Rafi Ersya Firzatullah 21010119130060 Internet of Things - A Early Warning System terhadap kendaraan darurat
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Banyaknya penduduk berbanding lurus dengan banyaknya kepemilikan kendaraan pribadi. Korlantas Polri mencatat jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia yang aktif sampai periode 9 Februari 2023 mencapai 153.400.392 unit. Angka tersebut mencakup 147.153.603 unit kendaraan pribadi yaitu 127.976.339 unit sepeda motor (87 persen) dan 19.177.264 mobil pribadi. Dalam situasi darurat seperti kebakaran dan pasien kritis, setiap detik sangat berharga dan kecepatan respon kendaraan darurat dapat membuat perbedaan antara kehidupan dan kematian. Namun, seringkali kendaraan darurat ini menghadapi kendala dalam lalu lintas yang padat terutama di kota-kota besar. Selain itu, masyarakat seringkali tidak memiliki akses cepat dan akurat mengenai informasi tentang keberadaan kendaraan darurat ini.
Solusi
Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sistem pelacakan yang canggih dan dapat diandalkan untuk memberikan informasi real-time tentang posisi kendaraan darurat kepada masyarakat, sehingga mereka dapat dengan cepat memberikan jalan dan mendukung tugas penyelamatan dalam situasi genting. Dengan demikian, akan sangat mungkin untuk mengoptimalkan waktu respons kendaraan darurat dan meningkatkan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Adanya Early Warning System untuk kendaraan darurat sangat menguntungkan karena pengguna roda 4 atau lebih dapat mengantisipasi lebih awal terhadap datangnya kendaraan darurat sehingga jalur dapat disediakan untuk kendaraan darurat lewat. Kendaraan darurat dipasangi sensor dengan kapasitas radius tertentu, ketika kendaraan pribadi memasuki radius tersebut, maka otomatis akan menerima pesan darurat untuk segera memberikan jalan serta rute yang akan dilalui kendaraan darurat tersebut.
Solusi Early Warning System ini dapat bekerja lebih optimal dengan adanya mobil listrik yang sudah memiliki head unit canggih. Hal ini dapat diimplementasikan dengan kerja sama dengan produsen produsen mobil listrik sehingga mobil sudah terintegrasi dengan early warning system ini, nantinya warning bisa muncul di head unit mobil sehingga peringatan mendapat perhatian lebih dari para pengguna kendaraan.
IOT Implementation
1. Sensor dan Perangkat IoT
Dalam konteks pelacakan kendaraan darurat, sensor dan perangkat IoT dapat ditempatkan pada kendaraan tersebut. Sensor GPS, sensor kecepatan, dan sensor lainnya dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk melacak posisi kendaraan secara real-time. Data ini kemudian dapat diunggah ke platform IoT.
2. Transmisi Data Real-Time
IoT memungkinkan transmisi data secara real-time. Data yang dikumpulkan oleh sensor pada kendaraan darurat dapat dengan cepat dikirimkan ke sistem pelacakan.
3. Pemrosesan Data
Data yang dikumpulkan oleh sensor IoT akan memerlukan pemrosesan yang cepat dan efisien. Ini dapat dicapai dengan menggunakan teknologi IoT yang dapat memproses data di sumber (edge computing) atau menggunakan cloud computing. Data dapat dianalisis untuk mengoptimalkan rute, menghitung waktu tiba yang diperkirakan, dan lainnya.
4. Akses Masyarakat
Salah satu elemen kunci yang dibahas adalah keterlibatan masyarakat dalam memberikan jalan kepada kendaraan darurat. IoT dapat menghubungkan kendaraan darurat dengan aplikasi ponsel atau SMS. Ketika kendaraan darurat mendekat dengan radius tertentu, maka ponsel otomatis akan menerima notifikasi tentang adanya kendaraan darurat dalam radius tertentu.