• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN PINJAMAN MODAL USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS DI KOPERASI WANITA MAYANGSARI 38B

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBERIAN PINJAMAN MODAL USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS DI KOPERASI WANITA MAYANGSARI 38B "

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo. Hasil penelitian ini adalah pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo cukup efektif. Sejalan dengan permasalahan tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan di Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo.

Berkaitan dengan uraian dalam penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan dan mendeskripsikan efektivitas pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan di Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo. Pemberian pinjaman modal usaha oleh Koperasi Wanita Mayangsari bertujuan agar anggota berdaya dan produktif dengan mendirikan atau mengembangkan usaha. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pemberian pinjaman modal usaha oleh Koperasi Wanita Mayangsari dalam rangka pemberdayaan perempuan berjalan dengan baik.

Tujuan Koperasi Wanita Mayangsari memberikan pinjaman modal usaha adalah untuk memberdayakan anggota agar sejahtera. Dikatakan cukup efektif karena tujuan pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan telah tercapai oleh Koperasi Wanita Mayangsari yaitu menjadikan anggota berdaya dan sejahtera. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo disimpulkan bahwa pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan wanita yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Mayangsari cukup efektif.

HALAMAN DEPAN.

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Koperasi Wanita Mayangsari 5
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Koperasi Wanita Mayangsari 5

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Konsep Efektivitas

  • Pengertian Efektivitas
  • Pengukuran Efektivitas

Sedangkan menurut Sutrisn, ada beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam mengukur efektivitas kegiatan atau kegiatan, yaitu: a. Tepat waktu, yaitu dilihat melalui penggunaan waktu untuk pelaksanaan kegiatan atau kegiatan yang direncanakan atau diharapkan sebelumnya.

Pinjaman Modal Usaha

  • Pengertian Pinjaman Modal Usaha
  • Jenis-jenis Modal Usaha
  • Prinsip-Prinsip Pemberdayaan
  • Tingkatan Pemberdayaan
  • Strategi Pemberdayaan

Berbekal pendidikan yang lebih baik dan aksesibilitas yang lebih baik dengan jangkauan sumber daya yang lebih baik, diharapkan akan terjadi tindakan yang lebih baik; 19. Kondisi kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik juga diharapkan akan menghasilkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tujuan pemberdayaan adalah membangun manusia atau membangun kemampuan untuk terus menerus memajukan diri ke arah yang lebih baik.

Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah adanya persamaan atau kesejajaran posisi antara masyarakat dengan lembaga yang melaksanakannya. Namun untuk mencapai level tersebut membutuhkan waktu dan proses pendampingan yang melibatkan fasilitator yang memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi dirinya dan masyarakatnya merupakan unsur penting, sehingga pemberdayaan masyarakat sangat erat kaitannya dengan penguatan, pembudayaan dan pengalaman berdemokrasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian

Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian dengan data kualitatif yang kemudian diolah dan dianalisis untuk menarik kesimpulan. Penelitian deskriptif literal adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran (deskripsi) tentang suatu keadaan atau peristiwa.2 Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama membuat prediksi yang sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan karakteristik suatu daerah tertentu.

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Ketua wajib mengkoordinasikan seluruh kegiatan koperasi, memutuskan persetujuan pinjaman dengan bendahara koperasi setiap bulan, dan menyusun laporan pertanggungjawaban koperasi, termasuk melaporkan pemberian pinjaman modal usaha kepada Koperasi Wanita Mayangsari. Tugas bendahara adalah menganalisa dan memastikan peminjam adalah anggota koperasi wanita Mayangsari agar pinjaman modal usaha untuk pemberdayaan dapat terlaksana dengan baik. Anggota yang dipilih sebagai sumber data primer dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.

Dalam penelitian ini, 7 anggota sebagai sumber data utama dipilih secara sengaja (berdasarkan kriteria tertentu) sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sumber data sekunder merupakan sumber data kedua setelah sumber data primer 6 Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain buku teori, jurnal dan artikel yang secara tidak langsung berhubungan dengan topik yang diteliti yaitu koperasi dan pemberdayaan. Anwas, Membangun Masyarakat dengan Memberdayakan Masyarakat: Kajian Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Pekerjaan Sosial oleh Edi Suharto, Prinsip, Teori dan Praktek Koperasi oleh Hendrojogi, Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Wanita Mayangsari (2018 dan 2019), serta buku atau dokumen lainnya kepada mendukung penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, dengan membawa petunjuk wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara sistematis dan juga bebas bertanya tentang penjelasan-penjelasan yang disampaikan. Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. 9 Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian berupa dokumen, baik dokumen berupa tulisan maupun dokumen berupa gambar. 10.

Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang lokasi penelitian yaitu Koperasi Wanita Mayangsari melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen yang dikumpulkan dapat berupa Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Wanita Mayangsari (2018 dan 2019), Struktur Organisasi Koperasi Wanita Mayangsari, dan dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian.

Teknik Analisis Data

Hasil reduksi kemudian dipaparkan dengan deskripsi naratif yang dilanjutkan dengan kesimpulan umum mengenai efektivitas pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan di Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo. Hasil wawancara dengan Ibu SL (47 tahun) memberikan pinjaman kepada Koperasi Wanita Mayangsari dalam rangka menambah modal usaha. Dengan pinjaman modal usaha yang diberikan oleh Koperasi Wanita Mayangsari, kehidupan Bu SL membaik.

Artinya koperasi telah mensosialisasikan dengan baik tujuan pemberian pinjaman, sehingga anggota mengetahui dan memahami tujuan dari pinjaman modal usaha yang diberikan oleh Koperasi Wanita Mayangsari. Salah satu syarat yang dicantumkan dalam pemberian pinjaman modal usaha oleh Koperasi Wanita Mayangari adalah adanya penetapan jangka waktu. Artinya tujuan Koperasi Wanita Mayangsari adalah untuk memberdayakan dan mensejahterakan anggotanya.

Apakah Koperasi Wanita Mayangsari memberikan pinjaman modal kepada usaha yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dianalisis dengan menggunakan lima indikator efektivitas yaitu pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu, pencapaian target dan perubahan nyata. Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori prinsip pemberdayaan dan indikator efektivitas di atas dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas pemberian pinjaman modal usaha terkait pemberdayaan perempuan oleh Koperasi Wanita Mayangsari cukup efektif.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Sejarah Singkat Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo 43
  • Struktur Organisasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo

Kondisi perekonomian masyarakat Desa Banjarrejo 38B sebagian besar berada pada sektor non formal seperti petani, pedagang, buruh harian, pemulung dan ada pula yang berada pada sektor formal seperti PNS, ABRI/POLRI dan pegawai swasta. Pada tahun 1998, didirikan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) bernama LKM Mayangsari dengan Ibu Sakinah sebagai ketua dan sebagai ketua. Tujuan didirikannya koperasi ini adalah untuk menghindarkan masyarakat desa 38B Banjarrejo khususnya para perempuan anggota paguyuban yang terlibat pinjaman kepada rentenir dan membantu masyarakat yang terjebak dalam rentenir karena banyak korban pada saat itu adalah hasil pinjam meminjam. uang dari rentenir.

Hal inilah yang mendorong berdirinya LKM Mayangsari pada tahun 1998 yang bertempat di rumah Ibu Tri Winarsih, Jl. Anggota LKM Mayangsari berkembang pesat dan pada tahun 2006 LKM Mayangsari berubah menjadi Mayangsari Kopwan (Koperasi Wanita) dengan badan hukum No: 21/BH/503/IX/SK/2006.2 Pada tahun 2012 terjadi masa peralihan atau pergantian pengurus. Koperasi Wanita Mayangsari termasuk dalam kategori koperasi simpan pinjam karena dalam menjalankan kegiatannya koperasi ini menghimpun sejumlah uang tertentu dari setiap anggota koperasi yang disebut simpanan wajib dan simpanan pokok.

Efektivitas Pemberian Pinjaman Modal Usaha Dalam Rangka

60.000,- (tabungan harus disetor setiap tahun) 10 Sedangkan untuk meminjam ke Koperasi Wanita Mayangsari, wajib menjadi anggota terlebih dahulu. Bendahara Koperasi Wanita Mayangsari mengatakan tujuan akhir dari kesuksesan mereka adalah ketika para anggota sejahtera dan tidak lagi bergantung pada pinjaman modal usaha yang mereka berikan. Berdasarkan pemaparan keempat prinsip pemberdayaan di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan oleh Koperasi Wanita Mayangsari sudah baik, karena telah memenuhi semua prinsip pemberdayaan yang ada.

Hasil wawancara dengan Ny. AF (39 tahun) mengungkapkan, dirinya memberikan pinjaman kepada Koperasi Wanita Mayangsari untuk keperluan usaha salon kecantikan. Ibu P mendirikan warung makan dengan bantuan modal dari Koperasi Wanita Mayangsari dan sudah lama menjadi anggota koperasi. Hasil wawancara dengan Ny. FF (25 tahun) yang merupakan seorang penjual makanan online, diketahui pernah meminjam dari Koperasi Wanita Mayangsari saat memulai usaha jualan onlinenya.

Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Modal Usaha Dalam

Artinya koperasi telah mensosialisasikan dengan baik tujuan pemberian pinjaman modal usaha. Justru pada tujuan yang pertama melalui ketepatan kegiatan atau kegiatan ke arah tujuan, maka pemberian pinjaman oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B pada dasarnya tepat sasaran yaitu membantu anggota yang ingin menjalankan atau mengembangkan usaha sendiri, namun ada kendala ketidaktepatan penggunaan dana oleh peminjam yang tidak sepenuhnya digunakan untuk usaha, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan oleh koperasi untuk penggunaan dana dan kurangnya kesadaran peminjam tentang penggunaan dana yang seharusnya didedikasikan sepenuhnya untuk bisnis . Artinya hal ini menunjukkan bahwa tujuan pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka pemberdayaan perempuan telah berhasil, keberhasilan ini ditandai dengan produktif.

Pemberian pinjaman modal usaha oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo telah membawa perubahan atau dampak antara lain anggota yang sebelumnya tidak memiliki usaha menjadi produktif dengan memulai usaha, anggota yang tidak memiliki modal dapat menjalankan usahanya dengan lancar, anggota yang kurang keterampilan usaha memperoleh keterampilan merajut. Pemberian pinjaman modal usaha yang diberikan oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo dalam rangka pemberdayaan perempuan berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip pemberdayaan dan memenuhi indikator kinerja, dimana anggota memahami tujuan pemberian pinjaman modal usaha yang diberikan, tujuan pinjaman cocok untuk anggota, yang ingin memulai atau mengembangkan perusahaan, pengembalian pinjaman oleh anggota cukup baik, tujuan pemberdayaan tercapai, yaitu meningkatkan pendapatan anggota, dan perubahan nyata pinjaman anggota, termasuk anggota. bahwa mereka dapat memiliki bisnis sendiri, bahwa anggota dapat memperoleh keterampilan tambahan dan. Koperasi Wanita Mayangsari disarankan untuk lebih memperhatikan ketepatan penggunaan dana oleh anggota yang meminjam pinjaman agar kegiatan pemberdayaan dapat berjalan dengan efektif.

PENUTUP

Kesimpulan

Dikatakan cukup efisien karena dari 7 anggota pinjaman yang diperiksa, ditemukan 6 anggota dinyatakan efisien karena memenuhi semua kriteria indikator efisiensi, sedangkan satu anggota dinyatakan kurang efisien karena tidak memenuhi dua indikator yaitu target. akurasi dan aktualitas. Sehingga dari ketujuh anggota tersebut, semua anggota dinyatakan berdaya karena bisa mendapatkan penghasilan dengan mendirikan usaha dan bisa mengembangkan usahanya. Namun terdapat kekurangan dalam pengawasan penggunaan dana pinjaman yang menyebabkan peminjam menggunakan dana pinjaman modal usaha tidak murni untuk usaha dan kemudian terjadi keterlambatan pembayaran angsuran.

Saran

Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi di Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus).” TAPIS Vol.16 No.2 EFEKTIVITAS PINJAMAN MODAL USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS DI KOPERASI PEREMPUAN MAYANGSARI 38B BANJARREJO ) A. Bagaimana melakukan evaluasi terhadap pengurusan anggota yang meminjam modal usaha di Mayangsariet.

Apakah ada anggota peminjam yang justru meminjam modal usaha untuk memulai usaha dari awal. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan pelatihan pemberdayaan yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo? Menurut anda, apakah penugasan pinjaman modal usaha di Koperasi Wanita Mayangsari 38B Banjarrejo?

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Koperasi Wanita Mayangsari 5

Referensi

Dokumen terkait

To find out the best type of mouthwashes in reducing attin plaque index, first performed a normality test using the Shapiro-Wilk method on each difference in plaque index