Persamaan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widhiastiti, Pascarani, dan Wismayanti (2016) dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah sama-sama membahas tentang program pencatatan akta kelahiran online yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Selain itu perbedaan penelitian terjadi pada lokasi penelitian, dimana survei sebelumnya dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar, sedangkan survei saat ini dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengoptimalkan layanan web sebagai . upaya mewujudkan good governance ditinjau dari teori efektivitas hukum meliputi faktor hukum itu sendiri, faktor penegakan hukum, faktor prasarana atau sarana penunjang, faktor masyarakat, faktor budaya, dan asas good governance yang terdiri dari asas profesionalisme, akuntabilitas. , transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hukum dan dapat dianut oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bagaimana efektivitas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2019 tentang pelayanan administrasi online bagi penduduk khususnya pada Kantor Dukcapil Kota Magelang dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik, 2). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas sistem paduko dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelayanan dokumen. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan melalui purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumenter dengan informan dari beberapa kantor kependudukan dan catatan sipil di Padang Panjang dan beberapa pengguna paduka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program inovasi capil online di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar belum berjalan dengan baik dan efisien, karena hanya indikator disposisi saja yang menunjukkan hasil cukup baik, sedangkan indikator komunikasi, sumber daya dan struktur birokrasi masih berjalan baik. bukan. efisien. Perbedaan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, tujuan penelitian dan program studi.
Administrasi dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan administratif (pekerjaan kepaniteraan dan pekerjaan kantor) yang berkaitan dengan pengumpulan dan pencatatan secara sistematis data dan informasi tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi.
Efektivitas Pelayanan Publik a. Efektivitas
Menurut G. R. Terry, organisasi berasal dari kata (organisme), yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang sedemikian rupa terpadu sedemikian rupa sehingga hubungan timbal baliknya dipengaruhi oleh hubungannya dengan keseluruhan.Oleh karena itu, organisasi terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian-bagian dan hubungan yang saling bergantung (dalam Zulkifla 2005:14). Sumber daya dalam hal ini meliputi ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana, serta metode dan model yang digunakan. Streers (dalam Nawawa, 2006:40) Efektivitas dinilai dari sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan yang seharusnya dicapai.
Menurut Pabundu, ada empat prinsip integratif terkait efektivitas yang berkaitan dengan budaya organisasi dan kinerja organisasi. Penjelasan mengenai hubungan keempat ciri utama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a) keterlibatan, keterlibatan merupakan faktor kunci yang terlihat dan dapat dirasakan dalam setiap budaya organisasi. Tentu saja topik ini dipublikasikan, meskipun bagian dari fungsi keterlibatan adalah partisipasi anggota dalam suatu organisasi;
Untuk itu, adanya konsistensi dalam organisasi antara lain ditunjukkan dengan: 1) pegawai merasa sangat berkomitmen; 2) nilai-nilai fundamental adalah kuncinya; Ketiga aspek tersebut merupakan hasil pengembangan asumsi nilai dasar dan norma yang menjamin struktur dan orientasi organisasi; d) misi, pemahaman misi mempunyai dua dampak penting terhadap fungsi organisasi, yaitu: 1) menentukan manfaat dan makna dengan mendefinisikan individu dengan peran institusional; Kesadaran misi memberikan arah dan tujuan yang jelas yang berfungsi untuk menentukan serangkaian tindakan yang tepat bagi organisasi dan anggotanya.
Pada tingkat individu, kesadaran akan adanya misi memastikan bahwa keberhasilan dapat dicapai bila setiap individu dalam organisasi mempunyai tujuan yang terfokus, dan pada tingkat organisasi, keberhasilan tersebut dihasilkan dari koordinasi bersama dalam mencapai tujuan. Dari prinsip-prinsip tersebut dapat kita simpulkan bahwa efektivitas dapat berasal dari keterlibatan dan partisipasi anggota dalam organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan, konsistensi yang ditunjukkan dengan tingginya rasa komitmen setiap pegawai, dan kemampuan mengkoordinasikan perubahan perilaku internal. Dan. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa proses efisiensi dapat terlaksana secara efisien apabila mampu memilih tujuan yang tepat atau terarah, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan relatif cepat.
Prestasi kerja diperlakukan lebih dekat dengan unsur-unsur yang dimaksud dalam definisi efisiensi. Menurut Poerwadarmint pelayanan berasal dari kata to serve atau mengabdi yang artinya menolong, memberikan apa saja yang dibutuhkan orang lain. Oleh karena itu, pelayanan adalah suatu kegiatan yang tujuannya membantu mempersiapkan atau mengurus apa yang dibutuhkan orang lain.
Kotler dalam Napitupul mengatakan bahwa jasa adalah setiap kegiatan yang menguntungkan suatu kelompok atau unit dan menawarkan kepuasan, meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk fisik. Di hadapan konsumen, penyedia jasa mewaspadai interaksi yang terjadi antara penyedia dan pelanggan.
Pelayanan Publik
Sementara itu, penyelenggara pelayanan publik mendefinisikan lembaga pemerintah sebagai istilah kolektif yang mencakup satuan kerja/satuan organisasi kementerian, departemen, lembaga pemerintah nondepartemen, sekretariat lembaga tertinggi dan tertinggi negara serta lembaga pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah, termasuk negara. badan usaha milik daerah, badan milik daerah, menjadi penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan pengguna pelayanan publik adalah masyarakat, masyarakat, instansi pemerintah, dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah. Menurut Sinambela dalam Harbani, pelayanan publik adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah terhadap sejumlah orang yang mempunyai kegiatan apa pun yang menguntungkan suatu kelompok atau unit dan memberikan kepuasan, meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sedangkan menurut Kurniawan i Harbani, pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (yang melayani) kebutuhan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi sesuai dengan aturan pokok dan prosedur yang telah ditetapkan.” Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pejabat sebagai pemberi pelayanan dalam suatu organisasi atau badan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yang pelaksanaannya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Untuk mencapai pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat, suatu perusahaan dituntut untuk menciptakan standar pelayanan yang harus dipenuhi oleh setiap penyedia layanan. Untuk melaksanakan suatu pekerjaan, selain adanya urutan atau langkah-langkah yang jelas, juga diperlukan suatu standar kerja yaitu berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengukur mutu dan pelaksanaan pelayanan. Prosedur operasional standar tidak hanya bersifat internal tetapi juga eksternal karena selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik dari segi ketepatan program dan waktu, SOP juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat. bentuk daya tanggap, tanggung jawab, dan akuntabilitas terhadap kinerja otoritas publik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua satuan kerja instansi pemerintah mempunyai SOP, oleh karena itu setiap satuan kerja pelayanan publik instansi pemerintah harus mempunyai prosedur operasional standar yang menjadi acuan dalam operasionalnya, sehingga tanggung jawab operasional instansi pemerintah dapat dievaluasi dan diukur. Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan kepastian bagi penerima pelayanan; dan standar pelayanan tersebut harus dipatuhi oleh penyedia layanan atau penerima layanan. Sarana dan Prasarana Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.
Administrasi Kependudukan
Waktu Pelayanan Waktu penyelesaian ditentukan sejak permohonan diajukan sampai dengan berakhirnya pelayanan, termasuk pengaduan. Kualifikasi penyedia layanan Kualifikasi penyedia layanan harus ditentukan secara tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan. Administrasi Kependudukan adalah serangkaian kegiatan struktural dan pengendalian dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan hasilnya untuk pelayanan publik serta pembangunan sektor lainnya. (1) undang-undang.
Menurut Rusli, Administrasi Kependudukan tersebut tidak hanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari permasalahan kependudukan tetapi juga merupakan pilar penentu keberhasilan pengobatan pembangunan dan sebagai suatu sistem diharapkan dapat dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan Administrasi Negara. Terkait dengan kepentingan kependudukan, Administrasi Kependudukan menawarkan pemenuhan hak-hak administratif, seperti pelayanan publik dan perlindungan terkait Dokumen Kependudukan, tanpa adanya perlakuan yang bersifat diskriminatif. A. Dalam undang-undang no. 23 Tahun 2006, pelayanan administrasi kependudukan terdiri dari sensus penduduk dan pelayanan pencatatan sipil.
Peristiwa kependudukan adalah peristiwa yang dialami penduduk yang wajib dilaporkan karena mempunyai akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya, termasuk perpindahan, perubahan alamat dan status tinggal terbatas pada tempat tinggal tetap. Milestones adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh seseorang, antara lain kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan. Dokumen kependudukan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga penegak hukum yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti otentik yang berasal dari dinas sensus. kependudukan dan pencatatan sipil.
Daftar akta pencatatan sipil memuat semua data peristiwa penting, sedangkan ekstrak akta pencatatan sipil terdiri dari akta kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan pengakuan anak.
Dasar Hukum
Daftar status sipil memuat semua data peristiwa penting, sedangkan ekstrak status sipil terdiri dari akta kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan pengakuan anak. Standar pelayanan minimal untuk mencapai penyelenggaraan pelayanan yang menyeluruh, prima, dan mengatasi permasalahan kependudukan memerlukan penyesuaian terhadap beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kependudukan.
Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran