• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS VII SMP SATYA DHARMA SUDJANA LAMPUNG TENGAH

N/A
N/A
TegarKim Gaming

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS VII SMP SATYA DHARMA SUDJANA LAMPUNG TENGAH"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Pd selaku Kepala Sekolah SMP Satya Dharma Sudjana, Lampung Tengah, beserta perwakilan, staf dan pegawai yang telah memberikan izin dan kemudahan selama penelitian. Siswa kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar, pemilihan model pembelajaran yang digunakan mempengaruhi kualitas dan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran khususnya proses belajar mengajar, guru melaksanakan proses pembelajaran dengan mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah.

Identifikasi Masalah

Oleh karena itu pembelajaran fisika memerlukan sumber belajar alternatif yang memungkinkan siswa belajar mandiri.Pembelajaran fisika juga dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk kebutuhan belajar siswa.

Batasan Masalah

Metode Blended Learning yang dipelajari pada penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen pada materi suhu dan kalor. Blended Learning dimaksudkan sebagai 'kegiatan pembelajaran yang memadukan tatap muka dengan e-learning, yang dilakukan oleh siswa baik di rumah maupun di sekolah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

  • Pengertian, Jenis dan Manfaat Model Pembelajaran
  • Model Blanded Learning
  • Kelebihan Blended learning
  • Kekurangan Blended Learning
  • Hasil Pembelajaran
  • Alat Pengukuran Suhu
  • Penelitian Yang Relavan

Banyak sekali model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar siswa, dan dari sekian banyak model tersebut antara lain: Model Blended Learning Pembelajaran blended dapat memadukan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis komputer. Istilah blended learning pada mulanya digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang berupaya memadukan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Proses pembelajaran yang selesai pasti akan mencapai suatu hasil yang dikatakan sebagai hasil belajar.

Keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat diukur dengan mengukur hasil belajar yang dicapai siswa.

Gambar 2.2 Arsitektur Mobile learning
Gambar 2.2 Arsitektur Mobile learning

Tujuan Penelitian

Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian1.Tempat penelitian

  • Waktu penelitian

Metode Penelitian

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut dengan variabel Y, dalam hal ini variabel terikat (Y) adalah “hasil belajar siswa”. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain one-group pre-test-post-test design.19 Desain ini mempunyai pre-test sebelum diberikan treatment, sehingga hasil dari treatment dapat diketahui lebih akurat karena dapat dibandingkan dengan kondisi sebelum diberikan perlakuan.20 Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah desain pra-eksperimental (Nondesign). ).Desain ini hampir identik dengan pretest kelompok tunggal. -Desain pascates.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Observasi
  • Dokumentasi

Wawancara bersifat sistematis dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. 21 Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan dengan menggunakan kuesioner wawancara untuk memperoleh informasi tentang objek yang diteliti. Observasi adalah suatu metode penelitian langsung mengenai proses belajar mengajar dengan tujuan memperoleh informasi tentang objek yang diteliti. 22 Hal-hal yang diamati adalah tentang proses pembelajaran, kondisi kelas, data tentang pendidik dan siswa serta sarana dan prasarana di sekolah. Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data tentang suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yaitu melalui rata-rata nilai semester ganjil pada mata pelajaran fisika.

Instrumen Penelitian

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Tingkat Kesukaran
  • Analisis Daya Beda
  • Fungsi Pengecoh/Distractor

29 Lili Maenani, Raden Oktova, “Analisis soal fisika kelas B: Jumlah siswa yang menjawab soal tes dengan benar Js: Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes31. 30Nurjanah, Noni Marlianingsih, “Analisis soal pilihan ganda dari aspek kebahasaan” Factor Journal of Educational Sciences, Vol.

32Ata Nayla Amalia, Ani Widayati “Analisis Soal Tes Pengendalian Mutu Kelas Berdasarkan tabel 3.9, dari 30 soal yang diujikan, terdapat 5 soal yang tergolong sulit yaitu soal nomor. menguji keterampilan siswa yang berkemampuan tinggi membedakan siswa yang berketerampilan rendah.

Untuk soal yang baik, pengecoh akan dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah. Otaya, “Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Menurut Teori Tes Klasik Menggunakan Program Iteman”. 38Wika Sevi Oktaniun, Sukirno, “Analisis Soal Ujian Akhir Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.

Tabel 3.5 Kriteria Validitas
Tabel 3.5 Kriteria Validitas

Teknik Analisis Hasil Belajar SiswA

  • Keterlaksanaan Pembelajaran

Data Penelitian

Analisis Data

  • Keterlaksanaa Pembelajaran
  • Pembahasan Hasil Penelitian Tentang Peningkatan Hasil Belajar pada Model Pembelajran Blended Learning

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan mata pelajaran fisika suhu dan kalor melalui model pembelajaran blended learning adalah sebagai berikut.

Tabel 4.6. Data Hasil Pembelajaran Suhu dan Klaor Kelas Blended Learning
Tabel 4.6. Data Hasil Pembelajaran Suhu dan Klaor Kelas Blended Learning

Persentase ketuntasan belajar

Pembahasan

Blended learning merupakan suatu metode pembelajaran yang memadukan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. Dengan menggunakan blended learning, penyelesaian penilaian hasil belajar siswa pada pre-test menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pada hasil pre-test, 1st post-test dan 2nd post-test yaitu pre-test dengan nilai rata-rata. sebesar 59,7, post-test ke-2 dengan nilai rata-rata – rata-rata 77,3 dan post-test ke-3 dengan nilai rata-rata 87,2. Siswa sangat setuju bahwa pembelajaran dengan bantuan model blended learning lebih menyenangkan jika disertai dengan eksperimen, hal ini dapat membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mempelajari materi pelajaran karena dapat langsung menerapkan teori dan tidak membosankan.

Siswa sangat antusias dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti, siswa sangat senang karena siswa bosan menggunakan pembelajaran ceramah saja, namun dengan model blended learning siswa termotivasi untuk selalu membaca dan mempelajari materi karena adanya internet dan mereka dapat dengan mudah bebas mencari materi suhu dan kalor, namun saat diberikan soal latihan banyak siswa yang tidak memenuhi target KBM. Dan pada pertemuan kedua peneliti kembali melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang sama namun dengan materi yang berbeda yaitu materi suhu.Pembelajaran tidak hanya di ruang LAB komputer saja, namun peneliti juga mengajak siswa ke LAB IPA. percobaan pada materi suhu, siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran ini, karena pembelajaran tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi bisa di ruangan yang berbeda, setelah siswa belajar dan melakukan percobaan, siswa melakukan tes, mengerjakan soal secara offline dan juga online, misalnya. kuis interaktif di situs web. Pada acara pembelajaran ketiga siswa sudah sangat terbiasa menggunakan model blended learning dan pada saat diberikan post test ketiga rata-rata nilai siswa sangat baik, mengapa?

Dipastikan penggunaan model pembelajaran dapat menjamin keefektifan kesinambungan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu ketika pendidik diberi kepercayaan untuk melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan ketentuan rencana pelaksanaan pembelajaran. , agar proses pembelajaran mencapai tujuan peningkatan hasil belajar yang maksimal.

PENUTUP

Saran

Dzulhijah, “Efektifitas Pembelajaran Blended Learning (COL) Berbasis Komunitas Dibuktikan Dari Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Kromatografi.” Handuru, “Efektivitas Model Blended Learning terhadap Tingkat Motivasi dan Pemahaman Siswa pada Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman,” Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. Gede Sandi, “Dampak Model Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Ditinjau dari Kemandirian Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 45.

“Pengaruh Pendekatan Tipe Picture Puzzle-Video Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Inkuiri pada Materi Gelombang Terpadu Bencana Tsunami.” Pilar Pendidikan Fisika, Vol 1, April 2013. Efektivitas penggunaan e-learning berbasis website terhadap hasil belajar mahasiswa STMIK Asia Malang pada mata pelajaran fisika dasar.” Jurnal Ilmiah ASIA Teknologi dan Informasi (JITIKA)., Vol.10, (1 Februari 2016) Yuli “Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Untuk Mengidentifikasi Karakteristik Konsep Termodinamika Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kanjuruhan Malang.” Jurnal Inspirasi Pendidikan Universitas Kanjuruhan Malang, Vol.6 No.2, Agustus 2016.

Gede, “Dampak Model Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Dilihat dari Kemandirian Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 45. Pengembangan Mobile Learning (M-Learning) Berbasis Moodle Sebagai Daya Pendukung Pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas." Jurnal Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ana, "Pengembangan Model Blended Learning pada Program Paket C untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar" Jurnal Teknologi Pendidikan.

Peneliti Pada Saat Melakukan Wawancara kepada Guru IPA SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah

Air yang dituangkan menyebarkan panas secara merata ke seluruh permukaannya dan menyebabkan kaca perlahan mengembang hingga retak dan akhirnya pecah. Jika diketahui koefisien muai panjang baja sebesar 12×10-6/°C, berapakah panjang baja yang bertambah jika suhu baja dinaikkan dari 20°C menjadi 42°C? Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda bergantung pada hal-hal berikut, kecuali.

Proses penyebaran bau harum dari minyak wangi yang ditempatkan pada suatu ruangan merupakan salah satu contoh pemanfaatan pengubahan bentuk suatu benda. Berapa kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air pada titik didihnya, jika kalor uap air adalah 2.260.000 J/kg. Berapakah energi panas yang diperlukan oleh 5 kg es untuk melebur menjadi air pada titik lelehnya, jika kalor peleburan es adalah 336.000 J/kg.

Berapa kalor yang diperlukan untuk mencairkan es bermassa 0,8 kg menjadi air pada suhu 0°C, jika diketahui kalor pencairan es sebesar 334.000 J/kg. Berapakah energi kalor yang diperlukan oleh 5 kg es untuk melebur menjadi air pada titik lelehnya, jika kalor leleh es adalah 336.000 J/kg. Joseph Black mengungkapkan bahwa apabila benda panas dan benda dingin digabungkan (bercampur), maka jumlah kalor yang dikeluarkan benda panas sama dengan jumlah kalor yang diterima benda dingin.

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Pendekatan, Model, dan Pembelajaran

Media, Alat, dan Sumber Belajar Pertemu

Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Langkah-Langkah

  • Penilaian Hasil Belajar

Melalui media YouTube, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menayangkan video pembelajaran yang ada. Guru mengizinkan siswa melihat link youtube video pembelajaran SUHU tentang kalor. Siswa diharapkan mampu menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu dan bentuk benda setelah menyelesaikan soal dan jawaban.

Materi Pembelajaran

Kalor yang dilepaskan suatu benda yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima benda yang bersuhu rendah.

Model, dan Pembelajaran

Media, Alat, dan Sumber Belajar

Melalui media dalam video pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru memberikan materi terkait konsep kalor dan perubahan bentuk serta ciri-cirinya, serta memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari dan menganalisis perubahan bentuk. . Kesempatan bagi siswa untuk melihat link youtube video pelajaran panas KALOR : https://www.youtube.c om/watch?v=Y6KTbax JSvk. Sebelum mencari persamaan kalor, sebaiknya siswa menonton video tutorial pada link web berikut: https://www.youtube.c om/watch?v=Y6KTbax JSvk. Guru memberikan materi tentang konsep perpindahan panas dan Prinsip Hitam dalam video tutorial pada link: https://www.youtube.com/watch?v=mSlsZN WpSuc.

Selanjutnya siswa diajak bermain kuis interaktif online dengan membuka website: http://www.proprofs.com Seperti pada contoh.

Gambar

Gambar 2.2 Arsitektur Mobile learning
Tabel 2.1 Perbandingan Skala Termometer Celcius Reamur  Fahrenheit Kelvin
Gambar Perubahan wujud benda akibat pengaruh kalor
Tabel 3.5 Kriteria Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait