• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT Trichoderma DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN Athelia sp. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG PADA PADI SECARA IN VITRO - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT Trichoderma DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN Athelia sp. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG PADA PADI SECARA IN VITRO - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Penyebab Penyakit Busuk Batang Pada Padi Secara In Vitro” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Syukria Ikhsan Zam selaku Wakil Dekan III Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, serta dosen pembimbing I dan dosen pembimbing akademik penulis yang memberikan arahan dalam penulisan skripsi dan motivasi secara profesional dan penuh kesabaran dalam membimbing. penulis untuk menyelesaikan disertasi ini. Rosmaina S.P., M.Si selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Bapak/Ibu dosen program studi Agroteknologi dan seluruh staf Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan ilmu dan segala kemudahan yang penulis alami selama menempuh studi di Fakultas Pertanian. dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Pada tahun 2018, ia lulus melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) pada program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Penulis melakukan penelitian pada bulan Oktober-November 2021 di Laboratorium Patologi, Entomologi, Mikrobiologi dan Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dengan judul.

Solin, S.P., M.Si., penulis dinyatakan lulus pada tanggal 26 April 2022 melalui sidang tertutup Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan memenuhi syarat untuk menyelenggarakan gelar sarjana di bidang pertanian. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Efektivitas Beberapa Isolat Trichoderma Dalam Menekan Pertumbuhan Athelia sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2021 di Laboratorium Patologi, Entomologi, Mikrobiologi dan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan (kontrol, Athelia sp. terhadap T. harzianum, Athelia sp. terhadap T. viride dan Athelia sp. terhadap T. kingii) dengan 5 ulangan.

Latar Belakang

2 terletak dekat permukaan tanah dan dapat menjadi jembatan penyebaran pertumbuhan miselia ke bagian tanaman lainnya (Pudjihartati dkk., 2006). Penggunaan fungisida sintetik dalam jangka panjang juga akan menimbulkan resistensi dan kebangkitan kembali sehingga meninggalkan residu yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan (Susanto dan Prasetyo, 2013). Salah satu alternatif pengendaliannya adalah penggunaan agen hayati berupa jamur antagonis untuk menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan penyakit.

Salah satu jamur yang berpotensi sebagai agen hayati untuk memerangi jamur patogen adalah genus Trichoderma (Purwandriya, 2016). Selain itu, Trichoderma juga memiliki berbagai keunggulan, seperti isolasi yang mudah, kemampuan beradaptasi yang baik, dan kemampuan tumbuh dengan cepat pada berbagai substrat. Jamur ini juga mempunyai jangkauan mikroparasitisme yang luas dan tidak bersifat patogen terhadap tanaman (Arwiyanto, 2003).

Berdasarkan potensi yang dimiliki Trichoderma dalam menekan perkembangan berbagai patogen, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat kemampuan berbagai jenis Trichoderma. Berdasarkan uraian yang disampaikan, penulis melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Berbagai Isolat Trichoderma Dalam Menekan Pertumbuhan Athelia sp.

Tujuan

Manfaat Penelitian

Hipotesis Penelitian

Biologi Tanaman

Taksonomi dan Morfologi

Jamur mempunyai miselium yang terdiri dari benang-benang berwarna putih yang tersusun seperti bulu atau kipas. Pada cuaca kering, sklerotium akan menyusut namun akan cepat berkecambah jika dikembalikan ke lingkungan lembab (Semangun, 1991). Terdapat 6-8 lapisan sel pada kulit bagian dalam, 4-6 lapisan sel pada kulit bagian luar, sedangkan inti kulit terdiri dari benang hifa yang hialin dan tidak memiliki penebalan dinding sel (Chet et al, 1969).

Bagian dalam sklerotia tua mengandung gula, asam amino, asam lemak dan lemak, sedangkan dindingnya mengandung gula, kitin, laminarin, asam lemak dan β 1−3 glukosida. Permukaan sklerotium dapat mengeluarkan eksudat berupa ikatan ionik, protein, karbohidrat, enzim endopolygalakturonase dan asam oksalat. Pasalnya, jamur dapat tumbuh pada kisaran suhu 28-35ºC, kelembapan 55-100%, dan kisaran pH 4-8.

Pada suhu 0°C hifa akan mati dan tidak dapat membentuk sklerotium, dan pada suhu -10°C sklerotium akan mati (Domsch et al., 1980).

Gejala Serangan Athelia sp

Serangan patogen tular tanah pada tanaman diawali dengan menginfeksi akar atau batang yang berdekatan dengan permukaan tanah. Serangan hebat sering terjadi pada musim hujan sehingga menyebabkan seluruh tanaman di areal tersebut layu dan gagal panen (Sumartini, 2011).

Trichoderma spp

Taksonomi dan Morfologi

Pada media potato dextrose agar (PDA) akan terlihat koloni yang khas seperti obat nyamuk bakar dan jika diamati secara mikroskopis akan terlihat hifa dan spora konidia yang berbentuk seperti buah anggur. Hifa jamur ini berbentuk pipih, terisolasi dan bercabang membentuk jaringan yang disebut miselium. Trichoderma mempunyai bagian-bagian yang khas antara lain miselium bersepta, bercabang banyak, konidia spora bersepta dan ujung cabang berfungsi sebagai sterigma.

Pada ujung konidiofor tumbuh sel-sel yang bentuknya seperti botol (fialida), sel-sel ini dapat muncul sendiri-sendiri atau berkelompok. Trichoderma akan membentuk klamidospora sebagai propagul untuk bertahan hidup ketika kondisi lingkungan tidak mendukung, miskin nutrisi atau kering. Selain itu, Trichoderma merupakan mikroba yang resisten terhadap berbagai perlakuan pestisida sehingga dapat bertahan hidup pada kondisi dan jenis tanah yang tidak dapat hidup oleh mikroba lain (Chairani, 2010).

T. harzianum

Koningia dapat menghasilkan racun, enzim dan dapat menghambat atau mendegradasi enzim yang sangat penting bagi jamur patogen tanaman (Harman et al., 2004).

T. viridae

Mekanisme Antagonis Trichoderma spp

11 Mekanisme antagonis yang digunakan Trichoderma adalah kompetisi untuk hidup, parasitisme, antibiosis dan lisis (Trianto dkk, 2013). Trichoderma akan menekan masuknya patogen melalui akar dan melepaskan beberapa senyawa kimia seperti antibiotik, racun yang sekaligus dapat menonaktifkan atau membunuh mikroba patogen (Rante et al., 2015). Gultom (2008) menjelaskan mekanisme antagonistik yang dilakukan oleh Trichoderma, seperti: (a) Mikoparasitisme, yaitu parasitisasi miselium jamur lain dengan cara menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel untuk memperoleh nutrisi dari dalam sel ke tempat lain. jamur mati. ; (b) Antibiosis, yaitu menghasilkan antibiotik seperti alamethicin, paracelsin, trichotoxins, yang dapat menghancurkan sel jamur dengan merusak permeabilitas membran sel, dan enzim kitinase, lamininase yang dapat menyebabkan lisis dinding sel; (c) Kompetisi, mempunyai kemampuan bersaing memperebutkan tempat tinggal dan sumber pangan; (d) Ia memiliki kemampuan untuk mengganggu hifa.

Waktu dan Tempat

Alat dan Bahan

Metode Penelitian

  • Kultivasi Trichoderma spp. dan Athelia sp
  • Uji Antagonis
  • Karakteristik Makroskopis fungi Antagonis dan Patogen
  • Laju Pertumbuhan Athelia sp
  • Hambatan Pertumbuhan terhadap Athelia sp
  • Daya Hambat Trichoderma spp. terhadap Athelia sp

Kemudian alat atau bahan yang telah disterilkan tersebut didinginkan dalam aliran udara laminar (Lampiran 8). Isolat yang ditanam pada agar miring digunakan sebagai kultur stok, sedangkan isolat yang ditanam pada cawan petri digunakan dalam uji antagonis. Isolat jamur antagonis dan jamur patogen ditumbuhkan dalam cawan petri dan tabung yang berisi media PDA dan diinkubasi pada suhu 27 0C selama 7 hari setelah inokulasi (Lampiran 9).

Karakter yang diamati yaitu warna koloni, bentuk koloni, pola pertumbuhan koloni dan diameter koloni pada suhu 27 0C. Pengamatan laju pertumbuhan koloni dilakukan setiap hari hingga cawan petri tanpa perlakuan terisi jamur. Untuk mengetahui kemampuan penghambatan tertinggi jamur antagonis yang dapat dilihat dan diukur secara makroskopis.

Gambar 3.1 Skema Penghambatan Pertumbuhan Patogen  Keterangan: A  : Trichoderma spp. ; B : Athelia sp
Gambar 3.1 Skema Penghambatan Pertumbuhan Patogen Keterangan: A : Trichoderma spp. ; B : Athelia sp

Analisis Data

Kesimpulan

Saran

Uji antagonis Trichoderma sp. terhadap penyakit jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) pada media padat di laboratorium. Penerapan biofungisida granul Trichoderma harzianum Rifai dengan berbagai dosis untuk mengendalikan jamur Ganoderma boninense di awal pembibitan kelapa sawit. Khasiat Trichoderma harzianum hasil perbanyakan pada sekam padi dan dedak padi terhadap patogenisitas Plasmodiophora brassicae pada tanah latosol dan andosol.

Potensi Jamur Antagonis Limbah Kulit Kakao untuk Menekan Perkembangan Phytophthora palmivora pada Buah dan Kompos Kulit Kakao. Menentukan kejadian dan tingkat keparahan penyakit busuk batang padi di Samsun, Turki dan mengevaluasi ketahanan beberapa kultivar padi. Pengaruh pemberian beberapa jamur antagonis pada tingkat konsentrasi berbeda untuk menekan perkembangan Phytium sp.

Variabilitas isolat Sclerotium oryzae penyebab penyakit busuk batang padi berdasarkan perilaku budaya, morfologi dan patogen dari wilayah Haryana. Aktivitas spesies oksigen reaktif yang cepat, kandungan peroksidase dan lignin pada kacang tanah yang terinfeksi Sclerotium rolfsii. Pengaruh penerapan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap penghambatan penyakit redaman yang disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii pada kedelai.

Penyakit tular tanah (Sclerotium rolfsii dan Rhizoctonia solani pada tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta cara pengendaliannya. Pengaruh sistem budidaya terhadap busuk batang (Sclerotium rolfsii), Meloydogyne arenaria dan nematoda antagonis Pasteuria penetrans pada kacang tanah. Peran bahan organik dalam pertumbuhan dan antagonisme Trichoderma harzianum serta pengaruhnya terhadap Phytophtera capsici.

Tabel Analisis sidik ragam  Laju Pertumbuhan Athelia sp. dan Trichoderma  Sumber
Tabel Analisis sidik ragam Laju Pertumbuhan Athelia sp. dan Trichoderma Sumber

Gambar

Gambar 2.1. (a) Penampakan Makroskopis Athelia sp. (b) Penampakan  Mikrokopis Athelia sp
Gambar 3.1 Skema Penghambatan Pertumbuhan Patogen  Keterangan: A  : Trichoderma spp. ; B : Athelia sp
Tabel Analisis sidik ragam  Laju Pertumbuhan Athelia sp. dan Trichoderma  Sumber
Tabel Analisis sidik ragam  Laju Pertumbuhan Perlakuan  Sumber
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait