• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dupliseer die proses

N/A
N/A
Tes Too

Academic year: 2023

Membagikan "Dupliseer die proses"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Proses kloning adalah teknik rekayasa genetika yang digunakan untuk menciptakan organisme baru yang memiliki materi genetik identik dengan organisme donor atau

organisme asal. Salah satu metode yang umum digunakan dalam kloning adalah somatic cell nuclear transfer (SCNT), yang sering digunakan dalam kloning hewan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses kloning menggunakan metode SCNT:

1. **Persiapan Sel Induk (Donor Cell)**:

- Langkah pertama dalam kloning adalah memilih sel induk atau sel donor yang akan digunakan untuk mengisolasi inti selnya. Sel induk ini biasanya berasal dari organisme yang akan dikloning. Misalnya, jika tujuan kloning adalah menghasilkan hewan klon, sel induk dapat diambil dari hewan yang akan dijadikan donor.

2. **Pengambilan Inti Sel (Nuclear Transfer)**:

- Inti sel, yang mengandung materi genetik lengkap, diisolasi dari sel induk. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik mikroinjeksi atau enukleasi. Enukleasi adalah proses penghilangan inti sel dari sel induk.

3. **Persiapan Sel Telur (Egg Cell)**:

- Sel telur yang akan digunakan sebagai sel telur target dalam proses kloning harus

dipersiapkan. Biasanya, sel telur ini diambil dari hewan betina yang berada dalam fase yang sesuai dalam siklus reproduksi.

4. **Fusi Sel Telur dengan Inti Sel Donor (Cell Fusion)**:

- Inti sel donor yang telah diisolasi kemudian dimasukkan ke dalam sel telur target yang sudah dienukleasi. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik elektroporasi atau perawatan kimia.

5. **Stimulasi Pembelahan (Activation)**:

- Sel telur yang telah menggabungkan inti sel donor biasanya memerlukan stimulus untuk memulai pembelahan. Ini dapat dicapai dengan perawatan kimia atau stimulasi listrik.

6. **Pembentukan Embrio (Embryo Formation)**:

- Setelah aktivasi, sel telur dengan inti sel donor akan mulai berkembang menjadi embrio.

Proses ini berlangsung beberapa hari, tergantung pada jenis organisme yang dikloning.

7. **Pemasangan Embrio (Embryo Implantation)**:

(2)

- Jika proses kloning berhasil, embrio yang telah terbentuk dapat ditanamkan ke dalam uterus atau lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya selanjutnya.

8. **Pemeliharaan dan Pengembangan Organisme Klon (Maintenance and Development of Cloned Organism)**:

- Organisme klon yang tumbuh dari embrio tersebut dipelihara dan diberi perawatan yang sesuai hingga menjadi organisme dewasa.

Penting untuk diingat bahwa proses kloning seringkali memiliki tingkat keberhasilan yang rendah, dan organisme hasil kloning sering memiliki masalah kesehatan atau cacat genetik.

Selain itu, proses kloning sering kali menimbulkan banyak pertimbangan etis, terutama dalam konteks kloning manusia. Oleh karena itu, penggunaan teknik kloning sering tunduk pada regulasi yang ketat.

Referensi

Dokumen terkait

ix | P a g e Session: Corporate Social Responsibility Date: 15 November2018 Time: 13.30 –14.20 Room: Saphire Chair: Usman, MT Universitas Dian Nuswantoro PAGE 1 Corporate Social

HASIL : Dari uji sensifitas ekstrak daun sirsak Annona muricata L terhadap bakteri Escherichia coli didapatkan rata-rata zona hambat ekstrak dari konsentrasi 20% yakni 7,25 mm, 40%