• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG RASUL ULUL ‘AZMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG RASUL ULUL ‘AZMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2215

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG RASUL ULUL ‘AZMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A

MATCH DI KELAS V

FANDI FATULLAH

Email fandi81fatullah@gmail.com ABSTRAK

Penulisan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas V SDN DANDANG-1 Kabupaten Pulang Pisau, tahun pelajaran 2021-2022 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi Rasul Ulul ‘Azmi. Masih banyakpeserta didik yang tidak bisa menjawab ketika ditanya mengenai Rasul Ulul ‘Azmi serta rendahnya hasil nilai tugas dan ulangan harian. Oleh sebab itu, maka diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik dan lebih maksimal, salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Jenis penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan secara objektif dan aktual tahapan proses pembelajaran, sumber data dari penelitian ini adalah subjek dan objek penelitian, dimana subjek penelitian ini adalah guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan objek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau Tahun Pelajaran 2021-2022, metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi dan tes. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skor dan presentasi. Faktor yang diamati pada penulisan kali ini yaitu (1) faktor anak, mengkaji aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan make a match, (2) faktor hasil belajar peserta didik yakni mengukur hasil belajar peserta didik setelah menggunakan model make a match.

Berdasarkan analisis data didapatkan: penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran make a match memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dalam materi Rasul Ulul ‘Azmi.

Hal tersebut terlihat dari hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar dari 40% menjadi

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2216

90%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, “Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi tentang Rasul Ulul’Azmi melalui penerapan Model Pembelajaran Make A Match “.

Kata Kunci : Rasul Ulul’Azmi, hasil belajar, Model Pembelajaran Make A Match

PENDAHULUAN

Pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Perkembangan kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari perkembangan dan kualitas pendidikan, menurut Bilqis, et al (2016). Pendidikan merupakan proses yang kompleks karena merupakan upaya terencana, sistematis, terstruktur dan bertujuan untuk menumbuhkembangkan, mengelola, membina, mengarahkan, dan mengubah manusia yang merupakan makhluk multidimensi kearah kesempurnaannya Putra, (2012).

Agama Islam sendiri sangat menjunjung tinggi pendidikan, serta tidak membeda-bedakan pendidikan kepada laki-laki maupun kepada perempuan.

Demikian disarikan dari hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah

,

مِلْسُم ِِّل ُك ىَلَع ٌةَضْث ِرَف ْمْلِعلْا ُبَلَط

artinya "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."

Sekolah dasar (SD) merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan program pendidikan sebagai dasar untuk mempersiapkan siswanya untuk menjadi warga negara yang baik. Salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di sekolah dasar adalah Pendidikan Agama Islam dengan tujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) kelas V di Sekolah Dasar (SD) salah satu materi yang tercantum dalam Kompetensi Dasar di Kurikulum 2013 yaitu mengenai Rasul-Rasul Allah Ulul ‘Azmi.

Pada kenyataannya yang terjadi di lapangan yaitu di SDN Dandang-1 pada materi tentang Rasul-Rasul Ulul ‘Azmi untuk peserta didik kelas V semester

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2217

II tahun pelajaran 2021-2022 yang berjumlah 10 orang menunjukkan nilai hasil belajar yang belum maksimal. Beberapa faktor yang memungkinkan hal tersebut terjadi diantaranya adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru lebih menekankan pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas peserta didik.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih dianggap kurang variatif, minimnya penggunaaan media belajar yang menarik sehingga membuat peserta didik menjadi tidak aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Permasalahan tersebut menjadi sesuatu yang perlu dicarikan solusi yang tepat, salah satunya yaitu dengan menentukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa. Seperti yang dikatakan (Indarti, 2016:3) adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih mengutamakan minat dan keaktifan siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat. (Perdanawati, Putri, & Gani, 2018:2) juga menegaskan keberhasilan dari setiap proses belajar ditentukan dari langkah guru dalam menggunakan model yang tepat dalam pembelajaran. Dalam hal ini model kooperatif tipe make a match dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut.

(Aryati, Majid, Negeri, Timur, & Subjek, 2018:2) menjelaskan bahwa model belajar yang cocok untuk mengaktifkan siswa dan menumbuhkan gairah belajar secara berpasangan ialah model make a match.

Menurut (Damopolii, 2017:3) model make a match merupakan model pembelajaran berkelompok yang menggunakan permainan mencari pasangan menggunakan kartu untuk membentuk konsep-konsep belajar. Pendapat tersebut ditambahkan (Fauzi et al., 2017:2) mengatakan bahwa model make a match sangat cocok di terapkan pada pembelajaran sekolah dasar karena memiliki kelebihan yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar tentang konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Hal yang sama dikemukakan (Irwanto & Nurpahmi, 2017:3) yaitu dengan penerapan model make a match ini disamping membuat siswa lebih aktif juga meningkatkan pemahaman siswa dalam melihat, memperhatikan dan membaca sehingga siswa lebih interaktif dalam berkelompok. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model make a match merupakan salah satu model pembelajaran berkelompok yang dapat mengefektifkan proses belajar mengajar dimana siswa terlibat langsung dan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Dengan metode Make a Match peserta didik akan merasa terlibat secara langsung dalam pembelajaran, berdiskusi, bertukar pendapat dengan teman

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2218

sekelompok untuk menemukan jawaban yang tepat sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan.

Hasil penelitian yang dilakukan (Irwanto & Nurpahmi, 2017:1) dari siklus I dan siklus II menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa juga meningkat drastis dari penerapan model make a match. Penelitian perbandingan yang dilakukan (Hartanti, Fidiyanti, Ruhimat, & Winarti, 2017:1) menunjukkan bahwa modelPeserta didik terlibat dalam kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat yaitu bergerak mencari pasangan.

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, juga teori-teori yang sudah disampaikan serta berdasar pada hasil penelitian relevan yang sudah dijelaskan di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG RASUL - RASUL ULUL ‘AZMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS V”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif menggambarkan secara objektif dan aktual tahapan proses pembelajaran.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, disertai dengan informasi tentang faktor penyebab sehingga mungkin muncul kejadian yang dideskripsikan secara rinci, urut dan jujur (Arikunto, 2011:26).

Sementara jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto,2011:3). Ada 4 tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas, (Arikunto:2006. Kemmis dan MC Taggar), yaitu : (1) Perencanan, (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan (4) Refleksi, hasil refleksi tersebut dijadikan sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Tahapan-tahapan proses siklus yang harus dilakukan oleh guru. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1: Siklus PTK di kelas (Ahmad Suriansyah, 2013 : 15)

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2219 SIKLUS – I

SIKLUS – II

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan guru sebagai peneliti, dan menjadi penanggung jawab penuh penelitian. Artinya guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik di kelas khususnya pada materi Rasul-Rasul Ulul ‘Azmi menggunakan model Make A Match. Peneliti juga bekerjasama dengan observator sebagai pengamat dalam proses pembelajaran PAI di kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau. Sehingga diharapkan dapat diperoleh data seobjektif mungkin untuk mendapatkan data yang valid.

Penelitian ini dilaksanakan di Tahun Pelajaran 2021-2022 pada Semester II dengan 2 siklus. Subjek penelitian yaitu peserta didik/ siswa-siswi Kelas V yang beragama Islam dan berjumlah 10 orang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan. Adapun nama-nama peserta didik atau siswa kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Daftar nama peserta didik/siswa kelas V yang beragama Islam SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau.

Permasalahan

Permasalahan Baru , Hasil Refleksi

Bila Permasalahan Belum Terselesaikan

Perencanaan Tindakan - I

Pelaksanaan Tindakan - I

Refleksi - I

Perencanaan Tindakan- II

Pengamatan/

Pengumpulan Data -II

Pelaksanaan Tindakan -II

Pengamatan/

Pengumpulan Data - II Refleksi -II

Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2220

No. Nama Peserta Didik/ Siswa Jenis Kelamin Keterangan

1 Ahmad Ramadan Laki-laki AKTIF

2 Hairunisa Perempuan AKTIF

3 Inayah Perempuan AKTIF

4 Masniah Perempuan AKTIF

5 Muhammad Rafa Laki-laki AKTIF

6 Noraini Perempuan AKTIF

7 Satria Laki-laki AKTIF

8 Selcia Perempuan AKTIF

9 Siti Halifah Perempuan AKTIF

10 Syahri Laki-laki AKTIF

Faktor yang diteliti yaitu (1) faktor anak. Penelitian ini mengkaji aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan Make A Match pada materi Rasul-Rasul Ulul ‘Azmi dengan aspek yang diamati berupa ketepatan menyusun gambar, kebenaran jawaban, kerjasama dan keaktifan, keberanian menjawab pertanyaan, ketepatan menghubungkan jawaban dengan persoalan dengan benar, ketepatan menganalisis gambar yang sesuai dengan pasangannya. (2) faktor hasil belajar peserta didik yaitu mengukur hasil belajar peserta didik setelah dilaksanakan proses belajar-mengajar pada materi Rasul- Rasul Ulul ‘Azmi menggunakan model pembelajaran Make A Match. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan peserta didik setelah proses belajar mengajar dilakukan dengan cara memberikan evaluasi beruapa soal tes tertulis (LKPD) pada setiap akhir pembelajaran.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan teknik tes tertulis. Kemudian data yang sudah terkumpul tersebut dianalisis agar data tersebut dapat disusun dan diolah yang nantinya menghasilkan kesimpulan dan dapat dipertanggungjawabkan. Data-data yang diperoleh tersebut dianalisis secara deskripsi dengan teknik skor dan presentasi yaitu dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

1. Aktivitas Peserta Didik

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2221

Dengan : X = Nilai rata-rata Σ𝑥 = Jumlah semua nilai Σ𝑁 = Jumlah siswa

=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑥 100%

Kriteria yang ditetapkan berdasarkan skor di atas dapat dikategorikan yakni nilai 81 – 100 (Aktif sekali), 61 – 80 (Aktif), 41 – 60 ( Cukup aktif) dan dibawah-40 (tidak aktif).(Suharsimi,209:272)

2. Kriteria Hasil Belajar

a. Untuk menilai hasil tes formatif /LKPD

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik/siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik/siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif /LKPD dapat dirumuskan :

X=ΣX/ΣN

b. Untuk ketuntasan belajar

Terbagi menjadi dua yaitu: (1) secara perorangan yaitu jika peserta didik telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70 % atau nilai 70. (2) secara klasikal yaitu dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat 80% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70%. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

𝑃 =ΣSiswa yang tuntas belajar

Σjumlah seluruh siswa 𝑥100%

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan hasil belajar peserta

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2222

didik atau siswa-siswi kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau yang mengalami kesulitan memahami materi Rasul-Rasul Ulul ‘Azmi pada pelajaran PAI. Penggunaan model pembelajaran Make A Match membuat pembelajaran PAI dalam memahami materi Rasul- Rasul Ulul ‘Azmi menjadi lebih bermakna, menyenangkan dan memunculkan keaktifan dari peserta didik karena model pembelajaran Make A Match melibatkan langsung peserta didik untuk berperan aktif dalam mencari, menemukan dan menganalisis jawaban suatu persoalan melalui proses bekerjasama, berpikir dan berdiskusi. Dalam penerapannya, setelah diberikan penjelasan mengenai materi Rasul-rasul Ulul Azmi, Peserta didik kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Mereka diberikan pasangan gambar dan tulisan. Gambar mukjizat Nabi sebagai petunjuk sekaligus pertanyaan dan pada lembar lain dituliskan Nama-nama dari Nabi Ulul Azmi.

Tugas peserta didik selanjutnya adalah mencocokkan gambar tersebut dengan tulisan Nama Nabi yang sesuai. Jika pada metode ceramah peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru, serta mencoba untuk mengingatnya lain halnya dengan metode Make a Match, peserta didik menjadi terlibat secara langsung dalam pembelajaran, berdiskusi, beradu argumen bertukar pendapat dengan teman sekelompok untuk menemukan jawaban yang tepat sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan. Peserta didik terlibat dalam kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat yaitu bergerak mencari pasangan. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make a Match menghasilkan peningkatan yang baik dari aktivitas peserta didik/siswa dalam proses pembelajaran dan mengalami peningkatan pula dari hasil belajar. Pada siklus I untuk aktivitas anak mendapat 61,67% dari kriteria Aktif dan Sangat Aktif. Hal tersebut mengalami peningkatan pada siklus II yaitu mendapat 90 % dari kriteria Aktif dan Sangat Aktif. Dari hasil belajar dapat dilihat peningkatan ketuntasannya secara klasikal pada siklus I yang hanya mendapat 60% meningkat menjadi 90% pada siklus II.

SIMPULAN

Dari uraian di atas, dapat disiimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar sebagai salah satu jalan dalam membentuk karakter dan akhlak siswa. Ketika terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran PAI khususnya mengenai Rasul-Rasul Ulul ‘Azmi

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2223

hendaknya guru membimbing peserta didik dan dapat mencarikan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena jika dibiarkan nantinya hal itu akan berpengaruh pada hasil belajar dari peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Salah satu solusi menghadapi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran make a match. Karena model pembelajaran make a match menjadikan pembelajaran menjadi lebih aktif (active learning), menyenangkan (joyfull learning) dan mampu memuat peserta didik bekerja sama dengan orang lain (cooperative learning). Jadi model pembelajaran Make A Match bisa dijadikan alternatif bagi guru dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Dari penelitian ini diperoleh hasil :

1) Pembelajaran menggunakan model Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman peserta didik dalam memahami materi Rasul- Rasul Ulul ‘Azmi di kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau.

2) Pembelajaran menggunakan model Make A Match dalam materi Rasul- Rasul Ulul ‘Azmi dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas V SDN Dandang-1 Kabupaten Pulang Pisau.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani, A. A. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Aqib Zainal, Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar (Bandung,Yrama Widya 2009)Cet ke 1.

Aqib, Zainal, 2007: Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru, Bandung, YRAMA WIDYA

Aryati, D., Majid, A., Negeri, S. M. A., Timur, K., & Subjek, I. (2018). Pengaruh penggunaan model pembelajaran make a match dalam model pembelajaran team Games Tournament terhadap hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan tata nama senyawa. Pengaruh penggunaan model pembelajaran make a match dalam model pembelajaran team games tournament terhadap hasil belajar siswa sma pada pokok bahasan tata nama senyawa, 1(1), 1–

4. Retrieved from

http://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/bivalen%0APENGARUH

Arikunto Suharsimi, 2006: Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta

A.M, Sardiman, 2010: Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers.

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2224

Aseb Zainal Rasyof, 2006 : Saya Ingin Menjadi Anak Yang Shaleh , grapindo media pratama.hal 98-100.

Bilqis, Syachruroji, A., & Taufik, M. 2016. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Antara Model Problem Based Learning Dengan Model Pembelajaran Langsung. JPSD, 2 (2), 147-155.

Damopolii, I. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Pembelajaran Komik IPA Terpadu terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa. https://doi:10.31227/osf.io/8qew

Fauzi, M. N., Usodo, B., & Subanti, S. (2017). The Effect Of Make A Match ( MAM ) Type Model and Bamboo Dance Type Model Through Cooperative Learning on Students Motivation, 3(1), 27–32.

https://doi.org/10.1002/chem.201204594

Indarti, C. (2016). Pembelajaran IPS melalui model cooperative learning dengan Teknik make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tiron 02. Pembelajaran IPS melalui model cooperative learning dengan teknik Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn tiron 02, 1(1),

52–59. Retrieved fromhttp://e-

journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah%0APendahuluan Irwanto, & Nurpahmi, S. (2017). Using make- a match to improve the students’

reading comprehension at mts guppi samata gowa. Using Make- a Match to Improve the Students’ Reading Comprehension at Mts Guppi Samata Gowa, 3(02), 161–172.

Mulyasa, E., 2003. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa.

, 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Y, 2010: Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Perdanawati, E., Putri, K., & Gani, A. (2018). Effect of Cooperative Make a Match Learning Model on Student ’ s Learning Outcomes on Electrolyte and Non Electrolyte Solutions Topics, 174(Ice 2017), 134–137.

Putra, Nusa. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ramayulius, 2008 : Metode Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia ,Cet.ke 5 Surya H.M, 1992: Selekta Pendidikan SD. Jakarta Pusat : Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

tanggal 01 Juli 2015 yang menjadi suatu ketetapan dan acuan kerja bagi peserta. lelang dalam menyusun dan mengajukan penawaran serta sebagai

a. Program pelatihan strategi/metode pembelajaran. Program ini menempati urutan nomor satu berdasarkan dari pemetaan kebutuhan peningkatan kompetensi guru PAI SD

Definisi menurut Tata Sutabri pada buku Analisis Sistem Informasi (2012:117) , Data Flow Diagram adalah sebagai berikut : “Data Flow Diagram ini adalah

Based on result of the analysis, it was found that there was insignificant influence between the control treatment and reduced micronutrients of B, Fe, and Zn on the

[r]

Penulisan Ilmiah ini menguraikan tentang pembuatan Personal Web (situs pribadi) yang berisikan tentang data diri tentang penulis yang bertujuan untuk memperkenalkan diri seperti

 Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma

Kisah baginda dan Abdullah bin Abbas ini dapat dijadikan panduan pendidikan akidah kepada kanak-kanak di Malaysia. Baginda menanam benih kecintaan yang jitu