• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Hasil Pewarnaan Kain Jumputan Menggunakan Zat Warna Indigosol Dengan Tambahan Larutan Asam Kuat Dan Larutan Asam Di LKP MeiGoom - Digital Repository Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perbedaan Hasil Pewarnaan Kain Jumputan Menggunakan Zat Warna Indigosol Dengan Tambahan Larutan Asam Kuat Dan Larutan Asam Di LKP MeiGoom - Digital Repository Universitas Negeri Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

58

BAB V KESIMPULAN 5.1. KESIMPULAN

1. Hasil pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam kuat memperoleh nilai rata-rata 94,4 dengan kriteria sangat baik, pada indikator value (kecerahan warna) memperoleh nilai rata-rata 95 dengan kriteria sangat baik, warna yang merata memperoleh nilai rata-rata 90 dengan kriteria sangat baik, daya serap memperoleh nilai rata-rata 83 dengan kriteria sangat baik, kejelasan motif memperoleh nilai rata-rata 100 dengan kriteria sangat baik, radiasi warna pada motif memperoleh nilai rata-rata 93 dengan kriteria sangat baik, dan ukuran motif memperoleh nilai rata-rata 100 dengan kriteria sangat baik.

2. Hasil pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam memperoleh nilai rata-rata 90,8 dengan kriteria sangat baik, pada indikator value (kecerahan warna) memperoleh nilai rata-rata 83 dengan kriteria sangat baik, warna yang merata memperoleh nilai rata-rata 85 dengan kriteria sangat baik, daya serap memperoleh nilai rata-rata 78 dengan kriteria baik, kejelasan motif memperoleh nilai rata- rata 100 dengan kriteria sangat baik, radiasi warna pada motif memperoleh nilai rata-rata 93 dengan kriteria sangat baik, dan ukuran motif memperoleh nilai rata-rata 100 dengan kriteria sangat baik.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,007. Maka dapat disimpulkan nilai asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05

(2)

59

yang artinya bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima dan HO ditolak.

Dengan demikian dinyatakan bahwa “Terdapat perbedaan antara hasil pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam kuat dan tambahan larutan asam”. Perbedaannya terletak pada indikator daya serap kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam kuat hasilnya lebih bagus yaitu memperoleh nilai rata-rata 83 dengan kriteria sangat baik sedangkan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam memperoleh nilai rata-rata 78 dengan kriteria baik.

5.2. IMPLIKASI

1. Pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam kuat menghasilkan warna yang cerah, merata dan tidak ada tumpukan warna, warna pada bagian baik dan buruk kain sama, dan motif yang dihasilkan jelas.

2. Pewarnaan kain jumputan menggunakan zat warna indigosol dengan tambahan larutan asam menghasilkan warna yang cerah, merata dan tidak ada tumpukan warna, warna pada bagian baik dan buruk kain hampir sama, dan motif yang dihasilkan jelas.

5.3. SARAN

Berkaitan dengan hasil dan kesimpulan dari penelitian, berikut beberapa saran yang dapa penulis berikan antara lain :

(3)

60

1. Larutan asam kuat dapat digunakan sebagai larutan pembangkit warna dengan menggunakan zat warna indigosol.

2. Larutan asam dapat digunakan sebagai larutan pembangkit warna dengan menggunakan zat warna indigosol.

3. Kepada peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dikaji lebih lanjut seperti perbandingan lama pencelupan, lama penjemuran, jenis warna selain warna kuning ataupun dengan bahan tekstil lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Munculnya motif tritik pada setiap variasi konsentrasi pengental tersebut menunjukkan, bahwa penggunaan pengental dalam larutan pewarna yang dipakai dalam pewarnaan kain tritik

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kualitas warna dan ketahanan luntur warna kain produk batik yang dihasilkan dari proses reuse sisa larutan celup

Berdasarkan hasil analisis rata-rata nilai a* dan b* serta analisis secara visual terhadap sampel, pewarnaan menggunakan ekstrak kulit kayu angsana memberikan arah warna

Berdasarkan hasil analisis rata-rata nilai a* dan b* serta analisis secara visual terhadap sampel, pewarnaan menggunakan ekstrak kulit kayu angsana memberikan arah warna

Hipotesa awal pewarnaan alam pada kain katun dan sutera biasanya menghasilkan arah warna berbeda yang dipengaruhi oleh perbedaan sifat dari kedua matrial kain

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui warna-warna baru yang dihasilkan serta ingin mengetahui kualitas warna dari hasil pencelupan kain kapas pada pewarnaan campuran zat

Pada pencelupan kain amy yaitu kain ( campuran poliester - CDP ) dengan zat wama dispersi dan zat warna kation maka pemakaian zat kimia pembantu ( retarder dan levelling agent )

Hasil uji kesukaan warna kain satin yang dicelup dalam zat warna kulit kayu galam dengan metode ekstraksi teknik soxhlet pada umumnya oleh panelis lebih disukai