• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Model Evaluasi Model Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model CIPP/O atau Context, Input, Process dan Product

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "3.2 Model Evaluasi Model Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model CIPP/O atau Context, Input, Process dan Product"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode evaluasi, yaitu suatu jenis kegiatan atau tahapan, sebagai kajian penting dalam mengambil kesimpulan atau kebijakan dalam suatu kegiatan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang utuh tentang pokok yang dievaluasi untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai. Evaluasi juga merupakan tahapan memahami, memberi makna, memperoleh dan menyampaikan informasi kepada pengambil keputusan.

3.2 Model Evaluasi

Model Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model CIPP/O atau Context, Input, Process dan Product. Menurut Stufflebeam dalam (Sugiyono, 2018),

lingkup evaluasi program yang lengkap pada umumnya meliputi empat tingkatan yaitu evaluasi konteks, input, proses dan produk. Namun peneliti menambahkan tahapan Outcome

(2)

42

sesuai dengan pengembangan yang dilakukan oleh Gilbert sax.

Adapun Langkah-langkah penelitian model CIPPO di SMP Negeri 1 Bringin meliputi:

a) Context: Pada tahap Context peneliti mengumpulkan informasi tentang kondisi sekolah sebelum PSP tersebut diterapkan. Kemudian dilakukannya (1) identifikasi kebutuhan tentang PSP dengan mengklarifikasi kebutuhan penerima yang dituju misalnya apa yang melatarbelakangi PSP (2) Karakteristik, yang dimana peneliti menilai karakteristik PSP, misalnya Apakah pelaksanaan PSP dilakukan atas inisiatif sendiri ataukah ada ketentuan dari pemerintah. (3) Tujuan Program, Peneliti menilai tujuan program dalam kaitannya dengan kebutuhan dan aset potensial yang bermanfaat. (4) Peluang dan Manfaat, dengan cara mengumpulkan informasi dalam kaitannya dengan peluang dan manfaat.

b) Input: Pada tahap input yang dilakukan adalah (1) rencana pelaksanaan program dan jadwal yang dimana peneliti mengidentifikasi PSP. Kemudian menilai strategi program dalam kaitannya dengan kebijakan terhadap kebutuhan dan fasibilitasnya. (2) Mekanisme pelaksanaan, yang dimana peneliti harus mengetahui mekanisme PSP untuk memenuhi kebutuhan. (3) SDM, Peneliti menilai ketercukupan SDM sebaga faktor pendukung dalam

(3)

43

menjalankan program. (4) Pembiayaan, Menilai anggaran program untuk menentukan kecukupannya dalam membiayai kegiatan yang dibutuhkan. Kemudian sarana dan prasarana, peneliti melihat ketersediaan sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan program.

c) Process: Pada tahap process, yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) persiapan, yang dimana peneliti menggunakan temuan untuk mengontrol dan memperkuat kegiatan. (2) Pelaksanaan Kegiatan, dengan cara memakai temuan untuk menyusun suatu catatan pelaksanaan program serta memakai temuan untuk melaporkan kemajuan program. (3) Efektiftas penggunaan dana, memakai temuan evaluasi untuk menyusun catatan biaya. (4) Faktor pendukung dan faktor penghambat adalah dengan memakai temuan untuk melaporkan kemajuan program. (5) Efektifitas program, Memakai temuan-temuan evaluasi untuk menimbang pengaruh positif dan negatif serta melakukan studi secara mendalam mengenai penerima manfaat tertentu.

d) Product: Pada tahap product, langkah yang dilakukan peneliti adalah (1) melihat ketercapaian tujuannya, yang dimana peneliti menilai apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan tujuan. (2) Hasil pengembangan PSP, Peneliti memakai temuan evaluasi untuk tujuan pertanggung jawaban mengenai keberhasilan dalam mencapai manfaat PSP. (3) Dampak, peneliti harus menemukan pengaruh

(4)

44

untuk menilai seberapa tinggi PSP memenuhi atau sedang memenuhi kebutuhan-kebutuhan satuan pendidikan dan masyarakat.(4) Keberlanjutan program, Peneliti menilai apakah ada keberlanjutan program atau tidak, Misalnya apakah PSP akan terus digunakan di masa yang akan datang atau tidak.

e) Outcome: Pada tahap outcome, langkah yang dilakukan peneliti adalah melihat seberapa besar dampak terhadap siswa maupun guru dalam pelaksanaan PSP yang telah dijalankan, misalnya peneliti menggali informasi dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber (1) apakah PSP yang sedang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana program.(2) Apa yang dicapai dari program tersebut, (3) Apakah Tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai, dll. Kemudian dari hasil wawancara yang telah didapatkan peneliti melakukan analisis untuk mengetahui dampak dari sebuah program sebagai landasan dalam pengambilan keputusan dan untuk memperbaiki program selanjutnya

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Bringin yang beralamat di Jalan Raya Bringin Km 4 di Kabupaten

(5)

45

Semarang Provinsi Jawa Tengah pada sekolah yang menjadi pilot proyek PSP Angkatan I pada tahun 2020. Penelitian dilaksanakan sesuai terbitnya ijin penelitian dari UKSW Salatiga pada tanggal 4 Oktober 2022 sampai 1 Februari 2023.

3.4. Subyek Penelitian

Sumber data penelitian ini menggunakan subjek penelitian yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data penelitian ini, diantaranya adalah beberapa informan yaitu:

Sumber data penelitian juga kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, komite pembelajaran, perserta didik, orang tua peserta didik dan data KOSP, studi kelayakan, hasil analisis, peraturan pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, rencana program, piagam dan laporan pelaksanaan program menjadi sumber data dalam penelitian.

Istilah populasi tidak digunakan dalam penelitian kualitatif, menurut Spradley dalam Sugiyono (2013) menyebutkan “situasi sosial” yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Tempat, pelaku dan fungsi untuk berinteraksi secara sinergis.

(6)

46

Situasi sosial ini dapat dihadirkan sebagai objek penelitian yang ingin memahami lebih dalam “apa yang terjadi di dalamnya”.

Dalam situasi sosial atau tempat penelitian, peneliti dapat melihat kegiatan (activities), orang (actor) dalam tempat (places), dalam hal ini yang terjadi di SMPN 1 Bringin yang

mengikuti PSP. Sampel yang digunakan di sekolah tersebut adalah 5 orang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Kepala Tata Usaha, dua perwakilan Pendidik, dua Peserta didik dan dua orang tua peserta didik

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5. 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan tahapan penelitian yang paling penting karena tujuan penting penelitian adalah untuk memperoleh informasi . (Sugiyono, 2018), selanjutnya dikatakan bahwa tanpa pengetahuan dalam hal teknik pengumpulan data, peneliti tidak menerima data sesuai dengan standar data yang telah ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, alat utamanya

(7)

47

adalah peneliti itu sendiri, namun begitu fokus penelitiannya diperjelas, dimungkinkan untuk mengembangkan alat penelitian sederhana yang bertujuan untuk melengkapi dan membandingkan materi dengan yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Dalam fase pertanyaan, fokus, dan pilihan yang begitu besar, para peneliti sendiri terjun ke lapangan, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengambil keputusan.

(Sugiyono, 2013). Alat evaluasi lebih didasarkan pada tujuan program, kegiatan program dan indikator keberhasilan program (Sugiyono, 2013). Setelah instrumen penelitian evaluasi dinyatakan valid dan reliabel serta dijelaskan sumber data sampelnya, barulah materi dikumpulkan. Pengumpulan data menggunakan instrumen dengan sampel yang telah ditentukan. Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui angket, instrumen observasi, wawancara dan dokumentasi (Sugiyono, 2018).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, berikut matriks yang disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut:

(8)

48 Tabel 3.1

Instrumen Tahapan Pengumpulan Data Tahapan Kegiatan Teknik

Pengumpulan data

Teknik Analisis data Context - Identifikasi

kebutuhan - Tujuan

Program - Peluang dan

manfaat - Sasaran program

• Wawancara

• Dokumentasi

• Observasi

Deskriptif kualitatif

Input - Perencanaan program - SDM - Pembiayaan - Sarana dan

prasarana (Sarpras) - Mekanisme

Pelaksanaan

• Wawancara

• Dokumentasi

• Observasi

Deskriptif kualitatif

Process - Persiapan - Pelaksanaan

kegiatan - Efektifitas

penggunaan dana

- Efektifitas program - Faktor

pendukung dan

penghambat

• Wawancara

• Dokumentasi

• Observasi

Deskriptif kualitatif

Product - Ketercapaian tujuan

• Wawancara

• Dokumentasi

• Observasi

Deskriptif kualitatif

(9)

49 Tahapan Kegiatan Teknik

Pengumpulan data

Teknik Analisis data - Hasil

pengembangan Outcome - Dampak

- Manfaat - Keberlanjutan

Program

• Wawancara

• Dokumentasi

• Observasi

Deskriptif kualitatif

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

a. Wawancara

Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat mewawancarai peserta secara langsung atau melalui telepon, atau berpartisipasi dalam wawancara kelompok terarah (wawancara) dalam kelompok terpilih yang terdiri dari enam sampai delapan peserta per kelompok. Tentu saja wawancara semacam itu membutuhkan pertanyaan yang biasanya tidak terstruktur dan terbuka, dengan tujuan untuk mengumpulkan pendapat dan pandangan peserta (Creswell, 2012).

(10)

50 b. Observasi

Sebagai dasar dari semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja dengan data, yaitu fakta nyata, yang sering diperoleh dengan observasi. Data ini sering dikumpulkan dengan menggunakan alat canggih untuk mendeteksi objek kecil dan sangat jauh (Sugiyono, 2018).

Observasi kualitatif adalah observasi dimana Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti melihat apa yang terjadi di lokasi penelitian baik secara terstruktur maupun semi terstruktur (misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang benar-benar ingin diketahui oleh peneliti). Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai nonpartisipan hingga partisipan utuh (Creswell, 2012).

c. Studi Dokumentasi

Dokumen adalah rekaman peristiwa masa lalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya monumental.

(11)

51

Dokumen tertulis, misalnya catatan harian, biografi (biografi), cerita, peraturan dan catatan praktik. Dokumen berupa gambar seperti foto, gambar hidup, sketsa dan lain- lain. Dokumen dalam bentuk karya, seperti karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lainnya. Penelitian dokumenter melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013).

3.6 Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, hasil atau data dapat divalidasi ketika tidak ada perbedaan antara apa yang dilaporkan peneliti dan apa yang sebenarnya terjadi pada subjek (Sugiyono, 2013).

Teknik triangulasi berfungsi untuk memvalidasi data yang diperoleh pada saat penelitian. Dalam hal ini, teknik triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber data dan triangulasi teknik/metode. Triangulasi dengan sumber informasi dilakukan dengan cara membandingkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber selama penelitian, yaitu, kepala sekolah, wakil KS urusan kurikulum, kesiswaan, kepala

(12)

52

tata usaha dan wakil guru, siswa dan orang tua siswa. Dari sumber-sumber tersebut, peneliti kemudian menjabarkan dan mengklasifikasikan menurut perspektif masing-masing dan lebih khusus dengan peningkatan sumber daya manusia selama pelaksanaan PSP. Setelah itu data yang dianalisis oleh peneliti berguna untuk penelitian selanjutnya, sedangkan teknik/metode triangulasi menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengumpulkan dan membandingkan informasi secara sistematis dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, mendeskripsikannya ke dalam unit-unit, mensintesiskannya, menggabungkan pola-pola, dan memilih mana yang signifikan dan mana yang tidak. Meneliti dan menarik kesimpulan dengan cara yang mudah dipahami individu dan orang lain (Sugiyono, 2018). Miles and Huberman dalam (Sugiyono, 2018) beropini

(13)

53

bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan sampai akhirnya data sebagai jenuh. Fungsi analisis data merupakan reduksi data, tampilan data dan inferensi/verifikasi .

Gambar 3.1

Aktivitas dalam Analisis Data

3.7.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses dimana peneliti harus mampu memilih data data pokok dan penting dan fokus pada hal - hal inti. Hal ini membuat data yang digunakan lebih lengkap, yaitu.

Dalam proses reduksi data, peneliti dapat mengurangi data yang kurang penting dan berlebihan, sebaliknya peneliti dapat menambah data apabila data dianggap kurang. Sebagaimana hal

(14)

54

tersebut disesuaikan dengan evaluasi konteks, input, proses, produk dan keluaran pelaksanaan PSP di SMPN 1 Bringin.

3.7.2 Penyajian Data

Penyajian data menurut Miles dan Huberman seperti yang dikutip oleh (Sugiyono, 2018) Dalam penelitian kualitatif, teks naratif paling sering digunakan untuk menyajikan informasi.

Dengan melihat data, lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut. Peneliti juga menginterpretasikan data yang diperoleh. Informasi yang diperoleh dari beberapa informasi segera diurutkan sesuai dengan tingkat kepentingan informasi, sehingga informasi yang dianggap perlu dirangkum, sedangkan peneliti harus dapat memahami berbagai jenis informasi. Informasi yang disajikan.

3.7.3 Verifikasi

Tahap analisis kualitatif selanjutnya adalah menarik dan memverifikasi kesimpulan, kesimpulan awal yang disajikan masih

(15)

55

bersifat awal dan didukung oleh bukti-bukti selama penelitian lapangan, sedangkan tujuan verifikasi data adalah untuk memberikan informasi akhir tentang keseluruhan proses tahapan analisis menentukan bahwa masalah umum dalam evaluasi pelaksanaan PSP dapat dijawab dengan data dan masalah.

3.8 Kriteria Keberhasilan Program.

Langkah berikutnya adalah menentukan kriteria keberhasilan evaluasi, kriteria sering diartikan sebagai tolok ukur atau capaian dalam penelitian, dari hal tersebut dapat diasumsikan kriteria merupakan sebuah standar minimal untuk mengukur penelitian evaluasi dibutuhkan seorang evaluator dalam membuat kriteria agar penelitian sesuai dengan standar yang diinginkan.

Keberhasilan juga dimaknai sebagai sebuah kesuksesan tentunya dibutuhkan sebuah usaha , jadi kriteria keberhasilan adalah standar dari sebuah usaha untuk memperoleh hasil melalui sebuah kinerja.

Berdasarkan data yang diambil oleh peneliti dalam evaluasi ini, maka kriteria keberhasilan Program Sekolah Penggerak sesuai petunjuk teknis PSP yang tertuang dalam kemendikbud No

(16)

56

162/M/2021 dan menyoroti pidato nota keuangan 2020 di hadapan DPR, DPD, dan MPR pada 16 Agustus 2020. Salah satu program primer Presiden Joko Widodo dalam periode ke 2 merupakan pengembangan SDM.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya pada tahap evaluasi ini peneliti melakukan evaluasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang telah dilaksanakan dengan

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, menurut Sugiyono (2018, dalam Imron, 2019) metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang didasarkan pada filsafat