• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pewarnaan Daun Jati pada Kain

N/A
N/A
Meilana Masidayu

Academic year: 2023

Membagikan "Teknik Pewarnaan Daun Jati pada Kain"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

1. pembersihan atau menghilangkan sisa-sisa kotoran dari kain. rendam kain dalam larutan TRO, lalu kucek sebentar, kemudian bilas sampai bersih. Dan jemur hingga kering.

2. Rendam kain dalam larutan mordant (Tawas 50 gram, cuka 75ml, Air hangat (75-80°C) 1.500 ml) semalam. Setelah itu bilas, dan jemur sampai kering.

3. Siapkan daun jati, kenikir, truja, daun lanang.

4. Bentangkan plastik seukuran kain atau lebih lebar sedikit. Lalu bentangkan kain yang sudah dimordant dalam kondisi basah. Jika kering, celup dalam air sebentar lalu peras hingga tidak ada air

5. Menata daun pada permukaan kain

6. menutup dengan plastik. Lalu menggulung/ melipat rapi menjadi kecil agar mudah mengukusnya.

7. Setelah dilipat/ digulung, lalu diikat dengan kuat dan rapi agar daun menempel sempurna pada kain.

8. Lalu kain yang sudah digulung tersebut, dikukus selama 2 jam

9. Biarkan dalam keadaan kering selama minimal 5 hari, baru kain dibilas dengan air bersih, lalu dijemur hingga kering

10. Fiksasi pada ecoprint adalah proses menguatan/ penguncian warna. Larutan yang digunakan adalah bisa tawas, kapur, atau tunjung.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi optimal dalam proses pewarnaan colet kain Tajung Palembang diperoleh pada konsentrasi bentonit 200 g/1 kg pasta colet dan lama penyimpanan pasta colet

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh waktu maserasi terhadap pewarnaan kain yang didapat dari banyaknya kadar tanin pada daun alpukat segar,

Munculnya motif tritik pada setiap variasi konsentrasi pengental tersebut menunjukkan, bahwa penggunaan pengental dalam larutan pewarna yang dipakai dalam pewarnaan kain tritik

Benang yang sudah dimordanting selanjutnya dicelup ke dalam ekstrak daun nila Proses pewarnaan benang seperti pada gambar 3. Proses pewarnaan dilakukan selama 24

Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi ekstraksi daun henna 60 g/L dan konsentrasi larutan fiksasi garam scarlet R 7 g/L pada kain songket bahan sutera menghasilkan

ANALISIS HASIL JADI PEWARNAAN ALAMI DAUN SINGKONG DAN DAUN BAYAM TERHADAP PROSES EKSTRAKSI PANAS DAN EKSTRAKSI DINGIN Sri Asriani Asis 1, Rosmiaty 2 dan Kurniati 3 1 Fakultas

Hasil pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam kuat memperoleh nilai rata-rata 94,4 dengan kriteria sangat baik, pada indikator value

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun marenggo dapat dimanfaatkan sebagai zat warna untuk pewarnaan kain batik katun dan sutera dengan hasil nilai uji ketahanan luntur warna