• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of EXPERIMENTAL FARM (Exfarm) SEBAGAI UNIT PEMBELAJARAN DAN USAHA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of EXPERIMENTAL FARM (Exfarm) SEBAGAI UNIT PEMBELAJARAN DAN USAHA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. 191 VOLUME 9 NOMOR 1, EDISI OKTOBER 2023

p-ISSN: 2460-8173, e-ISSN: 2528-3219 Jurnal terakreditasi nasional, SK No. 14/E/KPT/2019 Website: https://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/index

EXPERIMENTAL FARM (Exfarm) SEBAGAI UNIT PEMBELAJARAN DAN USAHA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Muh. Farid BDR1), Rahmawati S.*1), Muhammad Fuad Anshori1), Hari Iswoyo1), dan Ahmad Fauzan Adzima2)

*e-mail: rahmawatisainuddin@gmail.com.

1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

2) Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Diserahkan tanggal 22 Oktober 2023, disetujui tanggal 14 November 2023

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di lahan Experimental Farm (Exfarm) Fakultas Pertanian dengan sekitar 7 ha bertujuan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal, kecuali untuk tujuan praktikum dan penelitian dosen. Solusi yang ditawarkan adalah menjadikan exfarm Fakultas Pertanian sebagai unit pembelajaran dan sekaligus sebagai unit produksi dengan memanfaatkan lahan, sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan luas lahan yang ada serta fasilitas yang cukup, exfarm dimanfaatkan sebagai suatu unit usaha agar menjadi tempat pembelajaran kewirausahaan mahasiswa sekaligus unit produksi untuk mendapatkan profit untuk digunakan dalam pemeliharaan rutin exfarm. Hal ini sekaligus sebagai cikal bakal untuk meningkatkan pendapatan Fakultas dan Universitas Hasanuddin sebagai PTNBH. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pembuatan produk pupuk organik cair, pupuk silika, sayuran hidroponik, dan hasil stek tanam hias dan buah. Kegiatan ini melibatkan para pegawai kebun, mahasiswa/i Fakultas Pertanian dan Vokasi Universitas Hasanuddin, serta siswa/i SMA. Kegiatan pengabdian ini memberikan pengetahuan, wawasan serta keterampilan kepada para peserta yang terlibat dalam proses kegiatan pengabdian.

Kata kunci: Experimental farm, unit usaha, unit pembelajaran, pelatihan, produk.

ABSTRACT

The service activities carried out on the Experimental Farm (exfarm) of the Faculty of Agriculture with around 7 ha aim to optimize the available facilities and infrastructure which have not been used optimally, except for practicum and lecturer research purposes. The solution offered is to make the Faculty of Agriculture's exfarm a learning unit and at the same time a production unit by utilizing the available land, facilities and infrastructure. With the existing land area and sufficient facilities, the exfarm is used as a business unit to become a place for student entrepreneurial learning as well as a production unit to earn profits to be used for routine maintenance of the exfarm. This is also a precursor to increasing the income of Hasanuddin Faculty and University as PTNBH. Service activities are carried out in the form of training and making liquid organic fertilizer products, silica fertilizer, hydroponic vegetables, and ornamental and fruit planting cuttings. This activity involved plantation employees,

(2)

Experimental Farm (Exfarm) sebagai Unit Pembelajaran dan Usaha Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

192

students from the Faculty of Agriculture and Vocational Studies, Hasanuddin University, as well as high school students. This service activity provides knowledge, insight and skills to participants involved in the service activity process.

Keywords: Experimental farm, business unit, learning unit, training, product.

PENDAHULUAN

Experimental farm (Exfarm) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) memiliki lahan seluas 7 ha yang tidak ter- manfaatkan dengan baik karena terkendala dengan biaya operasional untuk pengelolaan kebun. Selain lahan, beberapa sarana dan prasarana yang tersedia juga tidak diman- faatkan secara optimal. Sampai saat ini, Ex- farm Fakultas Pertanian Universitas Hasa- nuddin hanya menjadi unit laboratorium lapangan tempat praktikum serta penelitian mahasiswa dan dosen. Dengan luas lahan yang ada serta fasilitas yang cukup, exfarm berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sua- tu unit usaha agar bisa menjadi pembela- jaran dan sekaligus unit produksi untuk men- dapatkan profit dalam pemeliharaan rutin exfarm. Hal ini sekaligus sebagai cikal bakal profit centre yang bisa membesar untuk me- ningkatkan pendapatan Fakultas dan Unhas sebagai PTNBH.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kepala Exfarm Fakultas Pertanian, sejak dilantik pada Juni 2022, untuk memperbaiki manajemen exfarm seperti pembagian tang- gung jawab dari 4 pegawai kebun dari 4 lo- kasi kebun yang terpisah, memisahkan se- cara jelas lokasi penelitian dan praktikum,

membenahi instalasi hidroponik untuk meng- hasilkan sayuran segar. Namun, demikian, semua aktivitas tidak dapat dilakukan secara optimal karena terkendala dana operasional untuk pengelolaan kebun secara rutin.

Solusi yang ditawarkan adalah men- jadikan exfarm Fakultas Pertanian sebagai unit pembelajaran sekaligus sebagai unit produksi dengan memanfaatkan lahan dan sarana prasarana yang tersedia untuk meng- hasilkan profit dari pengelolaan kebun. Ke- giatan PPUPIK berkontribusi besar kepada masyarakat luas dengan cara memberikan pengetahuan kewirausahaan berbasis perta- nian, membantu proses pembelajaran per- tanian bagi mahasiswa dan siswa yang ber- kunjung ke exfarm, serta memberikan pendi- dikan lingkungan sejak dini melalui penataan kebun. PPUPIK juga memberi kontribusi bagi pengembangan Exfarm Fakultas Pertanian sebagai salah satu unit usaha yang dapat menghasilkan produk-produk berbasis perta- nian.

Exfarm Fakultas Pertanian merupakan sarana bagi praktikum, penelitian mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran pertanian yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, terkhusus oleh civitas aka- demika Universitas Hasanuddin. Produk

(3)

193 masyarakat karena memiliki spesifikasi dan

nilai tambah yang spesifik. Jika masyarakat menjual arang sekam, kompos, tanaman hias, dan sayuran hidroponik; maka Exfarm memproduksi Biochar arang sekam, kompos Trichoderma (Trichokompos), kompos pem- benah tanah yang mengandung Nano Silika (Silina), tanaman hias satu pot dengan warna berbagai jenis melalui penyambungan, serta sayuran hidroponik yang organik (Candra et al., 2020). Selain sebagai unit produksi, juga sebagai unit pembelajaran tempat magang siswa dan mahasiswa dengan adanya sa- rana dan prasarana yang dimiliki. Semua hal tersebut merupakan aset berharga yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung dari sekolah, universitas maupun khalayak umum.

Lokasi Exfarm Fakultas Pertanian Un- has yang berada tepat di Jalan Poros Perintis Kemerdekaan KM.10 Tamalanrea dan ber- ada dalam Kampus Unhas, membuat posisi exfarm menjadi sangat strategis dan mudah diakses baik dengan angkutan umum mau- pun kendaraan pribadi dengan luasan parkir yang memadai untuk setiap kunjungannya.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan ter- utama yang berasal dari daerah, exfarm di- buka setiap hari dari Senin sampai Minggu jam 07.00 s.d jam 17.30 WITA.

METODE PELAKSANAAN

Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian dilaksanakan mulai dari Maret sampai

kembangkan antara lain pupuk organik cair, pupuk organik nano silika, biochar, sayuran hidroponik dan tanaman hias dan buah.

Bahan baku yang digunakan adalah sumber daya hayati baik hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme yang mudah diperoleh.

Seluruh produk Exfarm Fakultas Perta- nian diproduksi dengan mengacu pada mo- del pengadaan Economic Order Quality de- ngan asumsi produk kontinu. Dengan kata la- in produksi dilakukan tidak hanya untuk me- menuhi permintaan order, tetapi juga untuk menghasilkan produk secara kontinu. Pasar produk-produk Exfarm Fakultas Pertanian adalah siswa, mahasiswa, guru, dosen, se- kolah, perguruan tinggi dan masyarakat u- mum. Exfarm saat ini telah menjalin Kerja- sama dengan Mekar Tani, sebuah unit usaha Fakultas Pertanian dalam hal pemasaran.

Produk sayuran hidroponik dipasarkan Hotel Universitas Hasanuddin. Kegiatan PPUPIK ini melakukan kerja sama dengan kalangan profesional untuk menjalin pelatihan bagi murid SLTA dan para pencinta tanaman.

Pada pelaksanaannya, seluruh produk diproduksi dibawah pengawasan dosen pe- laksana, tetapi secara teknis dikerjakan oleh karyawan kebun yang sudah professional dalam hal produk yang dihasilkan, serta ma- hasiswa yang ikut magang dalam proses produksi. Baik karyawan maupun maha- siswa magang harus mengikuti pelatihan- pelatihan Training for Trainer yang meliputi

(4)

Experimental Farm (Exfarm) sebagai Unit Pembelajaran dan Usaha Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

194

pelatihan kewirausahaan, kepemimpinan, public speaking, hidroponik, Trichokompos, Biochar, pupuk organik cair dan penyusunan buku.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelatihan Pupuk Organik Cair.

Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dilaksanakan di Exprerimental Farm, Uni- versitas Hasanuddin tanggal 22-24 Mei 2023. Kegiatan diikuti oleh 30 mahasiswa yakni 8 mahasiswa Fakultas Pertanian dan 22 mahasiswa Fakultas Vokasi (Gambar 1).

Pada pelatihan ini disampaikan bahan-

bahan yang harus disiapkan dan tahapan pembuatan pupuk organik cair.

Inovasi dalam pengembangan pupuk organik cair terus dilakukan untuk mening- katkan efisiensi dan keberlanjutan pertanian.

pupuk organik cair memainkan peran penting dalam pertanian modern dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem pertanian seperti pemberian nutrisi yang seimbang, meningkatkan struktur tanah, peningkatan aktivitas mikroba tanah, meningkatkan keta- hanan tanaman, dan dukungan terhadap kesehatan lingkungan (Rozi, 2022).

Gambar 1. Pelatihan Pupuk Organik Cair.

B. Pelatihan Pupuk Organik Silika dan Biochar.

Pelatihan pembuatan pupuk organik Si- lika dan Biochar dilaksanakan di Exfarm, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

tanggal 15-18 Juni 2023 yang diikuti oleh 20 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Gambar 2). Pada pelatihan ini disampaikan bahan-bahan yang harus di- siapkan dan tahapan-tahapan pembuatan

(5)

195 merupakan inovasi pupuk berbahan dasar

sekam padi yang diesktraksi dengan metode sol-gel refluks. Bahan baku utama berupa sekam padi tersebut harus melalui pemba- karan sempurna hingga menjadi abu kemu-

pada kaya karbon hasil konversi dari limbah organik melalui pembakaran tidak sempurna bahan baku utama yang digunakan adalah sekam padi (Dharmasika, 2019).

Gambar 2. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Silika dan Biochar.

C. Pelatihan Sayuran Hidroponik dan Tanaman Hias dan Buah.

Hidroponik adalah metode bercocok ta- nam tanpa menggunakan tanah. Dalam sis- tem hidroponik, tanaman tumbuh dengan menyerap nutrisi yang dilarutkan dalam air, biasanya disertakan dengan substrat seba- gai media penopang akar. Metode ini memanfaatkan larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara esensial untuk pertumbu- han tanaman. Pelatihan sayuran hidroponik dan Tanaman Hias dilaksanakan di Ruang

Seminar dan Lahan Buah Naga, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin pada tanggal 25 Juni 2023. Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang mahasiswa (i) dan 15 orang siswa (i) SMA (Gambar 3). Pada pelatihan ini diajarkan bagaimana cara bercocok tanam hidroponik hingga instalasi-instalasi alat hidroponik. Beberapa karakteristik utama dari sistem hidroponik melibatkan peng- gunaan air sebagai media pengganti tanah.

Beberapa jenis hidroponik melibatkan peno- pangan akar tanaman dalam substrat atau

(6)

Experimental Farm (Exfarm) sebagai Unit Pembelajaran dan Usaha Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

196

media seperti serat kelapa, pasir, kerikil, atau bahan lainnya. Ada juga sistem hidroponik tanpa media, di mana akar tanaman meng- gantung dalam larutan nutrisi atau disemprotkan dengan larutan nutrisi secara teratur.

Stek adalah salah satu metode per- banyakan tanaman yang umum digunakan, termasuk tanaman hias dan buah-buahan.

Stek melibatkan pengambilan sebagian ta- naman (biasanya bagian batang, ranting, atau daun) dan menumbuhkannya menjadi tanaman baru. Pada pelatihan ini diajarkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pro- ses stek tanaman hias dan buah yaitu keber- sihan alar, media tanam, dan perawatan akar. Gambar 3 juga menunjukkan keberha- silan stek tanaman hias.

Gambar 3. Pelatihan Sayuran Hidroponik dan Stek Tanaman Hias/Buah.

SIMPULAN

Dari kegiatan yang telah terlaksana, dapat disimpulkan bahwa terjadi pening- katan pengetahuan, pemahaman, dan kete- rampilan para pegawai kebun, mahasiswa (i) dan siswa (i) dalam hal pembuatan pupuk organik, hidroponik dan stek tanaman hias/buah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Universitas Hasanuddin yang telah mendanai kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Unhas - Program Kemitraan Unhas (PPMU- PKUH) Hibah Universitas Hasanuddin Tahun Anggaran 2023 (Nomor kontrak: 00318/

(7)

197 2023), Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin, dan pihak yang ikut serta dalam kegiatan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Candra, S.D., Ngatimun., & Suharsono, J.

2020. Aplikasi unsur hara nano silika dan silika alami untuk meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan ketahanan pada tanaman. LPPM UPM.

Probolinggo.

F. 2019. Pengaruh dosis arang sekam padi dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung hibrida (Zea Mays L.) pada salinitas tanah. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 17(2), 195–205.

Rozi, Z. F. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Sayuran Di Desa Pagar Ayu Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Cemerlang: Pengabdian pada Masyarakat. 2022; 4(2): 318-326.

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,