• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI REKAM MEDIS docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ELECTRONIC HEALTH RECORD

Oleh

Ni’matul Masruro(G41130738)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS

JURUSAN KESEHATAN

(2)

Kata Pengantar

Alhamdulillah kami panjatkan, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan bagi kami agar dapat menyelesaikan Makalah dengan judul tema Rekam Medis Elektronik ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula sholawat kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kami hingga dapat mengemban ilmu dengan sempurna seperti saat ini.

Ucapan terimakasih kepada segenap pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Electronic Health Record.Kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak terkait.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada Makalah ini. Oleh karna itu kami berharap Dosen pengampu dan segenap pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih, dan semoga Makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Jember, 30 September 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan...2

1.3 Metode...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Regulasi...3

2.2 Penggunaan di Negara Maju...5

2.3 Penggunaan di Indonesia...7

2.4 Komponen...9

2.5 Manfaat...10

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...11

3.2 Saran...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rekam Medis Elektronik (RME) adalah perubahan sistem pencatatan yang dulunya berbasis kertas menjadi pencatatan berformat komputer atau

elekttronik. Konversi dari kertas berbasis sistem RME merupakan paradikma pergeseran untuk pekerjaan dokter dan staf lainnya. Transisi ini

membutuhkkan kegiatan yang sistematis dan harus dikelola dari banyak aspek klinis, administratif dan organisasional. Transisi penggunaan alat baru

berbentuk teknis dan pelatihan prosedural dilakukan secara berkala dan memerlukan komitmen dan motivasi.1

Manfaat penggunaan rekam medis elektronik tidak hanya manfaat administratif. Manfaat yang dirasakan dokter dan petugas kesehatan adalah kemudahan dalam mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam pengambilan keputusan klinis. Tujuan penelitian adalah menilai

manfaat penggunaan rekam medis elektronik dari aspek waktu dan

kelengkapan catatan medis pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Evaluasi kepuasan pengguna untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap cara baru dokumentasi medis pasien. serta menilai aspek sosio-teknis yang mendukung penerapan rekam medis elektronik.2

Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit. Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit maupun di klinik. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan

(5)

Pada dasarnya rekam medis elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan rekam medis pasien di rumah sakit yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang menghimpun berbagai sumber data medis. Jenis data rekam medis dapat berupa teks (baik yang terstruktur maupun naratif), gambar digital (jika sudah menerapkan radiologi digital), suara (misalnya suara jantung), video maupun yang berupa biosignal seperti rekaman EKG.4

1.2 Tujuan

1. Untuk mempelajari Regulasi atau peraturan perundangan pemerintah terhadap Rekam Kesehatan Elektronik.

2. Mempelajari komponen-komponen Rekam Medis Elektronik. 3. Mengetahui manfaat-manfaat dari Rekam Medis Elektronik.

4. Mengetahui penggunaan Rekam Medis Elektronik di Negara maju dan di Indonesia

1.3 Metode

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Regulasi

Dalam menerapkan Rekam Medik Elektronik (RME) perlu juga diperhatikan akan dasar hukum yang bisa digunakan sebagai petunjuk dalam menerapkan RME.Berikut ini merupakan dasar hukum yang dapat digunakan antara lain:

1. UU No.29/2004:Praktik Kedokteran 2. PerMenKes No.269/2008 : RM

3. UU No.11/2008 : Informasi dan Teknologi Elektronik 5

 UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 46 dan 47 1. Pasal 46

(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.

(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. (3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda

tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. 2. Pasal 47

(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien.

(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.6

 PerMenKes No.269/2008 tentang Rekam Medik

(7)

1) BAB II Tentang jenis dan isi Rekam Medis. Pasal 2

2) Pada BAB V tentang kepemilikan , pemanfaatan dan tanggung jawab .

Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14

 UU No.11/2008 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik 1. Pasal 5

(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.

(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. (3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk: a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; dan b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.

2. Pasal 6

Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.

3. Pasal 11

(1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(8)

b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;

c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;

d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu

penandatanganan dapat diketahui;

e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penandatangannya; dan

f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.7

2.2 Penggunaan di Negara Maju

Transisi dari pencatatan rekam medis berbasis kertas ke Rekam Medis Elektronik (RME) telah banyak diterapkan di negara-negara maju seperti negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan penerapan RME di negara-negara berkembang masih menemui beberapa kendala mulai dari epidemi dan sipil. Seperti perang dan bencana alam, selain kendala-kendala tersebut negara berkembang seperti Indonesia juga memiliki tantangan lain yaitu tidak dimilikinya infrastuktur yang kuat berbasis informasi dan komunikasi berbentuk teknologi (ICT) yang dapat menjamin kelangsungan data medis dan non medis pasien.

(9)

daftar obat yang akurat, catatan resep dan grafik yang langsung

terbaca.Terlepas dari tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang seperti kurangnya keahlian manusia dan sumber daya keuangan, para peneliti tetap melakukan studi mengenai manfaat RME dan kontribusinya terhadap perkembangan kesehatan di negara-negara berkembang. Kebanyakan studi yang dilakukan oleh para peneliti telah didukung oleh negara-negara maju seperti negara-negara Eropa dan Amerika serikat untuk merancang dan menerapkan sistem RME yang cocok dengan lingkungannya.1

Di negara maju perkembangan rekam kesehatan elektronik mengalami peningkatan seperti di New York yang sudah mengembangkan rekam

perawatan maternitas elektronik (electronic maternity care records) (Childbirth Connection, 2011). Sedangkan di Zambia, Sub-Saharan Afrika telah

melaksanakan perawatan prenatal dan melahirkan secara komprehensif dengan model pencatatan yang disebut Zambia Electronic Perinatal Records System (ZEPRS) dari tahun 2007- 2010 (Benjamin, et all., 2011). Pemanfaatan RME di Australia yang diteliti oleh Homer, et.all, 2010 dengan pemanfaatan

Personal Digital Assistant (PDA) 4 sebagai alat interactive antenatal electronic maternity record melalui sistem ObyMate. Akhir tahun 2010 Australia

mengembangkan lagi rekam kesehatan khusus di area maternitas yaitu Mater Shared Electronic Record (Rekam Elektronik Kesehatan Maternitas Bersama) untuk pasien maternitas dan bayi baru lahir sebagai pengembangan aplikasi PCEHR (Personally Controlled Electronic Health Record) (Strachan, 2011).8

2.3 Penggunaan di Indonesia

(10)

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, rekam medik berbasis kertas mulai ditinggalkan di beberapa negara maju dan beralih kepada rekam medik elektronik. Alasan utamanya adalah untuk mempercepat proses pengambilan keputusan seorang dokter dalam melakukan diagnosis dan perawatan terhadap seorang pasien. Tujuan lain dari implementasi rekam medik elektronik adalah untuk meningkatkan kenyamanan pasien itu sendiri, sebagai contoh dengan adanya rekam medik elektronik pasien tidak perlu ribet harus menyimpang kartu registrasi berobatnya dan membawanya setiap kali akan berobat ke salah satu sarana layana kesehatan, artinya hanya dengan menyebutkan nama maupun identitas lainnya akan dengan cepat basis data pasien tersebut ditemukan, yang pada akhirnya kenyamanan pasien benar-benar diperhatikan oleh pengelola sarana layanan kesehatan yang menggunakan rekam medik elektronik.9

Penyelenggaraan Rekam Medis di rumah sakit Indonesia dimulai Tahun 1989 sejalan dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik

IndonesiaNo.749a/Menkes/PER/XII/1989 tentang Rekam Medis, yang mana pengaturannya masih mencakup rekam medis berbasis kertas (konvensional). Rekam medis konvensional dianggap tidak tepat lagi untuk digunakan di abad 21 yang menggunakan informasi secara intensif dan lingkungan yang berorientasi pada otomatisasi pelayanan kesehatan dan bukan terpusat pada unit kerja semata.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang melanda dunia telah berpengaruh besar bagi perubahan pada semua bidang, termasuk bidang kesehatan. Hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2004 – 2009 yang menjelaskan bahwa “Arah kebijakan Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi difokuskan pada enam bidang prioritas, antara lain pengembangan teknologi dan informasi dan pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan.

(11)

Kegiatannya mencakup komputerisasi isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya.

Electronic Medical Record sudah banyak digunakan di berbagai rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam medik kesehatan berbentuk kertas. Di Indonesia dikenal dengan Rekam Medik Elektronik (RME). Sejalan dengan perkembangannya RME menjadi jantung informasi dalam sistem informasi rumah sakit. Namun demikian para tenaga kesehatan dan pengelola sarana pelayanan kesehatan masih ragu untuk menggunakannya karena belum ada peraturan perundangan yang secara khusus mengatur penggunaannya. Sejak dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008 telah memberikan jawaban atas keraguan yang ada. UU ITE telah memberikan peluang untuk implemetasi RME.

Salah satu penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan yang menjadi trend dalam pelayanan kesehatan secara global adalah Rekam Medik Elektronik. Selama ini rekam medik mengacu pada Pasal 46 dan Pasal 47 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan

Permenkes No.269/Menkes/PER/III/2008tentang Rekam Medik, sebagai pengganti dari Peraturan Menteri Kesehatan No.749a/Menkes/PER/XII/1989.

Undang-undang No.29 Tahun 2004 sebenarnya telah diundangkan saat RME sudah banyak digunakan di luar negeri, namun belum mengatur mengenai RME. Begitu pula Peraturan Menteri

Kesehatan No.269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medik belum sepenuhnya mengatur mengenai RME. Hanya pada Bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa “Rekam medik harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik”. Secara tersirat pada ayat tersebut memberikan ijin kepada sarana pelayanan kesehatan membuat rekam medik secara elektronik

(12)

2.4 Komponen

Menurut Johan Harlan, komponen fungsional RME, meliputi:

1. Data pasien terintegrasi 2. Dukungan keputusan klinik 3. Pemasukan perintah klinikus

4. Akses terhadap sumber pengetahuan 5. Dukungan komunikasi terpadu11

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang infrastruktur yang berkaitan dengan

RME meliputi:

1. Sistem administrasi 2. Finansial/keuangan 3. Data klinis dari unit-unit

a) Pengintegrasian data

b) Repository (gudang data) yang memusatkan data dari berbagai komponen lain atau cara lain untuk mengintegrasikan data. c) Rules Engine, yang menyediakan program logis yang dapat

dipakai untuk menunjang keputusan seperti; kewaspadaan dan pernyataan, daftar permintaan (order set) dan protokol klinis.

Pengambilan keputusan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara apapun termasuk memasukkan dan mengeluarkan data melalui: terminal komputer, komputer pribadi, PC, Notebook, PDA, sistem pengenalan suara, tanda tangan, dll.

2.5 Manfaat

1. Untuk mempercepat pemrosesan seluruh dokumen pasien pada Rumah Sakit .

2. Mengatasi sering terjadinya redudansi data, sering terjadi kehilangan kartu rekam medik pada sistem lama sehingga dapat mengurangi

(13)

komputerisasi dalam satu database sehingga memberikan kemudahan pada pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.12

3. Penelusuran dan pengiriman informasi mudah

4. Bisa dikaitkan dengan informasi diluar rumah sakit

5. Penyimpanan lebih ringkas, data dapat ditampilkan dengan epat sesuai kebutuhan

6. Pelaporan lebih mudah dan secara otomatis

7. Kualitas data dan standar dapat dikendalikan

(14)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Rekam medis adalah satu bagian dari kegiatan dalam rumah sakit yang merupakan suatu subsistem dari Sistem Informasi rumah sakit

2. Rekam medis elektronik merupakan salah satu bentuk kegiatan rekam medis yang terbentuk karena perkembangan teknologi komputer untuk tujuan efisiensi, efektif dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan penyelenggaraan kegiatan rumah sakit.

3. Aspek hukum rekam medis meliputi landasan hukum kegiatan rekam medis elektronik, kerahasiaan rekam medis elektronik, pelaksanaan proses kegiatan rekam medis dengan memperhatikan aspek hukum yang

terkait,serta rekam medis elektronik sebagai alat bukti.

3.2 Saran

1. Agar setiap rumah sakit menerapkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.

2. Agar dalam membuat atau merancang suatu sistem informasi rumah sakit khususnya subsistem rekam medis elektronik memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut, seperti analisis sumber daya manusia yang ada di rumah sakit, serta komponen lain yang ikut terlibat.

3. Agar dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis elektronik

memperhatikan aspek hukum rekam medis elekronik seperti kerahasiaan rekam medis elektronik, serta kegunaan rekam medis elektronik sebagai alat bukti sehingga dilakukan usaha-usaha untuk memelihara dan menjaga rekam medis elektronik, baik secara sistem maupun fisik

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Yanuarizka Noni Pratiwi . Review Journal Faustine Wiliams MS ( Researcher, Heaith Management of Informatics) Suzane Austin Boren PhD MHA (Assistant Profesor Health management of Informatic) School of Madicine University of Missouri, Columbia, USA . 2008 . Available from:Yanuarizka Noni Pratiwi | MAHASISWA REKAM MEDIS UNIVERSITAS GADJAH MADA

http://yanuarizka.web.ugm.ac.id/

2. Feby Erawantini, Eko Nugroho, Guardian Yoki Sanjaya, Sunandar Hariyanto . Jurnal REKAM MEDIS ELEKTRONIK: TELAAH

MANFAAT DALAM KONTEKS PELAYANAN KESEHATAN DASAR . 2012 . available from:

dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/prosiding/Jurnal_feby_fiki(1).pdf

http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/prosiding/Jurnal_feby_fiki(1).pdf

3. Sunardi . SISTEM ELECTRONIK MEDICAL RECORD (EMR)

PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT . 2012 . available from:

http://pkko.fik.ui.ac.id/files/Tugas%20SIM%20EMR%20Sunardi.doc

4. Faiqatul Hikmah,SKM,M.Kes , Sustin Farlinda,S.Kom,MT . Electronic Health Record untuk Rekam Medis . 2014 14-18

5. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN . Available from: UU 29-2004 praktik kedokteran.pdf file:///D:/UU%2029-2004%20praktik %20kedokteran.pdf

6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Available from: www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU1108.pdf http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU1108.pdf

7. Makalah Rekam Medik Elektronik . Available from: Makalah Rekam Medik Elektronik – Documents file:///G:/Makalah%20Rekam%20Medik %20Elektronik%20-%20Documents.htm

8. Elvia Metti . MATER SHARED ELECTRONIC RECORD REKAM ELEKTRONIK KESEHATAN MATERNITAS BERSAMA . Universitas Indonesia . 2011 . Available from: pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS UTS SIM ELVIA METTI.pdf http://pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS%20UTS %20SIM%20ELVIA%20METTI.pdf

9. Ilmantono.,S.Kom, Fatoni., M.M,.M.Kom ,Ria

Andryani,.S.Kom,.M.M.,M.Kom . ANALISIS MIGRASI DAN DESAIN REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM PANGKALAN BALAI . 2012 (4-5)

(16)

11. Dr.Yendi . REKAM MEDIS ELEKTRONIK DALAM SISTEM

INFORMASI RUMAH SAKIT . 2011 . Available from : Keep The Patient Alive: REKAM MEDIS ELEKTRONIK

http://yendi-anestesi.blogspot.co.id/2011/04/rekam-medis-elektronik.html

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah Menggambarkan kinerja petugas pengelola data rekam medis di ruang penyimpanan Rumah Sakit Islam Persatuan Djamaah Haji Indonesia

Program mutu rekam medis dalam hal kelengkapan dan ketepatan waktu dalam pengembalian berkas rekam medis serta meminimalisir penomoran ganda.. - Monitoring KLPCM (Ketidak

Penyusutan arsip rekam medis di Rumah Sakit X Pekanbaru dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : memindahkan arsip rekam medis inaktif, dari rak penyimpanan arsip

- Melaksanakan kegiatan pelayanan rekam medis di rumah sakit yang meliputi penerimaan pasien baik rawat inap, rawat jalan maupun rawat darurat, membuat Rekam Medis untuk pasien

Distribusi Frekuensi Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien rawat Jalan berdasarkan beban kerja di Rumah

Review Pelaporan Penting Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa untuk review pencatatan rekam medis pasien

Sistem Pendaftaran Rekam Medis Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru Tahun 2021 Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru sistem pendaftaran rekam medis di bagian

Dari hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Panti Rini dengan melakukan wawancara kepada kepala rekam medis rumah sakit Panti Rini dijelaskan bahwa masa penyimpanan berkas rekam medis