• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Material

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Material"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT PLN (PERSERO) MAKASSAR SELATAN

Margareta Lepan1, Sultan Iskandar2, Daryanti3

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aimed to find out the accountancy information on material stock appled by PT. PLN (Persero) Makassar Selatan. The type of data used in this research was qualitative data. The source of data used was primary and secondary data. The data was collected through observation, interview, and documents. The technique of data analysis was descriptive analysis. The result of this research revealed that the activity of writing the material stock was good because the system used was perpetual. Based on the result of this research, it can be concluded that the accontancy sisytem applied by PT. PLN (Persero) Makassar Selatan was in good enough category.

Keywords: accountancy information syistem, material stock.

PENDAHULUAN

Persediaan material pada PT. PLN (Persero) Makassar Selatan dibagikan atas dua bagian besar yaitu, material pemeliharaan, persediaan material yang digunakan untuk program pemeliharaan seperti kabel, trafo, alat pengukur dan lain-lain yang digunakan untuk sehari-hari untuk proses pemeliharaan.

Material PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) persediaan yang digunakan untuk program investasi bagi PT. PLN (Persero) Makassar Selatan dalam rangka pembangunan jaringan distribusi.

Salah satu bentuk dari sistem informasi yang berguna bagi perusahaan adalah sistem informasi akuntansi yang secara umum membahas mengenai sistem akuntansi yang berjalan didalam suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi tersebut sangatlah penting bagi perusahaan karena sistem tersebut dapat menjadi patokan apakah perusahaan tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Sistem tersebut mencakup secara keseluruhan mengenai kegiatan yang ada didalam perusahaan seperti: kegiatan penjualan, pembelian, penerimaan, pengeluaran kas hingga laporan keuangan yang ada diperusahaan. Bagian yang paling penting dari sistem informasi akuntansi tersebut yaitu persediaan, karena persediaan menjadi salah satu aset yang sangat besar serta terpenting

didalam perusahaan saat menjalankan kegiatannya.

Sistem informasi akuntansi juga sangatlah penting bagi perusahaan, penggunaan sistem informasi akuntansi ini dapat membawa kemajuan bagi perusahaan. Perusahaan akan memperoleh manfaat dari sistem informasi akuntansai yaitu dengan meningkatkan daya saing mereka serta memperbaiki sistem lama dengan menciptakan sistem baru yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah apakah sistem informasi akuntansi persediaan material pada PT. PLN (Persero) Makassar Selatan sudah sesuai dengan teori.

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Material pada PT. PLN (Persero) Makassar Selatan.

TINJAUAN LITERATUR

Sistem adalah dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terbentuk dari beberapa subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Informasi adalah data yang telah diorganisir dan diperoses sehingga bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan. Semakin banyak dan semakin berkualitas informasi yang tersedia

(2)

maka pengambilan keputusan menjadi semakin baik.

Sistem adalah gabungan dari berbagai elemen yang berhubungan dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan adalah objek nyata (Jogiyanto, 2009)

Menurut Krismiaji (2015), sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem informasi merupakan suatu kombinasi dari setiap unit yang dikelola oleh user atau manusia, hardware (perangkat keras komputer), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan juga database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi tentang suatu organisasi. Jadi, pada dasarnya sistem informasi memang harus memiliki elemen tersebut agar dapat berguna dan juga bekerja dengan optimal (Arisandy, 2017).

Menurut Hartono (2013), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk digunakan.

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memperoses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan (Andi, 2017).

Menurut Puspitawati (2011), sistem informasi akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.

Sistem informasi akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan (Susanto, 2013)

Menurut Sumarsan (2011), akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi, yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan.

Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu (Sujarweni 2015).

Menurut Idham Mannaga (2015), akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Adapun jenis-jenis system, yaitu:

1. Sistem tertutup (closed systems), yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem.

2. Sistem relatif tertutup (relatif closed sytems), yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secsra terkendali.

Sistem semacam ini memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem.

3. Sistem terbuka (open systems), yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan dan memberikan output bagi lingkungan, sistem terbuka juga memperoleh ganguan, atau input yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam sistem.

4. Sistem umpan balik (feedback control system), yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama dimasa berikutnya.

Sebuah sistem dapat dirancang untuk memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuannya.

Menurut Mulyadi (2013), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

(3)

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban bagi aktivitas dan kewajiban yang berkaitan (Bodnar, 2010).

Menurut Baridwan (2015), sistem akuntansi adalah formulir, catatan, prosedur, dan alat yang digunakan untuk mengelolah data mengenai usulan suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan yang dilakukan oleh mana bjemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak lain yang berkepentingannya seperti pemegang saham kreditur dan lembaga pemerintahaan untuk memulai hasil operasi.

Ada beberapa unsur sistem akuntansi yaitu:

1. Formulir, yaitu merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikasi) dalam secarik kertas.

2. Jurnal, yaitu merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan yang pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

3. Buku besar (general ledger), terdiri atas rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

4. Buku pembantu ini terdiri atas rekening pembantu yang mencari data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir.

5. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

Sistem akuntansi persediaan adalah sistem penerimaan dan pengeluaran barang gudang yang merupakan prosedur yang digunakan untuk menerima dan mengeluarkan barang-barang yang digudangkan termasuk

transaksi pengambilan barang gudang mengurangi biaya dan menambah persediaan barang digudang seperti bahan baku, bahan penolong, suku cadang, dan lain sebagainya.

Sistem penerimaan dan pengeluaran barang gudang memuat unusr-unsur yaitu:

1. Fungsi terkait a. Bagian gudang

b. Bagian kartu persediaan c. Bagian kartu biaya d. Bagian jurnal

2. Dokumen yang digunakan

a. Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang

b. Bukti pengambilan barang gudang 3. Catatan akuntansi

a. Jurnal umum yaitu digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dilakukan fungsi akuntansi.

b. Kartu persediaan yaitu diselenggarakan untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan digudang beserta harga pokok persediaan.

c. Kartu gudang yaitu mencatat data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi persediaan

a. Prosedur penerimaan barang b. Prosedur pengeluaran barang c. Prosedur pengambilan barang

Menurut Setiyowati et al (2017:107) persediaan merupakan salah satu aset yang sangat penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa maupun entitas lainnya PSAK 14 (Revisi 2008) mendefinisikan persediaan sebagai asset, yaitu:

1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; 2) Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; 3) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw material), produk jadi (finish product), komponen rakitan (component), bahan pembantu (substence material), dan barang sedang dalam proses pengerjaan (working in process inventory) (Haming & Nurnajamuddin, 2014).

Adapun jenis-jenis persediaan antara lain:

1. Persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-barang yang berwujud seperti besi, kayu, serta

(4)

komponen-komponen lain yang digunakan dalam proses produksi.

2. Persediaan komponen rakitan (purchases part/components), yaitu persediaan barang- barang yang terdiri dari komponen- komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

3. Perediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.

4. Persediaan barang dalam proses (work in proccess), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diperoses lebih lanjut menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim pada pelanggan.

Persediaan material adalah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan jasa pelayanan listrik seperti PT PLN yang digunakan untuk membantu kegiatan operasi, baik itu dalam hal pengembangan atau perluasan bagi kepentingan pelanggan dan pelaksanaan pekerjaan proyek (investasi) pemasang sambungan baru atau penembahan daya listrik.

Persediaan material bisa diperoleh/ atau diterima dari gudang unit administrasi lain, dari pesanan kepada supplier/ rekanan, maupun dari sisa proyek/ pekerjaan sebelumnya. Setelah diterima, persediaan material akan disimpan di gudang untuk digunakan pada proyek yang sudah direncanakan.

Pengeluaran material adalah proses keluarnya persediaaan dari gudang penyimpanan. Pengeluaran material dapat disebabkan oleh peemintaan dari gudang unit administrasi lain, dari unit internal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang bersifat investasi maupun operasional. Sistem pencatatan yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero) Makassar Selatan adalah sistem perpetual.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam peneitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian yaitu PT. PLN (Persero) Makassar Selatan dan terletak di Jln Hertasning No. 99 Makassar waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini: 1) Data kualitatif, diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi, atau observasi; 2) Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang ditanyakan dengan bilangan atau berbentuk angka.

Sumber data penelitian ini adalah: 1) Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti lansung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan; 2) Data sekunder merupakan data yang didapatkan secara tidak lansung dari objek penelitian. Data ini diperoleh peneliti dari sumber data yang sudah ada sebelumnya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut observasi, wawancara, dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem akuntansi persediaan material terbagi menjadi dua sistem yaitu:

1. Sistem akuntansi penerimaan material yaitu merupakan suatu kegiatan awal dari proses terjadinya persediaan barang atau material diunit tersebut atau digudang unit administrasi yang bersangkutan. Sistem akuntansi penerimaan material meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Fungsi tata usaha gudang bertugas mengawasi proses penerimaan dan pengeluaran barang gudang serta mengawasi penyimpanan barang gudang.

b. Fungsi tata usaha keuangan gudang bertugas memuat segala informasi mengenai persediaan, pergerakan dan harga, maupun pesanan material dan harganya.

c. Fungsi perbekalan, yaitu menerima material dari kantor distribusi,unit lain atau dari rekanan. Mengeluarkan material gudang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menyimpan dan

(5)

memelihara material yang ada didalam gudang atau material yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menyelenggarakan tata usaha pergudangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

d. Fungsi pembelian bertugas mengawasi pembelian material sampai masuk kegudang.

e. Fungsi pengolahan data akuntansi bertugas mengimput atau menjurnal penerimaan dan pengeluaran material kekomputer sagar mudah dipahami.

Dokumen yang digunakan: (i) TUG 3 berbentuk formulir kode 1 “Bon Penerimaan Material Antar Gudang” dan berbentuk formulir kode 2 “Bon Penerimaan Material Pesanan”. (ii) TUG 10 berbentuk formulir kode 3 “Bon Pengambilan Barang”. (iii) TUG 4 berbentuk formulir kode 5 “Berita Acara Pemeriksaan Penerimaan Material”.

(iv) Surat pengantar barang. (v) Surat perintah kerja atau surat kontrak.

Catatan akuntansi, (i) TUG 1 “Kartu Persediaan” digunakan untuk mencatat metode pembukuan material untuk setiap jenisnya beserta harganya. (ii) TUG 2

“Kartu Gantung Barang” berfungsi sebagai kartu pengenal untuk memudahkan pengklasifikasian dan perhitungan material.

(iii) TUKG 2 “Buku Penerimaan Barang”.

(iv) TUKG 4 “Kartu Keuangan Material”.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem, (i) Sistem penerimaan material dari rekanan, yaitu pengadaan atau pembelian material yang dilakukan oleh PLN pusat dan materialnya didrop langsung keunit administrasi yang telah ditetapkan dalam kontrak jual beli antara rekanan yang bersangkutan, (ii) Sistem penerimaan material antar Gudang, yaitu penerimaan material dari subunit kerja yang berada dalam suatu unit kerja. (iii) Sistem penerimaan material dari pengembalian, yaitu pengembalian barang atau spare parts lebih bekas pemakaian dan barang yang diperoleh dari pembongkaran suatu aktiva tetap.

Sistem akuntansi pengeluaran material adalah menyalurkan atau mendistribusikan barang atau material yang sudah ada dalam persediaan gudang kepada unit PLN yang membutuhkan, serta

pemakaian oleh subunit atau unit kerja itu sendiri.

2. Sistem akuntansi pengeluaran material meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Fungsi tata usaha gudang bertugas mengawasi proses penerimaan dan pengeluaran barang gudang serta mengawasi penyimpanan barang gudang.

b. Fungsi tata usaha keuangan gudang bertugas memuat segala informasi mengenai persediaan, pergerakan dan harga, maupun pesanan material dan harganya.

c. Fungsi perbekalan yaitu menerima material dari kantor distribusi,unit lain atau dari rekanan. Mengeluarkan material gudang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menyimpan dan memelihara material yang ada didalam gudang atau material yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menyelenggarakan tata usaha pergudangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

d. Fungsi pengolahan data akuntansi bertugas menginput atau menjurnal penerimaan dan pengeluaran material kekomputer agar mudah dipahami.

Dokumen yang digunakan (i) TUG 16

“Permintaan Perbaikan Barang”. (ii) TUG 9 berbentuk formulir kode 7 “Bon Pemakaian”. (iii) TUG 8 berbentuk formulir kode 6 “Bon Pengiriman Barang Antar Gudang”.

Catatan akuntansi, (i) TUG 1 “Kartu Persediaan” digunakan untuk mencatat metode pembukuan material untuk setiap jenisnya beserta harganya. (ii) TUG 2

“Kartu Gantung Barang” berfungsi sebagai kartu pengenal untuk memudahkan pengklasifikasian dan perhitungan material.

(iii) TUG 11 “Daftar Mutasi Harian Barang”. (iv) TUG 12 “Daftar Pengantar Bon Gudang”. (v) TUKG 1 “Buku Pemakaian Barang”. Untuk mencatat pengeluaran barang atau material dari gudang unit untuk keperluan pemakaian unit itu sendiri, antara lain digunakan pada kegiatan pemasangan baru, perluasan, perbaikan, pemeliharaan dan lain-lain. (vi) TUKG 3 “Buku Pengeluaran Material”. (vii) TUKG 4 “Kartu Keuangan Material”.

(6)

Jaringan prosedur yang membentuk sistem, (i) Sistem pengeluaran material dari gudang yaitu pemindahan material antar gudang yang bernaung dalam satu unit kerja PLN, misalnya antar gudang kantor atau wilayah atau distribusi dengan gudang sektor atau cabangnya. (ii) Sistem pengeluaran material untuk perbaikan yaitu pengeluaran barang karena ada barang yang rusak tapi masih bisa diperbaiki untuk dipergunakan lagi. (iii) Pelaksanaan pencatatan persediaan material pada PT.

PLN (Persero) menggunakan sistem pencatatan Perepetual Sisytem. Dimana setiap kejadian mutasi pembelian, pemakaian atau pengiriman dari unit lain dicatat pada perkiraan material atau persediaan. Pencatatan penerimaan barang dibagi menjadi dua yaitu, pencatatan penerimaan persediaan dari rekanan dan pencatatan penerimaan persediaan dari unit lain. Sedangkan pencatatan pengeluaran barang yaitu pencatatan pemakaian persediaan material.

Pemantauan dan penjadwalan rencana kedatangan barang, (i) Petugas gudang harus melakukan pemantauan dan merencanakan penerimaan terhadap barang- barang yang akan diserahkan oleh pengirim barang (Rekanan). Perencanaan tersebut dapat mungkin harus dilakukan jauh-jauh hari (±2 minggu) sebelum kedatangan barang. (ii) Tujuan pemantauan dan perencanaan. (iii) Pemantauan dan jadwal kedatangan barang dapat dibuat oleh informatif serta tersaji dengan baik, sehingga bisa diketahui oleh semua petugas gudang dan pihak terkait yang berkepentingan. (iv) Informasi kedatangan barang dapat diperoleh dari, tembusan atau foto kopy purchase order (PO) atau kontrak atau surat perjanjian (SP) yang diperoleh dari pengadaan baik unit atau pusat dan aplikasi sistem pemantauan monitoring yang ada.

Penerimaan kedatangan barang tahap awal, (i) Tindakan pengirim barang atau supplier (Pemasok). Menyerahkan barang sesuai dengan pesanan, menyerahkan surat jalan atau surat pengantar atau (ii) dokumen- dokumen lainnya yang telah dipersyaratkan dalam purchase order atau kontrak atau surat

perjanjian. (iii) Tindakan petugas gudang melakukan pemeriksaan fisik (visual) dan kelengkapan dokumen yang meliputi kualitas fisik barang, kuantitas barang sesuai PO atau kontrak atau SP.

Pemeriksaan dan pengecekan barang, (i) Barang-barang yang telah diterima oleh petugas gudang pada tahap awal dari pemasok barang atau supplier sebagaimana yang dimaksud dalam butiran b tersebut diatas, maka untuk selanjutnya tim atau panitia pemeriksa barang melakukan memeriksaan secara teknis yang meliputi kualititas dan kuantitas barang serta dokumen yang telah di persyaratkan dalam PO atau kontrak atau SP. (ii) Pelaksanaan pemeriksaan dilaksanakan bersama-sama oleh petugas gudang, tim pemeriksa barang sesuai bidang terkait dan pemasok barang (rekanan).

Adapun prosedur pencatatan penerimaan material pemeliharaan dan material pemeliharaan dalam pelaksanaan melalui beberpa tahap, yaitu:

1. Rekanan, mengisih buku tamu penyerahan barang, rekanan menyerahkan bukti (delivery order) pemesanan material pemeliharaan dan material pemeliharaan dalam pelaksanaan selanjutnya rekanan melakukan pembongkaran.

2. Bagian gudang, menerima dokumen (delivery order) pesanan barang, memeriksa keberadaan do apakah surat pesanan ada jika ya membongkar material dan jika tidak mengembalikan material kerekanan dan membuat bon pemeriksaan barang atau TUG 4 serta menempatkan barang kelokasi pemeriksaan.

(7)

Gambar 1. Flowchart Alur Prosedur Penerimaan dan Pemeriksaan Material dan Pekerjaan dalam Pemeliharaan

Rekanan Bagian Gudang Bagian Pencatatan Persediaan

dan Pemeriksaan Persediaan

Mengirim barang dan mengisi buku tamu penyerahan

barang Mulai

Menyerah kan bukti (delivery order)

3 a do

Membongkar barang dan menenpatkan kedalam karantina

1

2 1

T

Menerima dan memeriksa

bukti (delivery

order)

Copy 1 do

Apakah surat pesanan ada

Membuat berita acara pemeriksaan barang (TUG4)

2 TUG 4 1

2

T 2

Mengem balikan

ke Rekanan

2

Menerima do dan

TUG 4

Do TUG4 1

Membuat surat penerimaan barang (TUG3)

1 TUG 3

Di input kedalam SAP

jurnal persediaan

T

(8)

Gambar 2. Flowchart Alur Prosedur dan Pemeriksaan Material Pemeliharaan dan Pemeliharaan dalam Pekerjaan antar Gudang

Gudang A Gudang B Bagian Pencatatan

Mulai

Menyerah kan surat penyeraha n barang

3 2

TUG 7

2

1

T

Membongkar barang dan

dan menempatka

n kedalam karantina

1

TUG 7

Memeriksa dokumen penyeraha n barang

Membuat BAPB TUG 4

1 TUG 4

2

T

2

TUG 7 TUG 4

Menerima dokumen TUG 7 dan

TUG 4

Membuat dokumen

TUG 3

1 TUG 3

Menginpu t kedalam sap jurnal persediaa

n

T

(9)

Gambar 2. Flowchart Alur Prosedur Pengeluaran Material

Bagian Pelayanan Teknik Bagian Gudang Bagian Pencatatan Manajer

Hasil analisis yang di peroleh dari PT. PLN (Persero) Makassar Selatan mengenai pelaksanaan pencatatan persediaan PT. PLN yaitu terdiri dari pencatatan penerimaan barang dan pengeluaran barang, pencatatan

penerimaan barang terbagi menjadi dua, yaitu yang pertama pencatatan persediaan material dari rekanan dan pencatatan penerimaan persediaan material dari unit lain. Serta pencatatan pengeluaran barang yaitu pencatatan pemakaian persediaan material.

A

Membuat bon perminta an barang

2 Bon penyerahan

barang (TUG 7)

1

T A

Bon penyera

han barang (TUG 7)

Bon pengelua

ran barang (TUG 8)

Menerima barang

1

Bon permintaan barang (TUG 5)

Membuat bon perintah penyeraha n barang

2 Bon penyeraha

n barang (TUG 7)

A

2 Memb

uat bon pengel

uaran barang

3 2 Bon pengeluar an barang

(TUG 8)

A

2

T

2

Bon penyer

ahan barang

(TUG 7)

Bon peng eluar an baran

g (TUG

8)

Menginput/

mencatat kedalam SAP

Laporan persedia

an

Laporan persediaan

Lap persedi

aan

(10)

Pencatatan persediaan material yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Makassar Selatan menerapkan sistem pencatatan perpetual. Semua pencatatan mengenai persediaan di input ke dalam sistem aplikasi SAP (System Application and Product in Data Processing) yang terdapat pada PT. PLN (Persero) yang memudahkan dalam memonitor persediaan.

Metode pencatatan persediaan yang dilakukan PT. PLN (Persero) Makassar Selatan, yaitu dengan melakukan pcmbelian yang kemudian melakukan pengiriman kepada ranting-ranting yang ada dengan memberikan kartu gudang 3 dan 8 (TUG 3 dan TUG 8), setelah itu ranting melakukan pemakaian material sesuai kebutuhan dengan kartu Gudang (TUG 9). Pemakaian persediaan PT.

PLN (Persero) Makassar Selatan diakui sebagai biaya pemeliharaan dan tidak adanya penyajian persediaan awal dan akhir pada laporan laba/rugi. Di dalam pencatatan persediaan PT.

PLN (Persero) Makassar Selatan mencatat persediaan berdasarkan penggunaan yang sudah di atur dalam anggaran yang di tetapkan PT. PLN (Persero) Makassar Selatan, sehingga terjadi penumpukan persediaan pada akhirtahun.

PENUTUP

Berdasarkan analisisi yang telah dikemukakan dalam pembahasan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh PT PLN (Persero) Makassar Selatan sudah cukup baik. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu: 1) Persediaan material untuk melaksanakan program investasi dan program operasi.

Sehingga menghasilkan atau membangkitkan tenaga listrik; 2) Sistem akuntansi persediaan pada PT PLN (Persero) Makassar Selatan terdiri dari pencatatan yang berasal dari penerimaan persediaan material dari rekanan, penerimaan material antar unit, pengeluaran persediaan material dari pemakaian, pengeluaran material antar unit yang bersangkutan; 3) Pencatatan persediaan dilaksanakan dengan metode prepetual.

Saran dalam penelitian ini adalah melakukan perhitungan fisik (stock opname) diusahakan dilakukan setiap satu bulan sekali,

yaitu untuk mengetahui terjadi selisih atau tidak jumlah persediaan material yang ada dikartu persediaan dengan jumlah fisik digudang, pencegahan terjadinya manipulasi jumlah persediaan dalam kartu persediaan karena menghindari adanya kesalahan pencatatan.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. (2017). Sistem Informasi Akuntansi.

Yogyakarta: Percetakan CV. Anndi Offset.

Arisandy, Y. (2017). Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: PustakaPelajar.

Bodnar. (2010). Accounting Information System. Unitsed State: Pearson Education.

Baridwan, Zaki. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Kesembilan.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Daryanti, Nursah, St. (2018). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Pengambilan Keputusan Untuk Pemberian Kredit Pada Bank Sulserbar. Vol. 14, No. 1

Haming, M, & Nurnajamuddin, M. (2014).

Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono, B. (2013). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta:

Penerbit PT. Rineka Cipta.

Jogiyanto. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Keempat. Yogyakarta.

Mannaga, Idham. (2015). Pengantar Akuntansi Dasar. STIE. YPUP. Makassar.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Puspitawati, L., & Anggadini, S. D. (2011).

Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiyowati, S., W., Sari, A., & Nurbatin, D.

(2017). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sujaweni, V., W. (2015). Sistem Akuntansi.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Sumarsan, T. (2011). Akuntansi Dasar.

Cetakan Pertama. Jakarta Barat.

Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

x Table of Content Page Welcoming Speech of Dean Faculty of Teacher Training and Education i Committee iii Editorial Board and Reviewer v Table of Content vi The relationship of

Reviewed: Ahmed BaMakhramah Economic Department Faculty of Economics and Administration King Abdu Aziz University Jeddah, Saudi Arabia This article is a report on a survey