• Tidak ada hasil yang ditemukan

etika profesi kasus penyakit minamata di jepang

N/A
N/A
Millatul Karimah

Academic year: 2023

Membagikan "etika profesi kasus penyakit minamata di jepang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1. TANGGUNG JAWAB ENGINEER.

2. HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB A. PERUSAHAAN

- Sistem daur ulang saluran pembuangan, yang dianggap efektif sebagian dalam mengekstraksi merkuri dilakukan pada 1960. Pada bulan Juni 1966, karena realisasi sistem pengolahan limbah yang lengkap, limbah yang pada prinsipnya mengandung metil merkuri, tidak lagi dibuang. , dan pada bulan Mei 1968, sumber polusi menghilang karena penghentian produksi asetaldehida.

- pemasangan perangkat pemurnian, ÿkompensasi kerugian (35 juta yen), ÿdana untuk memulihkan industri (65 juta yen). Pada tahun 1973, Koperasi Perikanan Minamata menerima 400 juta yen dari Chisso sebagai kompensasi kepada industri perikanan, atas apa yang disebut sebagai "wabah ketiga Penyakit Minamata". 2,28 miliar juga dibayarkan kepada 30 koperasi perikanan di Pesisir Shiranui, dan 729,6 juta kepada tiga koperasi perikanan di Kota Izumi, Kota Azuma, dan Kota Nagashima

- Pada tanggal 9 Juli, kerja keras Direktur Jenderal Badan Lingkungan Hidup membuahkan hasil ketika perjanjian kompensasi (bahwa Chisso menyumbangkan 300 juta* yen untuk dana kerja)

(2)

B. PEMERINTAH

- Pada bulan Februari 1969, Badan Perencanaan Perekonomian menetapkan Undang-Undang Pengendalian Kualitas Air, yang juga menetapkan standar kualitas air, dan memprakarsai peraturan mengenai metil merkuri berdasarkan

Undang-Undang Pengendalian Buangan Pabrik (sebelumnya).

- Prefektur Kumamoto menerapkan pembatasan sukarela terhadap penangkapan ikan dan konsumsi ikan dan kerang, dan kemudian mulai mempertimbangkan penerapan Undang-Undang Sanitasi Makanan.

Namun, a tidak ada bukti jelas bahwa semua ikan dan kerang di wilayah tertentu di Teluk Minamata terkontaminasi, Undang-Undang Sanitasi Makanan tidak berlaku untuk ikan dan kerang yang ditangkap di Teluk Minamata. Prefektur Kumamoto tidak dapat menerapkan Undang- Undang Sanitasi Makanan, yang mengakibatkan berlanjutnya penerapan pembatasan sukarela terhadap konsumsi ikan dan kerang dari Teluk Minamata.

- Dalam upaya menenangkan kepanikan sosial dan menstabilkan anjloknya harga ikan, Prefektur Kumamoto memulai pembangunan jaring pemisah pada bulan Januari 1974, yang akan menutup mulut Teluk Minamata dan mencegah penyebaran ikan yang terkontaminasi. Jaring tersebut ditutup di teluk selama jangka waktu 23 tahun hingga seluruhnya dilepas pada tanggal 14 Oktober 1997.

- Kota ini mengadakan patroli laut menggunakan perahu nelayan untuk mengawasi para nelayan di teluk, serta menyerukan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan ikan

C. MASYARAKAT SEKITAR YANG TERDAMPAK - Hak

(3)

a. Hak untuk mendapatkan kesehatan.

b. Hak untuk mendapatkan penghasilan sebagai nelayan dari hasil laut.

c. Hak untuk mendapatkan kebebasan untuk mengkonsumsi ikan dan kerang serta biota laut lainnya tanpa adanya kekhawatiran untuk terkena penyakit.

d. Hak untuk terus bertahan hidup dan mencari pekerjaan.

e. Hak untuk mendapatkan kompensasi dan tunjangan dari perusahaan Chisso sebagai korban terdampak penyakit minamata.

f. Hak untuk dapat hidup sejahtera tanpa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

- Kewajiban

a. Menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh prefektur kumamoto, maupun larangan oleh pemerintah setempat.

b. Tidak bersikeras melakukan penangkapan ikan pada wilayah yang telah dibatasi untuk tidak diambil ikan dan kerangnya.

c. Menaati kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai bentuk gerakam regenerasi minamata yaitu menerapkan reduce, reuse, recycle untuk menciptakan lingkungan 0 emisi, kebijakan ramah lingkungan lain seperti penghematan energi, pengurangan limbah, dan toko ramah lingkungan.

d. Mendukung pemerintah dalam menyuarakan keadilan untuk membantu masyarakat mendapatkan kompensasi dari perusahaan Chisso.

- Tanggung jawab

a. Menaati peraturan mengenai pembatasan sukarela untuk menangkap ikan di teluk minamata untuk mencegah lebih banyak nya korban yang terkena penyakit minamata.

b. Bergotong-royong saling membantu satu sama lain korban dari penyakit minamata.

c. Saling membantu mengajukan petisi kepada pemerintah untuk menyuarakan kompensasi bagi korban penyakit minamata.

d. Saling membantu menandatangani perjanjian dengan perusahaan Chisso mengenai pemberian kompensasi.

e. Memanfaatkan dana kompensasi dan tunjangan serta fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah dan perusahaan Chisso dengan sebaik mungkin tanpa maksud untuk memanfaatkannya untuk hal lain selain kepentingan untuk bertahan hidup (menyalahgunakan dana tersebut).

(4)

Referensi

Dokumen terkait

To obtain the effect of an hline ‘cutting through’the double vline, use a #or omit the vline specifiers, depending on whether or not you wish the double vline to break.. The tokens

THE POTENTIAL POSITION OF THE YUAN AND RUBEL CURRENCY TO REPLACE THE AMERICAN DOLLAR AS THE WORLD'S STRONGEST CURRENCY by Natallios Peter Sipasulta, Anacostia Kowanda, Dionysia