• Tidak ada hasil yang ditemukan

eksplorasi pada kain besurek - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "eksplorasi pada kain besurek - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Motif kain Besurek merupakan motif kain Batik Besurek asli yang sudah dikenal ratusan tahun dan bercorak huruf arab telanjang. Reduksi data dalam penelitian ini menyangkut data yang diperoleh di lapangan mengenai kerajinan kain besurek di provinsi Bengkulu. Dengan adanya motif kain batik besurek, setiap motif kain besurek mempunyai nilai filosofis, motif kain besurek dahulunya hanya digunakan pada upacara adat seperti upacara perkawinan dan upacara pencukuran bulu.

Gambar 4.27 menunjukkan bahwa bentukan-bentukan pada motif kain besurek dapat dilihat sebagai hasil pencerminan (mirroring) dari bentuk dasarnya. Hasil penelitian menemukan adanya etnomatematika pada kain besurek provinsi Bengkulu yaitu dengan menghubungkan budaya kain batik besurek dengan konsep matematika.

TINJAUAN PUSTAKA

Etnomatematika

Etnomatematika merupakan tren baru dalam dunia pendidikan matematika, saat ini etnomatematika telah menjadi bidang penelitian yang menghubungkan budaya lokal dan matematika, mengeksplorasi kedua budaya tersebut dalam pembelajaran matematika dan mengidentifikasi unsur-unsur etnomatematika dalam berbagai budaya. Pembelajaran dengan nuansa etnomatematika akan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap budaya dan membantunya memahami konsep matematika.17. Budaya sangat menentukan bagaimana siswa menyikapi suatu hal, termasuk materi matematika 18 Etnomatematika merupakan kajian budaya untuk mengidentifikasi unsur-unsur matematika yang terkandung dalam budaya tersebut yang dapat digunakan dalam pengajaran atau pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan etnomatematika akan menjadi lebih menarik dan bermakna karena siswa dapat memahami manfaat pembelajaran matematika yang berkaitan dengan budaya.21. Hal ini cocok jika diterapkan pada pengajaran matematika di Indonesia yang memiliki beragam budaya lokal.

Gambar 2.1 Interactive Curriculum Concept (D’Ambrosio, 1990)
Gambar 2.1 Interactive Curriculum Concept (D’Ambrosio, 1990)

Kain Besurek

Kain besurek berwarna hitam atau biru biasanya digunakan untuk menutupi mayat dan menutup peti mati. Kerajinan pembuatan kain Besurek di kalangan masyarakat Bengkulu telah mengalami vakum selama puluhan tahun. Seni kerajinan pakaian menyihir sebagai bagian dari seni rupa bagi para perajin merupakan salah satu media tersebut.

Kerajinan kain besurek sering digunakan untuk acara-acara tertentu seperti acara adat dan acara lalu lintas lainnya. Fungsi fisik kerajinan seni kain besurek sebagai suatu produk yang mempunyai nilai kegunaan dapat dilihat pada seluruh upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat provinsi Bengkulu pada umumnya.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber Data

Fokus Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Hasil Observasi

Setelah kain dipotong sesuai ukuran yang ditentukan, kain bisa langsung dicat motifnya, tanpa menggunakan kertas pola motif. Peralatan yang dibutuhkan untuk menempelkan lilin pada kain antara lain kompor, penggorengan, papan tulis, rangka, bangku, dan ijuk. Mata miring ini berukuran kecil, ada pula yang bermata ganda (tiga atau lima). 3) Wall edging berfungsi menutup permukaan motif yang cukup luas (dinding).

Jika kain batik berukuran kecil, dapat digunakan bingkai untuk mengencangkan kain agar permukaan kain tetap rata saat motif diaplikasikan. Dupning (dulitan) adalah cara memberi warna tertentu pada serat kain dengan menggunakan rotan kecil yang dibentuk seperti kuas. Pewarna yang digunakan merupakan pewarna yang dapat digunakan pada proses pencelupan kain khusus.

Oleh karena itu kita harus mengetahui ciri-ciri dan cara penggunaan masing-masing pewarna, sehingga diperoleh kondisi warna kain besurek yang cukup baik, yaitu bersih dan tidak mudah berubah (pudar). Serbuk naftol berfungsi sebagai pembangkit warna dasar pada serat tekstil, sedangkan bubuk garam diazonium berfungsi sebagai pembangkit warna dasar (bubuk naftol) pada serat tekstil. Selain itu, ada kemungkinan pewarna tersebut tidak terfiksasi saat diaplikasikan warnanya dan masih menempel pada serat kain.

Hasil Dokumentasi

Dokumentasi Proses Pembuatan Kain

Tahap pencucian dan pengeringan merupakan tahapan pencucian kain dari proses penghilangan lilin kemudian dikeringkan di tempat yang teduh.

Gambar 4.1 Pembuatan Motif Kain Batik Besurek   Pada Kertas
Gambar 4.1 Pembuatan Motif Kain Batik Besurek Pada Kertas

Dokumentasi Motif-Motif Dasar Kain

  • Hasil Wawancara

Informan 1

Alasan Pak Dony mengembangkan kerajinan kain besurek adalah untuk melestarikan budaya Provinsi Bengkulu dan mengembangkan minat dan bakat masyarakat Bengkulu yang ingin belajar membatik. Hampir seluruh 8 motif dasar kain besurek telah digarap yaitu motif kaligrafi, motif bunga rafflesia, motif relung paku, motif bunga melati, motif bunga anyelir dan cempaka, motif pohon kehidupan, motif burung pegar dan bulan. Ada motif yang dibuat sendiri masih menggunakan motif dasar kain besurek, ada pula motif yang dibuat oleh orang yang ahli dalam membuat motif.

Konsep matematika pada kain batik besurek meliputi perbandingan dan ukuran jarak untuk setiap motif. Kain batik yang digunakan umumnya berukuran 2 meter x 50 cm, biasanya sesuai dengan yang ingin dibuat, seperti membuat guci atau hiasan kepala, biasanya menggunakan kain lebar 60 cm, untuk membuat sarung biasanya menggunakan kain lebar 2 meter, dan masih banyak lagi.

Informan 2

Kain Batik Besurek Provinsi Bengkulu mempunyai kain batik yang berbeda-beda disetiap kabupatennya, motif batik disetiap kabupaten masih terbilang baru di temukan. Batik kaganga berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, motif batik kaganga lebih dominan huruf aksara kaganga/rejang, sedangkan motif batik besurek lebih dominan huruf arab/kaligrafi.62. Batik diwoyang berasal dari daerah Kepahiang, motif batik Diwo lebih dominan pada hasil perkebunan di daerah Kepahiang yaitu kopi dan sahang, sedangkan motif batik besurek lebih dominan pada bunga.

Batik Bauki Tando Pusako berasal dari Kabupaten Muko-Muko, Batik Bauki Tando Pusako mempunyai motif batik yang beragam salah satunya adalah motif Ikan Mikih. Batik Kagano memiliki beberapa motif batik, diantaranya adalah motif Burung Enggano Pleci, burung yang hanya terdapat di Kecamatan Enggano. Batik Gurita Mungkus berasal dari Kabupaten Kaur yang motif hewan guritanya lebih dominan karena Kabupaten ini merupakan salah satu penghasil gurita terbesar di Bengkulu.67.

Batik Besurek memiliki 8 motif dasar yang masing-masing motif mewakili flora dan fauna yang ada di provinsi Bengkulu.70. Dari penjelasan di atas, motif batik pada setiap daerah mempunyai perbedaan berupa motif yang menjadi ciri khas dan dimiliki daerah tersebut. Oleh karena itu motif bunga rafflesia menjadi motif utama pada setiap motif kain batik di Provinsi Bengkulu, dan bunga rafflesia hanya dapat tumbuh di Provinsi Bengkulu.

Kain batik besurek mempunyai 8 motif dasar dan mempunyai nilai filosofis pada setiap motif kain batik besurek. Motif kain besurek dahulunya hanya digunakan dalam upacara-upacara adat seperti upacara perkawinan, upacara pencukuran bayi, dan upacara tumbuh gigi atau debu, karena warna kain besurek identik dengan warna merah.

Analisis Data

  • Konsep Matematika Yang Terdapat Pada Kain
  • Pemanfaatan Motif Kain Besurek

Konsep translasi pada motif lempar Rafflesia. Translasi merupakan pergeseran titik pada bidang geometri yang menggerakkan suatu titik atau bentuk dengan jarak dan arah tertentu. Pada motif burung pegar terdapat konsep refleksi, yaitu suatu transformasi dimana setiap titik pada suatu bidang bergerak menuju garis atau cermin pada jarak yang sama. Diketahui motif bunga melati di atas mempunyai titik S (5,5) yang dicerminkan oleh sumbu (0,0), sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut.

Jika diperhatikan lebih dekat, motif kaligrafinya berbentuk belah ketupat, Motif belah ketupat menggunakan garis vertikal dan garis horizontal. Garis lurus pada motif berlian ini melambangkan kekuatan, arah dan ketahanan. Garis segi empat terbentuk dari garis vertikal dan garis horizontal dengan motif kaligrafi yang mengisi pola belah ketupat.

Sudut ini dibentuk oleh motif kaligrafi yang berbentuk belah ketupat.. 123 . Sudut dapat dilihat dari gambar yang membentuk berbagai sudut seperti sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut siku-siku. Motif kaligrafi pada kain batik besurek digunakan dalam upacara adat, motif kaligrafi tersebut diukir dengan huruf arab yang dapat dibaca dan mempunyai makna. Untuk motif kaligrafi warna biru biasanya dikenakan oleh pengiring pengantin, pengiring pengantin di pesta pernikahan dan digunakan sebagai ikat kepala. 71.

Motif bunga cengkeh dan bunga cempaka merupakan gambaran kekayaan alam kehidupan dan wujud simbolisasi alam tersebut.

Gambar 4.17 Hasil Refleksi pada Motif Kembang  Melati
Gambar 4.17 Hasil Refleksi pada Motif Kembang Melati

Keterbatasan Data

Penelitian etnomatematika adalah tentang konsep matematika apa saja yang terdapat pada kain batik besurek provinsi Bengkulu. Dahulu kain besurek hanya digunakan dalam upacara adat yaitu upacara pernikahan, upacara pencukuran bayi, dan upacara potong gigi atau dandan.Warna yang digunakan pada kain batik besurek hampir seluruhnya berwarna merah. Berdasarkan permasalahan yang diangkat penulis mengenai etnomatematika pada kain batik besurek di provinsi Bengkulu, maka penulis menawarkan saran sebagai berikut.

Peneliti selanjutnya dapat mengeksplorasi konsep matematika lain pada motif kain batik besurek Bengkulu dan dapat mengeksplorasi budaya lain sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Setelah itu peneliti menulis tesis dengan judul “Studi Etnomatematika: Pada Kain Batik Besurek Provinsi Bengkulu”. Pembimbing : Resti Komala Sari, M.Si. Pd Fakultas/Program Studi : FTT/ Tadris Matematika Tempat observasi : Kain Batik Besurek Dony Tanggal observasi : 8 Maret 2022.

Ada motif buatan disini yang masih buatan saya sendiri. berkaitan dengan motif dasar kain besurek dan terdapat motif yang dibuat oleh orang yang ahli dalam pembuatannya 7. motif filosofis pada setiap motif kain besurek katik. Pada motif kain batik besurek terdapat nilai filosofis pada setiap motif kain besurek.Motif kain besurek dahulunya hanya digunakan pada upacara-upacara adat seperti upacara perkawinan, upacara pencukuran bayi dan upacara gosok gigi atau membersihkan debu, karena warna kain besurek tersebut identik dengan warna merah. Terdapat konsep matematika pada kain batik besurek. termasuk perbandingan dan pengukuran jarak untuk masing-masing motif. digunakan dalam pembuatan motif batik besurek.

Pembimbing : Resti Komala Sari, M. Fakultas/Program Studi : FTT/ Tadris Matematika Tempat Wawancara : Kain Batik Besurek Dony. Kain batik besurek masuk ke Bengkulu pada abad ke-16, bersamaan dengan masuknya Islam ke wilayah Bengkulu. Kain batik besurek Provinsi Bengkulu mempunyai kain batik yang bermacam-macam. setiap kabupaten masih relatif baru ditemukan.

Kain batik besurek mempunyai 8 motif dasar yaitu motif kaligrafi, motif bunga rafflesia, motif bunga melati, motif bunga cengkeh dan cempaka, motif pohon kehidupan, motif bulan, motif burung pegar, motif relung paku. Adakah nilai/makna filosofis di balik setiap motif kain batik besurek? Setiap motif kain batik besurek mempunyai nilai filosofis, dulunya motif kain besurek digunakan dalam ritual. matematika yang terkandung dalam barang batik besurek. Secara adat seperti upacara perkawinan, upacara pencukuran bayi, dan upacara cuci atau gosok gigi, warna kain besurek sama-sama merah.

Gambar 1 Pembuatan Motif Kain Batik Besurek
Gambar 1 Pembuatan Motif Kain Batik Besurek

Gambar

Tabel 3.1Kisi-kisi Instrumen Observasi  No  Aspek yang di
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara  No  Fokus Problem  Indikator  1.  Demografi  informan
Gambar 4.1 Pembuatan Motif Kain Batik Besurek   Pada Kertas
Gambar 4.2 Proses Melilin Kain Batik Besurek 3.  Tahap  pencoletan,  merupakan  tahap  memberikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

In addition to strengths and weaknesses, Gonda's SMEs in Bongan Village have various opportunities in the future, namely a Gonda can be developed into various processed snacks so that