• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontrak Kerja Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK)

N/A
N/A
EKO ROBY

Academic year: 2024

Membagikan "Kontrak Kerja Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

Jl. Jemur Andayani 1 - Telp. (031) 8477551, Fax. (031) 8477404 Kode Pos (60236)

Website : bkd.jatimprov.go.id Email : [email protected]

SURAT KONTRAK KERJA

PEGAWAI TIDAK TETAP DENGAN PERJANJIAN KERJA (PTT-PK) NOMOR : 870 / /204.1 /2023

Yang bertanda tangan di bawah ini :

I. N a m a :

N I P :

Pangkat / Golongan :

Jabatan :

Alamat :

Bertindak sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur (contoh), untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

II. N a m a :

NIPTT-PK

Tempat / tanggal lahir Jabatan

: : :

Pendidikan :

Agama

Jenis Kelamin NIK

No. BPJS Kesehatan Status Perkawinan No. HP

Alamat KTP

: : : : : : : Alamat Domisili :

Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Pada hari ini Senin tanggal Dua bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

(2)

Pelaksanaan Tugas

1. PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK) pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur dengan jabatan Pengelola Data

2. PIHAK KEDUA bersedia menerima dan melaksanakan tugas yang diberikan sesuai jabatan dengan penuh rasa tanggung jawab.

3. Pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA disertai target kerja dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian Tugas Target Kerja

Kuantitas Satuan Waktu a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

4. Setiap Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK) membuat laporan capaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 3 setiap tanggal 5 dibulan berikutnya.

Pasal 2

Hak dan Kewajiban

(3)

1.

(4)

PIHAK KEDUA memiliki hak untuk mendapatkan:

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Cuti yang diberikan kepada PTT-PK meliputi:

1. Cuti Tahunan;

2. Cuti Sakit;

3. Cuti Bersama;

4. Cuti Besar;

5. Cuti Melahirkan;

Cuti sakit sebagaimana dimaksud di atas diberikan dengan maksimal waktu selama 3 (tiga) bulan secara terus-menerus dalam 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.

Cuti besar sebagaimana dimaksud di atas diberikan dengan alasan melaksanakan kegiatan keagamaan.

Cuti tahunan, cuti bersama, cuti besar sebagaimana dimaksud di atas disesuaikan dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan sebagaimana yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil dan/atau Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja.

Gaji/Upah/Penghasilan Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT- PK) pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2023 sebesar Rp. 3.500.000,00 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Gaji/Upah/Penghasilan Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT- PK) tidak diberikan apabila ditahan oleh aparat yang berwajib selama menjalani proses hukum.

g. Tambahan Gaji/Upah/Penghasilan diberikan sebesar maksimal 50 % (lima puluh persen) dari Gaji/Upah/Penghasilan yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

● Kinerja sebesar 60 % (enam puluh persen);

● Kedisiplin sebesar 40 % (empat puluh persen).

● Potongan Tambahan Gaji/Upah/Penghasilan terhadap kinerja diberlakukan apabila tidak mencapai target kinerja.

● Potongan Tambahan Gaji/Upah/Penghasilan berdasarkan tingkat kehadiran mengacu pada Peraturan yang berlaku.

● Pemotongan Tambahan Honorarium PTT-PK berdasarkan Kinerja dinyatakan dalam % (persentase) dan dihitung kumulatif dalam 1 (satu) bulan dan paling banyak sebesar 100 % (seratus persen).

● Kriteria Pemotongan Tambahan Honorarium Berdasarkan Kinerja bagi PTT-PK sebagai berikut:

N O

KRITERIA POTONGAN

1 Terlambat datang per-satu menit sesuai jenjang Pendidikan pada SK Kontrak Kerja:

a. SD b. SMP

c. SMA/SMK se-derajat’

d. D-III e. D-IV/S1 f. S.2/S.3

Rp, 50,- Rp. 100,- Rp. 150,- Rp. 200,- Rp. 250,- Rp. 300,-

2 Lupa Absend Datang 0,5 %

3 Lupa Absen Pulang 0,5 %

8.

9.

10.

11.

12.

(5)

Pasal 3 Sanksi-Sanksi

1. PIHAK PERTAMA berwenang memberikan sanksi apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran kewajiban berdasarkan pertimbangan hasil pemeriksaan.

2. Sanksi Pelanggaran yang dimaksud disesuaikan dengan jenis ataupun tingkat pelanggaran yang dilakukan, adapun jenis sanksi yang diberikan berupa:

a. Teguran lisan (tiga kali teguran);

b. Teguran Tertulis (tiga kali teguran);

c. Pemotongan penghasilan sebesar 25% dari Honorarium/Penghasilan pokok;dan

d. Pemberhentian kerja.

Pasal 4

Masa Kerja dan Perpanjang Kontrak Kerja

1. Hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dimulai sejak tanggal Dua bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga dan berakhir pada tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga 2. PIHAK PERTAMA melakukan evaluasi/penilaian kinerja terhadap PIHAK KEDUA

dan dijadikan sebagai acuan perpanjangan kontrak kerja di tahun berikutnya.

3. Perpanjangan kontrak oleh PIHAK PERTAMA dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:

a. Kebutuhan organisasi;

b. Usia PIHAK KEDUA tidak lebih dari 58 tahun;

c. Ketersediaan anggaran yang dibuktikan dengan dokumen perencanaan anggaran dan;

d. Hasil penilaian kinerja baik.

4. Tenaga Kerja yang berusia 58 tahun tidak dapat diperpanjang kembali.

5. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja di tahun berikutnya, dilakukan dengan ketentuan PIHAK KEDUA mengajukan permohonan tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14 (empat belas hari) sebelum berakhirnya masa kontrak kerja disertai persyaratan yang dibutuhkan sesuai ketentuan yang berlaku di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur.

6. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengajukan permohonan kontrak baru, maka PIHAK KEDUA dinyatakan tidak memperpanjang kontrak kerja dan PIHAK KEDUA tidak mempunyai hak untuk menuntut suatu apapun kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

Pemutusan Hubungan Kerja

1. Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. PIHAK KEDUA sudah tidak mampu melaksanakan tugas karena alasan kesehatan, berdasarkan surat keterangan dokter.

b. Kebutuhan atau Penyederhanaan Birokrasi c. PIHAK KEDUA telah berusia 58 tahun.

(6)

d. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas selama 5 (lima) hari kerja dalam satu bulan baik berurutan maupun berselang tanpa keterangan yang sah.

e. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas selama 15 (lima belas) hari kerja dalam satu tahun baik berurutan maupun berselang tanpa keterangan yang sah.

f. PIHAK KEDUA dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

g. PIHAK KEDUA sakit lebih dari 3 (tiga) bulan dalam 1 (satu) tahun.

h. PIHAK KEDUA mengajukan pegunduran diri.

2. Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana disebutkan pada pasal 5 ayat (1) huruf e dan f dalam perjanjian kerja ini, PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberi uang pesangon dan lain-lain yang berkaitan dengan tugas-tugasnya.

3. Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja baik dari PIHAK PERTAMA maupun permohonan pengunduran diri PIHAK KEDUA harus sudah diberitahukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pemutusan hubungan kontrak kerja itu dilaksanakan.

Pasal 6 Penutup 1

.

Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa paksaan dari pihak manapun.

2 .

Surat Perjanjian Kerja ini berlaku terhitung mulai tanggal di tandatangani oleh kedua belah pihak dan dibua dalam rangkap 2 (dua) masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan disertai dengan materai Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) pada masing-masing surat.

3 .

Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini akan diatur kemudian atas dasar pemufakatan kedua belah pihak dan akan dituangkan dalam bentuk surat perjanjian tambahan (addendum), yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Surabaya, Januari 2024

Yang mengadakan Perjanjian Kontrak Kerja PIHAK KEDUA

Nama PTT-PK NIP

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

INDAH WAHYUNI, S.H, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19670409 199202 2 003

Referensi

Dokumen terkait

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak akan

Kendala yang dihadapi Badan Kepegawaian Daerah dalam penerapan sanksi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang melanggar aturan mengenai disiplin kerja yaitu

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian

Masa kerja pada PNS tetap hingga masa pensiun yang telah ditentukan, sedangkan PPPK berdasar pada perjanjian kerja paling singkat 1 (satu) tahun. Pegawai ASN dalam UU No.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu ( Kontrak ) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :..

Perjanjian yang syah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang- undang. Demikian pula halnya perjanjian kerja waktu tertentu

Alur Kerja ALUR KERJA PENGUSULAN KEBUTUHAN PEGAWAI TIDAK TETAP Staf Kepegawaian Kasubag KK Kabag Wakil Dekan II Mulai Menerima permintaan rencana kebutuhan pegawai tidak tetap dari

Apabila terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan yang telah disepakati, maka Pihak Pertama memberikan finalti kerja sebesar 0.5 % perhari dari nilai kontrak kerja kepada Pihak