• Tidak ada hasil yang ditemukan

effect ceo narcisme terhadap tax avoidance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "effect ceo narcisme terhadap tax avoidance"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ada beberapa faktor dalam kepribadian CEO suatu perusahaan yang dapat mendorong penghindaran pajak, salah satunya adalah narsisme atau rasa percaya diri CEO tersebut (Sisilia Zealion Doho dan Eko Budi Santoso, 2020). CEO yang terlalu percaya diri cenderung melakukan aktivitas penghindaran pajak (Hsieh et al, dan 2018). Penghindaran pajak seringkali dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir beban pajak yang harus dibayar secara sah dan tidak.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Upper Echelon Theory
  • Theory Of Planned Behavior
  • CEO Narcisme
  • Tax Avoidanve
  • Earning Opacity

Biaya penagihan dan biaya pemenuhan kewajiban perpajakan bagi wajib pajak ditekan seminimal mungkin, begitu pula biaya yang ditanggung wajib pajak. e) Pendukung teori pemungutan pajak. Dalam hal ini, setiap wajib pajak yang memperoleh penghasilan atau mempunyai harta yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dapat dikenakan pajak. g) Berakhirnya kewajiban perpajakan. Objek pajak adalah suatu objek yang dikenakan pajak. C. Kewajiban Wajib Pajak kepada pemerintah d. Munculnya dan penghapusan utang pajak.

Tinjauan Empiris

Ketergantungan Ambiguitas Laba dan Penghindaran Pajak: Variabel Pengendali Nilai Perusahaan: Price Earnings Ratio, ROA dan Leverage. Secara keseluruhan tabel diatas sebagian besar membahas mengenai dampak Narsisme CEO terhadap Penghindaran Pajak dengan hasil bahwa Narsisme CEO tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ambiguitas laba (Z) menunjukkan nilai thitung sebesar 0,107 < 1,9996 dengan nilai signifikansi 0,915 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ambiguitas laba tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Hasil uji t model 2 menunjukkan bahwa opacity laba tidak mampu memoderasi pengaruh narsisme CEO terhadap penghindaran pajak. Dapat diartikan bahwa adanya ambiguitas laba sebagai variabel moderasi akan melemahkan pengaruh narsisme CEO terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa nilai opacity laba yang rendah atau tinggi tidak berpengaruh terhadap narsisme CEO dalam melakukan tindakan penghindaran pajak.

Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa Earning Opacity gagal memoderasi narsisme CEO terhadap penghindaran pajak. Pengaruh manajemen laba dan penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan, dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi. Pengaruh opacity laba terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur sektor barang dan konsumsi, serta subsektor makanan dan minuman, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir  D.  Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir D. Hipotesis

Kerangka Berpkir

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara peneliti terhadap suatu rumusan masalah, dimana rumusan masalah penelitian tersebut dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Setiap CEO perusahaan menginginkan keuntungan yang besar guna meningkatkan nilai perusahaan dan menarik investor. Adanya keuntungan yang tinggi tentunya akan menjadi kekhawatiran fiskus dalam menentukan besarnya pajak yang terutang.

Perusahaan tentunya akan berusaha mengambil langkah-langkah untuk mengurangi beban pajak dengan menggunakan penghindaran pajak. Namun, CEO yang narsistik tidak dapat melakukan tindakan tersebut karena kualitas audit di perusahaan sudah memadai. Penelitian mengenai hubungan narsisme CEO dengan penghindaran pajak telah dilakukan oleh Amran & Mira (2020), dan Sisilia Zalion Doho & Eko Budi Santoso (2020) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh narsisme CEO terhadap penghindaran pajak.

Penelitian Lin dkk pada tahun 2019 menunjukkan bahwa CEO yang narsistik akan bersedia mengambil tindakan untuk memanipulasi pendapatan atau pendapatan yang tidak jelas untuk mencapai tujuannya. Dalam hal ini dapat ditunjukkan dengan melakukan tindakan penghindaran pajak dengan opacity of earnings guna memperoleh beban pajak terutang yang lebih rendah.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Populasi Dan Sampel
  • Metode Pengumpulan Data
  • Definisi Operasioanal Variabel
  • Metode Analisis Data
  • Uji Hipotesis

Penghindaran pajak merupakan upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kewajiban pajak yang terutang secara sah (Anggoro dan Septiani, 2015:1). Variabel Penghindaran Pajak (Y) mempunyai nilai minimum sebesar 0,18 dan nilai maksimum sebesar 0,95, sedangkan nilai mean sebesar 0,3911 dan standar deviasi sebesar 0,13025. Variabel Earning Opacity (Z) memperoleh nilai signifikan sebesar 0,311 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar -1,021 < 1,9996. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Earning Opacity tidak dapat memoderasi pengaruh CEO narsisme terhadap penghindaran pajak.

Artinya CEO yang memiliki tingkat narsisme rendah hingga tinggi tidak berpengaruh terhadap tindakan penghindaran pajak pada perusahaan dalam artian CEO yang narsis tetap membayar beban pajak perusahaan sesuai keadaan sebenarnya, karena CEO yang narsistik tidak mampu mengendalikan perusahaan untuk memanipulasi perusahaannya. laporan keuangan. atau laporan tahunan. Atau tindakan penghindaran pajak karena pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan insentif pajak melalui pembebanan bunga, dengan memanfaatkan kompensasi kerugian fiskal dengan tujuan untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyreng dkk (2010), Olsen & Stekelberg (2016), Amran & Mira (2020), dan Sisilia Zealion Doho & Eko Budi Santoso ((2020) yang mengatakan bahwa CEO Narsisme tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hsieh, Wang, dan Dermikan (2018) yang menyatakan bahwa CEO yang narsis berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak karena CEO peduli dengan popularitasnya dan pujian yang akan diterimanya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim (2018) yang menjelaskan bahwa CEO yang narsistik tidak dapat memanipulasi data atau melakukan manajemen laba sehingga terjadi opacity laba dengan sistem pengendalian yang baik untuk menghindari penghindaran pajak. CEO tidak dapat menghindari pajak karena adanya sistem pengendalian yang baik dan kualitas audit yang memadai serta kebijakan pemerintah melalui DJP mengenai manfaat kompensasi bunga, kerugian pajak untuk mengurangi besarnya beban pajak yang terutang oleh perusahaan. Artinya meskipun tingkat opacity laba perusahaan tinggi, opacity laba tetap tidak dapat memitigasi narsisme CEO terhadap penghindaran pajak karena perusahaan tidak dapat mengaburkan laba yang dapat mendorong penghindaran pajak meskipun memiliki tingkat yang rendah atau tinggi. CEO yang narsis dan adanya kualitas audit serta sistem pengendalian yang memadai.

Pengaruh return on assets (ROA), leverage dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan fasilitas untuk mempertemukan penawaran jual beli efek dari pihak lain dengan tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua, dimana terjadi peralihan kekuasaan dari pemerintah kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasional bursa efek Indonesia tidak berjalan sesuai harapan. tidak punya. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

Pada tanggal 30 November 2007 BEJ dan BES digabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah BEI terbentuk, dilakukan suspensi perdagangan pada tahun 2008 dan dibentuklah Penilaian Harga Efek Indonesia (PHEI) pada tahun 2009. Salah satu Bursa Efek Indonesia yang terdaftar adalah Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar atau biasa disebut dengan Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Makassar. Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan wadah pembinaan, pengembangan, penelitian dan pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal.

Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Makassar menyediakan wadah bagi kelompok studi pasar modal (KSPM) yang merupakan perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar yang berperan dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mahasiswa mengenai pasar modal. KSPM didukung oleh tiga mitra yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar, Bursa Efek Indonesia dan Phintraco Sekuritas. Membangun bursa efek yang mudah diakses dan memfasilitasi mobilisasi dana jangka panjang, untuk semua lini industri dan semua bisnis perusahaan.

Serta meningkatkan reputasi Bursa Efek Indonesia, melalui pemberian pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Hasil penelitian

Dalam penelitian ini digunakan nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi dalam statistik deskriptif. Variabel Earnings Opacity (Z) mempunyai nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,90, sedangkan mean sebesar 0,3405 dan standar deviasi sebesar 0,19312. Berdasarkan Gambar 4.1, hasil uji normalitas dengan grafik plot menunjukkan bahwa terdapat sebaran data yang merata dan sebaran data mengikuti garis diagonal, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat berdistribusi normal.

Uji multikolinearitas digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai korelasi yang tinggi atau sempurna. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.4 seluruh variabel mencapai nilai toleransi > 0,1 dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Dari gambar 4.1 kita mengetahui bahwa tidak ada pola di atas atau di bawah angka 0, sehingga dapat disimpulkan tidak ada atau tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Hasil pengujian menyimpulkan tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin-Watson sebesar 1,669 yang berarti nilainya lebih dari satu dan apabila kurang dari tiga maka tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan hasil pengujian variabel CEO Narsisme (X) menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,036 < t tabel 1,9996 dengan nilai signifikan sebesar 0,304. Pengujian persamaan regresi linier berganda model 2 menggunakan MRA atau Moderated Regression Analysis untuk menguji variabel moderasi.

Variabel Narsisme CEO setelah dimoderasi dengan memperoleh Opacity mempunyai pengaruh sebesar 6,7% sedangkan sisanya sebesar 93,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Gambar 4.1 Histogram
Gambar 4.1 Histogram

Pembahasan

Keberadaan kualitas pemeriksaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap penghindaran pajak, yaitu semakin tinggi kualitas pemeriksaan maka penghindaran pajak akan semakin menurun, dan sebaliknya: semakin rendah kualitas pemeriksaan maka penghindaran pajak akan semakin meningkat (Sisilia Zealion Doho & Eko Budi Santoso , 2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri CEO dalam mengambil keputusan dengan tingkat kepercayaan diri tinggi atau rendah tidak berpengaruh terhadap tindakan penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan narsisme CEO tidak dapat memanipulasi atau melakukan opacity dalam hal mengaburkan keuntungan untuk menghindari pajak karena adanya sistem pengendalian dan kualitas audit yang memadai (Amran & Mira, 2020).

Artinya CEO dengan tingkat narsisme rendah maupun tinggi tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini hanya menggunakan satu metode pengukuran, sehingga peneliti berharap bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan metode pengukuran lainnya. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa, dosen dan semua orang yang terlibat di lingkungan fakultas ekonomi dan bisnis.

Dampak Narsisme CEO Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018).

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang makanan dan minuman, sehingga peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan perusahaan yang bergerak di sektor lain atau perusahaan nirlaba untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi Aspek Narsisme dan Kepemimpinan : Kisah Dr.

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir..............................................................
Gambar 2.1  Kerangka Berpikir  D.  Hipotesis
Gambar 4.1 Histogram
Tabel  4.6  Hasil Uji t Model 1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peer-reviewed article Handover between anaesthetists and post-anaesthetic care unit nursing staff using ISBAR principles: A quality improvement study Authors Patricia Kitney RN,