Desain dan implemensi RKE di Organisasi (Bagian 1):
Organization Assessment and Readiness
Guardian Y. Sanjaya
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES)
Outline
• Mengapa perlu penilaian?
• Penilaian kesiapan penerapan RKE
• Penilaian kematangan digital di rumah sakit
• Hasil penilaian sebagai dasar perencanaan dan pengembangan sistem informasi
Referensi
• Shortliffe and Cimino. 2014. Biomedical Informatics: Computer applications in health care and biomedicine
• Journal dan book chapter sesuai dengan topik masing-masing pertemuan
• Kata kunci: electronic health records, readiness assessment, digital maturity assessment
RME atau RKE
• An EMR is a computerized medical record used to capture, store and share information between health-care providers in an organization, supporting the delivery of health services to patients.
• An EHR is a computerized health record used to capture, store, access and share summary information for a patient between health-care organizations and providers.
WHO-ITU. 2012. National eHealth Strategy Toolkit
Rekomendasi WHO – Innovation intervention
Birth and Death Registration, personal unique ID Seamless referral services, Telehealth and Telemedicine
Health workforce registry, continuous professional education
Stock notification, management and product catalogues Tracking of client’s health status and services
(interoperable EHR)
Targeted client communications, Decision support systems Personal health records, patient satisfactions
Health Insurance Coverage
Health Systems Challenges Expected Solution and Innovation
Evolusi rekam kesehatan elektronik
6
Collector
Phase 1 Documenter
Phase 2 Create
data/information, Unidirectional
Goal: intention Point-of-care data capture,
Simple Alert system,
Result management Goal: Efficiency
Longitudinal record
DSS in acute care and ambulatory Goal: efficiency, patient safety
Helper
Phase 3
Evidence-based practice
Combine with PHR Goal: Consumer empowerment
Health Information exchange
Goal: Integrated health service
Colleague
Phase 4 Mentor
Phase 5
GartnerGroup generation of EHR (Amatayakul, 2009)
Time
Apakah status Satu Sehat ini mencerminkan kondisi
implementasi teknologi digital di fasilitas kesehatan?
Apa saja masalahnya?
Tantangan (Yoon et al. 2012; Jha et al. 2009) Isu
The amount of capital needed to purchase and implement an EHR system Biaya Investasi Uncertainty about return on the investment (ROI) in an EHR system Expected benefit Concerns about the ongoing cost of maintaining an EHR system Biaya Pemeliharaan
Finding an EHR system that meets the organization’s needs Software
Resistance to implementation from physicians Sosio-teknis
Lack of adequate IT staff SDM khusus IT
Concerns about lack of future support from vendors for upgrading and maintaining the system Kontrak Vendor
Concerns about illegal record tampering or “hacking” Keamanan
Lack of interoperable IT systems in the marketplace Pertukaran data
Concerns about inappropriate disclosure of patient information Keamanan
Disruption in clinical care during implementation Pelayanan
Resistance to implementation from other providers Socio-teknis
Lack of capacity to select, contract for, and implement an EHR system Manajemen TI
Apakah fasilitas kesehatan mampu mengimplementasikan teknologi digital?
• Tahun 1996 di USA investasi industri SI/TI kesehatan tercatat sebesar USD 11,6 Juta, meningkat 16% dari tahun 1995
• Tahun 2002 investasi SI/TI kesehatan sebesar USD 21 Juta
• Tahun 2011 total kontrak SI/IT Kesehatan sebesar USD 633 juta, naik sebesar 22% dari tahun 2010
Snyder, 2002; XXXX, 2011
Apakah fasilitas kesehatan siap menggunakan teknologi digital?
• Tahun 1999 terjadi penurunan revenue (saving) dari fasilitas
kesehatan (RS) sebesar 63% dimana salah satu faktornya karena investasi SI/TI yang tinggi
• 50% dari institusi kesehatan tersebut gagal mengimplementasikan SI/TI
• Salah satu faktornya adalah kurang siapnya fasilitas kesehatan (RS) dalam mengimplementasikan TI
Snyder, 2002. Development and pilot testing of an Organizational Information Technology/Systems Innovation Readiness Scale (OITIRS).
What is readiness assessment?
• “……characterized as the level of fit between new IT/S and the organization”
• “….indicators achievement to determined the level of organization readiness”
What is readiness assessment?
• “the degree to which users, healthcare institutions, and the
healthcare system itself, are prepared to participate and succeed with e-health implementation.”
• avoiding huge losses in time, money, and effort;
• avoiding delays and disappointments among planners, staff, and users of services; and
• facilitating the process of change in the institutions and communities involved
Khoja et al. 2007. e-Health Readiness Assessment Tools for Healthcare Institutions in Developing Countries
Penilaian Kesiapan Penerapan Rekam Kesehatan
Elektronik
Dimana peran penilaian digital?
• Kesiapan SI/TI ditinjau dari berbagai aspek
• Mencerminkan aspek umum
Readiness Assessment
• Road Map/Blue Print SI/TI
• Panduan SI/TI untuk jangka waktu tertentu
Strategic Planning
• Analisa kebutuhan
• Teknis dan Non Teknis pengembangan
• Spesifik dan detail
• Program/project management
System Implementation
• Monitoring implementasi
• Evaluasi dampak teknologi digital
• Perbaikan berkelanjutan Monitoring,
Evaluation, Improvement
Area Readiness Assessment
Organization Culture
• Persepsi
• Prosedur di organisasi
• Project plan untuk EHR
Management Leadership
• Tim Eksekutif (C- Level)
• Finansial
• Strategic plan
• Quality improvement
Operational Readiness
• Workflow, Procedure, Policy
• Vendor relationship
• Implementation, training
Technical Readiness
• Use of existing technology
• IT management
• Staffing for EHR implementation
Better
understanding
Management focus, potensial
development dan planning
Potential process and barriers
Potential areas for increase IT in organization
Ajami et al, 2011. Readiness assessment of EHR implementation
Instrumen readiness assessment
• OITIRS (Organizational Information Technology/Systems Innovation Readiness Scale)
• DOQ-IT (Doctor Office Quality Information Technology)
• CCCEAR (California Community Clinics EHR Assessment and Readiness)
• e-Health Readiness Assessment for Healthcare Institutions
Rita Snyder, 2001 (OITIRS)
Rita Snyder, 2001
DOQ-IT
• Doctor’s Office Quality – Information Technology
• Sudut pandangnya adalah bagaimana klinisi melakukan penilaian kesiapan untuk mengimplementasikan EHR
• Kesiapan dikategorikan menjadi
• Highly prepared
• Moderately Prepared
• Not Prepared
Variabel DOQ-IT
1. Budaya kerja organisasi
2. Tatakelola dan kepemimpinan 3. Operasional
4. Teknis
Budaya Kerja Organisasi
• Seberapa jauh pemahaman staf terhadap sistem yang berbasis komputer
• Sejauh mana keterlibatan tenaga medis maupun staf lainnya dalam upaya rumah sakit mengadopsi TIK.
• Apakah pasien menjadi prioritas utama dalam penggunaan sistem berbasis komputer
• Bagaimana mekanisme interaksi pasien dengan sistem yang ada dan sudah sejauh mana.
• Apakah rumah sakit memiliki rencana yang sistematis dalam mengadopsi TIK di organisasi.
Variabel DOQ-IT…..
Tatakelola dan Kepemimpinan
• Apakah sudah dibentuk komite TI yang terdiri dari perwakilan stakeholder rumah sakit?
• Sudahkan tim eksekutif ini melakukan
pertimbangan cost-benefit dari implementasi TIK?
• Apakah ada anggaran rutin dalam implementasi TIK
• Penilaian proyeksi dampak pemanfaatan TIK bagi organisasi di kemudian hari.
• Sudahkan TIK dimasukkan dalam rencana strategis organisasi?
• Apakah ada road map (SIM Plan) khusus untuk jangka waktu tertentu yang secara berkala
diupgrade?
• Apakah TIK juga direncanakan untuk peningkatan kualitas pelayanan klinis ?
Variabel DOQ-IT…..
Operasional
• Area-area mana saja yang memungkinkan untuk diimplementasikan sistem informasi tanpa harus merombak total proses bisnis yang sedang berjalan?
• Membandingkan proyeksi efisiensi yang mungkin bisa dilakukan dengan adanya sistem yang baru.
• Proses bisnis pelayanan medis (klinis) perlu diidentifikasi, baik rawat inap, rawat jalan dan pelayanan kegawat daruratan
• Identifikasi terhadap kelengkapan format dokumentasi klinis (rekam medis) dan juga potensi TIK dalam mengakomodasi kebutuhan klinis tersebut.
• Identifikasi terhadap kebijakan, SOP, guideline dan protokol yang ada
• Bagaimana mekanisme kontrol kualitas?
• Identifikasi unit TIK dan komposisi staf dalam unit ini
• Apakah ada rencana penguatan kapasitas staf dalam penggunaan TIK
• Bagaimana hubungan antara rumah sakit dengan pengembang sistem informasi yang pernah dilakukan
Variabel DOQ-IT…..
Teknis
• Infrastruktur baik hardware dan jaringan yang sudah digunakan dan sudah ada di fasilitas kesehatan
• Bagaimana mekanisme perawatan investasi TIK tersebut selama ini
• Sejauh mana kapasistas tim teknis yang ada di rumah sakit, untuk memastikan
pemecahan permasalahan teknis pada saat implementasi dan pemeliharaan TIK
• Apakah ada proses pengembangan sistem?
• Sudah masukkah kegiatan teknis dalam anggaran faskes?
Dimana peran penilaian kesehatan digital?
• Kesiapan SI/TI ditinjau dari berbagai aspek
• Mencerminkan aspek umum
Readiness Assessment
• Road Map/Blue Print SI/TI
• Panduan SI/TI untuk jangka waktu tertentu
Strategic Planning
• Analisa kebutuhan
• Teknis dan Non Teknis pengembangan
• Spesifik dan detail
• Program/project management
System Implementation
• Monitoring implementasi
• Evaluasi dampak teknologi digital
• Perbaikan berkelanjutan Monitoring,
Evaluation, Improvement
Micro Level
EMR Quality EMR Use
Macro Level Meso Level
Net Benefit
Healthcare Standard
Legislation, Policy, Governance
Funding, Incentive
Social, Political
& Economic Trends Implementation
Organization People
System Quality
Information Quality
Service Quality
Use
User Satisfaction
Productivity Access Care Quality
Benefit Evaluation Framework
Direct Influence
Direct Effect
Dampak penggunaan RKE
Tsai CH, et al. 2020. Effects of Electronic Health Record Implementation and Barriers to Adoption and Use: A Scoping Review and Qualitative Analysis of the Content.
Penilaian Kematangan Digital Rumah Sakit di
Indonesia
Transformasi Kesehatan Digital
TatakeloladanStrategiSIK, serta KesehatanDigital
Regulasi dan Kebijakan
Standar Data dan Interoperabilitas
Infrastruktur TIK dan Layanan Sistem Informasi
Sumber daya manusia, Perilaku dan Keterampilan Digital
PMK Nomor 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
• Rekam medis elektronik untuk mendukung mutu pelayanan kesehatan
• Setiap fasilitas kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis elektronik (termasuk layanan telemedicine)
• Rekam medis elektronik: data administratif dan data klinis
• Interoperablitas menggunakan sistem yang difasilitasi oleh Kementrian Kesehatan, transfer data elektronik dalam rangka pelayanan pasien
Berbagai regulasi lain
• UU Kesehatan No 17 tahun 2023
• UU Perlindungan Data Pribadi
• UU Transaksi Data Elektronik
• PP Sistem Informasi Kesehatan
• PMK No 18 tahun 2022 tentang Satu Data Bidang Kesehatan
• Transformasi Kesehatan dan Transformasi Kesehatan Digital
• ………..
Tujuan Penilaian Kematangan Digital
• Menilai adopsi teknologi digital saat ini di tingkat rumah sakit untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan kesehatan
• Mengidentifikasi tantangan penerapan kesehatan digital di tingkat rumah sakit dan mengembangkan rekomendasi mengenai adopsi digital kesehatan, strategi dan prioritas investasi.
• Menyediakan alat untuk mengukur adopsi inovasi digital di tingkat rumah sakit
• Melibatkan komunitas dan asosiasi profesi untuk penilaian dan peningkatan kematangan digital di tingkat rumah sakit.
Digital maturity assessment
• The Adoption Model for Analytics Maturity (AMAM)
• The Continuity of Care Maturity Model (CCMM)
• The Clinically Integrated Supply Outcomes Model (CISOM)
• The Digital Imaging Adoption Model (DIAM)
• The Infrastructure Adoption Model (INFRAM)
• The Outpatient Electronic Medical Record Adoption Model (O- EMRAM)
• The Electronic Medical Record Adoption Model (EMRAM)
● Mendukung transformasi kesehatan digital di Indonesia (SatuSehat)
● Penilaian dan hasil langsung serta umpan balik
● Kemampuan untuk terus
meningkatkan kematangan digital dan implementasi rekam medis elektronik.
● Keterlibatan dan dukungan komunitas asosiasi (PERSI dan PORMIKI)
Pertimbangan penilaian kematangan digital
Transformasi Kesehatan Digital
Adopsi Rekam Medis Elektronik
Perencanaan Strategis dan Peraturan Nasional
Kemenkes Keterlibatan
berbagai stakholder
Pemetaan Parameter Kematangan Digital
Komponen Adopsi
RME NHS HISMM Duncan et al
Sistem dan Infrastruktur TI V V V
Interoperabiltas V V V
Tata Kelola, Manajemen, Strategi V V V
Manusia, keterampilan dan perilaku V V
Analisis data V V V
Keamanan informasi, privasi dan kerahasiaan V V V
Electronic medical records for patient center care V V V V
Maturitas model digital health di rumah sakit
• Rata-rata Tingkat
Kematangan Digital RS di Indonesia adalah 2.54
• Tingkat Kematangan Digital komponen infrastruktur system informasi RS dan SDM, keterampilan dan
pengunaan lebih tinggi dari komponen lainnya.
Level Kematangan Digital di RS Berdasarkan Komponen (n=1.548)
3.25
2.93
2.74
1.99 3.2
2.47 2.81
I.Sistem Informasi dan Infrastruktur
II.Standar dan Interoperabilitas
III.Manajemen dan Tata Kelola
IV.Data Analitik V.Sumber Daya Manusia,
Keterampilan dan Penggunaan VI.Keamanan Informasi,
Privasi dan Kerahasiaan Data
VII.Rekam Medis Elektronik (RME) dan Patient Center
Care
Hasil penilaian sebagai dasar perbaikan berkelanjutan
• Penggunaan standar data yang telah ditetapkan secara nasional dalam penerapan rekam medis elektronik di rumah sakit
• Interoperabilitas dengan SATUSEHAT yang dimulai dengan use case pertama berupa kunjungan pasien (encounter) dan diagnosis
(condition)
• Peningkatan kemampuan analitik dari teknologi digital yang digunakan.
Tantangan penerapan RKE di fasilitas kesehatan
Tsai CH, et al. 2020. Effects of Electronic Health Record Implementation and Barriers to Adoption and Use: A Scoping Review and Qualitative Analysis of the Content.
Pesan pentingnya
• Berbagai macam kerangka penilaian kesiapan SI/TI (EHR) bagi fasilitas pelayanan kesehatan tersedia
• Berbagai penilaian yang ada pada dasarnya menilai berbagai aspek yang mempengaruhi penerapan teknologi digital, baik budaya
organisasi, manajemen dan kepemimpinan, operasional, aspek teknis, aspek bisnis, mutu pelayanan kesehatan.
• Readiness assessment direkomendasikan sebelum pengembangan sistem informasi, baik pada awal atau pada siklus pengembangan lanjutan.