PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA
Pengertian Efektivitas
Dari definisi tersebut efektivitas dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan sejauh mana apa yang direncanakan. Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang telah mencapai atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan. Respon siswa merupakan reaksi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, khususnya terhadap model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran.
Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan apa yang telah dipelajari kerana guru merupakan pengajar di dalam bilik darjah.
Pengertian Belajar
Aktivitas siswa merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Untuk tujuan analitis, tugas guru adalah mengajar, sehingga kemampuan guru banyak kaitannya dengan upaya memperbaiki proses pembelajaran. Di wikipedia.org, belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman atau praktik yang diperkuat.
Sedangkan menurut Gagne, pengertian belajar adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang berinteraksi untuk menghasilkan perubahan tingkah laku.
Pengertian pembelajaran
Hakikat Matematika
Pendekatan Open-Ended Problems
Pembelajaran ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, menemukan, mengenali dan memecahkan masalah dengan berbagai cara. Pendekatan masalah terbuka didasarkan pada teori pembelajaran konstruktivis yang mengutamakan proses daripada hasil. Dalam proses pembelajaran, siswa dihadapkan pada suatu permasalahan dimana siswa diharapkan untuk mengembangkan metode, metode atau pendekatan yang berbeda dalam upaya memperoleh jawaban yang benar.
Siswa tidak hanya diminta untuk menentukan jawaban yang benar, tetapi juga dapat menjelaskan bagaimana cara mereka melakukannya hingga sampai pada jawaban yang benar.
Tujuan Pembelajaran dengan Open-Ended Problems
Berdasarkan pengertian dan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran Open-Ended Problems di atas, perlu ditekankan bahwa model pembelajaran Open-Ended Problems memungkinkan siswa berpikir bebas sesuai minat dan kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir matematis siswa dapat berkembang secara optimal dan aktivitas kreatif siswa dapat tersampaikan melalui proses pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Masalah Terbuka Model pembelajaran masalah terbuka ini menurut Suherman, dkk.
Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Open-Ended Problems 12
Mungkin ada sebagian siswa yang merasa kegiatan belajarnya tidak menyenangkan karena kesulitan yang dihadapinya. Cara untuk mengatasi kelemahan tersebut misalnya dengan membuat dan menyiapkan soal yang bermakna bagi siswa, guru terlebih dahulu mencatat semua jawaban yang diinginkan, kemudian membuat soal yang bermakna. Dalam pembelajaran matematika, pendekatan pembelajaran Open-Ended Problems berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui aktivitas dunia nyata dengan menyajikan fenomena alam kepada siswa seterbuka mungkin.
Secara konseptual, permasalahan terbuka dalam pendidikan matematika adalah permasalahan atau permasalahan dalam matematika yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga mempunyai beberapa atau bahkan banyak penyelesaian yang benar, dan terdapat banyak cara untuk mencapai penyelesaian tersebut. Rancangan atau langkah-langkah pembelajaran pada pendekatan pembelajaran Open-Ended Problems dalam jurnal internasional J.Nikos, Mourtos, dkk adalah sebagai berikut. Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru hendaknya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Program Satuan Pembelajaran dan mengajukan pertanyaan terbuka.
Pendahuluan, siswa mendengarkan guru, memberikan motivasi bahwa apa yang akan dipelajari berkaitan atau dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa antusias dalam belajar. Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru sehingga guru dapat mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap konsep yang akan dipelajari. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya mengenai penyelesaian pertanyaan terbuka yang diberikan guru.
Siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawaban yang telah dibuat, mana yang benar dan mana yang lebih efektif. Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, siswa mendapat tugas individu atau ulangan harian yang berisi soal-soal Open-Ended Problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian Afandi Ahmad (2013:6) yang menerapkan pendekatan Open-Ended Problems dan mengarahkan penelitian dalam hal kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis majemuk menunjukkan bahwa dalam himpunan Masalah Open-Ended Terdapat peningkatan Skor Kemampuan Pemecahan Masalah sebelum perlakuan yaitu 55,2, sedangkan kelompok pencarian terarah mengalami peningkatan sebesar 33,7, peningkatan ketuntasan yang dicapai pada kelompok Soal Terbuka mencapai 100%, sedangkan kelompok Penelitian Terarah mencapai 80,6%. Berdasarkan hasil penelitian Sari Yunita menunjukkan bahwa: a) pembelajaran matematika dengan pendekatan masalah terbuka menghasilkan kemampuan berpikir matematis lebih baik dibandingkan dengan pendekatan trigonometri konvensional.
Materi Ajar
Ekspresi serupa adalah ekspresi yang variabel-variabelnya sama dan variabel-variabel yang sama mempunyai pangkat yang sama. Pak Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak Halim mempunyai kebun semangka berbentuk persegi panjang. Untuk menyelesaikan soal ini, panjang sisi kebun apel Pak Idris dapat dianggap sebagai variabel, misalnya variabel x.
Panjang kebun semangka Pak Halim lebih panjang 10 meter dari panjang sisi kebun apelnya, yang dapat ditulis x + 10. Namun pada soal menentukan panjang sisi kebun apel tersebut, kita mengalami agak sulit karena yang dikalikan adalah bentuk aljabar. Selain dengan cara tersebut, kita dapat menentukan luas taman Pak Halim dengan menggunakan metode perkalian berurutan sebagai berikut.
Pada tiga kegiatan sebelumnya, Anda telah membahas operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dalam bentuk aljabar. Sebelum mengikuti kegiatan 2.4 lebih lanjut, mohon dibaca kembali pertanyaan mengenai ukuran Tn. Idris dan Bpk. Kebun Halim yang dipresentasikan pada kegiatan observasi 2.3. Jika keterangan pada soal berubah, yang diketahui luas = x2 + 13x + 30 satuan luas, dan panjang = x + 10 satuan panjang, kalian diminta untuk menentukan bentuk aljabar dari lebar.
Untuk memahami penyederhanaan bentuk aljabar di atas, mari kita lihat beberapa penyederhanaan bentuk aljabar berikut ini. Untuk memahami proses penyederhanaan berikut, sebaiknya kita mengingat sifat-sifat penjumlahan dan perkalian dalam bentuk aljabar.
Kerangka Pikir
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Populasi dan Sampel
H SMP Negeri 21 Makassar memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar klasikal setelah penerapan pendekatan masalah open-ended. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui pendekatan masalah Open-ended memenuhi kriteria keefektifan. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui pendekatan masalah open-ended memenuhi kriteria keefektifan.
Pembahasan hasil analisis deskriptif meliputi hasil belajar siswa, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan terbuka. Hasil analisis data hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dengan pendekatan masalah open-ended menunjukkan tidak ada siswa yang mencapai kriteria kesempurnaan minimal (KKM) atau 100%. Dengan kata lain hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dengan pendekatan masalah open-ended sangat rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal.
Hasil observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran menggunakan pendekatan masalah terbuka siswa kelas VIII. Pendekatan Masalah Terbuka efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII.H di SMP Negeri 21 Makassar.” Ketuntasan belajar siswa setelah diajar menggunakan pendekatan masalah klasikal terbuka lebih dari 79%.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran Pendekatan Open-Ended Problems masuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor sebesar 87,2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Open-Ended Problems diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIII.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tes Hasil Belajar Matematika merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah diperkenalkannya pendekatan masalah open-ended. Ketentuan Kementerian Pendidikan Nasional digunakan pada tabel 3.2 di bawah ini untuk mengkategorikan hasil belajar siswa. Hasil hasil belajar matematika pra perlakuan (pretest) siswa kelas VIII H SMP Negeri 21 Makassar disajikan secara lengkap pada Lampiran D.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis deskriptif skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan perlakuan ditunjukkan pada Tabel 4. Pada tabel 4.1 diatas terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa Kelas VIII H SMP Negeri 21 Makassar sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan soal open-ended adalah 42,7 dari skor ideal 100 yang diperoleh siswa dengan pendekatan open-ended. standar deviasi sebesar 15,36 dapat dicapai. Setelah mengkonversikan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 42,7 ke dalam 5 kategori di atas, maka diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII.
Selain itu, berdasarkan hasil analisis deskriptif hasil belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan ditunjukkan pada Tabel 4. Pada Tabel 4.4 diatas terlihat rata-rata nilai hasil belajar siswa siswa kelas VIII. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan menjadi 5 kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut.
Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 87,2 dikonversikan ke dalam 5 kategori di atas, maka diperoleh skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII. Jika tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan hasil belajar matematika kelas VIII. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata skor hasil belajar siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil analisis SPSS (Lampiran D) terlihat p-value (sig.(2-tailed)) sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran diperoleh dengan menggunakan Open -Pendekatan Masalah Berakhir 87,2 lebih dari 75.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Masalah Terbuka menunjukkan terdapat 21 siswa atau 94,47% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan siswa tersebut tidak mencapai KKM. Kriteria (KKM) sebanyak 2 siswa atau 5,53%. Hasil analisis data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Open-Ended Problems Berbentuk Aljabar dari pertemuan I sampai pertemuan IV menunjukkan rata-rata skor sebesar 3,87. Hasil analisis respon siswa menunjukkan bahwa 94,47% memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika melalui Pendekatan Open-Ended Problems.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran melalui materi Open Problem Form Pendekatan Aljabar telah mencapai indikator keefektifan yang dijadikan patokan, dimana respon positifnya lebih besar dari 70% seluruh responden. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan masalah open-ended menunjukkan nilai p-value (sig. (2-tailed)) sebesar 0,000 < 0,05 lebih dari 75 , yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “Pendekatan Masalah Terbuka efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII.
Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa yang diharapkan meningkat pada setiap pertemuan dengan pendekatan pembelajaran open-ended adalah sebesar 86,27%, dengan indikator keberhasilan aktivitas siswa lebih dari 75%, sehingga aktivitas siswa mencapai kriteria aktif. Angket respon siswa menunjukkan bahwa penerapan Pendekatan Masalah Open-Ended pada siswa kelas VIII.H SMP Negeri 21 Makassar mendapat respon dengan persentase rata-rata sebesar 86,27%. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa ketuntasan belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui Pendekatan Masalah Terbuka telah memenuhi kriteria kesimpulan atau H1 diterima dengan nilai Zhitung>Ztabel = 2,1 > 1,64.
Diharapkan sekolah dapat menerapkan pendekatan masalah terbuka dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika pada mata pelajaran Bentuk Aljabar sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan motivasi siswa dalam proses pendidikan. Keberhasilan peneliti yang menggunakan pendekatan masalah open-ended hanya pada materi yang berbentuk aljabar, sehingga diharapkan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan pendekatan masalah terbuka dapat menerapkannya pada materi lain agar dapat mencari tahu bersama. materi apa yang cocok untuk mendekati permasalahan terbuka.
KESIMPULAN DAN SARAN