Respon yang paling dominan terhadap pernyataan iritabilitas kadang-kadang sebanyak 86 orang (76,8%), sedangkan respon sangat sering sebanyak 2 orang (1,8%). Jawaban paling dominan adalah pernyataan sulit rileks kadang sebanyak 105 orang (93,8%), sedangkan jawaban paling sedikit sangat tepat yaitu 1 orang (0,9%). Jawaban paling dominan pada pernyataan iritabilitas kadang-kadang sebanyak 102 orang (91,1%), sedangkan yang sering menjawab paling sedikit sebanyak 4 orang (3,6%).
Respon yang paling dominan terhadap pernyataan berada dalam keadaan tegang sebanyak 74 orang (66,1%), sedangkan respon yang paling sedikit frekuensinya sebanyak 1 orang (0,9%). Respon yang paling dominan terhadap pernyataan kelemahan pada bagian tubuh sebanyak 89 orang yang menjawab pernah (79,5%), sedangkan yang menjawab sangat baik sebanyak 2 orang (1,8%). Pernyataan tentang kelelahan yang paling dominan direspon kadang-kadang sebanyak 99 orang (88,4%), sedangkan yang tidak pernah menjawab paling sedikit sebanyak 2 orang (1,8%).
Jawaban paling dominan mengenai pernyataan tentang rasa takut tanpa alasan yang jelas kadang-kadang sebanyak 89 orang (79,5%) sedangkan jawaban banyak sebanyak 2 orang (1,8%), disusul jawaban sering yaitu 4 orang (3,6%). Respon yang paling dominan mengenai pernyataan kesulitan menelan adalah pernah sebanyak 101 orang (90,2%) dan jawaban paling sedikit adalah tidak pernah yaitu sebanyak 1 orang (0,9%), disusul dengan respon sangat tepat yaitu sebanyak 2 orang (1,8%). . Respon yang paling dominan terhadap pernyataan rawan panik sebanyak 74 orang yang menjawab kadang-kadang (66,1%) sedangkan jawaban yang paling jarang sebanyak 6 orang (5,4%) disusul 7 orang (6,2%) yang menjawab banyak baik.
Jawaban paling dominan pada pernyataan tentang gempa adalah jawaban kadang-kadang yaitu 87 orang (77.7%) sedangkan jawaban paling sedikit sangat sesuai yaitu 12 orang (10.7%) diikuti dengan jawaban sering yaitu 12 orang (10.7%).
Analisis Bivariat
Dari Tabel 5.8 mengenai hubungan stres dengan terjadinya maag diketahui bahwa dari 21 responden yang mengalami maag, sebagian besar mengalami stres dalam kategori ringan yaitu 15 responden (71,4%), dan pasien lainnya normal. atau tidak mengalami stres sebanyak 33 orang (36,3%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai 𝜌 value = 0,001 karena nilai 𝜌 < 0,05 maka H𝚶 ditolak. Ha diterima yang berarti ada hubungan antara stres dengan kejadian maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar Tahun 2023. Berdasarkan tabel 5.12 mengenai hubungan kecemasan dengan kejadian maag menunjukkan bahwa dari 21 responden yang mengalami maag sebagian besar mengalami kecemasan dalam kategori ringan yaitu sebanyak 15 responden (71,4%).
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi-square diperoleh nilai 𝜌 = 0,003, karena nilai 𝜌 < 0,05 maka H𝚶 ditolak.Ha diterima yang berarti ada hubungan antara kecemasan dengan kecemasan. terjadinya penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar pada tahun 2023. Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai 𝜌 value = 0,000 karena nilai 𝜌 < 0,05 maka H𝚶 ditolak. Ha diterima artinya ada hubungan pola konsumsi kopi dengan terjadinya penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar pada tahun 2023. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Makkasau Makassar pada tahun 2023, dimana responden yang bertemu berjumlah 112 orang. persyaratan penyertaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis kelamin, stres, kecemasan dan pola konsumsi kopi berhubungan dengan kejadian maag. Kemungkinan terjadinya penyakit maag di Puskesmas Makkasau disebabkan karena sebagian besar pasien yang berobat berada pada usia produktif, dimana tingkat stres sering dialami pada usia tersebut, dimana pada usia produktif lebih mudah mengalami stres dan kecemasan. Penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pasien yang berobat ke Puskesmas Makkasau Makassar mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 81 orang (72,3%), dan berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 31 orang (27,7%).
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai probabilitas (nilai 𝜌= 0,919) yang berarti p-value lebih besar dari 0,05 maka H𝚶 diterima. Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara variabel jenis kelamin dengan kejadian penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar Tahun 2023. Hasil penelitian menggunakan uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan nilai 𝜌 = 0,001 (< 0,05 ), sehingga terdapat hubungan antara stres dengan kejadian penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar tahun 2023. Selain itu stres juga merupakan faktor risiko terjadinya penyakit maag, pada penelitian ini karena berdasarkan data yang diperoleh mayoritas adalah responden berusia 27-36 tahun (44,0) % Ciri-ciri umum yang dimiliki seseorang merupakan ciri-ciri yang melekat pada diri responden, seperti pada responden dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang berobat ke Puskesmas Makkasau Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden berusia antara 27 dan 36 tahun yaitu sebanyak 49 orang (44,0%), hal ini menunjukkan bahwa responden yang berkunjung ke Puskesmas Makkasau Makassar termasuk dalam kelompok usia produktif, sehingga lebih mudah mengalami stres Pada usia produktif kesehatan sering menyerang. 0,05, maka H𝚶 ditolak. Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara kecemasan dengan terjadinya penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar tahun 2023. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Yanti Budianti &.. Maidarti., 2021), bahwa terdapat terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian maag di SMK Bandung dengan hasil uji statistik diperoleh nilai 𝜌-value= 0.000 (𝜌.
Hubungan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Makkasau Makassar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Puskesmas Makkasau Makassar diketahui bahwa dari 21 pasien penderita maag, pola konsumsi kopi pasien sebagian besar buruk yaitu 19 responden (32,2%) dan 2 pasien. kopi. pola konsumsi kopi berkategori baik (3,8%). %), sedangkan responden lain yang tidak menderita maag sebagian besar mempunyai pola konsumsi kopi dengan kategori baik yaitu sebanyak 51 orang (96,2%), dan dengan kategori kurang baik sebanyak 40 orang (67,8%). %) dari total 91 pasien. Hasil analisis peneliti menunjukkan terdapat hubungan pola konsumsi kopi dengan kejadian penyakit maag pada pasien rawat jalan di Puskesmas Makkasau Makassar tahun 2023.
Hasil kuisioner yang diperoleh pada saat penelitian pada pasien rawat jalan di Puskesmas, dari seluruh responden yang menerima kuisioner, sebagian besar menjawab pertanyaan pola konsumsi kopi dengan kategori buruk yaitu (51,8%) dimana frekuensi minum kopi per individu cukup sering dalam kaitannya dengan konsumsi kopi, dimana mayoritas responden menjawab sudah mengkonsumsi atau minum kopi lebih dari 3 tahun, minum kopi 2 sampai 3 cangkir sehari dan meminumnya sebelum makan di pagi hari, hal ini Pernyataan tersebut jelas merupakan kebiasaan yang tidak baik, apalagi pada penderita riwayat sakit maag atau penderita maag, hal ini dikarenakan penderita maag biasanya tidak boleh minum lebih dari 1 gelas sehari.