• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM DRAINASE PADA PEMBANGUNAN PROYEK JALAN TOL BINJAI-LANGSA ZONA 1

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI SISTEM DRAINASE PADA PEMBANGUNAN PROYEK JALAN TOL BINJAI-LANGSA ZONA 1 "

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Besarnya debit limpasan yang terjadi di Zona 1 Proyek Pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa dapat diketahui dari hasil perhitungan hidrologi pada setiap titik kontrol saluran. EVALUASI SISTEM DRAINASE PADA PEMBANGUNAN PROYEK JALAN TOL BINJAI-LANGSA ZONA 1 PRESS. Analisis permasalahan yang muncul adalah perhitungan aliran limpasan yang terjadi di area proyek, pemeriksaan sistem drainase di proyek, dan perencanaan bentuk dan dimensi penampang saluran dan pelengkapnya. fasilitas dalam sistem drainase di proyek.

The drainage network (system) on this toll road follows the slope of the water level or flows by gravity to the outlet. The size of the cross-sectional dimensions of the drainage channel depends on the amount of hydrological runoff to be discharged. The design height (h) is determined from the water level of the box culvert cross drain toll road development.

Jika diasumsikan bahwa ujung saluran (terbalik) berjarak 1-1,5 m dari permukaan tanah, tinggi muka air banjir di atas permukaan tanah dapat diperkirakan. Judul skripsi ini adalah “Evaluasi Sistem Drainase Pada Pembangunan Proyek Jalan Tol Binjai-Langsa Zona 1 (Studi Kasus)”.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Ruang lingkup
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis
  • Sistematika Penulisan

Oleh karena itu perlu direncanakan suatu sistem pengelolaan air limpasan yang terjadi, agar air limpasan tidak menggenangi daerah sekitarnya dan langsung masuk ke saluran drainase yang ada. Berapa limpasan yang terjadi di kawasan proyek pembangunan jalan tol Binjai – Langsa zona I dan sekitarnya, yang akan membebani saluran drainase jalan. Studi ini hanya meninjau perencanaan sistem drainase di proyek pembangunan jalan tol Binjai – Langsa area 1 di Sungai Wampu.

Daerah resapan hanya diperiksa di daerah yang aliran airnya cenderung membebani saluran drainase jalan tol. Untuk mengetahui besarnya debit limpasan yang terjadi di wilayah proyek pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa zona 1 dan sekitarnya yang akan membebani saluran drainase jalan tersebut. Penelitian ini merupakan hasil investigasi dan masukan dari teori-teori yang ada mengenai sistem drainase pada jalan tol dalam dunia konstruksi.

Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat menjadi referensi penelitian di dunia konstruksi sekaligus sebagai referensi pembelajaran ke depan bagi rekan-rekan mahasiswa teknik tentang perkembangan teknologi di dunia konstruksi saat ini. Untuk penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Sistem Drainase Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa Zona 1.

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan dan sistematika penulisan skripsi.

METODOLOGI

KESIMPULAN DAN SARAN

Penentuan Hujan Kawasan

  • Metode Aritmatika (Aljabar)
  • Metode Ishoyet

Stasiun penakar hujan hanya menyediakan kedalaman hujan pada titik di mana stasiun tersebut berada, sehingga curah hujan di suatu daerah harus diperkirakan dari titik penakar tersebut. Jika terdapat lebih dari satu stasiun pengukur pada suatu wilayah yang tersebar, jumlah curah hujan yang terekam pada setiap stasiun tidak sama. Pengukuran yang dilakukan pada beberapa stasiun sekaligus dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun.

Stasiun hujan yang digunakan dalam perhitungan biasanya yang berada di dalam DAS, tetapi stasiun di luar DAS yang masih berdekatan dapat juga dihitung. Pada suatu daerah di dalam DAS, hujan diasumsikan sama dengan hujan yang jatuh di stasiun terdekat, sehingga hujan yang terekam di satu stasiun mewakili daerah tersebut.

Analisis Distribusi Frekuensi

Curah Hujan Rencana

  • Metode Distribusi Normal Rumusan yang dipakai adalah
  • Metode Distribusi Gumbel Rumusan yang dipakai adalah
  • Metode Distribusi Log Pearson III

Yt = nilai pengurangan varians dari variabel yang diharapkan Yn = nilai rata-rata tergantung pada jumlah data (n). Untuk menghitung curah hujan terjadwal pada periode ulang tertentu dengan metode distribusi log III, dapat melalui prosedur formulasi penentuan kurva distribusi Log Pearson III dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Tabel Nilai variable reduksi Gauss
Tabel 2.2 Tabel Nilai variable reduksi Gauss

Uji Kecocokan Distribus

  • Uji Chi-Kuadrat
  • Uji Smirnov – Kolmogorov

Sortir data pengamatan (dari data terbesar ke terkecil atau sebaliknya) dan tentukan probabilitas masing-masing data. Tentukan perbedaan terbesar antara probabilitas yang diamati dan probabilitas teoretis dari dua nilai probabilitas.

Tabel 2.3  Tabel nilai DK
Tabel 2.3 Tabel nilai DK

Koefesien Pengaliran

Perhitungan Intensitas Hujan

Perhitungan Waktu Konsentrasi

Perhitungan Debit

Perhitungan Dimensi Saluran

Gorong-gorong

Kriteria Hidrologi

Kriteria Hidrolika

Sungai, saluran irigasi, parit merupakan saluran terbuka, sedangkan terowongan, pipa, saluran air, gorong-gorong merupakan saluran tertutup. Analisis hidraulik bertujuan untuk menentukan acuan yang digunakan untuk menentukan dimensi hidraulik saluran drainase dan bangunan bantu lainnya dimana aliran air dalam suatu saluran dapat berupa saluran terbuka atau saluran tertutup. Jari-jari kelengkungan terkecil pada sumbu saluran harus diasumsikan sekurang-kurangnya 8 kali lebar atas permukaan air.

Panjang pasangan minimal 4 kali kedalaman air di tikungan kanal. a) Dimensi saluran dan bangunan air Rumus yang digunakan adalah Q = A.V;. Diver box untuk cross discharge dengan debit besar Reducing channel S≥0.50% untuk pipa PVC dan RCP. Bangunan air tinggi yang dijaga (m) Jembatan. jarak dari level terendah jembatan atau dasar gelagar ke level air tinggi normatif).

Saluran irigasi (perpindahan) dibandingkan dengan dimensi saluran yang ada sesuai dengan kapasitas saluran irigasi dan ruang untuk pemeliharaan diperhitungkan. e) Drainase saluran masuk rata-rata.

Drainase

  • Jenis - Jenis Drainase

Lokasi : Superelevasi dan/atau vertikal titik rendah Ketebalan banjir yang diperbolehkan : 1 cm (maksimum) . f) Drainase lereng (lokasi galian atau tanggul tinggi) Lokasi : lereng teras (bangku) Jenis saluran : Saluran-U. Banjir atau banjir yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, namun yang lebih dominan biasanya diakibatkan oleh perubahan penggunaan lahan dan dimensi saluran drainase yang tidak memenuhi syarat. Drainase perkotaan/terapan adalah drainase yang digunakan khusus untuk kajian kawasan perkotaan, yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial budaya yang terdapat di kawasan perkotaan, menurut (Yamali et al., 2019).

Dalam analisis curah hujan untuk menentukan debit banjir rencana, data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan maksimum tahunan (Annual Maximum Series). Untuk perhitungan curah hujan yang direncanakan, digunakan metode Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log–Pearson III dan Distribusi Gumbel. Setelah didapatkan curah hujan yang direncanakan dari keempat metode tersebut, diambil yang paling ekstrim yang nantinya akan digunakan pada debit rencana, menurut (Yamali et al., 2019).

Sifat umum hujan adalah semakin pendek durasi hujan maka intensitasnya cenderung semakin tinggi, dan semakin besar periode ulangnya maka intensitasnya semakin tinggi, menurut Suripin dalam (Yamali et al., 2019). Koefisien aliran (C) adalah perbandingan antara jumlah air yang mengalir di suatu daerah akibat hujan dengan jumlah hujan yang turun di daerah tersebut, menurut Subarkah dalam (Yamali et al., 2019). Menurut (Ir. Adiwijaya, 2016) Saat merencanakan sistem drainase jalan berdasarkan keberadaan air permukaan dan air bawah tanah, maka perencanaan drainase jalan dibagi menjadi: drainase permukaan dan drainase bawah tanah.

Secara umum, pendekatan bertahap yang ramah lingkungan untuk desain sistem drainase jalan dimulai dengan merencanakan jalan raya yang akan disurvei pada peta topografi, mengidentifikasi area layanan, mengantisipasi kebutuhan struktur drainase pendukung seperti parit pinggir jalan, fasilitas penampungan air hujan dan fasilitas pendukung, sehingga memperhatikan keberadaan lingkungan dalam kaitannya dengan kemungkinan mendirikan fasilitas air atau penampungan air. Aliran air permukaan dan bawah tanah juga perlu diperhatikan dengan memperhatikan ketentuan teknis yang ada tanpa mengganggu kestabilan struktur jalan. Drainase yang terbentuk secara alami tanpa struktur pendukung, saluran ini terbentuk oleh aliran air yang bergerak karena gravitasi dan secara bertahap membentuk saluran air permanen seperti sungai.

Kanal terbuka lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di area permukaan yang cukup, atau untuk drainase non-air yang tidak mengancam kesehatan dan lingkungan. Kanal, yang umumnya sering digunakan untuk aliran air kotor (air yang berbahaya bagi kesehatan atau lingkungan) atau kanal yang terletak di tengah kota. Merupakan gabungan saluran air limbah dan air hujan, dimana saat musim hujan, air limbah dan air hujan bercampur dalam saluran air limbah, sedangkan air hujan berperan sebagai pengencer pembilas.

Diagram Alir Penelitian

Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Identifikasi Masalah

Penarikan Sampel

Pengumpulan Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Hutama Karya dan beberapa pihak yang terlibat dalam proyek ini, data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data hidrologi, peta dan hidrolika.

Analisa Data

Hasil Penelitian

  • Pengumpulan Data Sekunder
  • Kondisi Topografi

Analisis Hidrologi

  • Analisis Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum

Debit Banjir Rencana

HHS Nakayasu

Kesimpulan

Jaringan drainase (sistem) di jalan tol ini mengikuti kemiringan muka air atau mengalir secara gravitasi menuju outlet. Pada perencanaan ini, saluran drainase didesain sebagai saluran terbuka berbentuk bujur sangkar baik untuk saluran samping maupun saluran cabang. Jika diasumsikan dasar saluran (invert) 1-1,5 m dari permukaan tanah, maka tinggi muka air banjir dapat diperkirakan di atas permukaan tanah.

Saran

Bagi pembaca, semoga hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan terkait “Perancangan Sistem Drainase di Kawasan Pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa 1” (pelaksanaan penelitian), maka perlu dilakukan perubahan variabel bebas baik dengan menambahkan variabel atau menambahkan data deret waktu. Dalam perencanaan sistem drainase Zona 1 pembangunan jalan tol Binjai – Langsa, pemerintah harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tugas Akhir perancangan sistem drainase rc09-1380 pada proyek pembangunan jalan tol seksi I Surabaya-Mojokerto.

Evaluasi Dimensi Saluran Drainase di Kelurahan Tanah Enam Ratu Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

Gambar 1 Lokasi survei Tol Binjai – Langsa Zona 1
Gambar 1 Lokasi survei Tol Binjai – Langsa Zona 1

Gambar

Tabel 2.1 Persyaratan Pemilihan Jenis Distribusi/Sebaran Frekuensi
Tabel 2.2 Tabel Nilai variable reduksi Gauss
Tabel 2.3  Tabel nilai DK
Tabel 4.1 Data Hujan Bulanan Stasiun Belawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perolehan Rata-Rata Hasil Tes Siklus I No Keterangan Perolehan Nilai 1 Nilai Tertinggi 80 2 Nilai Terendah 50 3 Jumlah Nilai 1770 4 Nilai Rata-Rata 68,08 Dari kedua tabel di atas