• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI RENCANA TRASE JALAN SECARA SPASIAL JALAN TOL BAWEN – YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI RENCANA TRASE JALAN SECARA SPASIAL JALAN TOL BAWEN – YOGYAKARTA "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI RENCANA TRASE JALAN SECARA SPASIAL JALAN TOL BAWEN – YOGYAKARTA

TESIS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Pembangunan Wilayah dan Kota

Oleh:

BRAMANTIYO MARJUKI 21040116410036

FAKULTAS TEKNIK

MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018

(2)

ii

EVALUASI RENCANA TRASE JALAN SECARA SPASIAL JALAN TOL BAWEN – YOGYAKARTA

Tesis diajukan kepada

Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Oleh :

BRAMANTIYO MARJUKI 21040116410036

Diajukan pada Sidang Ujian Tesis Tanggal 26 Juni 2018

Dinyatakan Lulus

Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Pembangunan Wilayah dan Kota

Semarang, 26 Juni 2018

TIM PENGUJI

Dr.agr.sc. Iwan Rudiarto, ST, M.Sc – Pembimbing : _________________

Dr. Okto Risdianto Manullang, ST, MT – Penguji : _________________

Dr. Ir. Hadi Wahyono, MA – Penguji : _________________

Mengetahui, Ketua Program Studi

Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dr.agr.sc.Iwan Rudiarto, ST, M.Sc

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.

Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis atau diterbitkan oleh orang lain, secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam Tesis saya ternyata ditemui duplikasi, jiplakan (plagiat)

dari Tesis orang lain/Institusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan kelulusan saya dan saya bersedia melepaskan gelar Magister

Pembangunan Wilayah dan Kota dengan penuh rasa tanggung jawab.

Semarang, 26 Juni 2018

BRAMANTIYO MARJUKI NIM. 21040116410036

(4)

iv

(5)

v

ABSTRAK

Perencanaan infrastruktur idealnya tidak hanya mempertimbangkan aspek geoteknik dan kondisi fisik lokasi pembangunan infrastruktur saja, tetapi juga harus mampu mendukung pengembangan dan pembangunan wilayah yang menjadi lokus pembangunan infrastruktur tersebut. Salah satu teknik analisis spasial yang mampu mengintegrasikan berbagai karakteristik wilayah terkait dengan kesesuaiannya untuk penggunaan tertentu adalah analisis spasial multi kriteria. Melalui studi kasus perencanaan rute Jalan Tol Bawen - Yogyakarta, penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teknik perencanaan trase jalan yang mempertimbangkan karakteristik wilayah melalui pelibatan analisis spasial multi kriteria, AHP, dan analisis least cost path. Hasil analisis kemudian dikomparasikan dengan trase Jalan Tol Bawen – Yogyakarta preferensi pemerintah untuk melihat keunggulan dan kekurangan hasil analisis.

Hasil analisis dan komparasi yang diperoleh menunjukkan bahwa rute jalan hasil analisis memiliki beberapa kelebihan dibanding rute preferensi pemerintah, sekaligus juga memiliki beberapa kekurangan. Kelebihan rute hasil analisis dibanding dengan rute preferensi pemerintah antara lain: lebih mampu mengindari kawasan rawan bencana gempabumi dan gerakan tanah, lebih mampu mendukung preservasi kawasan lindung, lebih banyak berada pada area dengan topografi datar-landai, dan memiliki beban konstruksi tambahan sebagai akibat perlintasan dengan jalan, sungai, dan jalur kereta api, yang lebih kecil, Dilihat dari aspek penggunaan lahan, rute hasil analisis juga berdampak negatif lebih kecil terhadap keberlanjutan lahan pertanian yang ada di wilayah penelitian.

Adapun kekurangan dari hasil analisis rute jalan yang diperoleh antara lain: belum mampu menghindari kawasan rawan banjir dan letusan gunungapi sebaik rute preferensi pemerintah, memiliki estimasi biaya pembebasan lahan yang lebih mahal, dan kurang dapat mendukung aktivitas industri dan pariwisata di wilayan penelitian, dibanding rute preferensi pemerintah. Penajaman metode, data, dan strategi penilaian cost jalan tol diperlukan untuk memperoleh hasil pemodelan dan analisis yang lebih baik dan tepat guna dalam mendukung perencanaan dan pembangunan infrastruktur wilayah.

Kata Kunci: Analisis Spasial Multi Kriteria, Perencanaan Jalan, AHP, Least Cost Path, Jalan Tol.

(6)

vi

ABSTRACT

Infrastructure planning ideally not only considers the geotechnical aspects and physical conditions of the infrastructure development location but also must be able to support the regional development. One kind of spatial analysis technique which has capabilities to integrate various regional characteristics associated with its suitability for particular use is spatial multi-criteria analysis. By using Bawen - Yogyakarta Toll Road Plan as a case study, this research is intended to apply route planning that takes into account regional characteristics, through the involvement of Spatial Multi-Criteria Analysis, Analytic Hierarchy Process, and Least Cost Path analysis. The analysis results then compared with the government preferred route to see its advantages and disadvantages.

Study results show that the generated route from the analysis has several advantages over the government preferred route, while also having some shortcomings. The advantages of route analysis results compared to government preference routes include: better able to avoid earthquake and landslide-prone areas, better support to the preservation of protected areas, has more areas with flat to gentle topography, and have smaller additional construction cost as the consequences of intersection with existing roads, rivers and railways, In terms of affected land-use, generated route also has minimum negative impacts to the sustainability of agricultural land in the study area.

The shortcomings of the analysis result are: not yet able to avoid flood and volcanic eruptions-prone areas as well as government’s preferences route, higher land acquisition cost estimation, and less support for industrial and tourism activities in the research area. Improvement of analysis methods, data, and cost assessment strategy is needed to obtain better results and more appropriate modeling and analysis, in order to support regional infrastructure planning and development.

Keywords: Spatial Multi-Criteria Analysis, Route Planning, AHP, Least Cost Path, Toll Road.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Pertama - tama penulis ingin memanjatkan puji dan syukur sedalam - dalamnya kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka penyusunan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tulisan ini merupakan laporan dari penelitian yang penulis lakukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Master di bidang Pembangunan Wilayah dan Kota pada Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Dalam pelaksanaannya, penulis mengalami berbagai hambatan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada mereka di bawah ini, karena berkat kebaikan, perhatian, keiklasan, dan pengorbanan mereka, penulis bisa mencapai kondisi sekarang dan dapat menyelesaikan penyusunan laporan tesis ini. Mereka adalah:

1. Dr.agr.sc. Iwan Rudiarto, ST, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota UNDIP dan Dosen Pembimbing tesis, atas begitu besarnya perhatian, gagasan, masukan, dan ilmu yang telah diberikan.

2. Dr. Okto Risdianto Manullang ST, MT dan Dr. Ir. Hadi Wahyono, MA, selaku Dosen Penguji Tesis, yang dengan segala keramahannya telah bersedia menguji, mengkritisi hasil penelitian dan memberikan saran perbaikan yang bermanfaat.

3. Drs. Anum Kurniawan, M.Sc, selaku Kepala Balai Pemetaan dan Informasi Infrastruktur, Komang Sri Hartini ST, M.Sc selaku Kepala Seksi Teknis dan Pengelolaan Data Spasial BPII Kementerian PUPR, dan Ir. Kemas Mohamad Nur Asikin, selaku eks-Kepala PUSDATIN Kementerian PUPR, yang telah mendorong dan memberikan ijin untuk menempuh tugas belajar program magister.

4. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, yang telah membiayai pelaksanaan program pendidikan S2 penulis melalui beasiswa karyasiswa Kedinasan Kementerian PUPR.

5. Almarhum Bapak, Ibu, adik-adik dan keluarga di rumah, atas dukungan moral dan material selama pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan tesis.

6. Bapak Dr. Hikmat Iskandar (PUSJATAN PUPR), Bapak Vici Hartawan Tjaja (Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR), Bapak Ir. Djoko Setijowarno (UNIKA Soegijapranata), dan rekan – rekan di BPJT Kementerian PUPR, yang telah berkenan menjadi narasumber penelitian.

7. Teman – teman PPW 2016 dan MPWK 2016, 2015 serta 2014, atas kebersamaan, diskusi, dan bantuannya, baik sejak awal kuliah maupun dalam penyusunan tesis.

8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan laporan tesis.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini merupakan cerminan betapa masih dangkalnya pengetahuan penyusun dalam bidang geografi pada umumnya, dan bidang perencanaan pengembangan wilayah pada khususnya, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan guna pengembangan kemampuan akademis penulis. Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan. Amin.

Semarang, Juli 2018.

Bramantiyo Marjuki

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.2 Sasaran Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 8

1.5.1 Ruang Lingkup Substansi ... 8

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah... 9

1.6 Kerangka Pemikiran... 10

1.7 Metode Penelitian ... 12

1.7.1 Pendekatan Penelitian ... 12

1.7.2 Obyek dan Subyek Penelitian ... 13

1.7.2.A Obyek Penelitan ... 13

1.7.2.B Subyek Penelitan ... 14

1.7.3 Pengumpulan Data... 14

1.7.3.A Identifikasi Kriteria ... 14

1.7.3.B Jenis dan Sumber Data ... 14

1.7.3.C Pemangku Kepentingan (Stakeholder) yang Dilibatkan ... 16

1.7.3.D Teknik Pengumpulan Data ... 16

1.7.3.D.1 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 16

1.7.3.D.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 17

1.7.4 Analisis Data ... 17

1.7.4.A Pengurutan Hirarkis Faktor dan Kriteria ... 17

1.7.4.B Pembobotan Kriteria dan Sub Kriteria Menggunakan AHP . 18 1.7.4.C Standarisasi Skor Alternatif Kriteria ... 21

1.7.4.D Analisis Spasial Multi Kriteria Untuk Menentukan CCS ... 24

1.7.4.E Pemodelan ACS & LCP Untuk Menentukan Rute Terbaik. . 25 1.7.4.F Penentuan Titik Awal dan Titik Akhir Trase Jalan Tol ... 30

(9)

ix

1.7.4.G Diagram Proses Analisis ... 31

1.7.4.H Komparasi Dengan Trase Pemerintah ... 32

1.7.5 Kerangka Analisis ... 34

1.7.6 Keterbatasan Penelitian ... 34

BAB II KAJIAN LITERATUR ... 36

2.1 Tinjauan Teoritis ... 36

2.1.1 Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah ... 36

2.1.2 Infrastruktur Jalan Tol ... 38

2.1.3 Peran Infrastruktur Jalan Tol Terhadap Pembangunan Wilayah ... 39

2.1.4 Kebijakan Perencanaan Trase Jalan Tol ... 40

2.1.5 Analisis Spasial Multi Kriteria (Spatial Multi Criteria Analysis) ... 43

2.1.6 Analisis Least Cost Path ... 43

2.1.7 Analytic Hierarchy Process ... 45

2.2 Tinjauan Empiris ... 48

2.2.1 Profil Jalan Tol di Indonesia ... 48

2.2.2 Implementasi Perencanaan Trase Jalan Tol di Indonesia ... 50

2.2.3 Permasalahan Dalam Pembangunan Jalan Tol di Indonesia ... 52

2.2.4 Pemanfaatan SMCA Dalam Pemilihan Lokasi ... 54

2.2.5 Pemanfaatan SMCA Untuk Infrastruktur Jalan ... 55

2.2.6 Pemanfaatan AHP Dalam Kajian Pemilihan Lokasi Terbaik ... 57

2.3 Sintesa Literatur ... 58

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ... 61

3.1 Konsep Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) ... 61

3.2 Karakteristik Makro WPS Semarang - Solo - Yogyakarta. ... 62

3.2.1 Batas Administratif ... 62

3.2.2 Karakteristik Sosial Kependudukan ... 63

3.2.2.A Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 63

3.2.2.B Mata Pencaharian Penduduk ... 64

3.2.3 Karakteristik Ekonomi ... 65

3.2.4 Penggunaan Lahan ... 66

3.2.5 Infrastruktur Eksisting dan Kebijakan Pengembangan Wilayah ... 67

3.3 Karakteristik Mikro Koridor Jalan Tol Bawen – Yogyakarta ... 69

3.3.1 Kondisi Topografi ... 69

3.3.2 Kondisi Geologi dan Tanah ... 71

3.3.3 Geomorfologi dan Kebencanaan ... 75

3.3.4 Konsentrasi Demografis Penduduk ... 83

3.3.5 Aktivitas Ekonomi dan Pariwisata ... 85

3.3.6 Pusat Pertumbuhan, Kegiatan dan Pelayanan ... 87

3.3.7 Aksesbilitas dan Konektivitas ... 89

3.4 Relevansi Karakteristik Wilayah Dan Urgensi Keberadaan Jalan Tol ... 91

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 94

4.1 Kompilasi dan Pengolahan Data Primer dan Sekunder ... 94

4.1.1 Kompilasi dan Pengolahan Data Sekunder ... 96

4.1.1.A Topografi dan Lereng ... 96

4.1.1.B Kondisi Geologi ... 97

(10)

x

4.1.1.C Tanah ... 97

4.1.1.D Kawasan Lindung Alami dan Kawasan Lindung Kultural .... 99

4.1.1.E Penggunaan Lahan Eksisting ... 105

4.1.1.F Harga / Nilai Lahan ... 105

4.1.1.G Ancaman Bencana ... 107

4.1.1.H Sistem Aktivitas dan Rencana Pengembangan Wilayah ... 107

4.1.1.I Prasarana Transportasi Eksisting ... 113

4.1.1.J Tubuh Air dan Sungai ... 117

4.1.1.K Konversi Data Vektor ke Struktur Data Raster ... 119

4.1.2 Kompilasi dan Pengolahan Data Primer ... 120

4.2 Profil Rute Jalan Tol Bawen – Yogyakarta Preferensi Pemerintah ... `120

4.2.1 Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 120

4.2.2 Rencana Rute Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 121

4.2.3 Profiling Rencana Rute Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 122

4.2.4 Evaluasi Rute Jalan Tol Preferensi Pemerintah... 124

4.3 Proses dan Skema Analisis Penelitian ... 127

4.4 Hasil Pembobotan dan Skoring Kriteria/Sub Kriteria ... `129

4.4.1 Skoring dan Standarisasi Skor Alternatif Kriteria ... 129

4.4.2 Pembobotan Kriteria dan Sub Kriteria Berbasis AHP ... 136

4.5 Hasil Analisis Spasial Multi Kriteria dan Penentuan Rute Terbaik ... 142

4.5.1 Penyusunan Model Cost Cumulative Surface (CCS) ... 142

4.5.2 Penyusunan Model Accumulated Cost Surface (ACS) ... 146

4.5.3 Analisis Least Cost Path (LCP) Untuk Menentukan Rute Terbaik . 149 4.6 Evaluasi Rute Jalan Tol Hasil Analisis dan Rute Preferensi Pemerintah .. 152

4.6.1 Profil Rute Jalan Tol Bawen – Yogyakarta Hasil Analisis ... 152

4.6.2 Evaluasi Hasil Analisis Rute Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 155

4.7 Temuan Penelitian ... 158

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 163

5.1 Kesimpulan ... 163

5.2 Rekomendasi dan Tindak Lanjut ... 164

5.2.1 Rekomendasi Untuk Pelaksana Pembangunan Infrastruktur ... 164

5.2.2 Rekomendasi Kajian Lebih Lanjut ... 165

DAFTAR PUSTAKA ... 167

LAMPIRAN ... 172

(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 Wilayah Kajian Koridor Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 10

GAMBAR 1.2 Kerangka Pemikiran ... 12

GAMBAR 1.3 Urutan Hirarki Kriteria Dalam AHP ... 18

GAMBAR 1.4 Grafik Faktor Vertikal ... 28

GAMBAR 1.5 Grafik Faktor Horisontal ... 29

GAMBAR 1.6 Ilustrasi Pembuatan Cumulative Cost Surface (CCS) ... 30

GAMBAR 1.7 Ilustrasi Pembuatan ACS dan Analisis LCP ... 30

GAMBAR 1.8 Titik Awal Trase Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 31

GAMBAR 1.9 Titik Akhir Trase Jalan Tol Bawen - Yogyakarta... 31

GAMBAR 1.10 Diagram Proses Analisis ... 32

GAMBAR 1.11 Kerangka Analisis ... 34

GAMBAR 2.1 Keterkaitan Output dan Keuntungan Investasi Infrastruktur ... 37

GAMBAR 2.2 Penentuan Trase Dalam Studi Kelayakan Pembangunan Jalan ... 42

GAMBAR 2.3 Ilustrasi Proses Analisis Least Cost Path Diatas Model Beban .... 44

GAMBAR 2.4 Tiga Jenis Pola Ketetanggan Dalam Model Raster ... 44

GAMBAR 2.5 Ilustrasi Konseptual Struktur Hirarki ... 47

GAMBAR 2.6 Ruas Tol Operasional di Indonesia ... 50

GAMBAR 2.7 Perencanaan Rute Jalan Tol ... 52

GAMBAR 3.1 WPS Pulau Jawa dan Bali ... 62

GAMBAR 3.2 WPS Semarang – Solo - Yogyakarta ... 63

GAMBAR 3.3 Jumlah Penduduk WPS SSY 2015 ... 64

GAMBAR 3.4 Kepadatan Penduduk WPS SSY 2015 ... 64

GAMBAR 3.5 Karakteristik Mata Pencaharian WPS SSY 2015 ... 65

GAMBAR 3.6 PDRB ADHK WPS SSY 2011- 2015 ... 66

GAMBAR 3.7 Penggunaan Lahan WPS SSY 2011 ... 66

GAMBAR 3.8 Proporsi Luasan Penggunaan Lahan WPS SSY ... 67

GAMBAR 3.9 Masterplan WPS Semarang – Solo - Yogyakarta ... 69

GAMBAR 3.10 Proporsi Kemiringan Lereng dan Morfologi Koridor Jalan Tol ... 69

GAMBAR 3.11 Peta Kemiringan Lereng ... 70

GAMBAR 3.12 Peta Morfologi Bentuk Lahan ... 71

GAMBAR 3.13 Peta Geologi Koridor Jalan Tol ... 73

GAMBAR 3.14 Peta Jenis Tanah Koridor Jalan Tol ... 74

GAMBAR 3.15 Kompleks Bentuk Lahan Perbukitan Soropati ... 76

GAMBAR 3.16 Peta Bentuk Lahan Koridor Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 78

GAMBAR 3.17 Peta Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunungapi ... 79

GAMBAR 3.18 Peta Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah ... 80

GAMBAR 3.19 Peta Kawasan Rawan Bencana Banjir ... 81

GAMBAR 3.20 Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi ... 82

GAMBAR 3.21 Lahan Pertanian di Wilayah Penelitian ... 83

GAMBAR 3.22 Peta Jumlah Penduduk Per Desa ... 84

GAMBAR 3.23 Peta Sebaran Lahan Terbangun ... 85

GAMBAR 3.24 Peta Sebaran Obyek Wisata ... 87

GAMBAR 3.25 Peta Sebaran Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan ... 89

(12)

xiii

GAMBAR 3.26 Peta Jaringan Jalan Utama ... 91

GAMBAR 4.1 Peta Kemiringan Lereng Hasil Analisis ... 95

GAMBAR 4.2 Peta Arah Lereng Hasil Analisis ... 96

GAMBAR 4.3 Peta Tekstur Tanah Koridor Jalan Tol Bawen - Yogyakarta ... 98

GAMBAR 4.4 Peta Kawasan Lindung Alami ... 99

GAMBAR 4.5 Situs Candi Ngawen di Kecamatan Muntilan ... 101

GAMBAR 4.6 Peta Jarak dari Kawasan Lindung Kultural (Cagar Budaya) ... 102

GAMBAR 4.7 Mosaik Citra Tegak SPOT 6/7 Tahun 2016 ... 104

GAMBAR 4.8 Peta Penggunaan Lahan Tahun 2017 ... 105

GAMBAR 4.9 Peta Zona Nilai Tanah Wilayah Penelitian ... 106

GAMBAR 4.10 Kota Ambarawa Salah Satu PKL di Wilayah Penelitian ... 108

GAMBAR 4.11 Peta Jarak Dari Pusat Kegiatan ... 109

GAMBAR 4.12 Industri Besar di wilayah Penelitian ... 110

GAMBAR 4.13 Peta Jarak Dari Lokasi Industri ... 111

GAMBAR 4.14 Peta Jarak Dari Obyek Wisata ... 112

GAMBAR 4.15 Prasarana Transportasi Eksisting di Wilayah Penelitian ... 113

GAMBAR 4.16 Peta Status Jalan Eksisting di Wilayah Penelitian ... 114

GAMBAR 4.17 Stasiun Secang dan Jalur Rel Kereta Api Non Aktif ... 115

GAMBAR 4.18 Peta Jalur Kereta Api Non Aktif Di Wilayah Penelitian ... 116

GAMBAR 4.19 Orde Sungai di Wilayah Penelitian (Metode Strahler) ... 117

GAMBAR 4.20 Peta Jaringan Sungai Berdasarkan Orde Sungai Strahler ... 118

GAMBAR 4.21 Konversi Vektor ke Raster ... 119

GAMBAR 4.22 Rute Jalan Tol Bawen – Yogyakarta Preferensi Pemerintah ... 121

GAMBAR 4.23 Pengurutan Hirarkis Kriteria dan Sub Kriteria Penelitian ... 128

GAMBAR 4.24 Hasil Skoring Kriteria Geologi dan Tanah ... 130

GAMBAR 4.25 Hasil Skoring Kriteria Kawasan Lindung Alami dan Kultural .. 131

GAMBAR 4.26 Hasil Skoring Kriteria Penggunaan dan Nilai Lahan ... 132

GAMBAR 4.27 Hasil Skoring Kriteria Sistem Aktivitas Wilayah ... 133

GAMBAR 4.28 Hasil Skoring Sub-kriteria Ancaman Gempabumi dan Banjir ... 134

GAMBAR 4.29 Hasil Skoring Sub-kriteria Ancaman Longsor dan Gunungapi .. 135

GAMBAR 4.30 Hasil Skoring Kriteria Beban Konstruksi ... 136

GAMBAR 4.31 Diagram Alir Perhitungan Cumulative Cost Surface ... 143

GAMBAR 4.32 Hasil Operasi Weighted Sum Pada Tingkat Sub Kriteria ... 144

GAMBAR 4.33 Hasil Operasi Weighted Sum Pada Tingkat Kriteria ... 145

GAMBAR 4.34 Diagram Alir Pemodelan Accumulated Cost Surface ... 147

GAMBAR 4.35 Hasil Model Accumulated Cost Surface ... 148

GAMBAR 4.36 Diagram Alir Pemodelan Least Cost Path ... 149

GAMBAR 4.37 Rute Jalan Tol Bawen – Yogyakarta Hasil Analisis LCP ... 150

GAMBAR 4.38 Rute Jalan Tol Hasil Analisis LCP dan Preferensi Pemerintah ... 154

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner AHP ... 173 LAMPIRAN B Perhitungan AHP ... 180 LAMPIRAN C Kode Pemrograman Penentuan Trase Jalan Berbasis Python ... 189

(14)

xi

DAFTAR TABEL

TABEL I.1 Wilayah Kajian ... 9

TABEL I.2 Jenis dan Sumber Data ... 15

TABEL I.3 Nara Sumber yang Dilibatkan Dalam Penentuan Bobot dan Skor 16 TABEL I.4 Intensitas Kepentingan Dalam AHP ... 19

TABEL I.5 Nilai Indeks Random ... 20

TABEL I.6 Skema Klasifikasi Kesesuaian Alternatif Kriteria dan Skor ... 22

TABEL I.7 Faktor Horisontal dan Faktor Vertikal ... 28

TABEL I.8 Contoh Komparasi Rute ... 33

TABEL I.9 Indikator Komparasi dan Evaluasi Rute ... 33

TABEL II.1 Kriteria Penentuan Rute Jalan Pedoman PdT/19/2005-B ... 41

TABEL II.2 Ruas Tol Operasional di Indonesia ... 48

TABEL II.3 Permasalahan Pengusahaan Jalan Tol di Indonesia ... 53

TABEL II.4 Kriteria dan Sub Kriteria Yang Digunakan Dalam Penelitian ... 59

TABEL III.1 Jumlah Industri Besar-Sedang di Wilayah Penelitian... 86

TABEL IV.1 Kriteria dan Sumber Data Penentuan Rute Jalan Tol Pemerintah 122 TABEL IV.2 Hasil Profiling Rute Jalan Tol Preferensi Pemerintah ... 123

TABEL IV.3 Hasil Perhitungan Bobot Kriteria Menggunakan AHP ... 137

TABEL IV.4 Hasil Perhitungan Bobot Sub Kriteria Ancaman Bencana ... 139

TABEL IV.5 Hasil Perhitungan Bobot Sub Kriteria Sistem Aktivitas ... 140

TABEL IV.6 Hasil Perhitungan Bobot Sub Kriteria Beban Konstruksi ... 140

TABEL IV.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Bobot Akhir ... 142

TABEL IV.8 Hasil Profiling Rute Jalan Tol Hasil Analisis dan Pemerintah .... 152

Referensi

Dokumen terkait

Surya Agro Persada based on Applicable Law Burhayan Faculty of Law, Tamansiswa University Palembang, Indonesia Email: [email protected] KEYWORDS ABSTRACT Admission