• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Dud Anjamani"

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan ""Dud Anjamani" "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Efektivitas Berbagai Jenis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”

Effectiveness of Different Organic Liquid Fertilizers Types on Growth of Aglaonema

"Dud Anjamani"

Dwi Zulfita* dan Agus Hariyanti

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78121 Kalimantan Barat

Korespondensi: [email protected] Diterima 11 Juli 2020 / Disetujui 3 Agustus 2020

ABSTRAK

Salah satu jenis Aglaonema yang populer dikenal masyarakat ialah Aglaonema “Dud Anjamani”.

Aglaonema jenis ini merupakan Aglaonema hibrida yang berasal dari Thailand yang memiliki perpaduan warna hijau terang dan merah terang, bentuk daunnya membulat sehingga lebih memudahkan susunan daunnya membentuk roset. Aglaonema “Dud Anjamani” dalam pot akan tumbuh baik apabila memiliki media tanam yang cocok, perawatan dan pemupukan yang baik. Pupuk yang diberikan lewat daun dengan menggunakan POC dapat dijadikan pilihan untuk menunjang pertumbuhan bibit Aglaonema dud anjamani tumbuh secara optimal.Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan jenis POC yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 taraf perlakuan jenis POC dan 5 ulangan.

Jenis POC yang digunakan adalah: POC Sugih, Top G2 organik, Green tonik, Indovit Super NPK dan NPK Plus. Tanaman ditanam dalam pot plastik berukuran 10 X 10 cm dan aplikasi pemupukan dilakukan dengan penyemprotan pada daun. Variabel yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman (cm), pertambahan jumlah daun (helai), pertambahan luas daun (cm2), pertambahan panjang daun (cm) dan pertambahan lebar daun (cm). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan uji lanjutan dengan uji uji jarak berganda Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan POC Green Tonik merupakan jenis POC yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Akan tetapi secara umun pemberian POC Green Tonik, POC NPK Plus dan POC Sugih sama baiknya untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Pemberian berbagai jenis POC tidak nyata meningkatkan pertambahan tinggi tanaman.

Kata kunci: Aglaonema, Efektivitas, Pupuk Organik Cair ABSTRACT

One type of a popularl Aglaonema is called "Dud Anjamani". This type of Aglaonema is a hybrid originating from Thailand which has a combination of bright green and bright red colors, the shape of the leaves is rounded making it easier for the arrangement of the leaves to form a rosette. Aglaonema "Dud Anjamani" in pots will grow well if it has a suitable planting medium, good care and fertilization. Fertilizer given through leaves using liquid organic fertilizer can be used as an option to support the growth of Aglaonema Dud Anjamani seedlings to grow optimally. The aim of this research is to get the best type of

(2)

liquid organic fertilizer for the growth of Aglaonema "Dud Anjamani" plants. This research was conducted in May - August 2019 at the experimental fieldn of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak City. This study used a completely randomized design (CRD), consisting of 5 levels of treatment for the liquid organic fertilizer type with 5 replications. The types of liquid organic fertilizer used were: Sugih POC, Top G2 organic, Green tonic, Indovit Super NPK and NPK Plus. Plants are planted in 10 X 10 cm plastic pots and fertilization application is carried out by spraying the leaves. The variables observed were increasing of plant height (cm), increasing of leaf number (blade), increasing of leaf area (cm2), increasing of leaf length (cm) and increasing of leaf width (cm). Observation data were analyzed using analysis of variance and further tests by Duncan's multiple range test of 5%. The results showed that Green Tonic was the best liquid organic fertilizer for the growth of Aglaonema "Dud Anjamani". However, in general, giving liquid organic fertilizer Green Tonic, POC NPK Plus and POC Sugih are equally good for the growth of Aglaonema "Dud Anjamani" plants. Giving various types of POC did not significantly increase plant height.

Keywords: Aglaonema, Effectivity, Liquid Organic Fertilizer PENDAHULUAN

Aglaonema merupakan salah satu tanaman hias ruangan yang berdaun indah.

Warna dan bentuk daun yang unik menjadikan Aglaonema memiliki daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Aglaonema di Indonesia lebih dikenal dengan nama Sri Rejeki. Salah satu jenis Aglaonema yang populer dikenal masyarakat ialah Aglaonema “Dud Anjamani”. Aglaonema jenis ini merupakan Aglaonema hibrida yang berasal dari Thailand yang memiliki perpaduan warna hijau terang dan merah terang, bentuk daunnya membulat sehingga lebih memudahkan susunan daunnya membentuk roset (Anonim, 2006; Purwanto, 2010).

Budidaya Aglaonema “Dud Anjamani” dalam pot akan tumbuh baik apabila memiliki media tanam yang cocok, perawatan dan pemupukan yang baik.

Penanganan tanaman yang kurang baik dapat mengakibatkan kematian tanaman, oleh karena itu faktor media tanam, perawatan dan pemupukan perlu diperhatikan. Pemeliharaan tanaman menjadi tanaman dewasa masih banyak menemukan masalah. Aglaonema ”Dud Anjamani” yang masih kecil sangat membutuhkan suplai unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”

memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga terkadang media yang digunakan

tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhannya. Upaya untuk menambah pasokan unsur hara yang cukup sangat perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu alternatif yang dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman Aglaonema “Dud Anjamani” yaitu melakukan pemupukan dengan Pupuk Organik Cair (POC).

Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pemupukan adalah tepat jenis.

Pemberian jenis pupuk yang tepat diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yang baik. Pupuk yang diberikan lewat daun dengan menggunakan POC dapat dijadikan pilihan untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh secara optimal (Fageria et. al, 2009).

Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang jenis pupuk daun dengan kandungan bahan organik yang memenuhi dan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis POC yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman Aglaonema

“Dud Anjamani”.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

(3)

Kota Pontianak. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu timbangan, label, gunting, termohigrometer, kertas milimeter blok, penggaris, baskom, plastik, pot, sprayer, gembor, tali, ember, tisu, alat tulis, gelas ukur, alat dokumentasi. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu anakan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”

berdaun 5, zeolit, arang sekam, cocopeat, POC Sugih, Top G2 organik, Green tonik, Indovit Super NPK, NPK Plus TE Alami, pot plastik yang digunakan berukuran 10 X 10

45 dan Matador 25EC.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 taraf perlakuan jenis POC dan 5 ulangan.

Perlakuan yang dimaksud adalah A (POC NPK Plus), B (Sugih), C (POC Top G2), D (POC Green Tonik) dan E (POC Indovit Super NPK).

Pembuatan Media Tanam.

Media tanam Aglaonema “Dud Anjamani” yaitu arang sekam, cocopeat dan zeolit dengan komposisi 3 : 2 : 1. Media ditambahkan fungisida sebanyak 2 g kemudian dicampurkan hingga merata. Lalu, media dituangkan dalam pot hingga 3⁄4 tinggi pot sebagai media tanam.

Penanaman, Perawatan Aglaonema “Dud Anjamani” dan Pengaplikasian Pupuk

Anakan Aglaonema dipilih berdasarkan umur yang sama dan jumlah daun yang sama. Setiap anakan Aglaonema dicuci menggunakan air bersih. Kemudian, akar tanaman direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida agar terhindar dari serangan penyakit busuk akar. Selanjutnya, Aglaonema ditanam dalam pot yang telah berisi media. Pot diletakkan di tempat dengan keteduhan 60% untuk menjaga iklim mikro. Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari (pagi atau sore hari). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan cara

menyemprotkan pupuk ke bagian daun secara langsung hingga merata. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pertambahan tinggi tanaman (cm), pertambahan jumlaj daun (helai), pertambahan luas daun (cm2), pertambahan panjang daun (cm) dan pertamabahan lebar daun (cm).

Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (uji F taraf 5%), apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai berbagai jenis Pupuk Organik Cair (POC) berpengaruh nyata terhadap pertambahan luas daun, pertambahanan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun namun berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 1 dan keragaan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani” pada berbagai jenis POC dapat dilihat pada Gambar 1.

Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis Pupuk Organik Cair (POC) berbeda nyata terhadap pertambahan luas daun, pertambahanan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun. Dari variabel yang berbeda nyata, nilai tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian POC Green Tonik dan berbeda nyata dengan pemberian POC NPK Plus, Sugih, Top G2 dan Indovit Super NPK pada variabel pertambahan jumlah daun tetapi pada variabel pertambahan pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun pemberian pupuk POC Green tonik juga tidak

(4)

Tabel 1. Rerata Pertambahan Luas Daun, Pertambahan Tinggi Tanaman, Pertambahan Jumlah Daun, Pertambahan Panjang Daun dan Pertambahan Lebar Daun dengan Beberapa Jenis Pupuk Organik Cair

Jenis POC

Pertambahan Luas Daun

(cm2)

Pertambahan Tinggi Tanaman (cm)

Pertambahan Jumlah Daun

(helai)

Pertambahan Panjang Daun

(cm)

Pertambahan Lebar Daun

(cm)

NPK Plus 5,65 b 1,57 2,80 ab 1,48 ab 1,32 ab

Sugih 5,14 b 1,47 2,80 ab 1,40 ab 1,30 ab

Top G2 4,89 b 1,40 2,33 bc 1,32 b 1,26 b

Green Tonik 7,27 a 1,71 3,20 a 1,55 a 1,40 a Indovit Super

NPK

3,24 c 1,37 1,80 c 1,34 b 1,22 b

KK (%) 22,26 19,89 16,99 2,90 7,38 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT

pada taraf 5%

Gambar 1. Keragaan Tanaman Aglaonema “Dud Anjamani” pada Akhir Penelitian dengan berbagai perlakuan POC berbeda, POC NPK Plus (A), POC Sugih (B), POC Top G2 (C), POC Green Tonik (D) dan POC Indovit Super NPK (D)

berbeda dengan pemberian POC NPK Plus dan POC Sugih. Ini artinya pemberian POC Green tonik menunjukkan pertambahan luas daun, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun tanaman yang paling tinggi walaupun pada pertambahan tinggi tanaman pemberian berbagai jenis POC tidak menunjukkan adanya perbedaan

Pemberian pupuk dengan kandungan N yang tinggi akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan cepat, karena nitrogen adalah bahan utama penyusun asam amino, protein, asam nukleat, berbagai enzim dan sebagai zat

penghijau daun. Menurut Sundari et al.

(2005) bahwa fase vegetatif tanaman membutuhkan unsur nitrogen (N) yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur fosfor (P) dan kalium (K) sehingga menghasilkan lebar daun dan panjang daun yang paling tinggi dibandingkan dengan pupuk yang kandungan N nya lebih rendah.

Menurut Wuryaningsih et al. (2005) bahwa tanaman yang tumbuh harus mengandung nitrogen dalam membentuk sel-sel baru. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan O2, namun proses tersebut tidak bisa berlangsung untuk menghasilkan protein dan asam nukleat bilamana nitrogen

A B C D E

(5)

tidak tersedia. Nitrogen adalah unsur makro primer yang merupakan komponen utama berbagai senyawa dalam tubuh tanaman.

Nitrogen yang tersedia bagi tanaman dapat mempengaruhi pembentukan protein, dan disamping itu juga merupakan bagian integral dari klorofil (Sarief, 1989).

Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis POC memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap pertambahan luas daun. Pemberian Pupuk Green Tonik menunjukkan pertambahan luas daun yang lebih tinggi dibandingkan pupuk lainnya yaitu sebesar 7,27 cm2. Pupuk Green Tonik mengandung unsur N sebesar 14,73% Fase pertumbuhan vegetatif tanaman Aglaonema dud anjamani sangat memerlukan pupuk dengan kandungan N yang tinggi, karena unsur tersebut merupakan bahan utama untuk menyusun protein yang dibutuhkan dalam pembelahan sel (Purwanto, 2010).

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi di dalam tanaman, akan meningkatkan proses metabolisme sehingga senyawa organik yang disintesis oleh tanaman akan semakin meningkat. Hasil sintesis ini antara lain dalam bentuk pati, protein, dan lipid. Produk dari sintesis ini dimanfaatkan oleh tanaman dalam proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel (Dwidjoseputro, 1991).

Pemberian POC memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun. Jumlah daun, panjang daun dan lebar daun pada pemberian POC Green Tonik mempunyai pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun yang lebih tinggi dari jenis pupuk lainnya

yaitu berturut-turut 3,20 helai, 1,55 cm dan 1,40 cm walaupun tidak berbeda dengan POC NPK Plus dan POC Sugih.

Pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun yang terendah terlihat pada pemberian POC Indovit Super NPK yaitu masing-masing 1,80 helai, 1,32 cm dan 1,22 cm. Pupuk Green Tonik mengandung unsur makro dan mikro lebih banyak dibandingkan POC lainnya.

Pada pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun, unsur N memiliki peranan yang penting. Unsur hara N pada POC Green Tonik berperan dalam meningkatkan pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun. Semakin cukup unsur hara yang diserap, maka proses fotosintesis akan semakin aktif dan mampu mempercepat pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun (Yuliatin, 2015).

Unsur K yang terkandung dalam masing-masing pupuk dapat memperkuat dinding sel dan dapat meningkatkan ruas daun, kandungan klorofil total, dan memperlambat kematian daun sehingga dapat memberikan kontribusi pada proses fotosintesis tanaman. Fungsi lain dari kalium yaitu dapat membantu pembentukan karbohidrat dan protein yang dapat memperkuat akar dan daun agar tidak mudah gugur.

Pertambahan tinggi tanaman bibit Aglaonema “Dud Anjamani” pada pemberian pupuk berbagai jenis POC (Gambar 2) terlihat bahwa nilai reratanya berkisar antara 1,37 cm sampai dengan 1,71 cm.

(6)

Gambar 2. Pertambahan Tinggi Aglaonema “Dud Anjamani” pada berbagai Jenis POC

Secara umum, pertambahan tinggi tanaman pada pemberian berbagai jenis POC memiliki nilai rerata yang tidak berbeda (Gambar 2). Walaupun POC Green Tonik telah meningkatkan pertambahan luas daun, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun dan pertambahan lebar daun terbaik namun jenis pupuk tersebut memberikan pertambahan tinggi tanaman yang tidak berbeda dengan jenis POC lainnya (NPK Plus, Sugih, Top G2 dan Indovit Super NPK). Nitrogen memberikan pengaruh yang nyata pada perluasan daun, terutama pada lebar dan luas daun (Gardner et al., 2008). Pemberian berbagai jenis POC belum memberikan pengaruh optimal terhadap pertambahan tinggi tanaman.

Diduga pada jenis POC yang Nitrogennya lebih tinggi akan mampu memberikan respon pertumbuhan yang baik pada tinggi tanaman. Peran utama K sebagai aktivator berbagai enzim (Haris et al., 1979) dan juga berpengaruh dalam absorbsi unsur hara, transpirasi dan translokasi fotosintat (Hakin et al., 1986). Tanpa unsur K tanaman tidak mampu mencapai pertumbuhan dan hasil maksimal (Marsono dan Sigit, 2001; Lingga dan Marsono, 2013). Selain itu,fosfor (P) berperan dalam metabolisme, penyusun senyawa-senyawa seperti enzim, protein, ATP, ADP dan komponen structural pembentuk RNA dan DNA serta bagian dari asam nukleat, koenzim NAD dan NADP dalam proses fotosintesis (Gardner et al., 2008), Kekurangan unsur P menyebabkan perakaran tidak berkembang dengan baik, pertumbuhan tanaman terhambat dan daun

tua cepat rontok (Leiwakabessy dan Sutandi, 1998).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa POC Green Tonik merupakan jenis POC yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Akan tetapi secara umun pemberian POC Green Tonik, POC NPK Plus dan POC Sugih sama baiknya untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Pemberian berbagai jenis POC tidak nyata meningkatkan pertambahan tinggi tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Pesona Aglaonema sp.

Indonesia. PT Agromedia Pustaka.

Jakarta: pp. 2-6.

Dwi, C.O., Rejeki, A dan Teguh,S. 2006.

Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair dan Macam Tanah Terhadap Pertumbuhan Awal Mahkota Dewa (Phalleria macrocorpa). Skripsi Universitas Tunas Pembangunan.

Surakarta: 10-15.

Dwidjoseputro, D. 1991. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta: pp. 17- 23.

Fageria, N.K., M.P.B. Filho, A. Moreira and C.M. Guimaraes. 2009. Foliar

1.57 1.47 1.40

1.71

1.37

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80

NPK Plus Sugih Top G2 Green Tonik Indovit Super NPK Pertambahan Tinggi Tanaman (cm)

Jenis POC

(7)

fertilization of crop plants. Journal of Plant Nutrition. 32:1044-1064

Gardner, F.P., R.B Pearce dan R.L. Mitcel.

2008. Fisiologi Tanaman Budidaya.

Penerbit Universitas Indonesia.

Jakarta: pp. 58-89.

Haris, A dan V. Krestiani. Studi Pemupukan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Varietas Super Bee.

Jurnal Sains: 1979-6870.

Hakim, N. M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis,S.G Nugroho, M. Rusdi, S. M. A. Diha, G.B Hong dan H.H Bailey. 1986. Dasar- dasar Ilmu Tanah. UNILA. Lampung.

pp. 147- 221.

Leiwakabessy, F.M dan Sutandi. 1998.

Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. pp. 46- 59.

Lingga, P dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk Edisi Revisi.

Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 1- 42.

Marsono dan Sigit. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta: pp. 21-28.

Purwanto, A.W. 2010. Aglaonema sp.

Pesona Kecantikan Sang Ratu Daun.

Kanisius. Yogyakarta. pp. 1-5.

Sarief, E.S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung: 17-23.

Sundari, E., E. Sari dan R. Rinaldo. 2012.

Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Prosiding STNK TOPI. ISSN.

1907-0500: 102-111.

Wuryaningsih, S., Badriah, D.S., 2005 Pengaruh Macam dan Fruekuensi Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan Anggrek Bulan. Jurnal Penelitian Hortikultura Nasional.Vol. 7 No. 1 459-465.

Yuliatin, E. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dengan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganism) terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Aglaonema „Lipstik” dan “Ruby”.

Skripsi Program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Mulawarman.

Samarinda: 132-138.

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan dilakukan terhadap tiga tanaman sampel pada karakter vegetatif yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan diameter batang