Latar belakang :
Etika nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena menjadi pedoman moral dan perilaku yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Seperti mendorong keadilan,
menumbuhkan semangat persatuan dan membentuk karakter bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara bermakna bahwa Pancasila dijadikan pedoman dalam bertingkah laku di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila juga mendasari pasal-pasal yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia yang dijadikan sebagai sumber hukum negara Indonesia. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur (Billyman, dkk, 2019).
Etika Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksiEtika dalam bermasyarakat adalah aturan prilaku, adatkebiasaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang salah (Ferdinand dkk, 2019).
Rumusan masalah
1. Bagaimana pentingnya etika nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan ? 2. Apa peran pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa?
3. Peran etika pancasila dalam kehidupan dan bermasyarakat?
Tujuan penulisan
1. Mengidentifikasi Peran Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup 2. Menjelaskan Pentingnya Etika Pancasila
3. Menggambarkan Implementasi Etika Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Definisi
Sebagai suatu sistem etika, Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Indonesia sekaligus sebagai kerangka meditasi yang dirancang untuk memberikan nasihat atau pedoman tentang perilaku kepada seluruh warga negara Indonesia. Tujuan Sebagai sistem moral, Pancasila berusaha untuk
mengedepankan nilai-nilai moral setiap individu agar dapat merefleksikan keyakinan spiritualnya sendiri tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah proses moral seperti sistem moral, yang dapat dicapai melalui tindakan nyata yang di dalamnya terkandung berbagai aspek kehidupan. Maka dari itu, prinsip prinsip Pancasila masih perlu dimutakhirkan dalam tindakan
pengambilan keputusan sehingga dapat mencerminkan pribadi yang religius dan holistik serta berwawasan moral dan akademik
Etika Pancasila adalah salah satu cabang ilmu prinsip atau dasar yang mendefinisikan prinsip-prinsip Pancasila. Pancasila memiliki lima nilai etika. Diantaranya adalah, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Perintah ketuhanan meliputi aspek moral, perintah kemanusiaan meliputi aspek hubungan timbal balik antar manusia, lerintah persatuan meliputi aspek persatuan dan nilai cinta rumah, dan demokrasi. Perintah-perintah ajaran mencakup aspek nilai bentuk. Perintah menghormati orang lain dan keadilan memasukkan aspek nilai kepedulian terhadap nasib seorang individu. Pada etika Pancasila, tercermin empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan(Borgoas et al.,2020).
Etika berasal dari kata Yunani “ethos”. Secara etimologis, etika berarti semua ilmu yang umum dilakukan, atau ilmu moralitas. Etika berbicara mengenai gaya hidup yang baik. Baik itu orang atau masyarakat
Konsep etika nilai-nilai Pancasila mencakup lima prinsip dasar yang menjadi pedoman moral bagi masyarakat Indonesia.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengedepankan nilai toleransi antarumat beragama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: mengedepankan perlakuan adil terhadap semua orang tanpa memandang ras, suku, dan agama. Dan tidak melakukan tindakan diskriminasi.
3. Persatuan Indonesia: Mendorong semangat nasionalisme dan kesatuan di tengah keragaman.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Menekankan demokrasi dan musyawarah sebagai cara pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengutamakan distribusi kekayaan dan kesempatan secara adil
Analisis prilaku masyarakat
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang memiliki 5 sila. Dengan adanya pancasila, rakyat
Indonesia mempunyai suatu gagasan atau contoh yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila. Asal kata pancasila yaitu panca yang berarti lima dan sila yang artinya induk atau tonggak atas peraturan sikap yang baik dan benar. Dengan demikian pancasila mengandung isi pedoman atau aturan tentang perilaku yang baik dan benar. Pancasila merupakan tema utama dan leitstar, kekuatan utama dan rambu jalan.
Jika tidak ada pengertian seperti itu, maka kekuasaan negara akan runtuh. Oleh karena itu, berbagai macam bentuk kecurangan harus dilawan dengan mengedepankan Pancasila sebagai landasan filosofis dan moral (Abdulgani, 1979:14). Tanpa adanya landasan kebangsaan yang kuat, suatu negara tidak akan bisa mendapatkan pijakan yang kokoh. Jika tidak ada pandangan hidup, tidak mungkin diketahui dengan jelas kemana tujuan akan dicapai. Dengan adanya landasan kebangsaan, suatu negara tidak akan menghadapi masalah internal dan eksternal.Pancasila mengandung aspek-aspek dasar, maka peran dan fungsi Pancasila sangat penting di zaman sekarang ini. Selain itu, pancasila juga merupakan alat untuk keamanan dan kemakmuran bersama rakyat indonesia. Namun pelaksanaanya secara spesifik belum dapat dilaksanakan dengan baik karena selama ini keadilan dan kemakmuran rakyat indonesia belum terwujud. Pancasila juga harus dijadikan cerminan kepribadian seluruh rakyat indonesia.
Nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia
Sila pertama, ketuhanan yang maha Esa. Misalnya masyarakat Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Masyarakat senantiasa Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, seperti empati, kepedulian, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan juga Menghindari diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, atau status sosial
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini menekankan agar masyarakat Menjaga persatuan bangsa dengan mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Masyarakat harus Mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah bersama dan Menghindari sikap otoriter atau memaksakan kehendak kepada orang lain.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Masyarakat harus Menghindari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan kepentingan masyarakat luas dan Berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung keadilan dan kesejahteraan masyarakat
Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara bangsa Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Bangsa indonesia harus dapat melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai pancasila di kehidupan masyarakat (Asmaroini, 2017). Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,
berarti dapat diketahui nilai kebenarannya dan dapat menimbulkan tekad kepada masyarakat untuk diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh kasus
Dalam contoh kasus prilaku masyarakat berdasarkan etika nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang berdasarkan Sila Sila yaitu
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Misalnya para Warga kampung bergotong royong membersihkan bersama-sama tempat ibadah, seperti masjid, gereja, atau pura tanpa membedakan agama. Dan juga masyarakat bisa lebih menghargai agama lain, dengan cara Tidak mencemooh atau meremehkan ibadah dan keyakinan orang lain.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Komunitas masyarakat menggalang dana untuk korban bencana alam, seperti gempa bumi atau banjir.
Dan juga masyarakat mampu Memberikan perlakuan yang adil kepada semua orang, termasuk pekerja, tanpa memandang status ekonomi atau sosialnya.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Pemuda dari berbagai suku dan agama bekerja sama dalam acara Hari Kemerdekaan, seperti lomba 17 Agustus. Dan juga organisasi pemuda maupun masyarakat bersama-sama Mengibarkan bendera Merah Putih bersama sebagai wujud cinta tanah air.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Para Warga RT mengadakan rapat bersama untuk memutuskan program lingkungan, seperti pembuatan taman atau pos ronda. Dan juga para individu dari masyarakat bisa Menghormati hasil keputusan musyawarah, meskipun tidak sesuai dengan pendapat pribadi.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama mendirikan pasar murah untuk membantu masyarakat kurang mampu saat harga kebutuhan pokok naik. Dan juga diharapkan Masyarakat membantu tetangga yang kurang mampu dengan menyumbangkan bahan makanan atau kebutuhan lainnya.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Implikasi
Implikasi Terhadap Individu:
Penerapan nilai-nilai Pancasila membantu individu menjadi lebih sadar akan tanggung jawab moral dan sosial mereka. Seseorang yang menjalankan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa akan lebih menghargai perbedaan dan menjalankan toleransi dalam kehidupan beragama. Nilai kemanusiaan mendorong individu untuk bersikap adil, peduli, dan empati terhadap sesama, yang memperkuat hubungan sosial.
Selain itu, partisipasi dalam musyawarah dapat melatih kemampuan berpikir kritis, menghormati pendapat orang lain, dan mengambil keputusan yang bijaksana. Sikap adil dan gotong royong juga menanamkan rasa keadilan serta solidaritas, yang berkontribusi pada pembangunan karakter pribadi yang berkualitas.
Implikasi Terhadap Masyarakat:
Di tingkat masyarakat, penerapan nilai-nilai Pancasila memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
Masyarakat yang menjunjung tinggi persatuan akan memiliki hubungan harmonis, minim konflik, dan mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Nilai-nilai seperti keadilan sosial mendorong pemerataan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial. Gotong royong dan musyawarah mufakat menciptakan pola interaksi yang sehat, dimana keputusan bersama diambil untuk kebaikan umum. Pada akhirnya, penerapan etika Pancasila menjadikan masyarakat lebih toleran, dan berdaya untuk menghadapi tantangan bersama.
Kesimpulan
Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup, dan pedoman moral bagi masyarakat Indonesia. Nilai- nilai Pancasila mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi dasar hukum tetapi juga menjadi landasan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai panduan moral, Pancasila menanamkan semangat toleransi, persatuan, keadilan, dan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh penerapannya dapat dilihat dalam tindakan gotong royong, penghormatan terhadap perbedaan agama, penggalangan dana untuk korban bencana, musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan, serta kegiatan yang mendukung kesejahteraan dan keadilan sosial.
Namun, tantangan dalam implementasi Pancasila masih ada, seperti ketimpangan keadilan dan
kemakmuran yang belum sepenuhnya terwujud. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbarui dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, sehingga mampu menciptakan
masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan berkepribadian sesuai dengan cita-cita bangsa.
Saran
Untuk mewujudkan implementasi nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, diperlukan penguatan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai ini sebagai pedoman moral dan etika. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan tokoh
masyarakat perlu berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang Pancasila melalui program-
program yang interaktif dan inklusif, sehingga nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan persatuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penting untuk menciptakan kebijakan yang
mendukung penerapan keadilan sosial serta memberantas korupsi dan diskriminasi yang bertentangan dengan semangat Pancasila.
Masyarakat juga harus didorong untuk lebih aktif dalam kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap keberagaman. Dengan membangun kesadaran kolektif dan mencontohkan perilaku yang selaras dengan Pancasila, nilai-nilai luhur ini dapat terus relevan dan menjadi landasan kokoh bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis.