• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM KAKI DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM KAKI DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM KAKI DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA

PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI UPTD PUSKESMAS SELAJAMBE

KABUPATEN SUKABUMI

Iis Ismawati1, Usan Daryaman2, Jahidul Fikri Amrullah3.

1 Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung

2 Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung

3 Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung Bandung email: iisismawati262@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik kronik progresif yang ditandai dengan hiperglikemi yang secara global terus meningkat dan menduduki salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian.

Penatalaksanaan diabetes mellitus dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi, salah satunya senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe II. Jenis penelitian quasi experimental dengan rancangan pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 30 responden dengan masing-masing kelompok variabel 15 responden. Hasil dari penelitian ini terdapat penurunan kadar gula darah sewaktu yang signifikan pada penderita diabetes mellitus tipe II sebelum dan sesudah senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes. Hasil uji statistik paired samples T-Test didapatkan nilai p-value 0,000 dan 0,006 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas senam aerobik low impact yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan senam kaki diabetes terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe II dikarenakan tidak melakukan pengelompokan responden yang homogen. Disarankan kepada pihak Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi untuk menyelenggarakan senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes 3 kali seminggu bagi para penderita diabetes mellitus tipe II.

Kata Kunci : Senam aerobik low impact, senam kaki diabetes, kadar gula darah sewaktu, diabetes mellitus tipe II

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman, penyakit tidak menular (PTM) menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia saat ini. Secara epidemiologi telah terjadi perubahan struktur penyakit yaitu dari penyakit menular hingga penyakit tidak menular, yang secara global meningkat di dunia dan secara nasional menduduki sepuluh penyebab kematian pertama. Salah satu penyakit penyebab kematian yang paling umum adalah diabetes (Suryono, 2017).

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis progresif yang ditandai dengan hiperglikemia (gula darah tinggi) karena kekurangan insulin, kerja insulin, atau keduanya (American Diabetes Association, 2015). Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menyebabkan gangguan serius pada tubuh terutama pada saraf dan pembuluh darah (WHO, 2017 dalam Kusnanto, 2019).

(2)

Peningkatan jumlah penderita DM yang terjadi secara konsisten menunjukkan bahwa penyakit DM merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pelayan kesehatan di masyarakat. Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia dengan jumlah penderita DM 19,47 juta jiwa, dimana peringkat pertamanya diduduki oleh Tiongkok dengan jumlah penderita DM 140,87 juta jiwa, kedua India dengan jumlah penderita DM 74,19 juta jiwa, ketiga Pakistan dengan jumlah penderita DM 32,96 juta jiwa, dan keempat Amerika Serikat dengan jumlah penderita DM 32,22 juta jiwa, (International Diabetes Federation, 2021).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) menunjukkan prevalensi DM di Jawa Barat sebesar 1,74%

atau sekitar 570,611 juta penderita DM, dan Jawa Barat menempati urutan ke-19 dalam peringkat kasus DM dari 34 provinsi. Salah satu wilayah administratif Jawa Barat adalah Kabupaten Sukabumi. Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes, 2020), Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu pemerintah daerah dengan jumlah penderita diabetes terbanyak ke-9, dengan jumlah penderita DM sebanyak 37.523 orang. Salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Sukabumi adalah kecamataan cisaat, dimana wilayah kecamatan cisaat ini hanya memiliki 2 puskesmas yaitu puskesmas cisaat dan puskesmas selajambe.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi, baik akut maupun kronis.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien untuk memeriksakan gula darahnya secara teratur dan melakukan pengobatan. Menurut (Entika, 2017), komplikasi akut pada penderita DM adalah hipoglikemia dan hiperglikemia.

Sedangkan komplikasi kronis meliputi komplikasi mikrovaskular (akibat kerusakan pembuluh darah kecil) dan komplikasi makrovaskular (akibat kerusakan pembuluh darah yang lebih besar) (Entika, 2017).

Diabetes mellitus tipe II merupakan kondisi ketika tubuh mengalami resistensi terhadap hormon insulin (Kemenkes RI, 2022). Penatalaksaan pada penyakit DM dapat dilakukan berdasarkan empat pilar yaitu

edukasi, pola makan, latihan fisik atau olahraga, dan farmakologi. Pengobatan farmakologi yaitu pemberian insulin dan obat antidiabetes oral. Sedangkan pengobatan non farmakologi yaitu dapat dilakukan dengan mengikuti pola hidup sehat, istirahat yang cukup, mengelola stress dan latihan fisik (Aini dan Ardiana, 2016). Upaya dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita DM salah satunya dapat dilakukan dengan latihan fisik atau olahraga yang merupakan bagian dari 4 pilar penatalaksanaan DM.

Latihan fisik pada penderita DM sangat berperan penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Macam-macam latihan fisik untuk penderita DM yaitu jogging, berenang, bersepeda dan senam (Kemenkes RI,2019).

Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita DM adalah senam aerobik low impact, tujuan senam aerobik sendiri adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, terutama untuk meningkatkan fungsi dan efisiensi metabolisme tubuh.

Senam aerobik low impact adalah senam aerobik yang dilakukan dengan benturan ringan, senam aerobik low impact ini hanya melibatkan gerakan ringan seperti berjalan di tempat, menekuk siku dan menekuk tubuh.

Senam aerobik low impact ini mampu untuk membakar kalori dalam tubuh sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan senam aerobik ini juga sangat ideal untuk penderita DM (Giriwijoyo dan Sidik, 2013).

Salah satu jenis olahraga lain yang dianjurkan untuk penderita DM adalah senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes merupakan salah satu senam yang mudah untuk dilakukan, kapan saja dan dimana saja, senam kaki hanya dilakukan menggunakan koran yang dilipat- lipat menggunakan kaki. Senam kaki bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancer, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang dialami oleh penderita diabetes melitus (Sutedjo, 2014).

(3)

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi pada tanggal 13 April 2023 berdasarkan data tidak kurang dari 26 penderita diabetes pada Januari 2023, 14 penderita diabetes pada Februari dan 21 penderita diabetes pada Maret dengan total 61 orang penderita DM. UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi memiliki program prolanis bulanan yang dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan, namun pada program prolanis di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi hanya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak diimbangi dengan terapi non-farmakologi seperti latihan fisik olahraga.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 2 orang tenaga kesehatan mengatakan bahwa penderita DM hanya melakukan pengobatan farmakologi dan belum melakukan pengobatan non-farmakologi seperti olahraga. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara

kepada 6 orang penderita DM yang tidak teratur kontrol gula darah, sehingga 3 diantaranya menunjukkan kadar gula darah sewaktu >200mg/dL, dan 3 diantaranya lagi menunjukkan kadar gula darah sewaktu

>140mg/dL. Mereka mengatakan tidak melakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu secara rutin karena merasa tidak ada keluhan yang dirasakan dan mereka mengatakan belum pernah melakukan terapi non farmakologi seperti olahraga. Mereka mengatakan hanya melakukan pengobatan farmakologi atau hanya mengkonsumsi obat rutin untuk DM.

Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi.

METODE

Jenis penelitian menggunakan quasy experimental dengan pendekatan kuantitatif pretest and posttest design with control.

Populasi penelitian yaitu penderita diabetes

mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi. Teknik pengambilan sampel penelitian dengan metode purposive sampling berjumlah 30 orang dan dibagi menjadi dua kelompok 15 kelompok senam aerobik low impact dan 15 kelompok senam kaki diabetes. Instrument penelitian menggunakan lembar SOP (senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes) dan Glucose Cholesterol Urid acid (GCU) untuk mengukur kadar gula darah sewaktu. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu. Analisa univariat menggunakan tabel rata-rata (mean) dengan menjelaskan kadar gula darah sewaktu sebelum dan sesudah perlakuan. Analisa bivariat menggunakan uji statistic parametrik paired sample t-test.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Kadar gula darah sewaktu sebelum senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Pusksesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan kadar gula darah sewaktu sebelum diberi senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesamas Selajambe Kabupaten Sukabumi diperoleh data dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 189.40 mg/dL.

Tabel 4.2 Kadar gula darah sewaktu setelah senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Pusksesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

(4)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan kadar gula darah sewaktu setelah diberi senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesamas Selajambe Kabupaten Sukabumi diperoleh penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 155.53 mg/dL.

Tabel 4.3 Kadar gula darah sewaktu sebelum senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Pusksesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan kadar gula darah sewaktu sebelum diberi senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesamas Selajambe Kabupaten Sukabumi diperoleh data dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 190.53 mg/dL.

Tabel 4.4 Kadar gula darah sewaktu setelah senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Pusksesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan kadar gula darah sewaktu setelah diberi senam senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesamas Selajambe Kabupaten Sukabumi diperoleh penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 180.33 mg/dL.

Tabel 4.5 Efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Pusksesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa nilai p-value senam aerobik low impact 0,000 (<0,05) dan senam kaki diabetes 0,006 (< 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau terdapat keefektifan senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi.

PEMBAHASAN

1. Kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penelitian, kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam aerobik low impact didapatkan hasil dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 189.40 mg/dL. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kelainan genetic, usia, obesitas dan gaya hidup (Purwansyah, 2019). Dengan banyaknya responden yang memiliki kadar GDS tidak normal, maka dari itu perlunya aktivitas fisik untuk mempertahakan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus secara rutin dan teratur salah satunya yaitu senam aerobik low impact, senam aerobik low impact berperan sebagai glycemic control yaitu mengatur dan mengendalikan kadar gula darah.

Senam aerobik low impact bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran tubuh dan dilaksanakan sesuai prinsip F.I.T.I (Frekuensi, Intensitas, Time, Tipe). Sesuai namanya, low impact tidak

(5)

mencakup kegiatan yang dapat membahayakan tulang dan sendi seperti melompat dan terpental. Gerakan yang dilakukan memiliki intensitas yang lebih rendah, sehingga mengurangi risiko cedera.

Aerobik low impact sangat ideal untuk manula, penderita obesitas dan penderita DM (Lynne,2013).

Kelebihan atau pembeda dari penelitian ini tentang pengaruh senam aerobik low impact terhadap kadar gula darah sewaktu klien diabetes mellitus dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini klien yang diberikan intervensi belum terpapar dengan senam aerobik intensitas ringan (low impact) yaitu yang mengacu pada pencapaian olahraga kesehatan dengan pelatihan otot tertentu.

Sedangkan pada penelitian Dyah (2016) dan Berawi (2013), klien yang diberikan intervensi sudah terpapar dengan senam aerobik pada klien diabetes mellitus.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa senam aerobik low impact dapat menurukan secara signifikan pada kadar gula darah puasa klien diabetes mellitus.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Jatnika, 2018) yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kadar gula darah puasa pada responden sebelum dan setelah mengikuti senam aerobik. Rerata kadar glukosa darah puasa sebelum senam adalah 81,66 mg/dl, sedangkan rerata kadar glukosa darah setelah senam adalah 67,81 mg/dl. Hal tersebut terbukti banyaknya nilai tidak normal pada responden.

2. Kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam aerobik low impact pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penelitian, kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam aerobik low impact didapatkan hasil penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 155.53 mg/dL. Setelah diberikan senam aerobik kadar GDS pada responden mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena ketika seseorang melakukan aktivitas fisik

seperti senam otot-otot di dalam tubuh akan menggunakan simpanan glukosanya sehingga glukosa yang tersimpan akan berkurang dan menyebabkan terjadinya reaksi otot untuk mengambil glukosa di dalam darah sehingga glukosa di dalam darah menjadi turun (Barnes, 2015).

Peranan glukosa berperan sebagai sumber energi, dan ketika beraktivitas fisik akan membutuhkan energi yang cukup sehingga akan terjadi pemecahan glukosa menjadi ATP yang mengakibatkan berkurangnya kadar gula darah (Soegondo, 2015). Adenosine trifosfat (ATP) merupakan sumber energi yang terdapat di dalam sel-sel tubuh terutama sel otot yang sedang dipergunakan untuk beraktivitas (Rismayanthi, 2015).

Hal ini sesuai dengan penelitian Felianus Basa Hokon 2016 dengan judul perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik (low impact) pada lansia Pra DM di Kelurahan rejosari Kota Malang, dengan hasil rata-rata kadar gula darah responden pada lansia Pra DM sebelum senam Low Impact sebesar 138,52 mg/dl, setelah diberikan perlakuan senam aerobik Low Impact rata-rata kadar gula darah responden pada lansia Pra DM menjadi 120,62 mg/dL. Artinya terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik (Low Impact) pada lansia Pra DM di Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang (Felianus Basa Hokon, Susi Milwati, 2016).

Menurut Irianto (2014), bahwa salah satu penentu keberhasilan kebugaran fisik adalah dosis latihan yang cukup yang dikenal dengan konsep

FIT (Frekuensi, Intensitas dan Time).

Frekuensi menunjukan banyaknya latihan persatuan waktu dan untuk meningkatkan kebugaran fisik diperlukan latihan 6 kali dalam 2 minggu yang dilakukan berselang-seling.

Intensity yaitu kualitas yang

menunjukan berat ringannya latihan.

intensitas latihan untuk daya tahan paru

jantung sebesar 60 - 70% detak jantung

(6)

maksimal. Kualitas yang digunakan selama perlakuan yaitu responden harus mencapai Target

Heart Rate (THR)

dengan menggunakan rumus 60% x (220 - umur). Misalmya responden berusia 45 tahun maka denyut jantungnya harus bisa mencapai 105 kali per menit (Asdie A.H., 2017). Oleh karena itu peneliti mewajibkan responden untuk bisa mencapai target

heart rate nya yang

diukur 10 - 20 detik setelah latihan dengan melakukan palpasi pada arteri misalnya arteri radialis atau arteri carotis communis.

Time yaitu waktu atau durasi yang

diperlukan setiap kali latihan yaitu 30 menit dengan waktu untuk pemanasan 5 menit dan pendinginan 5 menit sehingga latihan intinya 20 menit sampai responden mencapai target heart rate.

Apabila target heart rate belum terpenuhi, maka durasi latihan ditambah sampai maksimal 60 menit. Latihan ini dilakukan pada pagi hari pada jam 09:00 WIBs.d selesai.

3. Kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penelitian, kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam kaki diabetes didapatkan hasil dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 190.53 mg/dL. Hal tersebut dikarenakan faktor usia, kurang nya aktivitas fisik dan pola hidup yang kurang sehat. Maka dari itu aktivitas olahraga pada penderita Diabetes Mellitus tipe II memiliki peranan sangat penting dalam mengendalikan kadar gula darah karena pada saat aktivitas fisik dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot yang bekerja, Semakin sering seseorang berolahraga, semakin tinggi kadar gula darahnya akan dikelola dengan lebih baik oleh tubuh

Aktivitas fisik mempengaruhi kadar gula darah pada pasien DM karena meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot yang bekerja, sehingga menurunkan kadar gula darah. Semakin sering seseorang berolahraga, semakin tinggi kadar gula darahnya akan dikelola dengan lebih baik oleh tubuh. Salah satu Salah satu olahraga yang disarankan untuk penderita diabetes mellitus adalah senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes merupakan salah satu senam yang mudah untuk dilakukan, kapan saja dan dimana saja, senam kaki bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancer, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang dialami oleh penderita diabetes melitus (Sutedjo, 2014).

Hal ini sesuai dengan penelitian Wibisana (2017) tentang Pengaruh senam kaki terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus di RSU Serang Provinsi Banten. Hasil penelitian didapat diperoleh hasil adanya perbedaan rata-rata kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan senam kaki (p=0.001; a=0.05).

Tidak hanya itu, faktor usia (p=0.001;

a=0.05), intensitas melakukan senam (p=0.002; a=0.05), konsumsi obat (p=0.000; a=0.05) sebagai confounding variabel dilihat pengaruhnya terhadap perubahan kadar gula darah setelah dilakukan senam kaki

4. Kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penelitian, kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam kaki diabetes didapatkan hasil penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 180.33 mg/dL. Hal ini dapat diartikan bahwa senam kaki diabetes dapat berpengaruh terhadap pasien diabetes melitus tipe II, dengan senam kaki secara rutin dapat menstabilkan kadar gula darah pada tubuh. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

(7)

(Mulianingsih et al., 2021) senam kaki dapat menurunkan gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe II. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot- otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.

Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. Senam kaki diabetes merupakan salah satu latihan jasmani yang di anjurkan untuk menurunkan kadar gula darah paien Diabetes Mellitus.

Latihan kaki diabetik secara signifikan dapat mengurangi kadar gula darah pada mereka yang menderita Diabetes Mellitus Tipe II. Gerakan senam kaki juga terdapat peregangan kaki yang dianggap efektif untuk melancarkan sirkulasi darah ke daerah kaki, meningkatkan kinerja insulin dan melebarkan pembuluh darah dimana insulin bekerja menghambat proses lipolysis, yaitu penguraian trigleserida menjadi asam lemak yang berlebihan dari jaringan adipose ke dalam darah, mengurangi resiko arterosklerosis, serta dapat meningkatkan aliran darah ke ekstremitas bawah dan berperan serta meningkatkan tekanan sistolik pada kaki (Nurhayati, 2022).

5. Efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji paired samples T-Test didapatkan hasil yang signifikan dengan p-value 0,000 dan 0,006 (< 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yaitu terdapat efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes pada pasien diabetes melitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senam aerobik low impact lebih efektif dibandingkan senam kaki diabetes dibuktikan dengan hasil p- value 0,000 pada variabel senam aerobic low impact dan p-value 0,006 pada variabel

senam kaki diabetes. Hal ini terjadi karena pengelompokkan responden yang diberi senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes tidak dilakukan secara homogen, dimana responden yang diberi senam aerobik low impact berusia dari rentang 40- 52 tahun dan responden yang diberi senam kaki diabetes berusia dari rentang 53-70 tahun.

Usia lanjut berdampak pada kenaikan gula darah. Hal ini dikaitkan dengan gangguan fungsi sel pankreas dan insulin, resistensi insulin terkait usia karena hilangnya massa otot dan perubahan vaskular, dan kurangnya latihan fisik, dengan bertambahnya usia terjadi penyusutan otot, pengurangan lemak subkutan, dan perlambatan organ. Usia juga meningkatkan risiko Diabetes Mellitus dengan mengurangi kelenturan dan kekuatan organ. Aktivitas fisik mencapai puncaknya pada usia remaja hingga usia 25- 30 tahun, setelah itu kemampuan fungsional tubuh menurun. Seiring bertambahnya usia, seseorang melakukan lebih sedikit aktivitas fisik karena lebih mudah lelah saat bergerak (Soelistijo, 2019).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Kabupaten Sukabumi dapat disimpulkan bahwa:

1. Kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam aerobik low impact diperoleh data dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 189.40 mg/dL.

2. Kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam aerobik low impact diperoleh data penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 155.53 mg/dL.

3. Kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan senam kaki diabetes diperoleh data dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 190.53 mg/Dl

4. Kadar gula darah sewaktu setelah diberikan senam kaki diabetes diperoleh data

(8)

penurunan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 180.33 mg/dL

5. Terdapat efektivitas senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe. Senam aerobik low impact terbukti lebih banyak menurunkan kadar gula darah sewaktu dengan nilai p-value 0,000 dibandingkan dengan senam kaki diabetes dengan p-value 0,006 pada penderita diabetes mellitus tipe II di UPTD Puskesmas Selajambe Sukabumi. Hal ini terjadi karena pengelompokkan responden yang diberi senam aerobik low impact dan senam kaki diabetes tidak dilakukan secara homogen,

DAFTAR PUSTAKA

ADA (American Diabetes Association). (2014).

Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.

ADA. (2015). American Diabetes Association:

Standards of Medical Care In Diabetes – 2015. Beauregard St.

ADA. (2019). Standar Of Medical Are in Diabetes 2019 (1st ed., Vol. 42, pp. 2–6).

USA: American Diabetes Association Aini, N. I., & Agustriyani, F. (2022). Pengaruh

Senam Prolanis terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Pakuan Aji Lampung Timur 2021. Ners Akademika, 1(1), 29-32.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.

Penyakit Tidak Menular. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.

Basuni, A. (2022). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Dm Tipe 2 (Doctoral dissertation, ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang).

Damayanti S. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Jakarta:

Nuha Medika; 2015.

Daryaman, U. (2019). Pengaruh Latihan Fisik Senam Aerobic Low Impact terhadap

Penurunan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Sehat Masada, 13(1), 153-163.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2020).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2020,

Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020.

Ernawati. (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Mitra Wacana Media

Evangeline, H., Jatnika, G., & Nurhartini, S.

(2018). PENGARUH SENAM

AEROBIK LOW IMPACT

TERHADAP GULA DARAH PUASA

PADA KLIEN DIABETES

MELITUS. PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT I (PINLITAMAS 1), 1(1), 275-283.

Giriwijiyo, Santosa, dan Dikdik Z.S. (2018).

Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hidayat, S. S. dkk. (2015). Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, Edisi Revisi – Juli 2015.

Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

IDF. International DIabetes Federation Diabetes Atlas 8th ed2017.

IDF. International Diabetes Federation Diabetes Atlas. 6th ed2013.

IDF. International DIabetes Federation Diabetes Atlas. 7th ed2015.

Indriyani, P., Supriyatno, H., & Santoso, A.

(2013). Pengaruh latihan fisik; senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga. Nurse Media Journal of Nursing, 1(2).

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Development Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Riset kesehatan dasar (RISKESDAS).

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2013.

Khatimah, H., Mutmainna, A., & Suarnianti, S.

(2022). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas Paccerakkang. JIMPK: Jurnal Ilmiah

(9)

Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 2(3), 333-341.

Kinasih, A., Mangalik, G., & Oktafiani, E.

(2020). Pengaruh Senam Low Impact Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Dengan Riwayat Dm Di Posyandu Lansia Asoka Salatiga. Sains Olahraga:

Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 4(1), 13-23.

Kinasih, A., Mangalik, G., & Oktafiani, E.

(2020). Pengaruh Senam Low Impact Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Dengan Riwayat Dm Di Posyandu Lansia Asoka Salatiga. Sains Olahraga:

Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 4(1), 13-23.

Kurdanti, W., & Tri, M. K. (2018). Pengaruh durasi senam diabetes pada glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe II. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 38.

Kusnanto. (2019). Perilaku Caring Perawat Profesional. Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga (AUP) Nopriani, Y., & Saputri, S. R. (2021). Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Mellitus (Studi Literatur). Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 11(22), 97-109.

Notoadmojo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan.

Jakarta: PT.Rineka Cipta; 2014

Notoatmodjo, Soekidjo. (2013).Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta. Pricilla LeMone, Karen M Burke, dan Gerene Bauldoff. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, vol 3.

Jakarta: EGC, 2016.

Ns, P., & Widyaningrum, D. A. (2020).

Pengaruh Senam Kaki Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Desa Balerejo Kabupaten MADIUN. Jurnal Keperawatan, 13(1), 9-9.

Nuraeni, N., & Arjita, I. P. D. (2019). Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Type Ii. Jurnal Kedokteran, 3(2), 618-627.

Nurhayani, Y. (2022). Literature Review:

Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus. Journal of Health Research Science, 2(01), 9-20.

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta:

Salemba Medika

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2015 Price, SA, Wilson, LM. Patofisiologi : Konsep

Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2 Ed/6. Hartanto H, Susi N, Wulansari P, Mahanani DA, editor. Jakarta: EGC;

2005. BAB 53, Penyakit Serebrovaskular; hal. 1106-1129

RISKESDAS. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Santosa, A. & and Rusmono, W. (2016) ‘Senam Kaki Untuk Mengendalikan Kadar Gula Darah Dan Menurunkan Tekanan Brachial Pada Pasien Diabetes Melitus Agus Santosa 1 , Widi Rusmono 2 1’, Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 14(2), pp. 24–34

Septiani, A. M., Murharyati, A., & Suryandari, D. (2020). PENGARUH SENAM AEROBIC LOW IMPACT DAN

RELAKSASI NAFAS DALAM

TERHADAP KADAR GULA DARAH

PADA LANSIA PENDERITA

DIABETES MELLITUS DI

POSYANDU ANGGREK

KARTASURA. Journal of Advanced Nursing and Health Sciences, 1(1), 20- 26.

Septiani, A. M., Murharyati, A., & Suryandari, D. (2020). PENGARUH SENAM AEROBIC LOW IMPACT DAN

RELAKSASI NAFAS DALAM

TERHADAP KADAR GULA DARAH

PADA LANSIA PENDERITA

DIABETES MELLITUS DI

POSYANDU ANGGREK

KARTASURA. Journal of Advanced

(10)

Nursing and Health Sciences, 1(1), 20- 26.

Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Smeltzer, Susan C. (2015). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 12. Jakarta: Kedokteran EGC.

Soegondo, S. (2013). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI. Tholib, Ali Maghfuri. Buku Pintar Perawatan Luka Diabetes mellitus. Jakarta: Salemba Medika, 2016. Wiarto, Giri. Fisiologi Dan Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono, 2014. Metode Penelitian. Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabete. Bandung

Sugiyono. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Wati, M. (2019). Efektivitas Senam Aerobik terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Media Keperawatan, 9(2), 101-105.

WHO. Global Report on Diabetes. France:

WHO, 2016.

Wiarto, G. 2013. Fisiologi dan Olahraga.

Bandung: Buku Beta

Widiyono, W., Suwarni, A., Winarti, W., &

Dewi, T. K. (2021). PENGARUH SENAM KAKI DIABETES MELITUS TERHADAP TINGKAT KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2. Jurnal Wacana Kesehatan, 6(2), 85-91.

World Health Organization (2016). Global report on diabetes. France: World Health Organization.

http://www.who.int/diabetes/global- report/en/ – Diakses September 2018 Yulita, R. F., Waluyo, A., & Azzam, R. (2019).

Pengaruh Senam Kaki terhadap Penurunan Skor Neuropati dan Kadar Gula Darah pada Pasien DM Tipe 2 di Persadia RS. TK. II. Dustira Cimahi. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), 80-95.

Zulkifli, H., Purwana, E. R., & Parlaungan, J.

(2021). THE EFFECT OF LOW IMPACT AEROBIC EXERCISE WITH ONLINE SIMULATION METHOD APPROACH TO REDUCING BLOOD GLUCOSE LEVELS IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(3), 453-460

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Senam Yoga Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Desa Karangasem Surakarta Jihan Rusila 1 ; Widiyono 2 ; Sutrisno 3 1 Faculty Of Science,