• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR-DASAR PARIWISATA

N/A
N/A
Ari Yuniarso

Academic year: 2023

Membagikan "DASAR-DASAR PARIWISATA"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

Sistem Kepariwisataan

Sistem Dasar Pariwisata

Wisatawan adalah pengunjung yang bermalam atau pengunjung yang menginap sekurang-kurangnya satu malam di daerah tujuan pada akomodasi milik pemerintah atau swasta. Pengunjung siang hari adalah wisatawan ekskursi, yaitu pengunjung yang tidak bermalam di akomodasi umum atau swasta di daerah tujuan.

Definisi Pariwisata

Kawasan Tujuan Wisata (DTW) merupakan kawasan yang menjadi sasaran wisatawan untuk berwisata karena DTW mempunyai daya tarik untuk dikunjungi dan merupakan energi dari keseluruhan sistem pariwisata. Pengunjung dapat diartikan sebagai setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu daerah lain di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu paling lama 12 bulan berturut-turut dan tujuan perjalanannya bukan untuk mencari nafkah di daerah itu.

Tujuan Kunjungan Pariwisata

Wisatawan melakukan perjalanan untuk tujuan yang berbeda-beda, antara lain (1) tujuan kesenangan, (2) tujuan bisnis dan profesional, dan (3) tujuan lainnya, sehingga wisatawan terbagi menjadi wisatawan rekreasi dan wisatawan bisnis dengan ciri khasnya masing-masing. Wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata dalam negeri atau wisata dalam negeri, dan melakukan perjalanan wisata ke luar negeri atau wisata luar negeri, baik inbound maupun outbound.

Usaha-usaha Pariwisata

Kawasan wisata adalah suatu badan usaha yang kegiatannya membangun dan/atau mengelola suatu kawasan pada suatu kawasan untuk memenuhi kebutuhan wisata. Jasa pemandu wisata adalah perusahaan yang menyediakan dan/atau mengkoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

Multidisiplin Kepariwisataan

Pendekatan bisnis, struktur bisnis, kompetensi manajemen, rantai nilai, kepemilikan bisnis, kewirausahaan, sumber daya manusia, dll. adalah contoh studi pendekatan bisnis dalam pariwisata. Dari segi transportasi, pergerakan wisatawan memerlukan aksesibilitas, infrastruktur, jenis transportasi, perencanaan rute, dokumen perjalanan, program loyalitas dan konsekuensinya merupakan topik yang dapat diselidiki dari pendekatan transportasi.

Sifat dan Ciri Pariwisata

Sifat rentan mengacu pada layanan yang ditawarkan dalam pariwisata yang tidak dapat disimpan untuk digunakan nanti. Wisatawan adalah pembeli, namun mereka tidak bisa memiliki apa yang mereka beli dan bayar.

Rangkuman

Teridentifikasi 13 perusahaan pariwisata, yaitu: . A. objek wisata; . B. kawasan wisata; ..C. jasa transportasi wisata; . D. jasa perjalanan wisata; . e. Pelayanan makanan dan minuman; . F. menyediakan akomodasi; .. Tn. organisasi kegiatan hiburan dan rekreasi; . H. organisasi pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran; . Saya. layanan informasi wisata; . J. Layanan konsultasi wisata; . k. jasa pengelolaan wisata; Mereka menyukai destinasi wisata yang sama pada setiap kunjungan liburan – Setiap wisata pasti mempunyai tema tersendiri, seperti wisata teknologi, wisata meditasi dan lainnya. e) Mendekati alosentris.

Latihan Diskusi

Latihan Pilihan Ganda

Produk merchandise tercipta dari interaksi dengan konsumen, produk wisata harus ada interaksi antara tamu dan pemilik hotel. Kategori turis manakah yang termasuk dalam kategori turis ekspatriat asal Inggris di Indonesia, kata Andrew, saat ia berwisata keliling Tanah Air.

Daftar Pustaka

Dampak Pariwisata terhadap Ekonomi, Sosial Budaya dan Lingkungan

Kerangka Proses Dampak Pariwisata

Banyaknya wisatawan serta kontribusinya terhadap pemanfaatan ruang dan waktu menyebabkan padatnya pengunjung pada destinasi wisata. Bahkan ia akan merekomendasikan tempat wisata tersebut kepada orang lain, sehingga secara tidak langsung kepuasan wisatawan akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan dan memungkinkan dampak yang lebih besar terhadap destinasi wisata tersebut. e) Karakteristik sosial ekonomi.

Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi

Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian adalah adanya multiplier effect pariwisata terhadap perekonomian. Pariwisata tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi yang berhubungan langsung dengan industri pariwisata, tetapi juga industri yang tidak berhubungan langsung dengan industri pariwisata.

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Budaya

Dampak pariwisata terhadap aspek sosial dan budaya masyarakat lokal tidak dapat dilihat secara langsung (abstrak) karena perubahan yang terjadi pada masyarakat akibat adanya industri pariwisata tidak terjadi secara instan melainkan melalui suatu proses. Wisatawan yang datang dapat memperkenalkan budaya masyarakat setempat kepada orang lain sehingga dapat berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan Fisik

Sifat ketidakterpisahan merupakan faktor penting yang menyebabkan manfaat dan beban pariwisata terhadap lingkungan fisik. Kepadatan kawasan wisata, perubahan fungsi asli kawasan, komersialisasi kawasan wisata merupakan beberapa contoh dampak negatif kegiatan wisata terhadap lingkungan fisik.

Manajemen Pengunjung

Pengelolaan pengunjung bertujuan untuk memperpanjang umur suatu objek wisata dengan menjaga kualitas lingkungan (tidak membebani kawasan wisata. Pengawasan terhadap penerapan pengelolaan pengunjung yang terlalu ketat dapat menurunkan minat mengunjungi suatu objek wisata.

Rangkuman

Manfaat dari pengelolaan pengunjung tidak sepenuhnya dirasakan oleh pengunjung itu sendiri, sehingga sering kali pengunjung mengabaikan pelaksanaannya. Hal ini terjadi ketika suatu kawasan suatu objek wisata menjadi favorit dan pengunjung selalu menjadikan kawasan tersebut sebagai objek wisata utama.

Latihan Diskusi

Pengelolaan pengunjung belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh pengunjung sehingga sering kali pengunjung mengabaikan pelaksanaannya. Keterbatasan pengelolaan pengunjung dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengembangan daya tarik wisata. Kecenderungannya adalah manajemen lebih fokus pada bidang-bidang utama dibandingkan bidang-bidang lainnya, sehingga pembangunan di bidang-bidang lain yang sama pentingnya terabaikan.

Latihan Pilihan Ganda

Penebangan liar, logging, risiko kebakaran hutan akibat kebakaran hutan dan pengumpulan tanaman untuk tujuan wisata merupakan contoh dampak negatif pariwisata.

Daftar Pustaka

Goeldner, R.C en Ritchie, J.B.R (2006) Tourism: Principles, Practices, Philosophies, 10de uitg, John Wiley and Sons, New Jersey. Goeldner, R.C en Ritchie, J.B.R (2002) Tourism: Principles, Practices, Philosophies, 9de uitg, Wiley, New Jersey. 1988) "Visitor Managemen in Canadian National Parks", Tourism Management, Butterworth, Maart ed., pp.4462.

Sejarah Pariwisata di Dunia dan di Indonesia

  • Asal Usul Pariwisata
  • Jalur Sutra
  • Revolusi Industri
  • Sejarah Pariwisata Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
  • Jalur Rempah
  • Sejarah Pariwisata Masa Penjajahan
  • Pariwisata Setelah Indonesia Merdeka
  • Rangkuman
  • Latihan Diskusi
  • Latihan Pilihan Ganda
  • Daftar Pustaka

Sejarah rempah-rempah sedikit banyak telah memberikan kontribusi terhadap terbentuknya nasionalisme Indonesia dan mengawali berkembangnya pariwisata di Indonesia. Para pedagang yang mengarungi lautan dan singgah di kota-kota di Indonesia membuka destinasi wisata bertema jalur rempah.

Kebijakan dan Investasi Pariwisata Indonesia

  • Organisasi-organisasi Pariwisata
  • Kebijakan Kepariwisataan Indonesia
  • Rangkuman
  • Latihan Diskusi
  • Latihan Pilihan Ganda
  • Daftar Pustaka

Agensi pemerintahan: . A. menyusun dan menetapkan rencana induk nasional pengembangan pariwisata; . B.koordinasi pengembangan pariwisata antarsektor dan provinsi; ..C. melaksanakan kerja sama internasional di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; . D.menetapkan daya tarik wisata nasional; Pengembangan daya tarik wisata meliputi daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan. Pemantapan merupakan upaya pengembangan yang dilakukan dengan menciptakan berbagai jenis atraksi wisata baru dalam upaya memanfaatkan peluang pasar baru.

Perilaku dan Karakteristik Wisatawan

Perilaku Wisatawan

Proses keputusan perjalanan terdiri dari empat bidang yang mempengaruhi keputusan akhir yaitu penggerak pariwisata, variabel internal, variabel eksternal dan karakteristik daerah tujuan wisata. Mayo dan Jarvis dalam Cooper et.al (2005:70) melihat perilaku perjalanan pariwisata sebagai proses pemecahan masalah yang memerlukan evaluasi. Keputusan perjalanan wisata diambil oleh wisatawan berdasarkan pilihan fasilitas dan pelayanan seperti akomodasi, transportasi dan tujuan wisata.

Jenis-jenis Wisatawan

Mereka lebih memilih menjauhi hal-hal asing, bahkan dari destinasi wisata sebenarnya. Mereka mencari destinasi wisata yang bisa menawarkan kesenangan dengan melakukan sesuatu yang terkadang tidak sejalan dengan norma dan kehidupan masyarakat setempat. Tujuan wisata yang diwujudkan oleh kelompok ini adalah bersantai tanpa adanya gangguan dari siapapun.

Karakteristik Wisatawan

Namun mereka juga cepat kehilangan minat dan antusiasme, terutama pada aktivitas yang tidak mereka sukai. g) Wisatawan wanita selalu ingin dimanjakan. Sedangkan mereka adalah wisatawan “berpengetahuan” yang pernah mendengar informasi mengenai destinasi wisata, namun belum memahami bentuk-bentuk segala kegiatan wisata yang berkaitan dengan destinasi tersebut. Mereka suka mencoba sesuatu yang baru, sehingga kemungkinan mereka menjadi 'turis berulang' sangat kecil. e) Durasi rencana.

Rangkuman

Dua usaha pariwisata yang menjadi inti pariwisata di Indonesia adalah atraksi wisata dan kawasan pariwisata. Perusahaan daya tarik wisata alam merupakan daya tarik wisata ditinjau dari keanekaragaman dan keunikan lingkungan alamnya. Usaha atraksi wisata sangat diperlukan untuk menciptakan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dari industri pariwisata.

Latihan Diskusi

Latihan Pilihan Ganda

Mengapa model perilaku pembeli stimulus-respons menyatakan harus ada insentif bagi wisatawan untuk melakukan pembelian? Berikut ini yang bukan merupakan ciri perjalanan dalam model perilaku pembelian pariwisata.

Daftar Pustaka

Daya Tarik dan Kawasan Pariwisata

Daya Tarik Wisata

Pengolahan objek dan daya tarik wisata alam merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup untuk menjadi sasaran wisata. Pengolahan objek dan daya tarik wisata budaya merupakan upaya pemanfaatan seni budaya bangsa untuk menjadi sasaran wisatawan. Bisnis atraksi wisata minat khusus menggunakan alam dan budaya sebagai latar belakang, namun kegiatan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan tantangan dan kekhawatiran tertentu.

Kawasan Pariwisata

Aksesibilitas bukan hanya kemudahan dalam menjangkau destinasi wisata, namun juga kemudahan mendapatkan informasi mengenai destinasi wisata. Aksesibilitas informasi berarti memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk mendapatkan segala informasi mengenai destinasi wisata yang akan dikunjunginya, baik melalui media sosial maupun media elektronik. Jadi dapat dikatakan amenitas adalah fasilitas yang dimiliki oleh setiap daerah tujuan wisata termasuk kawasan pariwisata.

Rangkuman

Latihan Diskusi

Latihan Pilihan Ganda

Daftar Pustaka

Amenitas Pariwisata

Usaha Jasa Pariwisata

Agen perjalanan atau travel agent (APW) adalah suatu usaha jasa perantara penjualan atau pengelolaan jasa perjalanan wisata. Agen perjalanan wisata dengan ruang lingkup kegiatan usaha yang meliputi: 1) Penciptaan, penjualan dan pengorganisasian paket wisata. Usaha jasa pemandu wisata adalah suatu usaha yang menyediakan dan/atau mengkoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

Usaha Penyelenggaraan Pariwisata

Usaha Pusat Rekreasi Olah Raga adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan sarana olah raga dalam rangka rekreasi dan hiburan. Usaha taman hiburan merupakan suatu usaha yang menyediakan tempat dan sarana rekreasi dengan berbagai atraksi. Usaha karaoke merupakan suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk bernyanyi dengan atau tanpa pemandu lagu.

Rangkuman

Usaha Dermaga Wisata adalah usaha terminal khusus dan/atau terminal untuk keperluan sendiri guna menunjang kegiatan pariwisata yang menyediakan tempat, fasilitas, dan kegiatan untuk menambatkan kapal wisata di wilayah perairan. Istilah spa, yang berasal dari kota Spa di Belgia, secara tradisional digunakan untuk menunjukkan tempat di mana air diyakini memiliki khasiat yang menyehatkan. Spa modern adalah resor mewah atau hotel resor yang mungkin terletak di dekat sumber air yang menawarkan pemandian air panas atau fasilitas pijat air panas.

Latihan Diskusi

Latihan Pilihan Ganda

Penyediaan makanan dan minuman tidak beralkohol yang dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya, dalam 1 (satu) tempat tetap dan tidak berpindah-pindah. Penyediaan akomodasi berupa bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh pemilik dan sebagian digunakan untuk disewakan. Kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasi kerja mereka.

Daftar Pustaka

Kegiatan penyaluran informasi dan promosi yang berkaitan dengan penyelenggaraan konvensi atau yang berkaitan dengan pariwisata.

Profesi di Industri Pariwisata

  • Pekerjaan di Industri Pariwisata
  • Persyaratan Pekerjaan di Industri Pariwisata
  • Kemungkinan Profesi di Industri Pariwisata
  • Jenjang dan Bidang Pekerjaan di Industri Pariwisata
  • Mutual Recognition Arrangement – Tourism Profession (MRA-TP)
  • Rangkuman
  • Latihan Diskusi
  • Latihan Pilihan Ganda
  • Daftar Pustaka

Jika Anda menjawab ya atas pertanyaan tersebut, maka Anda layak bekerja di bidang pariwisata. Kompetensi generik adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang umumnya dibutuhkan ketika bekerja di industri pariwisata. Tidak ada pasar barang bekas di industri pariwisata, sedangkan pasar barang bekas ada di industri manufaktur.

Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Pemasaran Pariwisata

Intelejensi Pasar Wisata

Segmentasi Wisatan

Bauran Pemasaran

Rangkuman

Latihan Diskusi

Latihan Pilihan Ganda

Daftar Pustaka

Tren Pariwisata 4.0

Referensi

Dokumen terkait

Parliamentary Joint Committee on Intelligence and Security Inquiry into the Surveillance Legislation Amendment Identify and Disrupt Bill 2020 ANSWERS TO QUESTIONS ON NOTICE Office