• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENANGANAN PENGIRIMAN BARANG DI PT. LARIS CARGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI PENANGANAN PENGIRIMAN BARANG DI PT. LARIS CARGO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENANGANAN PENGIRIMAN BARANG DI PT. LARIS CARGO

EVALUATION OF HANDLING FREIGHT AT PT. LARIS CARGO

Siti Sahara, Okty Munawwarah

Program Studi Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Jl Rawamangun Muka RT 11/RW 14, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Indonesia

email: [email protected], [email protected]*

Received:

11 April 2023

Accepted:

22 Mei 2023

Published:

01 Juni 2023

Abstrak

PT. Laris Cargo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa logistik yang berfokus melakukan pengiriman ke pulau Sumatera melalui darat dengan menggunakan armada truk yang telah disediakan perusahaan. Pelayanan yang diberikan oleh PT. Laris Cargo dengan tahapan yang dimulai dari penerimaan barang, penimbangan, pergudangan atau penyimpanan, penerbitan dokumen angkutan hingga pengiriman barang sesuai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses penanganan pengiriman barang dilapangan dengan SOP yang telah ditetapkan dan faktor – faktor yang menghambat dalam proses penanganan pengiriman barang di PT. Laris Cargo. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian yang didapat yaitu pada proses penanganan pengiriman barang terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterlambatan dalam pengiriman ataupun kesalahan yang ada pada barang, yaitu kesalahan input yang dilakukan oleh petugas, perbaikan mesin dan perawatan mesin armada yang digunakan sebagai alat angkut ke temapt tujuan, kurangnya ketelitian dalam penyortiran barang dan kurangnya armada yang dimiliki oleh perusahaan.

Kata Kunci: Sistem, Logistik, Barang Abstract

PT. Laris Cargo is a company engaged inlogistics services that focuses on shipping to the island of Sumatra by land using a fleet of trucks that have been provided by the company.

Services provided by PT. Best-selling Cargo with stages starting from receiving goods, weighing, warehousing or storage, issuance of transportation documents to delivery of goods according to the desired destination. This study aims to determine the suitability of the process of handling the delivery of goods in the field with the SOP that has been determined and the factors that hinder the process of handling the delivery of goods at PT. Bestselling Cargo. The method used is quantitative descriptive. The results of the research obtained are p there is a process of handling the delivery of goods there are several factors that affect delays in delivery or errors in goods, namely input errors made by officers, engine repair and maintenance of fleet engines used as a means of transportation to the destination, lack of accuracy in sorting goods and lack of fleet owned by the company.

Keywords: System, Logistic, Goods

How to cite: Sahara, S., & Munawwarah, O.(2023). Evaluasi Penanganan Pengiriman Barang di PT. Laris Cargo. Journal of Industrial Engineering and Operation Management (JIEOM), 6(1), 36-44.

DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jieom.v6i1.10771

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara berkembang pada bidang transportasi dan logistik, hal ini disebabkan oleh transportasi sebagai tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal dalam perkotaan maupun perdesaan (Manueke, Tampi, & Londa, 2018).

Selain itu, transportasi dan logistik memiliki peranan penting dalam ekonomi yaitu untuk memperluas daerah cakupan barang atau jasa dan penyediaan fasilitas transportasi untuk pengiriman barang atau produksi dari suatu daerah ke daerah lainnya. Banyaknya kebutuhan masyarakat saat ini membuat perusahaan jasa pengiriman barang berperan penting untuk mengirimkan barang-barang yang dibutuhkan kebeberapa daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan ketertarikan dari para pelaku bisnis kompetitor dari sektor ini untuk membuka peluang usaha jasa pengiriman barang (Jinca, 2011)

Pada jasa pengiriman barang tentunya pelanggan sangat menginginkan pelayanan yang memuaskan dari perusahaan jasa pengiriman barang yaitu dengan pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu, serta jaminan keamanan barang (keamanan dan keutuhan saat pengiriman), dengan keinginan dan kepercayaan masyarakat pada perusahaan penyedia jasa pengiriman barang semakin menunjukkan tingginya persaingan dunia bisnis yang terjadi pada industri tersebut. Pesatnya perkembangan pada industri dari waktu ke waktu tentunya menuntut pihak-pihak yang terlibat untuk mempersiapkan diri dalam persaingan yang ada (Aisyah & Sukarno, 2022). Dalam memenuhi keinginan masyarakat tentunya setiap perusahaan pengiriman barang harus memiliki armada yang mencukupi kebutuhan dalam melakukan pengiriman barang ke berbagai daerah. Selain itu, armada yang dipakai dalam kegiatan logistik harus cukup dan memenuhi standar kelayakan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan (Kholid, 2018).

PT. Laris Cargo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa logistik yang berfokus melakukan pengiriman ke pulau Sumatera melalui darat dengan menggunakan armada truk yang telah disediakan oleh perusahaan. Pelayanan atau jasa yang diberikan oleh PT. Laris Cargo dengan tahapan yang dimulai dari penerimaan barang, penimbangan, pergudangan atau penyimpanan, penerbitan dokumen angkutan hingga pengiriman barang sesuai tujuan yang diinginkan. Saat ini PT. Laris Cargo memiliki 16 cabang yang tersebar di wilayah Sumatera antara lain: Medan, Pekanbaru, Banda Aceh, Kisaran, Bukit Tinggi, Padang, Rantau Prapat, Lampung, Palembang, Jambi, Dumai, Langsa, Lhoksukon, Lhokseumawe, Bireuen, dan Sigli. Selain cabang yang tersebar di wilayah Sumatera, PT. Laris Cargo juga memiliki cabang/unit yang tersebar di wilayah Jakarta sebanyak 11 cabang. Setiap aktivitas pengiriman barang yang berada di wilayah Jakarta yang akan dikirimkan ke wilayah Sumatera akan melewati Distribution Center (DC).

Distrbution Center (DC) merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan beberapa jenis barang dari cabang/unit yang ada di Jakarta sehingga berfungsi memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada seperti sumber daya penyimpanan dan gudang yang berupa ruang, perlatan dan personel (Rauf & Radyanto, 2022). Sistem distribusi ini sangat penting bagi perusahaan, sebab adanya sistem distribusi barang dapat sampai ke pelanggan (Hajar & Fauzi, 2022). Armada yang dimiliki oleh perusahaan yaitu 5 unit Colt Diesel Engkel (CDE), 9 unit Colt Diesel Double (CDD) dan 60

(3)

unit HDL. Kendaraan berjenis HDL dan fuso long biasanya digunakan sebagai alat transportasi yang mengantarkan barang dari Jakarta menuju wilayah Sumatera (PT Laris Cargo , 2022).

Tabel 1. Data Pengiriman Barang

Bulan Jumlah Barang

Berat Barang

(kg)

Jumlah Truk Kapasitas Truk

(kg) Total

Kapasitas Truk (kg)

HDL FUSO LONG HDL FUSO LONG

Desember 83.525 2.168.722 152 70 760.000 1.050.000 1.810.000 Januari 77.756 2.027.158 141 66 705.000 990.000 1.695.000 Feberuari 112.817 2.082.002 178 52 890.000 780.000 1.670.000 Keterangan:

HDL : 5000 kg/ unit FUSO

LONG : 15000 kg/ unit

Sumber: PT. Laris Cargo, 2022

Berdasarkan data pada tabel 1, dapat dilihat bahwa banyaknya barang yang dikirim dari Distribution Center (DC) ke beberapa kota di wilayah Sumatera melebihi kapasitas armada truk yang dimiliki oleh PT. Laris Cargo dikarenakan armada yang kurang mencukupi. Permasalahan tersebut dapat mengganggu proses penanganan pengiriman barang di PT. Laris Cargo sehinga tidak berjalan dengan baik dikarenakan adanya kendala- kendala yang dihadapi selama perjalanan menuju tujuan dan dapat mengakibatkan keterlambatan barang sampai di tempat. Berdasarkan masalah tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui kesesuaian proses penanganan pengiriman barang dilapangan dengan SOP yang telah ditetapkan dan factor-faktor yang menghambat dalam proses penanganan pengiriman barang di PT. Laris Cargo.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta terkait hal yang akan diselidiki. Metode deskriptif kuantitatif dianggap lebih tepat untuk penelitian ini karena penulis ingin mengidentifikasi kesesuaian prosedur pengiriman barang yang ada di PT. Laris Cargo yang akan diperoleh dari hasil olahan data tersebut. Populasi pada penlitian ini yaitu para pelanggan di PT. Laris Cargo yang melakukan pengiriman barang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono P. D., 2010). Pada penelitian ini pertimbangannya adalah pelanggan yang melakukan pengiriman barang di PT. Laris Cargo, untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti maka digunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:

(4)

𝑛 = 𝑁 1 + (𝑁. 𝑒!)

(1) Keterangan:

n : jumlah sampel yang dicari N : jumlah populasi

e : 10% (nilai kesalahan pengambilan sampel/error)

Dengan menggunakan rumus tersebut maka sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

𝑛 = 𝑁

1 + (𝑁. 𝑒!)

𝑛 = 80

1 + (80 x 0,1!)

𝑛 = 80

1 + (80 x 0,01) 𝑛 = 80

1 + 0,8 𝑛 = 80

1,8

𝑛 = 44,44 (dibulatkan menjadi 44)

(2)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel yang dapat mewakili untuk penelitian sebanyak 44 responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini penulis mendapatkan hasil data berupa hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Indikator No. Item

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Pelayanan Penerimaan Barang

1 0,383 0,297 VALID

2 0,596 0,297 VALID

3 0,467 0,297 VALID

4 0,568 0,297 VALID

5 0,392 0,297 VALID

6 0,502 0,297 VALID

7 0,518 0,297 VALID

Sistem Penginputan Barang

8 0,674 0,297 VALID

9 0,691 0,297 VALID

10 0,717 0,297 VALID

Distribution Center

11 0,531 0,297 VALID

12 0,529 0,297 VALID

13 0,692 0,297 VALID

(5)

14 0,602 0,297 VALID Pelayanan

Pengiriman Barang

15 0,370 0,297 VALID

16 0,573 0,297 VALID

17 0,881 0,297 VALID

Tabel 3. Hasil Uji Reabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

0,874 17

Pada proses penanganan pengiriman barang terdapat 4 (empat) tahapan yaitu pelayanan penerimaan barang, sistem penginputan barang, distribution center dan pelayanan pengiriman barang. Pada tahapan-tahapan tersebut perlu dianalisa keberhasilan kegiatannya untuk mengetahui kesesuaian indikator kegiatan yang telah dilaksanakan dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Analisis kesesuaian kegiatan pelayanan penerimaan dengan Standar Operasional Prosedur PT. Laris Cargo

Gambar 1. Diagram Analisis Kesesuaian Pada Pelayanan Penerimaan Barang Keterangan diagram pelayanan penerimaan barang:

- Aspek 1: Sikap petugas - Aspek 2: Informasi barang - Aspek 3: Packing barang - Aspek 4: Penanganan barang - Aspek 5: Penimbangan barang - Aspek 6: Sistem pembayaran - ASpek 7: Tanda terima

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7

Series1 87% 79% 78% 75% 96% 87% 89%

Pelayanan Penerimaan Barang

(6)

Berdasarkan diagram di atas, kesesuaian kegiatan pelayanan penerimaan barang dengan SOP memiliki presentase rata-rata sebesar 84%. Sehingga dapat dikatakan pelayan penerimaan barang yang ada sangat baik. Tetapi terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat dalam proses penerima barang yaitu informasi pada data penerima ataupun data pengirim yang kurang tepat dan pengemasan barang yang kurang aman.

Analisis kesesuaian kegiatan sistem penginputan barang dengan Standar Operasional Prosedur PT. Laris Cargo

Gambar 2. Diagram Analisis Kesesuaian Pada Sistem Penginputan Barang Keterangan diagram sistem penginputan barang:

- Aspek 1: Kecepatan input data - Aspek 2: Ketepatan input data - Aspek 3: Sistem penginputan

Berdasarkan diagram di atas, kesesuaian kegiatan penginputan barang dengan SOP memiliki presentase rata-rata sebesar 78%. Sehingga dapat dikatakan sistem penginputan barang yang ada baik. Adapun hal-hal yang menjadi faktor penghambat dalam sistem penginputan barang yaitu human eror, kesalahan pada resi yang tidak sesuai dengan barang sehingga perlu dikonfirmasi kembali dan jaringan sistem yang terkadang mengalami kendala.

Analisis kesesuaian kegiatan distribution center dengan Standar Operasional Prosedur PT. Laris Cargo

72%

74%

76%

78%

80%

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3

Series1 80% 75% 80%

Sistem Penginputan Barang

(7)

Gambar 3. Diagram Analisis Kesesuaian Pada Distribution Center Keterangan diagram distribution center:

- Aspek 1: Barcode barang - Aspek 2: Scan In

- Aspek 3: Sortir barang - Aspek 4: Scan Out

Berdasarkan diagram di atas, kesesuaian kegiatan di distribution center dengan SOP memiliki presentase rata-rata sebesar 77%. Sehingga dapat dikatakan sistem penginputan barang yang ada baik. Dalam distribution center walaupun sistem penyortiran menggunakan barcode untuk ditempatkan sesuai rutenya tetapi terkadang adanya kesalahan dalam penyortiran yang disebabkan oleh human eror ataupun kesalahan pada informasi barang yang sebelumnya diinput pada sistem penginputan barang.

Analisis kesesuaian kegiatan pelayanan pengiriman barang dengan Standar Operasional Prosedur PT. Laris Cargo

Gambar 4. Diagram Analisis Kesesuaian Pada Pelayanan Pengiriman Barang Keterangan diagram pelayanan pengiriman barang:

- Aspek 1: Konfirmasi penerima barang

65%

70%

75%

80%

85%

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4

Series1 85% 75% 74% 74%

Distribution Center

65%

70%

75%

80%

85%

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3

Series1 85% 75% 74%

Pelayanan Pengiriman Barang

(8)

- Aspek 2: Sistem pengantaran - Aspek 3: Ketepatan waktu

Berdasarkan diagram di atas, kesesuaian kegiatan pelayanan pengiriman barang dengan SOP memiliki presentase rata-rata sebesar 73%. Sehingga dapat dikatakan sistem penginputan barang yang ada baik. Pelayanan pengiriman barang terkadang mengalami hambatan dikarenakan kurangnya armada yang dimiliki perusahaan, selain itu adanya kerusakan armada dalam perjalanan menuju tempat tujuan yang menyebabkan terhambatnya pengiriman barang sehingga waktu pengiriman menjadi lebih lama dan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan pelayanan penerimaan barang sudah terlaksana dengan baik dengan tingkat kesesuaian sebesar 84%. Hasil ini berdasarkan rata – rata presentase dari aspek – aspek yang ada pada indikator pelayanan penerimaan barang

2. Kegiatan sistem penginputan barang memiliki hasil yang baik dengan tingkat kesesuaian sebesar 78% dari hasil rata-rata persentase aspek – aspek yang terdapat pada indikator sistem penginputan barang

3. Kegiatan yang ada di distribution center memiliki kesesuaian sebesar 77% dengan SOP. Hasil ini merupakan rata – rata dari aspek -aspek yang ada pada indikator distribution center

4. Kegiatan pelayanan pengiriman barang memiliki hasil kesesuaian sebesar 73%. Hal ini diperhitungkan berdasarkan rata-rata dari aspek-aspek yang dimiliki indikator pelayanan pengiriman barang

5. Pada proses penanganan pengiriman barang terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterlambatan dalam pengiriman ataupun kesalahan yang ada pada barang, yaitu kesalahan input yang dilakukan oleh petugas, perbaikan mesin dan perawatan mesin armada yang digunakan sebagai alat angkut ke temapt tujuan, kurangnya ketelitian dalam penyortiran barang dan kurangnya armada yang dimiliki oleh perusahaan.

Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu sebagai berikut:

1. Pihak perusahaan harus lebih memperhatikan lagi pelayanan pengiriman barang yang ada diperusahaan karena masih terdapat kekurangan yang ada pada pengiriman barang ini salah satunya dikarenakan kurangnya armada. Diharapkan perusahaan dapat menambah vendor yang ada untuk mencukupi armada yang diperlukan untuk melakukan pengiriman barang sehingga meminimalisir adanya keterlambatan barang

2. Petugas perlu memperjelas dan mempertegas kepada pelanggan untuk memberikan informasi yang sejelas -jelasnya mengenai barang dan data penerima ataupun data pengirim tersebut, sehingga dapat mengurangi kesalahan penginputan pada sistem

3. Pemeliharaan armada agar tidak terjadi kecelakaan yang dapat menyebabkan kerugian

4. Memberikan pelatihan kepada para petugas untuk menambah ilmu dan

(9)

pengalaman mengenai tugas yang dikerjakan, sehingga dapat meminimalisir human error dalam kegiatan penanganan pengiriman barang.

REFERENSI

Aisyah, A. A., & Sukarno, I. (2022). Evaluasi Efektivitas Penerapan 5S di PT Tridi Oasis Grup. Journal of Industri Engineering and Operation Management, 70.

Hajar, G., & Fauzi, M. D. (2022). Optimasi Penentuan Rute Pengiriman dengan Vehicle Routing Problem Simultaneous Delivery and Pick Up with Split Load. Journal of Industrial Engineering and Operation Management, 85.

Jinca, M. Y. (2011). Transportasi Laut Indonesia : Analisis Sistem & Studi Kasus. Surabaya:

Brilian Internasional.

Kholid, A. (2018). Evaluasi Penerapan Prosedur Pengiriman Barang Pada Sistem Penjualan Dalam Upaya Peningkatan Perspektif Konsumen Di Perusahaan Ekspedisi.

Manueke, M., Tampi, G. B., & Londa, V. (2018). Studi Kasus di PT Gojek. Persepsi Masyarakat Tentang Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online Di Kota Manado.

Prof. Dr. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PT Laris Cargo . (2022). Retrieved from Sejarah Perusahaan PT Laris Cargo: 2022

Rauf, M., & Radyanto, M. R. (2022). Perbaikan Kinerja Gudang Melalui Penataan Ulang Tata Letak Gudang Suku Cadang Menggunakan Metode Class Based Storage di PT.

DN Semarang. Journal of Industrial Engineering and Operational Management, 112.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alphabet.

Sugiyono, P. D. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

The other inputs, that is humic substance, bio-fertilizers, phosphate solubilizing bacteria, and phosphate solubilizing fungi increased the available CaCl 2 -Pi fraction in