• Tidak ada hasil yang ditemukan

duKuNgaN PeMeriNTaH TerHadaP oToNoMi desa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "duKuNgaN PeMeriNTaH TerHadaP oToNoMi desa"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

1 Naskah Akademik RUU Desa, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Depdagri, 2007), halaman 62. 2 Laurensius Sayrani and Tarsius Tani, “Desa Berencana untuk Kemandirian”, di Desa Buletin Lokakarya Informasi, Edisi II Maret 2012, (Kupang: Bengkel APPeK NTT, 2012) hal.5. Perbedaan istilah “Desa”, “Nagari”, “Marga” dan sebagainya yang diakui sebagai daerah istimewa, belum ditemukan format yang tepat untuk menjelaskannya.

Soetarjo Kartohadikusumo mengemukakan dalam buku berjudul “Desa” bahwa kata kota berasal dari bahasa Sanskerta “Deshi”. Selanjutnya dari kata Deshi terbentuklah kata Desa 8 Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal atau suatu masyarakat hukum dan suatu wilayah kesatuan administrasi, suatu bentuk tempat tinggal bersama dengan tanah pertanian, daerah penangkapan ikan, persawahan, hutan dapat juga daerah yang terletak di tepi lautan/danau/sungai/irigasi/pegunungan, yang semuanya diatur oleh Hak Adat Masyarakat Desa.9 Menurut Prof. 17 Sutoro Eko, “Memperkuat Posisi Politik dan Kewibawaan Desa”, Makalah disampaikan pada Sarasehan Nasional Menggagas Desa Masa Depan, yang diselenggarakan melalui kerjasama Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kemendagri, Desa Forum Pembangunan Pembaruan (FPPD) dan Program Dukungan Pembaruan Demokrasi USAID (DRSP), Jakarta 3-4 Juli 2006, hal.

Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perdesaan”, pembangunan masyarakat desa merupakan gerakan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Artinya lembaga ini memiliki sistem kerja komunikasi dua arah, yaitu pemerintah desa menawarkan berbagai kebijakan kepada masyarakat desa, begitu pula sebaliknya masyarakat memberikan saran kepada pemerintah desa. Padahal, RUU Desa yang disusun terpisah dari UU Pemda ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas amanat dan makna Pasal 18 UUD yang diamandemen, serta untuk lebih memperjelas kedudukan (kedudukan) dan kewenangan desa atau memperjelas . pentingnya otonomi desa.

Sumber pendapatan desa lainnya yang berasal dari bantuan pemerintah dan pemerintah provinsi selalu bersifat sementara, tidak rutin, kecuali Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD).

Perbandingan desa indonesia dengan Cina

Pusat pengaturan desa di China • diabadikan dalam berbagai undang-undang yang ada, seperti UU Pertanian, UU Peternakan, UU Koperasi, dll. Namun, pemerintah China telah terlibat dalam pembangunan pedesaan dan China juga tidak memiliki kementerian khusus terkait dengan isu-isu seperti otonomi dan pemekaran wilayah. Pemerintah China hampir selalu memadukan isu pedesaan dan pertanian dalam perkembangannya, termasuk di departemen pemerintah dan komite parlemen.

Pemerintah Cina menyewakan • tanah kepada petani di desa dan produk desa menjadi milik petani. Bidang ekonomi: • Desa dibebaskan dari pajak negara dan berhak memasarkan hasil produksinya sendiri. Politik: di setiap desa dan kecamatan ada cabang pimpinan PKI dan perangkat desanya juga anggota PKI.

Institute for Rural Development adalah sebuah badan • akademik tingkat negara bagian dengan fokus studi pedesaan di China dengan tugas utama mengeksplorasi tata kelola ekonomi pedesaan dan pembangunan sosial. Pemerintah Cina telah melakukan pembangunan pedesaan, mengerahkan semua sumber daya dan modal untuk kemajuan seluruh desa. Titik tolak pemerintah China adalah pembangunan desa harus melihat potensi daerah itu sendiri.

Ada daerah yang cocok untuk desa pertanian, ada juga desa wisata, namun desa wisata umumnya masih memiliki lahan pertanian.39 Kedekatan antara desa dan pertanian menyebabkan pemerintah China selalu memadukan kedua hal tersebut dalam pembangunannya, antara lain departemen pemerintah dan komite di Parlemen. Namun, tidak ada undang-undang khusus yang mengatur kampung atau desa di China. Tanah di Cina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, tetapi pemerintah memberikan/menyewakan hak guna tanah kepada perorangan atau kelompok tertentu.

Untuk pedesaan, pemerintah pusat membagi tanah secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk desa sehingga dapat digunakan 41. Namun produksi pertanian di desa-desa di China 100% dimiliki oleh petani, petani juga dibebaskan dari pajak pemerintah dan berhak atas untuk memasarkan hasil produksinya sendiri di pasar. . Pemerintah China terus meningkatkan intensitas subsidi pada sektor pertanian, menaikkan harga pembelian minimum pangan, hingga semakin memperluas cadangan pangan nasional, minyak sayur dan daging. Pemerintah Tiongkok juga terus melalui kebijakannya untuk mendorong perkembangan industri pedesaan dan menyelesaikan masalah penempatan tenaga kerja di penduduk pedesaan untuk mendorong pembangunan ekonomi pedesaan.

Di bawah perhatian dan dukungan pemerintah, kondisi jalan pedesaan, asuransi kesehatan, perumahan bagi petani, termasuk taraf hidup petani di China, semuanya mengalami peningkatan yang signifikan. Dukungan pemerintah China terhadap desa tidak hanya dalam bidang keuangan dan pendapatan masyarakat desa.

Otonomi desa ditujukan untuk meningkatkan hajat hidup pokok masyarakat desa di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik desa. Oleh karena itu, untuk memperkuat otonomi desa diperlukan strategi pengorganisasian, pendidikan, amal, jejaring, dengan mengoptimalkan sumber daya lokal desa, terutama menggali potensi program dan pembiayaan. Pemerintah juga harus membantu masyarakat desa agar mudah mendapatkan akses pasar, akses modal dan akses teknologi.

Oleh karena itu, pemberian kewenangan kepada desa untuk mengelola sumber daya alam dan masyarakatnya akan menjadi modal yang sangat berharga bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat desa. Misalnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), karena program ini sebenarnya menjadi impian banyak masyarakat desa. Padahal idealnya 10% dari total DAU tiap desa, bantu desa mengembangkan potensi daerah yang dimiliki.

Perencanaan dan penganggaran partisipatif memerlukan keterlibatan masyarakat secara kolektif dalam rencana jangka pendek maupun jangka menengah agar tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud di tingkat desa.50. Otonomi desa yang tercantum dalam Pasal 18 UUD yang diamandemen adalah otonomi murni dimana otonomi tersebut telah ada sejak terbentuknya desa dalam masyarakat dan bersumber dari hukum adat masyarakat desa. Pembangunan desa dan pemerintahan desa saat ini erat kaitannya dengan isu otonomi desa dimana melalui otonomi desa diharapkan desa dapat mewujudkan kemandirian desa.

Dalam pembangunan desa di Indonesia, khususnya terkait dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan memajukan desa, beberapa strategi Tionghoa dalam pengelolaan desanya dapat dijadikan masukan untuk perbaikan kebijakan desa di Indonesia. Sampai saat ini desa di Indonesia masih dilihat dari sudut pandang negara (kabupaten) bukan dari sudut pandang masyarakat desa. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan terkait desa melalui RUU Desa yang saat ini masih dalam pembahasan diharapkan dapat membawa kemajuan yang signifikan.

Penyelenggaraan ADHD harus disertai dengan mekanisme untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan penggunaannya sehingga angka ADHD dapat disesuaikan dengan arah dan fungsi pemberdayaan masyarakat desa. Makalah: Penguatan Posisi Politik dan Kewibawaan Desa, dipresentasikan pada Sarasehan Nasional Menginisiasi Desa Masa Depan. Diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Departemen Dalam Negeri, Forum Pembangunan Pembaruan Desa (FPPD), dan Program Dukungan Reformasi Demokrasi (DRSP) USAID.

Makalah: Penataan Kewenangan (Afrika) Pemerintahan Desa dan Pengembangan Standar Pelayanan Minimal (SPM)”, Disampaikan pada Meja Bundar Penguatan Otonomi Desa yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) II LAN Makassar, 29- 30 Agustus 2008. Makalah: Inisiasi Pedoman Kebijakan dan Regulasi Desa yang Menyembuhkan Indonesia", pada Simposium Penguatan Jaringan Advokasi Rancangan Undang-Undang Desa, diselenggarakan oleh Forum Pembangunan Reformasi Desa, Yogyakarta, 10-11 Januari 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat perbedaan daya lekat ekstrak daging buah naga merah, kulit manggis dengan disclosing solution buatan pabrik