DRS. INDRA MUDA, MAP
STUDI IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
PENGERTIAN:
• Implementasi dalam studi kebijakan publik bukan hanya sekedar bersangkut paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik ke dalam prosedur-prosedur rutin melalui saluran birokrasi, tetapi implementasi itu juga menyangkut masalah konflik, keputusan, dan siapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan publik
• oleh karena itu dapat dikatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan aspek yang sangat penting dari keseluruhan proses kebijakan.
• James P Lester dan Joseph Stewart:
“Implementasi dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai faktor, organisasi,
prosedur, dan teknik yang bersama- sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan
yang diinginkan”.
• Jones mengartikan implementasi sebagai
“getting the job done” dan “doing it” yang bermakna kurang lebih : implementasi kebijakan merupakan suatu proses kebijakan yang dapat dilakukan dengan mudah, namun dalam pelaksanaannya menuntut adanya syarat antara lain adanya orang atau pelaksana, uang dan kemampuan organisasi (resources).
• Selanjutnya Jones memberikan rumusan
batasan implementasi sebagai proses
penerimaan sumber daya tambahan sehingga
dapat mempertimbangkan apa yang harus
dilakukan.
Sambungan:
Sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pembuat kebijakan antara lain manusia, dana, kemampuan organisasi baik oleh pemerintah maupun pihak swasta (individu atau kelompok).
Memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah program dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan, yakni kejadian-
kejadian yang timbul sesudah disahkannya
pedoman-pedoman kebijaksanaan negara, yang
mencakup usaha mengadminstrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat pada masyarakat.
Kebijakan:
•Udoji dalam Wahab: kebijaksanaan negara suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada tujuan tertentu yang diarahkan pada masalah tertentu
yang saling berkaitan yang mempengaruhi sebagian besar masyarakat.
•Jenkins dalam Wahab:kebijaksanaan Negara
merupakan keputusan yang saling berkaitan yang diambil seorang actor politik dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam situasi di mana keputusan-keputusan itu
masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan para actor tersebut.
Tahap-tahap Implementasi Kebijakan
•Irfan Islamy (1997:102-106) membagi tahap implementasi dalam 2 bentuk yaitu
•Bersifat Self-Executing. Artinya dengan
dirumuskannya/disahkannya suatu kebijakan maka kebijakan tersebut akan terimplementasi dengan sendirinya, misalnya kebijakan suatu negara yang mengakui secara formal kemerdekaan negara baru.
•Bersifat Non Self – Executing artinya kebijakan
publik perlu diwujudkan dan dilaksanakan berbagai pihak supaya tujuan pembuatan kebijakan tersebut tercapai, misalnya kebijakan pembangunan daerah.
Wahab tahapan implementasi:
• Merancang bangun (mendisain) program beserta perincian tugas dan perumusan tujuan yang jelas, penentuan ukuran prestasi kerja, biaya dan waktu;
• Melaksanakan program, dengan mendayagunakan struktur dan personalia, dana dan sumber-sumber, prosedur-prosedur dan metode-metode yang tepat;
• Membangun sistem penjadwalan, monitoring dan sarana-sarana pengawasan yang tepat guna
menjamin bahwa tidakan-tindakan yang tepat dan benar dapat segera dilaksanakan.
Kebijakan Publik:
• Thomas R. Dye dalam Budi Wirano (2002 : 15 ): kebijakan publik adalah apapun yang
dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”.
• Robert Eyestone dalam Amir Santoso (1993 :
23): kebijakan publik sebagai hubungan suatu
unit pemerintah dengan lingkungannya. Konsep
yang ditawarkan sangat luas dan kurang pasti
karena apa yang dimaksud dengan kebijakan
publik dapat mencakup banyak hal”.
Sambungan:
• Dengan demikian, kebijakan publik dapat ditinjau dari dua perspektif yaitu
perspektif analisis/evaluasi kebijakan dan prespektif proses kebijakan.
• Prespektif pertama analisis/evaluasi
kebijakan itu sendiri mengandung dua hal yaitu analisis kebijakan dan analisis
evaluasi.
• Dalam analisis kebijakan diharapakan
dapat ditemukan alternatif-alternatif yang tepat, sehingga mampu mengatasi
permasalahan yang sedang dihadapi sehingga tujuan dapat tercapai.
• Evaluasi kebijakan memberikan penilaian atas masalah-masalah suatu kebijakan
yang telah dilaksanakan dilihat dari sudut adequateness, affectiveness,
appropriateness dan efficiency.
Sambungan:
•Prespektif proses kebijakan menekankan pada
perumusan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan.
•Singadilaga ( 1977: 23 ) berkesimpulan
penggabungan antara pollicy analysis dan policy proces dapat dikatakan sebagai policy cyclce,
selanjutnya mengarah kepada terbentuknya sistem kebijakan publik.
•Artinya dalam policy cycle mengandung beberapa tindakan/tahap yang perlu ditempuh yaitu: problem indentification ( Identifikasi masalah ), legitimation ( Perumusan ), implemation ( penerapan ), dan
evaluation ( evaluasi ).