dapat terpenuhi tanpa bantuan orang lain yang diambil dari passive income, seperti hasil investasi properti maupun bisnis. Sementara dalam padangan islam, sebagaimana dikutip dari perkataan sahabat Ali bin Abi Thalib, ‘kebebasan finansial’ adalah suatu keadaan dimana seseorang telah berhasil ‘menempatkan harta di tangannya, namun tidak di hatinya.’ Dengan kata lain, fase financial freedom diperoleh ketika sudah muncul sifat qana’ah dalam hati seseorang, atau terbebas dari kekhawatiran akan hartanya.

Teori Investasi

Investasi dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain, seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu sehingga menghasilkan pendapatan. menurut Tandelilin (2001), investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi Dalam Islam

Pada umum nya investasi dalam islam ,dapat dijadikan sebagai pengetahuan, serta bernuansa religi, karena secara keseluruhan berbasis norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu yang bersifat amaliyah. Oleh sebab itu, berinvestasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang dimana untuk menjaga harta sehingga terus berputar dan berkembang. Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah dalam Alquran surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr [59]: 18

Religiusitas

Religiusitas berasal dari bahasa latin “reglare” yang artinya mengikat secara erat atau ikatan kebersamaan (Mansen, dalam Kaye dan Raghvan, 2000). Religiusitas adalah sebuah ekspresi spritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku dan ritual (Kaye& Raghavan, 2000).

Menurut Manap, dkk (2013) pengukuran religiusitas dan personal muslim dapat dilakukan tetapi dengan mematuhi tujuh prinsip. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

(6)

1. Menilai religiusitas seseorang hanya dapat dibuat pada aspek yang dapat dilihat dan diperhatikan saja.

2. Pengukuran religiusitas dan kepribadian muslim boleh dibuat, tetapi nilai yang sebenarnya adalah hanya berada di sisi Allah.

3. Asas pengukuran religiusitas dan personalitas muslim adalah dari bentuk manifestasi Iman, Islam, dan Ihsan.

4. Keimanan perlu dibuktikan dengan amalan yang selaras dengan akidah seseorang.

5. Menghayati syariat islam secara sempurna melahirkan akhlak yang mulia.

6. Simbol yang berkaitan dengan religiusitas tidak mutlak mencerminkan religiusitas dan kepribadian muslim.

7. Standar yang baik untuk mengukur religiusitas dan kepribadian Muslim adalah Alquran dan Sunnah.

Persepsi Return

Persepsi adalah kegiatan menyortir, menginterprestasikan, menganalisis, dan mengintegrasikan rangsang yang dibawa oleh organ indra dan otak (Fieldman,2012). Menurut Setiadi (2003), Persepsi merupakan proses yang terdiri dari seleksi perseptual, organisasi persepsi, dan interpretasi terhadap stimulus.

Sedangkan Return adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya (Fahmi,2013). Jadi persepsi return adalah kegiatan menginterprestasikan tentang keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Kemudian Return On Investment adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto (Riyanto, 2001).

Pelayanan

Services/Layanan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan merupakan usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan/mengurus apa yang diperlukan seseorang. Menurut ruslan (2005) dalam konsep service of excellent ada empat pokok yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan.

Pengetahuan

Pengetahuan dapat terlihat sebagai kelemahan dan kelebihan suatu produk, pelayanan, fasilitas, dan sebagainya yang dapat menjelaskan tentang perbankan. Selain itu berkaitanya dengan pengetahuan, di Al-Qur’an dijelaskan tentang pentingnya pengetahuan Oleh karena itu hal – hal yang perlu diperhatikan terkait pengetahuan dalam keputusan nasabah terhadap Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah dapat ditentukan dengan indikator adanya informasi dari media, pengalaman teman/saudara/keluarga, dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Barnadib, 1996).

b. Media

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.Misalkan: televise, radio, koran, papan reklame, dan majalah (Hermawan, 2012).

c. Keterpaparan informasi

Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui atau dapat pula berupa transfer pengetahuan. Informasi dapat mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, database. Informasi dapat juga dijumpai dalam kehidupan sehari – hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar serta diteruskan melalui komunikasi (Lupiyoadi, 2013).

d. Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah merupakan suatu hasil ilmiah dari adanya kegiatan belajar melalui permasalahan yang ada pada lingkungan atau kehidupan sehari - hari berdasarkan teori – teori ilmu pengetahuan. Dari adanya kegiatan belajar tersebut, maka seseorang akan memperoleh pengetahuan yang lebih akan segala sesuatu yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

(7)

Kepercayaan

Pada penelitian Maski (2010), tentang analisis keputusan nasabah menabung menunjukan preferensi responden terhadap kepercayaan menabung pada bank syariah adalah karena didukung adanya rasa aman menabung dan kepercayaan kemudahan bertransaksi. Sehingga kepercayaan dapat diukur dengan menggunakan indikator adanya rasa aman yang dirasakan nasabah ketika menabung pada perbankan syariah serta kemudahan dalam melakukan transaksi.

Hipotesis

Bedasarkan kerangka pemikiran teoritis dan dari hasil penemuan beberapa studi penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Diduga religiuisitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih DPLK Syariah Muamalat

b. Diduga persepsi return berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih DPLK Syariah Muamalat

c. Diduga pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih DPLK Syariah Muamalat

d. Diduga pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih DPLK Syariah Muamalat.

e. Diduga kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih DPLK Syariah Muamalat.

C. METODE PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Religiusitas (X1), Persepsi Return (X2), Pelayanan (X3), Pengetahuan (X4), dan Kepercayaan (X5) Terhadap keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat (Y) sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan penelitian ini dilaksanakan di Kota Malang Jawa Timur.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari penyebaran kuesioner langsung kepada responden yakni nasabah DPLK Syariah Muamalat.

Dengan menggunakan teknik analisis faktor konfirmatori dan analisis data regresi linear berganda kemudian masuk menjadi model analisi regresi linear berganda :

Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3 X3 + ß4 X4 + ß5 X5 +e Keterangan:

Variabel dependen adalah:

Y= Keputusan Nasabah X1=Religiusitas X2= Persepsi Return X3= Pelayanan X4= Pengetahuan X5= Kepercayaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor Konfirmatori

Tabel 2 : Hasil Analisis Faktor Konfirmatori

X1.1 0,540 X2.1 0,603 X3.1 0,591 X4.1 0,370 X5.1 0,530 Y1.1 0,616

X1.2 0,372 X2.2 0,560 X3.2 0,588 X4.2 0,481 X5.2 0,718 Y1.2 0,589

X1.3 0,643 X2.3 0,691 X3.3 0,490 X4.3 0,578 X5.3 0,500 Y1.3 0,475

X1.4 0,607 X2.4 0,702 X3.4 0,642 X4.4 0,542 X5.4 0,631 Y1.4 0,443

X1.5 0,595

Y Communalties

X1 X2 X3 X4 X5

(8)

Religisuitas (X1)

Dari gambar di atas menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel X1 dapat menjelaskan variabel X1 (Religiusitas). Indikator X1.1 nilainya 0,540, artinya indikator X1.1 dapat menjelaskan variabel X1 sebesar 54%. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana X1.3, X1.4, & X1.5 > 50%, tetapi untuk X1.2 < 50% oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya tidak semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel X1 (Religiusitas).

Persepsi return (X2)

Dari gambar 2 menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel X2 dapat menjelaskan variabel X2 (Persepsi Return). Indikator X2.1 nilainya 0,603, artinya indikator X2.1 dapat menjelaskan variabel X2 sebesar 60,3%. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana X2.2, X2.3, & X2.4 > 50 oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel X2 (Persepsi Return).

Pelayanan (X3)

Gambar 2 menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel X2 dapat menjelaskan variabel X3 (Pelayanan). Indikator X3.1 nilainya 0,591, artinya indikator X3.1 dapat menjelaskan variabel X3 sebesar 59,1%. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana X3.2, & X3.4 > 50 tetapi untuk X3.3 < 50% oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya tidak semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel X3 (Pelayanan).

Pengetahuan (X4)

Gambar 2 menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel X4 dapat menjelaskan variabel X4 (pengetahuan). Indikator X4.1 nilainya 0,370, artinya indikator X4.1 dapat menjelaskan variabel X4 hanya sebesar 37%. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana X4.3, & X4.4 > 50 tetapi untuk X4.1 & X4.2 < 50% oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya tidak semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel X4 (pengetahuan).

Kepercayaan (X5)

Gambar 2 menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel X5 dapat menjelaskan variabel X5 (kepercayaan). Indikator X5.1 nilainya 0,530, artinya indikator X5.1 dapat menjelaskan variabel X5 sebesar 53 %. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana X5.2, X5.3, & X5.4 > 50 oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel X5 (kepercayaan).

Keputusan Nasabah (Y)

Dari gambar 2 menunjukkan seberapa besar setiap indikator pernyataan variabel Y1.1dapat menjelaskan variabel Y1 (keputusan menabung). Indikator Y1.1nilainya 0,616, artinya indikator Y1.1 dapat menjelaskan variabel Y1 sebesar 61,6%. Begitu pula dengan indikator variabel lainnya, di mana Y1.1, & Y1.2 > 50 tetapi untuk Y1.3 & Y1.4 < 50% oleh karenanya dapat disimpulkan bahwasanya tidak semua indikator variabel dapat menjelaskan variabel Y1 (keputusan menabung).

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji asumsi klasik penulis melakukan telah melakukan analisis faktor konfirmatori untuk melakukan evaluasi hubungan antar indikator terhadap variabel setelah itu muncul hasil factor score yang beru data continous. Selanjutnya Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan asumsi asumsi tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik diantaranya adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji asumsi klasik untuk model regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

(9)

Gambar 1 : Hasil Uji normalitas

Sumber : Data olahan spss, 2019

Dari semua hasil uji normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa residual dalam model keputasan nasabah berdistribusi secara normal, hal ini dibuktikan dengan titik – titik yang mengikuti garis diagonal.

Gambar 2. Hasil Uji multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.556E-16 .060 .000 1.000

Religiusitas .172 .069 .172 2.502 .014 .770 1.299

Persepsi

Return .261 .097 .261 2.698 .008 .389 2.569

Pelayanan .155 .089 .155 1.741 .085 .461 2.171

Pengetahuan .149 .085 .149 1.756 .082 .508 1.969

Kepercayaan .264 .100 .264 2.641 .010 .367 2.727

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

Sumber : Data olahan Spss, 2019

Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance semua variabel bebas (religiusitas : 0,770, perspsi return : 0,389, pelayanan : 0,461, pengetahuan : 0,508, dan kepercayaan : 0,367) lebih besar dari nilai batas yang ditentukan sebesar 0,1. Untuk nilai VIF tidak lebih dari 10 ( religiusitas : 1,299, persepsi return : 2,569, pelayanan : 2,171, pengetahuan : 1,969 dan kepercayaan : 2,727).Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam penelitian ini.

(10)

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data olahan spss, 2019

Gambar diatas menjelaskan bahwa pada diagram scatterplot titik-titik residual menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, artinya bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Gambar 4. Hasil analisis regresi berganda

Sumber : Data olahan spss, 2019

Berdasarkan tabel di atas model persamaan regrsesi berganda dalam penelitian ini yang kemudian akan diinterpresentasikan sebagai berikut :

Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3 X3 + ß4 X4 + ß5 X5 +e Y=219,323 + 0,172X1 + 0,261X2 +0,155X3+ 0,149X4+ 0,264X5

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.556E-16 .060 .000 1.000

Religiusitas .172 .069 .172 2.502 .014 .770 1.299

Persepsi

Return .261 .097 .261 2.698 .008 .389 2.569

Pelayanan .155 .089 .155 1.741 .085 .461 2.171

Pengetahuan .149 .085 .149 1.756 .082 .508 1.969

Kepercayaan .264 .100 .264 2.641 .010 .367 2.727

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

(11)

Uji Hipotesis

Gambar 5 : Hasil Uji F

Sumber : Data Olahan spss, 2019

Pada tabel berikut dapat dilihat bahwa nilai Sig. F sebesar 0.000 < 5% atau 0,05 , artinya secara serempak atau simultan variabel kepercayaan, pendapatan, pengetahuan berpengaruh signifian terhadap minat zakat.

Gambar 6 : Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.556E-16 .060 .000 1.000

Religiusitas .172 .069 .172 2.502 .014 .770 1.299

Persepsi

Return .261 .097 .261 2.698 .008 .389 2.569

Pelayanan .155 .089 .155 1.741 .085 .461 2.171

Pengetahuan .149 .085 .149 1.756 .082 .508 1.969

Kepercayaan .264 .100 .264 2.641 .010 .367 2.727

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah Sumber : Data olahan spss, 2019

Berdasarkan sig t, dan pada tingkat signifikan α = 5% variabel independen religiusitas, persepsi return, dan kepercayaan secara individual mempengaruhi minat zakat dimana nilai sig t masing masing variabel lebih kecil dari α = 5% atau 0,05.

a. Religiuistas (X1)

Koefisien regresi total output X1 sebesar 0,172 dengan nilai Sig.t sebesar 0,014 < 0,05 atau 5% yang artinya bahwa variabel kepercayaan (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). koefisien regresi bernilai positif 0,172 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan kepercayaan maka akan meningkatkan keputusan nasabah .

b. Persepsi Return (X2)

Koefisien regresi total output X2 sebesar 0,261 dengan nilai Sig.t sebesar 0,008 < 0,05 atau 5% yang artinya bahwa variabel Pendapatan (X2) berpengauh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). koefisien regresi bernilai positif 0,261 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan pendapatan maka akan meningkatkan keputusan nasabah.

c. Pelayanan (X3)

Koefisien regresi total output X3 sebesar 0,155 dengan nilai Sig.t sebesar 0,085 < 0,05 atau 5% yang artinya bahwa variabel Pendapatan (X2) berpengauh signifikan terhadap minat zakat (Y). koefisien regresi bernilai positif 0,155 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan pelayanan maka akan mengurangi pengaruh keputusan nasabah.

d. Pengetahuan (X4)

Koefisien regresi total output X4 sebesar 0, 155 dengan nilai Sig.t sebesar 0,082 > 0,05 ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 65.000 5 13.000 35.941 .000b

Residual 34.000 94 .362

Total 99.000 99

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

b. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Religiusitas, Pengetahuan, Pelayanan, Persepsi Return

(12)

atau 5% yang artinya bahwa variabel pengetahuan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). koefisien regresi bernilai positif 0,082 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan pengetahuan maka akan mengurangi pengaruh keputusan nasabah.

e. Kepercayaan (X5)

Koefisien regresi total output X5 sebesar 0,264 dengan nilai Sig.t sebesar 0,010 < 0,05 atau 5% yang artinya bahwa variabel kepercayaan (X5) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). koefisien regresi bernilai positif 0,264 yang menjelaskan bahwa apabila peningkatan kepercayaan maka akan meningkatkan keputusan nasabah

Uji Determinasi (R2)

Tabel 7 : Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .810a .657 .638 .60141926

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Religiusitas, Pengetahuan, Pelayanan, Persepsi Return

b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

Sumber : Data olahan spss, 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,657.

Artinya kemampuan dari variabel kepercayaan (X1), pendapatan (X2), pengetahuan (X3) dalam menjelaskan variabel keputusan nasabah (Y) sebesar 65,7% dan sisanya sebesar 34,3% dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model regresi.

Pembahasan

1. Pengaruh Religiusitas (X1) terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Religiusitas mempunyai nilai signifikan 0,024 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya, setiap kenaikan 0,024 nilai religiusitas yang ada maka nasabah akan semakin memahami bahwa kesyariahan pada dana pensiun syariah itu penting untuk masa tua yang berkah, sehingga mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

Hasil Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh dilakukan Penelitian yang di lakukan oleh Nadia (2016) menyatakan bahwa tingkat religiusitas mahasiswa fakultas syariah UNISBA berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung di bank BRI syariah kantor kas UNISBA baik secara parsial maupun simultan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahmah (2017) menyatakan bahwa variabel religiusitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat Kota Tangerang Selatan menabung di bank syariah,

2. Pengaruh Persepsi Return (X2) terhadap Keputusan Nasabah (Y)

persepsi return mempunyai nilai signifikan 0,018 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi return secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya, setiap kenaikan 0,018 nilai persepsi return yang ada maka akan mempengaruhi nasabah untuk menabung karena nasabah dapat dengan baik melihat dan menilai tingkat return dalam laporan kinerja investasi sehingga mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang. Dan hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Telly budiasih (2013) dimana return on investment dan rasio kecukupan dana secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap iuran dana pensiun PT. Len industri (persero), selanjutnya dalam penelitian cony (2013) menyatakan bahwa performa produk yaitu return atau klaim, prosedur dan layanan secara Bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi peserta asuransi syariah di kota malang.

(13)

3. Pengaruh Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Pelayanan mempunyai nilai signifikan 0,506 > 0,05. Hal ini berarti H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya, setiap kenaikan 0,506 nilai pelayanan yang ada maka nasabah cenderung tidak merasakan pelayanan yang ada secara langsung, yang dimana pelayanan yang dimaksud pada variabel ini adalah pelayanan secara fisik di kantor cabang dikarenakan untuk membayarkan iuran dana pensiun tidak perlu datang ke office melainkan melalui transfer bank maupun mobile banking, sehingga tidak mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang selain itu dapat disebabkan karena kurang cermat nya peniliti dalam menentukan poin-poin pertanyaan pada kuesioner. Dari hasil penelitian ini juga didukung di dalam penelitian yang dilakukan oleh rifanto (2017) yang menyatakan bahwa Faktor pelayanan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nasabah menggunakan produk dana pensiun.

4. Pengaruh Pengetahuan (X4) terhadap Keputusan Nasabah (Y)

pengetahuan mempunyai nilai signifikan 0,082 > 0,05. Hal ini berarti H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya semakin tinggi nilai variabel pengetahuan yang ada maka nasabah belum mendapatkan pengetahuan secara umum baik melalui buku maupun media online dan cetak mengenai dana pensiun syariah, sehingga tidak mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang serta didukung data yang dikeluarkan oleh OJK yakni, indeks literasi keuangan dana pensiun syariah hanya sebesar 0,00%.

5. Pengaruh Kepercayaan (X5) terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Kepercayaan mempunyai nilai signifikan 0,010 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya, semakin tinggi nilai kepercayaan yang ada maka nasabah akan semakin percaya untuk menabung karena telah terpenuhi nya unsur-unsur kepercayaan, sehingga mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

Sejalan dengan penelitian Hamim (2014), pengaruh religiusitas dan kepercayaan terhadap preferensi masyarakat menabung pada bank syariah kabupaten boyolali dengan pelayanan sebagai variabel moderasi menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap Preferensi menabung.

D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat diketahui bahwa kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Religiusitas berpengaruh terhadap keputusan menabung Nasabah yang artinya semakin tinggi religiusitas nasabah maka nasabah juga semakin memahami bahwa kesyariahan pada dana pensiun syariah itu penting untuk masa tua yang berkah, sehingga dapat disimpulkan religiusitas mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

2. Persepsi Return berpengaruh terhadap keputusan menabung Nasabah pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang, jika semakin tinggi persepsi return, maka nasabah semakin yakin dalam berinvestasi pada DPLK Syariah Muamalat karena diiringi dengan publikasi laporan keuangan dan laporan kinerja investasi yang mudah dipahami oleh nasabah, sehingga dapat disimpulkan persepsi return mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

3. Pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung Nasabah pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang yang artinya, pelayanan yang telah diberikan kepada nasabah cenderung kurang dirasakan secara langsung, yang dimana pelayanan yang dimaksud pada variabel ini adalah pelayanan secara fisik atau langsung, kemudian terjadi perbedaan pada kenyataan dilapangan,justru yang terjadi semua transaksi iuran dana pensiun sudah terakomodir dengan

(14)

ada nya mobile banking dan transfer ATM, yang dimana termasuk pelayanan secara tidak langsung sehingga terjadi perbedaan jenis pelayanan yang peneliti inginkan dengan realita yang sebenarnya dan disebabkan juga oleh keterbatasan penulis dalam merancang indikator-indikator pertanyaan yang kurang menggambarkan variabel pelayanan, sehingga dapat disimpulkan pelayanan tidak mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

4. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung Nasabah pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang dimana pengetahuan yang dimiliki nasabah belum baik dalam mengetahui dana pensiun syariah secara umum, baik melalui buku maupun media online dan cetak mengenai dana pensiun syariah, selain itu ada juga keterbatasan ipeniliti dalam merumuskan indikator-indikator sehingga kurang mewakili variabel pengetahuan dan realita pada nasabah, sehingga pengetahuan tidak mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

5. Kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan menabung Nasabah pada DPLK Syariah Muamalat Kota Malang dimana, semakin tinggi kepercayaan nasabah maka nasabah semakin percaya dalam menabung dana pensiun syariah karena telah terpenuhi nya unsur-unsur kepercayaan serta citra DPLK Syariah Muamalat Kota Malang dimata nasabah sudah sangat baik, sehingga dapat disimpulkan kepercayaan mempengaruhi keputusan nasabah menabung di DPLK Syariah Muamalat Kota Malang.

Saran

Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka terdapat beberapa hal yang disarankan oleh peneliti yaitu :.

1. Bagi DPLK Syariah Muamalat Kota malang, diharapkan dapat lebih sering dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat maupun akademisi di kota malang agar lebih mengetahui peran DPLK Syariah Muamalat sebagai lembaga keuangan non bank yang khusus mengelola dan menjaga kesinambungan penghasilan saat masa pensiun tentunya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sehingga dengan mayoritas masyarakat kota malang beragama islam dapat tertarik menjadi peserta DPLK Syariah Muamalat Kota Malang. Oleh karena itu diperlukannya inovasi program kerja sendiri yang dimiliki DPLK Syariah Muamalat Kota Malang dan tidak bergantung dengan program kerja DPLK Syariah Muamalat Pusat.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang DPLK Syariah diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan DPLK Syariah dan diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam poses pengambilan, pengumpulan dan segala sesuatunya sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Dan untuk memperolah hasil studi lebih baik, nantinya bisa dilakukan uji lagi tentang variabel-variabel lain yang mempengaruhi minat nasabah terhadap DPLK Syariah Muamalat Kota Malang dengan menambahkan variabel bebas

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Hadist

UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

Boediono. 2010, Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1. Ekonomi Makro. Yogyakarta.

Fatwa DSN MUI No. 88 Tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah.

Fatwa DSN MUI No. 99 Tahun 2015 tentang anuitas syariah pada dana pensiun syariah.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal (panduan bagi para akademisi dan praktisi bisnis dalam memahai pasar modal indonesia). Bandung: Alfabeta.

Ghozali, I., & Ratmono, D. 2013. Analisis multivariat dan ekonometrika: teori, konsep, dan aplikasi dengan EVIEWS 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Dlabay, L., Kapoor, J. and Hughes, R.J., 2016. Personal Finance. McGraw-Hill Professional Publishing.

Kaye, J., & Raghavlan, S. K. 2000. Spirituality in Disability and Illness : The Psychology of Religion and Coping. Theory, Research, Practice. New York : Guilford

Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan,dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung di Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang).

Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat.Jakarta.

Manap, J., Hamzah, A., Noah, S. M., Kasan, H., Krauss, S. E., Mastor, K. A., ... & Idris, F. 2013.

Prinsip Pengukuran Religiositi Dan Personaliti Muslim.

Maski, Ghozali. 2010. Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen Dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah Di Malang. Jurnal of Indonesia Applied Economics Vol. 4 (No.1).

Mowen, J.C. 2000. The 3M model of motivation and personality: Theory and empirical applications to consumer behavior. Springer Science & Business Media.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 69/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah.

Ruslan, Rosadi. 2005. Management Public Relation. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam.

Yogyakarta : Kanisius

Tamanni, L., Mukhlisin, M. 2018. Sakinah Finance : Solusi Mudah Mengatur Keuangan Keluarga Islami, Cetakan pertama. Solo : Tinta Medina.

Wibowo, Ery AS. 2007. Faktor Religiusitas Dalam Perbankan Syari’ah. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to compare impact of working capital and leverage on profitability, based on different restrictions regulated by Indonesia Ulama Council’s fatwa and

Hal ini menjukkan bahwa H0 diterima, artinya variabel dewan komisaris berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Asuransi Syariah di Malaysia, sehingga