i
EVALUASI KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS PATTIMURA
Oleh:
SETIATY SABRINA NIM 2019 72 072
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2023
ii
LEMBAR PERMOHONAN
EVALUASI KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS PATTIMURA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura
Disusun Oleh:
SETIATY SABRINA NIM 2019 72 072
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2023
iii
EVALUASI KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS PATTIMURA
Oleh:
SETIATY SABRINA NIM. 2019-72-072
Dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Pattimura dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST)
Pada tanggal 14 Juli 2023
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hanok Mandaku, ST., MT., IPM Mentari Rasyid, ST., MT NIP. 19790730 200312 1 004 NIP. 19911103 202012 2 017
PANITIA UJIAN SARJANA
Ketua Sekretaris
Dr. Pieter Th. Berhitu, ST., MT W. M. Rumaherang, ST., MSc., PhD NIP. 19690816 199803 1 001 NIP. 19720809 200003 1 001
ANGGOTA
Penguji I Penguji II Penguji III
Prof. Dr. Ir. M Tukan, BSE., MT Victor O. Lawalata, ST., MT Dian P. Sahar, ST., MT., CRMP NIP. 19590825 198610 1 001 NIP. 19790601 200501 1 002 NIP. 19880528 201903 2 013
Disahkan Oleh Ketua Jurusan
Dekan Fakultas Teknik Teknik Industri
Dr. Pieter Th. Berhitu, ST., MT Billy J. Camerling, ST., MT., IPM NIP. 19690816 199803 1 001 NIP. 19700505 199903 1 003
iv
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Setiaty Sabrina NIM : 2019 – 72 – 072
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis yang berjudul:
EVALUASI KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS PATTIMURA
Adalah hasil karya ilmiah saya dan tidak tau sedang ditulis oleh orang lain. Semua data yang saya sajikan adalah diperoleh dari penelitian yang saya lakukan dan beberapa diolah kembali, kecuali data-data yang bersumber dari kepustakaan yang saya sebutkan dalam skripsi ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Ambon Juni 2023
Setiaty Sabrina 2019-72-72
v
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan mengucapkan puja dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Kelayakan Usaha Galangan Kapal Fakultas Teknik, Universitas Pattimura” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada Program Strata-1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
Keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, motivasi dan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ya Allah SWT, tak akan kulewati hari tanpa bersyukur kepada-Mu yang telah memberikan banyak nikmat berupa kemudahan dan kelancaran dalam melewati banyak kesulitan dari penelitian hingga penyususan skripsi ini sehingga tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
2. Nabi Muhammad SAW, yang menjadi role model, idola dan kebanggan bagi hidup penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam keadaan yang inshaa Allah lebih baik.
3. Kedua orang tua, kakak dan adik-adik saya yang telah mendukung, memberikan perhatian, dan selalu memberikan do’a. Terutama kepada ibu dan ayah penulis yang telah menjadi orang tua terhebat yang selalu memberikan motivasi, nasehat, masukan dan kasih sayang sehingga penulis bisa berada di tahap ini.
4. Bapak Prof. Dr. Marthinus Johanes Saptenno, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Pattimura Ambon.
5. Bapak Dr. Pieter Th. Berhitu, ST., MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon.
vi
6. B. J. Camerling, ST., MT., IPM selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Pattimura.
7. Dr. A. Tutuhatunewa, ST., MT., IPM selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura
8. Dr. Hanok Mandaku ST. MT. IPM selaku dosen pembimbing I skripsi, yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan juga memberikan motivasi selama penyusunan penulisan skripsi ini.
9. Mentari Rasyid, ST., MT. selaku dosen pembimbing II skripsi, yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan penulisan skripsi ini dengan sabar, ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan ilmu, motivasi, arahan dan saran-saran yang sangat berharga selama menyusun skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
10. Prof. Dr. Ir. M Tukan, BSE., MT, selaku guru besar fakultas teknik sekaligus penguji 1.
11. Victor Oryon Lawalata, ST., MT, selaku mentor penulis sekaligus penguji 2, yang selalu membimbing penulis dari awal semester dengan meberikan banyak nasehat atau saran yang sangat baik.
12. Dian Pratiwi Sahar, ST., MT., CRMP selaku penguji 3 penulis.
13. Talib Loilatu, ST. selaku staf laboratorium slipway yang telah meluangkan waktu saat pendataan sehingga dapat menyelesaikan tahap akhir dari skripsi ini.
14. Teman – teman Industrial Engineering 19 Terhususnya Astika Pramaisela Ridwan, Eliza Polanunu, dan Githa Sumarau yang telah bersama-sama dengan penulis dari awal memulai perkuliahan hingga diselesaikannya penulisan skripsi ini.
15. Sahabat – sahabat SMA Negeri 2 Masohi Terhususnya Siinur Haliza Fatimah, Nada Adelia, Dewi Suci, dan Azahra Fitriyanti yang telah memberikan dukungan dalam proses perkuliahan.
16. Muh Ikhsan R. Wattimena yang telah bayak membantu penulis dalam masa perkuliahan, pengurusan ujian sampai penulisan skripsi ini.
vii love myself.
Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terima Kasih. Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Ambon, Juli 2023
Setiaty Sabrina 2019-72-072
viii MOTTO
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.”QS. Al Baqarah ayat 153
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa.” Ridwan Kamil
“Semua orang memiliki masanya masing-masing. Tak perlu terburu-buru, tunggulah. Kesempatan itu akan datang dengan sendirinya.” Gol D. Roger
“Tidak peduli seberapa sulit atau mustahilnya itu, jangan pernah melupakan tujuanmu dan Jika kau tidak mau mengambil resiko, kau tidak dapat menciptakan
masa depan.” Monkey D. Luffy
ix ABSTRAK Nama Mahasiswa : Setiaty Sabrina
NIM : 2019-72072
Pembimbing 1 : Dr. Hanok Mandaku, ST., MT., IPM.
Pembimbing 2 : Mentari Rasyid, ST.,MT.
Universitas Pattimura merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Provinsi Maluku yang telah berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
Laboratorium Slipway pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura adalah salah satu unit usaha potensial yang memiliki prospek untuk mendatangkan income, karena memiliki fasilitas galangan atau docking kapal. Masalah utama yang dialami adalah sejumlah fasilitas sudah tidak dapat beroperasi dengan baik serta berada dalam kondisi kurang terawat. Akibatnya, proses docking kapal berlangsung kurang optimal sehingga unit usaha seringkali gagal memenuhi target income. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi business plan sebagai landasan pengembangan bisnis laboratorium reparasi kapal fakultas teknik, universitas pattimura. Metode yang digunakan yaitu net present value, benefit cost ratio dan payback period untuk mengetahui nilai kelayakan laboratorium slipway.
Dari hasil penelitian yang di peroleh dari Net Present Value, Benefit Cost Ratio dan Payback Period didapatkan nilai NPV sebesar Rp. (−1.781,608375) yang bernilai negatif, nilai BCR sebesar 0,639239794 < 1 yang dimana kurang dari 1, dan didapatkan PbP adalah 7,4 tahun yang lebih panjang dari waktu ekonomi investasi yaitu 5 tahun.
Kata Kunci : Galangan Kapal, Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Payback Period.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERMOHONAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
MOTTO ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Batasan ... 3
1.3.2 Asumsi ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
2.1 Galangan Kapal ... 5
2.2 Fasilitas Galangan Kapal... 6
2.3 Proses Reparasi Kapal ... 8
2.4 Studi Kelayakan Bisnis ... 8
2.4.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ... 8
2.4.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ... 9
2.4.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ... 10
2.5 Bisnis dan Investasi ... 12
2.5.1 Pengertian Bisnis ... 12
xi
2.5.4 Sistematika Studi Kelayakan Bisnis ... 13
2.6 Pengertian Analisis Keuangan / Finansial... 14
2.7 Tujuan Analisis Keuangan / Finansial ... 14
2.8 Manfaat Analisis Keuangan / Finanasial... 15
2.9 Pengaruh Aspek Keuangan dalam Menilai Kelayakan Bisnis ... 15
2.10 Lingkup Kajian Analisis Keuangan ... 22
2.10.1 Metode Net Present Value (NPV) ... 22
2.10.2 Metode Benefit Cost Ratio (BCR) ... 24
2.10.3 Metode Payback Period (PBP) ... 26
2.11 Peneliti Sebelumnya ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 33
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.4 Metode Analisis Data ... 34
3.5 Diagram Alir Penelitian ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Sejarah Fakultas Teknik Universitas Pattimura ... 36
4.2 Laboratorium Slip Way Fakultas Teknik ... 38
4.2.1 Lokasi ... 38
4.2.2 Manajemen ... 38
4.3 Reparasi Kapal ... 39
4.3.1 Proses Masuk Kapal ... 40
4.3.2 Proses Perbaikan Kapal ... 42
4.3.3 Proses Perbaikan Kapal ... 42
4.4 Fasilitas dan Peralatan ... 43
4.5 Analisis Biaya dan Potensi Manfaat ... 44
4.5.1 Analisis Biaya ... 44
4.5.2 Biaya Investasi ... 45
xii
4.5.3 Biaya Operasional ... 46
4.5.4 Analisis Potensi Manfaat... 51
4.6 Analisis Kelayakan Investasi ... 51
4.6.1 NPV (Net Present Value) ... 51
4.6.2 BCR (Benefit Cost Rasio) ... 53
4.6.3 PbP (Payback Period) ... 54
4.7 Pembahasan ... 54
BAB V PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 59
xiii
Tabel 2. 2 Peneliti Sebelumnya ... 27
Tabel 4. 1 Fasilitas dan Peralatan ... 44
Tabel 4. 2 Biaya Investasi ... 45
Tabel 4. 3 Biaya Penyusutan (Gedung & Peralatan)... 47
Tabel 4. 4 Biaya Upah Pegawai ... 48
Tabel 4. 5 Biaya Utilitas (Listrik, dsb) ... 49
Tabel 4. 6 Biaya Tidak Tetap ... 50
Tabel 4. 7 Biaya Operasi Tidak Langsung ... 50
Tabel 4. 8 Potensi Manfaat... 51
Tabel 4. 9 Pendapatan Reparasi Kapal ... 52
Tabel 4. 10 Pendapatan Reparasi ... 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis ... 14
Gambar 2. 2 Kondisi Awal... 22
Gambar 2. 3 Kondisi Present ... 22
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ... 35
Gambar 4. 1 Lokasi Fakultas Teknik Universitas Pattimura ... 36
Gambar 4. 2 Lokasi Fakultas Teknik Universitas Pattimura ... 38
Gambar 4. 3 Strutur Organisasi Laboratorium Slip Way ... 39
Gambar 4. 4 Flowchart Proses Masuk Kapal ... 42
Gambar 4. 5 Flowchart Proses Perbaikan Kapal ... 43
xv
Lampiran 2 Air Bag ... 59
Lampiran 3 Kompresor ... 60
Lampiran 4 Water Jet ... 60
Lampiran 5 Oxygen Tank ... 60
Lampiran 6 Forklif ... 61
Lampiran 7 Painting Equipment ... 61
Lampiran 8 Mesin Bor ... 61
Lampiran 9 Winch dan tali winch... 62
Lampiran 10 Welding Machine ... 62
Lampiran 11 Scrap Hand Made ... 62
Lampiran 12 Proses water jet lambung kapal XVI 2012 ... 63
Lampiran 13 Proses Scrap Lambung Kapal XVI 2012 ... 63
Lampiran 14 Proses Pengamplasan Lambung Kapal XVI 2012 ... 63
Lampiran 15 Proses Pengecatan ANTI Foling (AF) Lambung Kapal XVI 2012 . 64 Lampiran 16 Pengecatan ANTI Foling (AF) Lambung Kapal XVI 2012 ... 64
Lampiran 17 Penurunan Kapal XVI 2012 ... 64
Lampiran 18 Penurunan Kapal XVI 2012 ... 65
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Universitas Pattimura merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Provinsi Maluku yang telah berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
Konsekwensinya adalah semua potensi yang dimiliki oleh Universitas Pattimura mesti dapat dimanfaatkan sebagai unit usaha untuk mendapatkan income guna membiayai operasional Universitas Pattimura.
Laboratorium Slip Way pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura adalah salah satu unit usaha potensial yang memiliki prospek untuk mendatangkan income, karena memiliki fasilitas galangan atau docking kapal. Sejauh ini, fasilitas docking kapal sudah dimanfaatkan untuk mereparasi kapal-kapal yang beroperasi di sekitar perairan Pulau Ambon, seperti Kapal Patroli TNI Angkatan Laut maupun Kepolisian Perairan dan Udara (POLAIRUD). Namun demikian, sejumlah fasilitas sudah tidak dapat beroperasi dengan baik serta berada dalam kondisi kurang terawat. Akibatnya, proses docking kapal berlangsung kurang optimal sehingga unit usaha seringkali gagal memenuhi target income. Oleh sebab itu, fasilitas docking kapal atau galangan kapal tersebut perlu dikembangkan mengingat posisinya sebagai industri perkapalan yang memiliki prospek sangat baik di Provinsi Maluku.
Menurut (Nanda, D.K, 2018 di dalam Julio de Deus Xavier Freitas et al., 2022), galangan kapal adalah suatu tempat atau bangunan yang terletak di tepi Laut atau sungai yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun, mereparasi atau merawat kapal. Dalam bidang perkapalan, perawatan kapal perlu dilakukan untuk mempertahankan ketahanan kapal agar life time-nya lama sehingga tingkat produktivitas berjalan lancar serta tidak terganggu akibat adanya kerusakan kapal.
Maka dari itu galangan kapal sangat dibutuhkan oleh ship owner, sehingga kapal mereka bisa beroperasi semaksimal mungkin dengan hasil yang maksimal dan sesuai standar regulasi International Maritime Organization (IMO) dan juga sesuai standar regulasi klasifikasi di masing-masing negara. Mengingat penting dan strategisnya posisi industri galangan kapal di wilayah Provinsi Maluku, maka
keberadaan unit usaha docking atau galangan kapal pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura tersebut perlu dikembangkan.
Penentuan layak atau tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan dapat diukur dengan berbagai kriteria. Terdapat beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk menemukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah Net Present Value (NPV) atau Nilai Bersih Sekarang, yang merupakan perbandingan kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital o money) selama antar PV umur investasi. Selisi antar kedua PV tersebut dikenal dengan Nett Present Value. Kriteria berikutnya adalah Ratio B/C (Ratio Benefit and Cost), yaitu salah satu konsep yang bisa digunakan untuk menentukan kelayakan dari sebuah proyek. Pada umumnya B/C Ratio dimanfaatkan di dalam menetukan kelayakan dari sebuah proyek yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum.
Disamping itu, ada juga metode analisis Payback Period (PP) untuk mengetahui jangka waktu pengembalian biaya awal. Kelayakan teknik dan ekonomis suatu rencana investasi dapat menjadi informasi untuk pengambilan keputusan tentang rencana pengembangan usaha tersebut.
Dengan demikian, maka laboratorium reparasi kapal atau docking pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura memerlukan evaluasi kelayakan usaha, sehingga pada gilirannya penentu kebijakan dan keputusan memiliki referensi dalam pengembangan usaha tersebut yang dapat memberikan kontribusi income kepada pihak Universitas Pattimura sebagai BLU dan dapat berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Atas dasar itu, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam penelitian Tugas Akhir dengan judul
“Evaluasi Kelayakan Usaha Galangan Kapal Fakultas Teknik, Universitas Pattimura”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalahnya yang diangkat pada penelitian ini, adalah:
1. Bagaimana menganalisis kelayakan finansial Galangan Kapal fakultas teknik, universitas pattimura menggunakan Evaluasi Investasi sebagai pengembangan bisnis?
3
2. Bagaimana menerapkan evaluasi investasi sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan bisnis laboratorium reparasi kapal fakultas teknik, universitas pattimura?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial Galangan Kapal fakultas teknik, universitas pattimura menggunakan Evaluasi Investasi sebagai pengembangan bisnis ruang lingkup.
1.3.1 Batasan
Mengevaluasi kelayakan investasi pada Laboratorium Slip Way Fakultas Teknik Universitas Pattimura. Sedangkan, nilai investasi lahan tidak dianalisis.
1.3.2 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Tidak terdapat perubahan kondisi fasilitas selama penelitian dilakukan.
b. Tingkat suku bunga bank ditetapkan berdasarkan tabel faktor bunga majemuk sebesar 12%.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan, yaitu agar dapat memberikan masukan atau tambahan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dalam menganalisis kelayakan investasi untuk pengembangan suatu usaha khususnya pada bidang usaha yang diselenggarakan oleh Badan Layanan Umum suatu Perguruan Tinggi.
2.
Bagi Fakultas Teknik Universitas Pattimura, yaitu memberikan informasi atau masukan bagi fakultas teknik terhususnya galangan kapal, yaitu dalam membantu pengambilan keputusan dalam berinvestasi dengan melihat dari segi resiko dan imbal hasil, sehingga bisa di perkirakan investasi tersebut bisa untuk jangka panjang atau tidak3. Bagi masyarakat dan dunia usaha, yaitu memperoleh informasi tentang prospek usaha dan perencanaan investasi industri galangan kapal kecil di wilayah Provinsi Maluku.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan urutan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan penelitian ini, maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I : Pendahuluan
Menjelaskan tinjauan umum meliputi Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Ruang lingkup yang terdiri dari (batasan dan asumsi) , Manfaat penelitian, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II : Kajian Pustaka
Menjelaskan mengenai Kajian pustaka yang berkaitan dengan objek tinjauan khusus selama penelitian berdasarkan teori dari (buku teks atau hasil penelitian baik jurnal, buletin maupun laporan hasil penelitian yang lain).
3. BAB III : Metodologi Penelitian
Menjelaskan mengenai Metodologi penelitian yang diterapkan yaitu, Terdapat waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis data, diagram aliran penelitian.
4. BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan yang di analisis 5. BAB V : Penutup
Menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil yang telah dibahas dari bab IV
5 BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Galangan Kapal
Galangan merupakan suatu industri yang didalamnya terjadi proses transformasi masukan berupa material (besi baja, kayu, fiber glas, dll) menjadi suatu keluaran (Output) yang dapat berupa kapal, atau bangunan lepas pantai dan bangunan apung lainnya. Industri galangan produk akhirnya termasuk dalam klasifikasi Product Oriented atau Job Shops Production. (Storch 1995 di dalam Bibit Saputra et al., 2017)
Galangan adalah suatu tempat untuk membangun atau mereparasi kapal–
kapal, jadi galangan harus memiliki; tanah atau lahan dan water form atau garis pantai. Berdasarkan aktivitasnya galangan dapat dibagi menjadi sebagai berikut (Andreasson, ER.1980 didalam Bibit Saputra et al., 2017)
• Galangan bangunan baru: Merupakan jenis galangan yang melakukan pembangunan kapal – kapal baru sesuai pesanan dari owner
• Galangan khusus reparasi: adalah merupakan jenis galangan yang melakukan pekerjaan perawatan perbaikan kapal.
• Galangan Bangunan baru dan reparasi: Merupakan galangan yang berfungsi multi yaitu melakukan pembuatan kapal dan perawatan/perbaikan serta modifikasi kapal.
Galangan Kapal merupakan suatu bentuk usaha pembuatan kapal baru.
Namun pada beberpa jenis galangan terdapat pula yang dapat menerima reparasi kapal. Galangan kapal berbeda dengan docking kapal. Docking kapal merupakan bengkel perbaikan kapal dan tidak melakukan usaha pembuatan kapal baru.
Pemesanan kapal pada galangan kapal dapat lengkap dengan alat tangkap dapat pula hanya kerangka kapalnya saja. Umumnya galangan kapal perikanan wajib menyelesaikan sampai pada kerangka kapal. Tidak semua konsumen melakukan pemesanan kapal penuh dari kerangka sampai alat tangkap dan mesinnya (di dalam Putri et al., 2016).
2.2 Fasilitas Galangan Kapal
Galangan memiliki beberapa infrastuktur dan suprastruktur yang digunakan untuk aktivitas produksinya . Dari aktivitas penyaluran material (material supply) hingga perakitan (erection) di building berth. Area galangan terdiri dari dua, yaitu daratan dan perairan (waterfront) sebagai tempat produksi. Infrastruktur yang harus dimiliki galangan antara lain, kantor merupakan tempat berlangsungnya kegiatan administrasi yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pembangunan ataupun reparasi kapal. Departemen yang bekerja pada area ini contohnya Departemen Pemasaran (marketing) dan Pembelian (purchasing), Departemen Perancangan bertugas untuk melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan order yang diterima. Ranah kerja departemen Perancangan dimulai dari perencanaan gambar dan perhitungan konstruksi kapal, sampai kebutuhan material, Bengkel pelat dan pipa merupakan tempat fabrikasi konstruksi kapal yang berhubungan dengan pelat dan pipa. Kegiatan yang dilakukan di bengkel ini adalah marking, cutting, forming hingga assembly menjadi modul kecil sebelum dibawa ke area building berth. Bagian mesin merupakan tempat fabrikasi yang membutuhkan bantuan mesin seperti:
membubut, frais, skrap, bor, korter dan sebagainya. Bengkel listrik bertugas untuk memasang instalasi listrik dan membuat serta memasang panel-panel listrik di kapal (didalam Ghazilio Dzakwanramadhanus & Sri Rejeki Wahyu pribadi, 2021).
Perencanaan fasilitas galangan merupakan faktor utama yang harus dihitung dan dipertimbangkan dengan baik. Pertimbangan internal yang sangat penting dalam analisa perancangan fasilitas galangan adalah menjadikan seluruh rangkaian menjadi sebuah sistem terintegrasi. Ketika kapasitas galangan sudah ditentukan, maka spesifikasi dan kapasitas fasilitas / peralatan yang direncanakan harus disesuaikan. Hal ini dimaksudkan agar utilisasi dan keseimbangan dari kontribusi tiap fasilitas dapat berjalan optimum. Dalam perencanaan sebuah galangan menjadi suatu sistem yang terintegrasi berikut ini adalah goal yang harus dipertimbangkan (di dalam Bibit Saputra et al., 2017):
7
1) Mengoptimalkan inventori material dan proses kerja, untuk meminimalkan resiko adanya ketidaktersediaan barang saat dibutuhkan.
2) Meminimalkan cadangan bahan baku / buffer stock material agar seimbang dengan alur produksi dan tidak terjadi penumpukan material.
3) Meminimalkan jumlah pengangkatan material, mengurangi jarak perpindahan material dan mengefisienkan material yang harus dipindahkan.
Tabel 2. 1 Data Peralatan dan Fasilitas
No Nama Fasilitas Kapasitas Jumlah
1 Slip way 1200 ton 2
2 Building berth 1201 ton 2
3 Stockyard 1000 ton 1
4 Bengkel farbrikasi 3200 m2 1
5 CNC Machine 28,8 ton/hari 1
6 Sandblasting Machine 20 ton/hari 1 7 Painting equipment 80 kg/spcm 2 8 Water jet equipment 16" 2
9 Ashore pump 2-4' 6
10 Electric compresor 8,5 bar, 22CFM 1
11 Oxygen tank 3001 L 2
12 Welding machine 301 A 1
13 Welding transformer 250-400 A 200 14 Welding transformer 300 A 10
15 Semi/auto gas cutting 10
16 Hand Grinder 150 mm 200
17 Lathes 5 m 5
18 Lathes 9 m 1
19 Corter machine 1,5 mm 1
20 Scraping machine 400 mm 4
21 Hydraulic jack 50-100 ton 20 22 Chain/level block 3-10 ton 75
23 Pipe Bending Machine 3'' 5
24 Pipe Bending Machine 1'' 1
25 Bending machine 200-250 ton 2
26 Boor Dan Corter mac 1
27 Hydraulic, crimping 26 ton 1
28 Mobile crane 45 ton 1
29 Forklift 5 ton 3
30 Gantry crane 10 ton 1
31 Trailer 10 ton 1
32 Truck 10 ton 1
2.3 Proses Reparasi Kapal
Selama beroperasi, kapal harus melakukan docking secara periodik (2 – 2,5 tahun). Tujuan dari docking adalah untuk memastikan bahwa konstruksi dan perlengkapan kapal masih layak digunakan dan tidak membahayakan penumpang/muatan. Apabila konstruksi dan perlengkapan kapal tergolong dapat membahayakan penumpang/muatan maka harus dilakukan reparasi. Reparasi sebuah kapal merupakan proses memperbaiki atau mengganti bagianbagian kapal yang sudah tidak memenuhi standar minimal kelayakan untuk berlayar baik dari peraturan statutory maupun klas. Perbaikan dilakukan pada komponen yang masih layak untuk digunakan tetapi tidak memenuhi regulasi yang berlaku. Untuk komponen yang kerusakannya tergolong parah dan tidak dapat diperbaiki maka komponen tersebut harus dilakukan penggantian. Kontruksi kapal merupakan komponen yang paling sering diperbaiki selama kapal beroperasi. Adapun tahapan reparasi dibagi menjadi tiga yaitu, persiapan sebelum pekerjaan reparasi konstruksi badan kapal, batas ketebalan minimum pelat badan kapal, dan reparasi balok konstruksi.
2.4 Studi Kelayakan Bisnis
2.4.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan).
Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Selanjutnya pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut ( Kasmir dan Jakfar, 2003 didalam Adnyana, 2020) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.
Pengertian Studi kelayakan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya
9
tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
2.4.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Sebelumnya telah dibahas di muka mengenai alasan perlunya diadakanstudi kelayakan sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan. Intinta agar apabila usaha atau proyek ini dijalankan tidak akan sia-sia atau dengan kata lain tidak membuang uang, tenaga, atau pikiran secara percuma serta tidak akan menimbulkan masalah yang tidak perlu dimasa yang akan datang.
Bahkan dengan adanya usaha atau proyek akan dapat memberikan berbagai keuntungan serta manfaat kepada berbagai pihak.
Ada lima tujuan yang menyebabkan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu sebagai berikut.
1. Menghindari Risiko Kerugian
Studi kelayakan perlu dilakukan untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang akan datang karena adanya suatu ketidakpastian di masa yang akan datang. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak kita 10 inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat di kendalikan.
2. Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.
Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan di jalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Dalam hal ini, perencanaan sudah mencakup pengaturan jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu.
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan Pengendalian
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehinga akan dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk 11 mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
2.4.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Sudah pasti bahwa pendirian suatu bisnis atau proyek akan memberikan berbagai manfaat atau keuntungan terutama bagi pemilik usaha. Disamping itu, keuntungan dan manfaat lain dapat pula dipetik oleh berbagai pihak dengan kehadiran suatu usaha. Misalnya bagi masyarakat luas, baik yang terlibat langsung dalam proyek maupun yang tinggal di sekitar usaha, termasuk bagi pemerintah.
Berikut ini merupakan keunggulan yang dapaat diperoleh dengan adanya kegiatan bisnis, baik bagi perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat.
11
1. Memperoleh Keuntungan
Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan memberikan keuntungan, terutama keuntungan bagi pemilik bisnis.
Keuntungan ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya.
2. Membuka Peluang Pekerjaan
Keberadaan suatu usaha jelas akan membuka petualang pekerjaan kepada masyarakat, baik bagi masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha atau masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha. Adanya peluang pekerjaan ini akan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha tersebut. Begitu pula bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi usaha dapat membuka berbagai macam usaha, sehingga masyarakat yang tadinya pengangguran dapa meningkatkan kesejahteraannya.
3. Manfaat Ekonomi
a. Menambah jumlah barang dan jasa. Untuk usaha tertentu misalnya pendirian, pabrik tertentu pada akhirnya akan memproduksi barang atau jasa. Dengan tersedia jumlah barang dan jasa yang lebih banyak, masyarakat punya banyak pilihan, sehingga pada akhirnya yang akan berdampak kepada harga yang cenderungturun dan kualitas barang sejenis akan lebih meningkat.
b. Meningkatkan mutu produk. Hal ini disebabkan oleh adanya barang dari usaha sejenis dapat memacu produsen untuk meningkatkan kualitas produknya.
c. Meningkatkan devisa. Dalam hal ini, barang yang ditujukan untuk ekspor akan dapat menambah devisa atau akan dapat memberikan pemasukan devisa bagi negara dari barang yang kita ekspor.
d. Menghemat devisa. Artinya, apabila semula barang tersebut kita impor dan sekarang bisa diproduksi di dalam negeri, maka jelas tindakan ini dapat menghemat devisa negara.
4. Tersedianya Sarana dan Prasarana
Bisnis yang akan dijalankan di samping memberikan manfaat seperti diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi masyarakat sekitar bisnis yang akan dijalankan.
Manfaat yang dirasakan seperti tersedianya sarana, dan prasarana yang dibutuhkan, seperti 9 jalan, telepon, air, penerangan, pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, sarana olahraga, serta sarana dan prasarananya.
5. Membuka Isolasi Wilayah
Bagi wilayah tertentu, pembukaan suatu usaha, misalnya perkebunan, jalan atau pelabuhan akan membuka isolasi wilayah.
Wilayah yang tadinya tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik.
6. Meningkatkan persatuan pembangunan dan membantu pemerataan pembangunan.
Dengan adanya proyek atau usaha biasanya pekerja yang bekerja di dalam proyek datang dari berbagai suku bangsa.
Pertemuan dari berbagai suku akan dapat meningkatkan persatuan.
Kemudia dengan adanya proyek di berbagai daerah akan memberikan pembangunan di seluruh wilayah (Adnyana, 2020).
2.5 Bisnis dan Investasi 2.5.1 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan suatu organisasi dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan menawarkan barang atau jasa. ( Arifin, 2008:2 didalam Ichsan et al., 2019). Pendapat lain menjelaskan bahwa bisnis adalah Rantai yang terhubuüng, kalau digambarkan, pebisnis atau wirausaha terlibat setidaknya dengan pemasok, internal perusahaan kita, pesaing, pelanggan, dan pihak lain tak langsung (Oei, 2010:134).
13
2.5.2 Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. (Muljadi (2001:284) didalam Ichsan et al., 2019). Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut:
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
Investasi merupakan pengorbanan yang dikeluarkan sekarang untuk mendapatkan benefit di masa yang akan datang.
2.5.3 Jenis investasi
Jenis investasi ada dua yaitu:
1. Riil Berkaitan dengan bidang ilmu studi kelayakan bisnis seperti rencana pembangunan proyek dan pembangunan usaha.
2. Finansial Berkaitan dengan bidang ilmu manajemen investasi seperti investasi saham, obligasi dan produk investasi lainnya.
2.5.4 Sistematika Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang dapat diteliti.
Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis tersebut bersifat fleksibel sehingga dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Studi kelayakan bisnis ialah sebuah studi yang memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi apakah sebuah tindakan bisnis tersebut adalah rasional dari segi ekonomi
maupun operasional. Yang perlu anda ketahui adalah studi kelayakan bisnis tidaklah sama dengan rencana bisnis atau business plan. Apabila pada sebuah rencana bisnis terdapat fungsi perencanaan dan juga mendefinisikan terkait tindakan yang dibutuhkan untuk mewujudkan gagasan bisnis yang telah dimiliki, maka studi kelayakan bisnis hanya menyediakan penyelidikan mengenai sebuah fungsi tertentu dan memastikan apakah hal tersebut layak untuk dilakukan (Ichsan et al., 2019).
Gambar 2. 1 Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis 2.6 Pengertian Analisis Keuangan / Finansial
Perhitungan keuangan berperan penting dalam studi kelayakan bisnis, terutama menghitung seluruh dana yang dibutuhkan untuk investasi ataupun untuk modal kerja, hitungan penjualan, biaya produksi, biaya penjualan, biaya administrasi, dan tingkat keuntungan dan kerugian yang akan ditanggung.
Analisis keuangan merupakan suatu analisis yang membandingkan biaya dan manfaat untuk menentukan bisnis menguntungkan selamanya dan memperhitungkan kemungkinan menanggung kerugian.
Menurut Djamin, analisis finansial memerhatikan aspek cash-flow, yaitu perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dan jumlah biaya (total cost), yang dinyatakan dalam nilai sekarang untuk mengetahui kriteria kelayakan atau keuntungan suatu proyek. Hasil finansial disebut private returns (Sobana, 2018).
2.7 Tujuan Analisis Keuangan / Finansial
Analisis keuangan bertujuan mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis yang dijalankan.
15
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, dan menilai apakah perusahaan akan dapat berkembang terus (Sobana, 2018).
Studi aspek keuangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang dimaksud. Selain itu, studi aspek keuangan juga ditujukan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, dan kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, serta untuk menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus (Adnyana, 2020).
2.8 Manfaat Analisis Keuangan / Finanasial
Manfaat yang diharapkan dalam studi kelayakan bisnis dari menganalisis aspek keuangan adalah memudahkan penentuan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana dalam waktu yang telah ditentukan, dan menilai perusahaan akan dapat berkembang terus atau tidak (Sobana, 2018).
2.9 Pengaruh Aspek Keuangan dalam Menilai Kelayakan Bisnis
Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. Keputusan pendanaan difokuskan untuk mendapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana untuk mendukung kebijakan investasi.
Aspek keuangan merupakan muara dari semua aspek karena keuangan merupakan implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan.
Berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan perlu dibahas mulai awal perencanaan, periode persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek, dan periode operasi ketika usaha berjalan.
Ada dua periode dalam aspek keuangan, yaitu periode persiapan dan periode operasi. Implikasi keuangan periode persiapan akan tertanggulangi dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam masa operasi tecermin pada proyeksi rugi laba, proyeksi neraca, proyeksi arus kas, dan proyeksi kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat pengembalian. Untuk lebih jelasnya, aspek pengaruh analisis keuangan dalam menilai bisnis meliputi hal berikut.
1. Biaya Operasional
Sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan gagasan, penelitian tentang produk, pasar, dan aspek-aspek lain yang dipertimbangkan untuk diambil sebuah keputusan. Keperluan tersebut menimbulkan konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan, yang disebut biaya praoperasi.
Biaya tersebut digunakan untuk keperluan penelitian, perencanaan, studi kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan, dan biaya pemasaran sebelum produk siap diluncurkan ke pasar. Biaya-biaya tersebut sudah harus dikeluarkan sebelum perusahaan mengambil keputusan untuk melaksanakan proyek yang dikelompokkan sebagai sunk cost atau investasi yang nilainya tetap dan telah dikeluarkan semuanya dan tidak mempunyai sisa.
Biaya tersebut dikeluarkan, baik usaha dijalankan maupun dibatalkan.
Sunk cost tidak dimasukkan dalam perhitungan NPV karena biaya tersebut di luar perhitungan studi kelayakan usaha.
2. Rencana Kebutuhan Investasi
Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan pada awal perencanaan usaha yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut.
a. Biaya pembangunan fisik (harta tetap)
Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi pembelian tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin mesin, alat kantor, furnitur, dan kendaraan.
b. Biaya-biaya trial run
17
Trial run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi hingga terwujudnya produk yang akan dipasarkan.
Kegiatan tersebut membutuhkan waktu tertentu dan membutuhkan biaya, seperti bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, dan bahan bakar sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi sepenuhnya.
Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit, melainkan untuk keperluan evaluasi mutu, perbaikan design, dan promosi awal. Apabila produk sudah dapat dijual, pendapatannya masuk pada perhitungan biaya trial run.
Sisa produk yang dihasilkan dalam trial run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode operasi. Biaya trial run bisa dimasukkan sebagai harta tidak berwujud, yang akan disusutkan dalam waktu tertentu.
c. Modal kerja
Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan sehari-hari dalam membuat produk, yang meliputi kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha, persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar, dan bahan bantu produksi lainnya, termasuk sejumlah kas minimum untuk kebutuhan tidak terduga atau transaksi.
3. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha dapat berasal dari modal sendiri dan pinjaman bank.
Modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang saham, yang dinyatakan dalam akta pendirian perusahaan. Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akta pendirian tersebut masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi keseluruhan.
Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk penguatan kebutuhan modal kerja dan membeli harta tetap dibutuhkan. Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo
pelunasan, dan biaya administrasi lainnya dicantumkan dalam perjanjian kontrak kredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.
4. Proyeksi Harga Pokok/Penjualan
Proyeksi harga pokok penjualan harus didukung oleh volume proyeksi dan volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya produksi dibagi dengan volume produksi. Adapun harga pokok penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan volume penjualan.
a. Proyeksi rugi-laba
Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operasi usaha beberapa tahun ke depan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba, perusahaan harus menghitung terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan, biaya produksi, dan biaya operasi. Biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula dikelompokkan dalam biaya variabel dan biaya tetap.
b. Proyeksi arus kas
Proyeksi arus kas berguna untuk penyusunan proyeksi neraca.
Arus kas merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas keluar) kas dalam satu periode. Selisih antara keduanya (masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.
1) Aliran kas proyek (cash flow proyek)
Cash flow (aliran kas) adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Aliran kas terdiri atas aliran masuk di perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta jumlah saldonya setiap periode.
Adapun arus kas proyek adalah arus kas yang mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek selama jangka waktu kontrak.
19
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
a) Aliran kas awal (initial cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Misalnya, pembelian tanah, gedung, dan biaya pendahuluan. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
b) Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, misalnya penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu, aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (terminal cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu), misalnya sisa modal kerja, nilai sisa proyek, yaitu penjualan peralatan proyek.
2) Pertimbangan dalam menaksir aliran kas Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu:
a) menaksir aliran kas dari investasi;
b) menghitung biaya modal rata-rata tertimbang;
c) mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi, seperti payback period, NPV, dan IRR;
d) mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak. Langkah pertama dan keempat merupakan langkah yang paling sulit (menurut penulis). Terutama, implikasi aliran kas dari suatu investasi tentu sulit diidentifikasi dan dikuantifikasikan.
5. Penilaian Investasi
a. Konsep nilai waktu uang
Investasi pada umumnya memerlukan jangka waktu panjang sehingga perlu dinilai apakah investasi tersebut dapat memberikan kelayakannya. Oleh karena itu, perlu konsep nilai waktu uang, “time value of money “ dan beberapa metode penilaiannya.
Nilai waktu uang pada dasarnya membahas bunga. Bunga atau interest, menurut Riggs dalam Robert, terdiri atas dua macam, yaitu bunga biasa “simple interest” dan bunga majemuk “compount interest.“
1) Bunga biasa Bunga biasa adalah perhitungan bunga yang sederhana dengan menggunakan formula berikut:
Keterangan:
P = jumlah atau nilai sekarang
F = jumlah atau nilai yang akan datang i = tingkat bunga pada suatu periode n = waktu
Apabila seseorang meminjam sejumlah uang P dengan bunga i, uang yang harus dikembalikan adalah:
2) Bunga majemuk Bunga yang didapat pada suatu periode dibungakan lagi sehingga berlipat (majemuk).
b. Nilai sekarang
Nilai sekarang (present value) menunjukkan besarnya nilai uang pada saat ini untuk nilai tertentu pada masa yang akan datang.’ Nilai sekarang menunjukkan sejumlah uang yang diinginkan A pada
21
waktu 1 tahun lagi dan PV menunjukkan jumlah uang yang ditabung serta i merupakan tingkat bunga.
c. Metode penilaian investasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi, yaitu NPV, IRR, dan PI.
1) Metode net present value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional ataupun terminal aliran kas) pada masa yang akan datang yang bernilai positif.
2) Metode internal rate of return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih pada masa-masa yang akan datang. Tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan “MARR”).
3) Metode profitability index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih pada masa datang dan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, proyek diterima atau layak.
d. Menilai proyek dengan metode NPV 1) Pemilihan aktiva
Perusahaan ada kalanya dihadapkan pada masalah penggunaan aktiva yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Pemilihan ini timbul karena adanya dua atau lebih aktiva yang biasa memberikan pelayanan yang sama, tetapi dengan harga, usia ekonomis, dan biaya operasi yang berbeda.
2) Penggantian aktiva
Penggantian aktiva dapat dilakukan dengan banyak pertimbangan. Untuk aktiva dengan pengganti yang sama ataupun yang lebih baik dapat dilakukan dengan memperhitungkan NPV terlebih dahulu. Kunci dalam menghitung NPV suatu proyek, yaitu menaksir aliran kas dan menentukan tingkat bunga yang layak.
3) Pengaruh inflasi
Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF karena tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan dalam inflasi yang diharapkan. Inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi.
Perubahan harga yang tidak disebabkan oleh inflasi atau kurangnya permintaan dan penawaran, akan memengaruhi aliran kas masuk, sebaiknya dimasukkan dalam analisis.
2.10 Lingkup Kajian Analisis Keuangan 2.10.1 Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi .present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi (lihat Gambar 4.2a dan 4.2b).
Gambar 2. 2 Kondisi Awal Gambar 2. 3 Kondisi Present
23
Dengan demikian, metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar sepanjang umur investasi ke waktu awal investasi (t=0) atau kondisi present, tentu saja dengan menerapkan konsep Ekuivalensi uang yang telah dibahas pada (Drs. M. Giatman, 2006):
Secara umum ada anggapan bahwa metode net present value merupakan kriteria seleksi kuantitatif yang paling baik sehingga paling sering digunakan untuk menilai kelayakan suatu usulan investasi. Namun ada kalanya perusahaan dalam proses pembuatan keputusan investasi tidak hanya menggunakan metode net present value tetapi juga menggunakan metode metode lainnya secara bersama-sama. Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai sekarang dari uang dengan aliran kas bersih operasional atas investasi selama umur ekonomis termasuk terminal cash flow dengan initial cash flow (initial investment), rumusnya sebagai berikut (di dalam Z.A.
Fanani, 2021)
𝑵𝑷𝑽 = ∑𝑩𝒕 − 𝑪𝒕 (𝟏 + 𝒊)𝒕
𝒏
𝒕−𝟎
Keterangan:
• NPV = Net Present Value
• Bt = Benefit Tahun ke – t
• Ct = Biaya pada Tahun ke – t
• n = lamanya periode waktu (tahun)
• i = Tingkat suku bunga yang berlaku (%)
Suatu cash flow investasi tidak selalu dapat diperoleh secara lengkap, yaitu terdiri dari cash-in dan cash-out, tetapi mungkin saja hanya yang dapat diukur langsting aspek biayanya saja atau benefitnya saja. Contoh, jika kita melakukan investasi dalam rangka memperbaiki atau menyempurnakan salah satu bagian saja dari sejumlah rangkaian fasilitas produksi, sehingga yang dapat dihitung hanya komponen biayanya saja, sedangkan komponen benefitnya tidak dapat dihitung karena masih merupakan rangkaian dari satu sistem tunggal. Jika demikian, maka cash flow tersebut hanya terdiri dari
cash-out atau cash-in. Cash-flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash-out (cost) disebut dengan Present Worth of Cost (PWC).
Sementara itu, NPV diperoleh dari PWB-PWC.
Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut :
𝑃𝑊𝐵 = ∑𝑛𝑡=0𝐶𝑏𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 di mana Cb = cash flow benefit 𝑃𝑊𝐵 = ∑𝑛𝑡=0𝐶𝑏𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 di mana Cc = cash flow cost
𝑃𝑊𝐵 = ∑𝑛𝑡=0𝐶𝑓𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 di mana Cf = cash flow utuh (benefit + cost) 𝑁𝑃𝑉 = 𝑃𝑊𝐵 − 𝑃𝑊𝐶 di mana FBP = factor bunga present
t = periode waktu n = umur investasi Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
Jika :
• NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak (feasible)
• NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan/ layak (unfeasible) Jika rencana investasi tersebut dinyatakan layak, maka direkomendasikan untuk dilaksanakan investasi itu, namun jika ternyata tidak layak, maka rencana tersebut tidak direkomendasikan untuk dilanjutkan. Namun, layak atau tidaknya suatu rencana investasi belumlah keputusan akhir dari suatu program investasi, Sering kali pertimbangan-pertimbangan tertentu ikut pula memengaruhi keputusan yang akan diambil.
2.10.2 Metode Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode benefit cast ratio (BCR) (Drs. M. Giatman, 2006): adalah salah satu metode yang Sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka menvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainnya. Di samping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang berdampak langsung pada masyarakat
25
banyak (Public govemment project), ect), dampak yang dimaksud baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Metode BCR ini memberikan penekanan terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut.
Aspek benefit dan cost dalam proyek-proyek pemerintah mempunyai pengertian yang lebih lugs daripada pengertian biasa, di mana benefit dan cost itu sendiri sering kali ditemukan dalam bentuk manfaat maupun biaya tidak langsung yang diperoleh pemerintah atau masyarakat. Contohnya investasi terhadap pembukaan jalan baru, pembangunan pasar, terminal, pelabuhan, bendungan, waduk, pertamanan, komplek wisata, rumah sakit, rumah ibadah, sekolah, dan sebagainya. sebagai contoh, pembangunan jalan baru yang malalui suatu daerah tertentu, benefit langsungnya pada masyarakat tentu tidak hanya efisiensi perjalanan, tetapi juga akan menghasilkan manfaat turutan lain seperti peningkatan produktivitas lahan di sekitar jalan tersebut, peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Begitu pula dengan biaya yang timbul akibat dibangunnya jalan tersebut juga bukan hanya biaya langsung seperti investasi yang dikeluarkan untuk membangun fisik jalan, tetapi akan muncul pula biaya lain yang harus dikeluarkan masyarakat yang disebut dengan disbenefit, yaitu dampak negatif dari investasi seperti biaya terhadap dampak perubahan lingkungan, meningkatnya kecelakaan, menurunnya keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar, intrusi nilai-nilai budaya sosial yang tidak menguntungkan, dan sebagainya.
Penjelasan lebih lajut dari sistem investasi Publik Govemment Project ini akan dibahas pada bab tersendiri.
Adapun metode analisis benefit cost ratio (BCR) ini akan dijelaskan sebagai berikut.
Benefit/Cost atau (∑benefit)/(∑cost) 1. Rumus umum 𝐵𝐶𝑅 = 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
∑𝑐𝑜𝑠𝑡
2. Jika analisis dilakukan terhadap present :
𝐵𝐶𝑅 = 𝑃𝑊𝐵
𝑃𝑊𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑛𝑡=0𝐶𝑏𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 Σ𝑛𝐶𝑐𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 3. Jika analisis dilakukan terhadap mannual :
𝐵𝐶𝑅 = 𝐸𝑈𝐴𝐵
𝐸𝑈𝐴𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑛𝑖=0𝐶𝑏𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 Σ𝑛𝐶𝑐𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡
Kriteria keputusan Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau tidak setelah melalui metode ini adalah :
Jika :
• BCR ≥ 1 >>>>investasi layak (feasible)
• BCR < 1 >>>>investasi tidak layak (unfeasible) 2.10.3 Metode Payback Period (PBP)
(Drs. M. Giatman, 2006): Analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even-point).
Lamanya periode pengembalian (k) saat kondisi BEP adalah : 𝑘(𝑃𝐵𝑃)= ∑𝑘𝑡=0𝐶𝐹𝑡(𝐹𝐵𝑃)𝑡 ≥ 0 Di mana :
• k = periode pengembalian
• 𝐶𝐹𝑡 = cash flow periode ke t
Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulanya menjadi:
𝑘(𝑃𝐵𝑃)= 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡× 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak (feasible):
Jika k ≤ n dan sebaliknya.
• k = jumlah periode pengembalian
• n = umur investasi
27
2.11 Peneliti Sebelumnya
Tabel 2. 2 Peneliti Sebelumnya No Nama Penulis /
Tahun Judul Metode Yang
Digunakan Hasil Penelitian 1 Ghazilio
Dzakwanramadha nus dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi / 2021
Analisa Teknis dan Ekonomis Pengemban gan Fasilitas Bengkel Reparasi Kapal untuk Mendukung Peningkatan Kapasitas Floating Dock
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penentuan Kapasitas Produksi, analisa kondisi eksisting, analisa teknis dan ekonomis, dan analisa kelayakan investasi menggunakan metode payback period (PP) dan benefit cost ratio (BCR). Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data layout galangan kapal, daftar fasilitas galangan kapal, dan repair list kapal tanker di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari, Jakarta Utara
Hasil penelitian ini adalah diperlukan biaya sekitar 13.8 miliar rupiah untuk
pengembangan fasilitas bengkel reparasi kapal sebanyak 53 unit mesin untuk mendukung peningkatan kapasitas floating dock Kalpataru 9.000 TLC dengan perkiraan payback period pada tahun ke-3 bulan ke-3 dengan nilai benefit & cost ratio sebesar 1.32 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 1 sehingga investasi untuk
pengembangan fasilitas bengkel reparasi kapal layak untuk dilakukan.
2 Wahyudin Wahyudin, Billy Nugraha, Ida Rinjani / 2020
Pendirian Business Plan Di Daerah Karawang Dengan Memanfaatk an Peran Teknologi Dalam Masa Pandemi
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
• NPV (Net Present Value)
• Payback Period
• BCR (Benefit Cost Ratio)
• BEP (Break Even Point)
• IRR (Internal Rate of Return)
Hasil penelitian yang didapatkan adalah nilai dari HPP (Harga Pokok Produksi atau cost of goods sold) sebesar Rp.14.648, Profit yang diperoleh usaha di dalam penjualan produk yaitu Rp.52,00 , hasil NPV bernilai positif sebesar Rp.32.294.292, dan untuk NPV bernilai negative sebesar
Rp.61.801.295, periode
pengembalian pengeluaran
investasi selama 3 tahun 7 bulan, nilai B/C usaha ini Rp.1, penjualan
29
produk sebesar 5955,9529 unit, dan BEP Rupiah sebesar Rp.14.592, nilai IRR usaha ini untuk produknya sebesar 14%
3 Bibit Saputra, Imam Pujo Mulyatno, dan Wilma Amiruddin / 2017
Studi
Perancangan Galangan Kapal untuk Pembangun an Kapal Baru dan Perbaikan di Area
Pelabuhan Pekalongan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi dengan menggunakan software promodel dan metode algoritma CRAFT. Penelitian ini mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan data-data perairan pelabuhan perikanan nusantara pekalongan, fasilitas dan infrastruktur wilayah galangan, luasan wilayah galangan, dan data produksi kapal
bangunan baru berupa jadwal aktual, jenis material, jumlah
Hasil penelitian yang didapatkan adalah
perencanaan galangan dengan total luas area 27000 m², meliputi area produksi bangunan baru dan reparasi 15.850 m², area fasilitas umum 11.150 m².
Jenis galangan yang di
rencanakan adalah galangan
pembuatan kapal baru dan reparasi untuk kapal baja dengan pola aliran produksi tipe U.
Total kapasitas produksi galangan yang direncanakan
material dan sistem aliran di pelabuhan pekalongan, jawa tengah.
adalah 8360 ton per tahun dengan rincian produksi kapal baru 3360 ton per tahun dan reparasi 5000 ton per tahun. Nilai efisiensi kapasitas produksi sebesar 93,04% dengan jarak total material handling bangunan baru 47.768 m dan reparasi 17.690 m.
DLHL rasio untuk produksi bangunan baru sebesar 4,219% dan reparasi sebesar 5,833%.
Sedangkan nilai utilisasi lokasi untuk area produksi pada layout yang direncanakan sebesar 58,70%.
4 Z.A. Fanani / 2021
Benefit Cost Analysis Dalam Pembangun
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu nilai perhitungan Net