FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI PADA KEJADIAN PRE
EKLAMSIA
DI RSU PKUMUHAMMADryAH
GUBUG TAHUN 2OI4Sri Karyati
STIKES Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah 593l6,Indonesia Abstrak
Angka kemcrtian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia belum memenuhi tujuan pencapaian MDG's meskipun sudah mengalami penurunan. Bahkan
AKI
di Indonesia merupakan yang tertinggt dtASEAN.
Pre eklamsi merupakan penyebab kematian ibu langsung yang mulaim e n gg ant i kan p o s i s i p e r d ar ah an s e b a gai p e ny e b ab t erb ony ak.
Tujuan unluk mengetahui berbagaifactor yang mempengeruhi derajat pre-eklamsi di Ruang Annisa RSU PKU Muhammadiyah Gubug.
MetodePenelitian
ini
menggunakanjenis
penelitian analitik korelasi dengan desain retrospektif.Sampel yang digunakan total sampel dengan populasi semua pasien pre-eklamsi
di
RStl PKU Muhammadiyah Gubugpada
bulan Januari-Desember 2013 sebanyak 53 pasien. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil
dari penelitianini
meninjukan bahwap
value usia dengan kejadian tingkatpre
eklamsia 0,583, paritas dengan kejadian pre eklamsia 0,850, pekerjaan dengan kejadian pre eklamsia A,9]6, pendidikan dengan kejadianpre
eklamsia 0,603,IMT
dengan kejadianpre
eklamsia a,045, dankodar Hb dengan kejariian pre eklamsia 0,075.
Kesimpulan penelitian
ini
tidak ada hubungan yang bermalota antara usia, paritas, pekerjaan, pendidikan, dan kadarHb
dengan kejadian tingkcttpre
eklamsic. Terdapat hubungan.bermahtaantarct
inde\
masa tubuh dengan keiadian tingkat pre eklamsia.Kata
Kunci
: usia, paritas, pekerjaan, pendidikan, indek masa tubuh, kadar Hb, pre-eklamsiFaktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri Karyati 4B
Pendahuluan
Indikator peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adalah turunnya
angka kematian maternal dan
perinatal.Angka Kematian maternal dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia
masihsangat tinggi. Berdasarkan perhitungan oleh
Biro Pusat Statistik diperoleh
angkakematian ibu (AKI) tahun 2007
sebesar 2481100.000kelahiran hidup(KH).
Jikadibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, AKI
tersebutsudah
jauh menurun, namun masih jauh da;i
targetMDGS 2015 yaitu
1021100.000(KH) dan Angka Kematian bayi (AKB) yaitu
35per
1000 kelahiranhidup
(Supari, 2008).Penyebab utama kematian ibu saat' ini
adalah perdarahan,tetapi
Pre-eklamsi danEklamsi saat ini mulai menunjukan
trenpeningkatan yang hampir
_ melampariiperdarahan. Menurut World Health
Organization
(WHO),
angka kejadian pre- eklamsiaberkisar
antara 0,5lyo-38,4%.Di
negara maju angka kejadian pre- eklampsia
berkisar 6-7% dan eklampsia
0,1-0,7Yo.Sedangkan angka kematian ibu
yangdiakibatkan pre-eklampsia dan eklampsia
di
nega.ra berkembang masih
tinggi
(Amelda, 2008).Menurut
data yang diperolehdari
bagian pencatatandan
pelaporanRekam
medikRSU PKU Muhammadiyah
Gubugperiode Januari s.d Desember
2013kejadian preeklamsia mencapai
53
orangdafi 16l ibu yang melahirkan.
Kejadiantersebut menugjukkan bahwa
pre-eklamsia merupakan masalah
yang memerlukan perhatianyang
serius untuk menjadiperioritas
masalahdi RSU PKU Muhammadiyah Gubug. Adapun
datakematian akibat pre-eklamsi di
RumahSakit
antaralain di RSUD R. Soejati
3orang, RSUD Panti Rahayu
3
orang, RSUHabibullah 1 orang, RSU PKU
Muhammadiyah 1 orang.
(DinkesKabupaten Grobogan,20 1 0).
Secara
pasti etiologi dari
pre-eklamsibelum diketahui. Faktor-faktor yang
berhubungan denganpre-eklamsi
antaralain seperti faktor riwayat
hipertensi,status sosial ekonomi,
obesitas,predisposisi-genetik,
komplikasi
obstetrikdan kondisi medis yang sudah
ada sebelumnya. (JNPK-KR,2O0 8).JIKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2074 :48-60 49
Dari beberapa referensi,
distribusikejadian pre-eklamsi berdasarkan
usiabanyak ditemukan
padakelompok
umurkurang dari 20 tahun dan lebih dari
35tahun, tetapi pada penelitian
ketut sudhaberata(2007) menyatakan
bahwa kejadian pre-eklamsi terbanyak didapatkan pada kelompok usia 20 sampai35 tahun. Pada primigravida
frekuensi pre-eklamsi lebihtinggi bila
dibandingkandengan multi gravid
terutamaprimigravida muda
(Sarwono,2006)Aktifitas pekerjaan seseorang
dapat mempengaruhikerja otot dan
peredaran darah,begitu juga bila terjadi pada ibu
hamil dimana peredaran darah
padaseorang ibu hamil akan
mengalamiperubahan seiring
dengan bertambahnya usiakehamilan. Hal ini
akan berdampakpada kerja jantung yang
semakinbertambah untuk memenuhi
kebutuhan selama proses kehamilan.Pernyaatan dari Rozikhan (2007),
ibuhamil yang bekerja- berat
bisamenimbulkan pre-eklamsi.
Sedangkanmenurut Rejeki (2009), tidak
adahubungan antara pre-eklamsi ibu
yangbekerja dan yang tidak bekerja. Tinggi rendahnya kejadian pre-eklamsi
diNegara-negara berkembang juga
dipengaruhi oleh masih
rendahnya tingkatpendidikan yang dimiliki
kebanyakan masyarakat ( Sudhaber at,20 07) .Pre eklamsia juga dipengaruhi
oleh adarryagizi buruk dan
gangguan alirandarah ke rahim.Faktor resiko
terjadinyapre eklamsia umumnya terjadi
pada kehamilan yang pertama kali,kehamilandi usia
remaja,dankehamilan pada
wanitadiatas usia 40 tahun. Selain itu
faktor-faktor lain
adalahriwayat
tekanan darahtinggi yang kronis sebelum
kehamilan,riwayat
kencing manis,kelainanginja-l,lupus atau rematoid
arthritis(Rukiyah,2O10).
Status gizi ibu sangat penting
untuk tercapainya kesejahteraanibu
danjanin.
Metode yang sering di
gunakanmengetahui
statusgizi
seseorang adalah dengan menghitungIndek
Massa Tubuh(IMT) atau body massa index (BMI).
Indek Massa Tubuh (IMT) yaitu
beratbadan di bagi tinggi badan kuadrat
dipengaruhi oleh
etnisitasdan
genetik dandapat jnga di gunakan
pengukuranadipositas dan kesemimbangan
energi (Arisman,2003),Wanita dengan status gizi rendah
ataubiasa dikatakan BMI rendah memiliki
efeknegatif
pada hasil kehamilan.biasanyaberat bavi baru lahir
Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri Karyati 50rendah dan kelahiran preterm. Sedangkan wanita dengan status
gizi
berlebihan atauIMT
obesitas dikatakanmemiliki
resikotinggi terhadap kehamilan
sepertikeguguran,persalinan operatif,pre eklamsi a,tromboemboli,kematian
perinatal,dan (Sujiyantini,2009).
makrosomnia
Salah
satu
perubahanyang terjadi
pada pre kelamsia/eklamsiaadalah
perubahanpada hematologi.
Perubahan hematologiyang terjadi yaitu adanya
penurunan volume plasma. Hipervolemia yang secarafisiologis terjadi
saatkehamilan
hampirtidak terjadi
padapre
eklamsia/eklamsia.Volume plasma
padapre eklamsia
akan menurun 30%-44%di
banding kehamilannormal.
Penurunanvolume plasma
akan menyebabkan terj adinya hemokonsentrasidan peningkatan viskositas darah
yang tampak pada kenaikan kadar hemoglobin danhematoklit.
Tetapi dalam pemeriksaan laboratorium didapatkan paslen mengalami anemia (Rambulan 9i,2003).Metode
Penelitian ini merupakan
penelitiankuantitatif dengan
menggunakan analitikkorelasi dengan desain penelitian
casecontrol study.Teknik
pengambilan sampelpada penelitian ini
menggunakan tekniktotal
sampling. Penelitian dilakukan selama1 bulan yaitu pada bulan januari
2014 denganmelihat
catatarrmedis
pasien dari bulan Januari-
Desember 20L3.Populasi dalam penelitian
ini
adalah semuapasien hamil
denganpre eklamsia
yangdirawat di Ruang An Nisa RSU
PKU Muhammadiyah Gubug. Sampel penelitianini adalah
semuaibu hamil yang
dirawat sejumlah 53 pasien.kriteria inklusi
adalah pasien yang mengalamipre
eklamsia yangmelahirkan di Rsu Pku
Muhammadiyah Gubug.kriteria
eksklusi pada penelitianini
adalah
ibu
yangtidak
bersedia melahirkandi Rsu Pku Muhammadiyah Gubug,
ibuhamil yang
mempunyairiwayat
penyakitseperti
diabetesmellitus, penyakit
ginjal dan jantung.Penelitian ini
menggunakan checlist
dari catatan rekam medic pasien pre eklamsia di Rsu Pku Muhammadiyah Gubug.Data
pad,a penelitianini dianalisis
denganmenggunakan analisis univariat
danbivariat. Analisis univariai
dilakukan padavariabel
anemia dantingkat pre
eklamsia.Analisa bivariat yang digunakan
adalah analisis Chi-square.dan Kendal TauHasil
A. Analisa Univariat
JIKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2A14:48-60 51
Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasar
Muhammadiyah Gubugtahn20l4
karakteristik responden di RSU PKU
Frekuensi
Presentasel.
Usia<20 dan >35 20-35
13 40
24,5 75,5
2.
ParitasPrim
/
Grand(Gl,G6) Multi (c2 - cs)
18 35
34 66
3.
PekerjaanTidak
Bekerja(IRT)
Bekerja20
aaJJ
37,7 62,3
4.
Pendidikan Dasar (SD, SMP) SMA,PT
32
11 10
60,4
20,8 18,9
5. IMT
Kurus <18,5
Normal
18,5-22,9 Obesitas >23l19 9,4 88,7
1
5
47
6.
Kadar Hb 6,7-r0,9ll-12,6
?5
18
66 34
Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri
Karyati
SzBerdasar
tabel
1,terlihat
bahwa mayoritas responden berusia20-35
tahun (75,5yo), paritasmultipara
(66%),memiliki
pekerjaan (62,3yo), berpendidikan padajenjang
pendidikan dasar (60,4yo), berdasarkanIMT
termasuk obesitas (88,7Yo), dan mengalami anemia sedang (66%).Tabel 2 Distribusi frekuensi
responden berdasarkankejadian pre-eklamsi di RSU PKU
Muhammadiyah Gubug tahun 20 I 4Kejadian PE Frekuensi
Presentase1.
PER2.
PEBBerdasar
tabel 2, lebih dari tiga per empat
respondenmengalami pre
eklamsia ringan (7e.2%).B.
Analisa BivariatTabel 3
Hubungan antaraUsia Ibu Hamil
dengan KejadianPreEklamsi di RSU PKU
I\luhammadiyah Gubug Tahun 2014.79,2 20,8 42
11
Kejadian Pre-eklamsi
Pvalue
Usia
t%f%f%
<20 dan
>35 i 1 84,6 2 15,4 13 100
0,583
20-35
31
77,5 9 22,5 40
100PER
PEB TOTAL
Jumlah
42 72,2 11 24,8 53
100Tabel
3
menunjukkan bahwa baik responden yang berusiaideal
maupun yangmemiliki
usia beresiko keduanya dominan mengalami PER. P Value menunjukkan
nilai
0,583 yangberarti tidak
ada hubunganyang
bermakna antara usiaibu hamil
dengantingkat
pre eklamsia.JIKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2O1,4 : 48-60 53
Tabel 4 Hubungan arratxa Paritas dengan Kejadian Pre-Eklamsi di RSU PKU
Muhammadiyah Gubug Tahun 2014.Kejadian Pre-eklamsi
PER PEB TOTALPvalue
ParitasF%F%F%
Prim/Grand(G1,G6) 14 77,8 4 22,2 l8 100
0.850
Multipara
(G2-G5) 28 80,0 7 20,A 35 100
Jumlah 42 79,211 20.8 53
100
Berdasar tabel4, mayoritas tingkat pre eklamsia pada semua kelompok paritas, baik
multi
para maupunprimipara
dan grandemultipara
adalahPER
denganp value 0,850
yang berarti tidak ada hubungan yangsignifikan
antaraparitas dengan tingkat pre eklamsia.Tabel 5 Hubungan
antaraPekerjaan
denganKejadian Pre-Eklamsi di RSU
PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2014.Kejadian Pre-eklamsi
PER PEB TOTAL
Pvalue
PekeriaanF%F%F%
Tidak
Bekerja 16 80,0 4 20,0 20 100 0,916
Bekerja 26 - 78,8 I 21,2 33
100
Jumlah 42 79.2 11 20.8 53 100
Baik ibu yang
bekerja maupuntidak'bekerja
sebagian besar mengalamiPER,
seperti yang digambarkan dalam tabel 5.Hasil
analisa menunjukkan bahwatidak
ada hubungan yang bermakna antarapekerjaan dengan tingkat pre eklamsia dengannilai
p 0,916Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri
Karyati
54Tabel 6 Hubungan
antaraPendidikan
denganKejadian Pre-eklamsi di RSU PKU
Muhammadiyah Gubug Tahun 2014.Kejadian Pre-eklamsi
PER PEB TOTAL
Pvalue
PendidikanF%F%FYo
sD,sMP 25 78,1 7 21,9 32 100
0,603sMA 8 72,7 3 27,3 11
20,9PT 9 90,0 1 9,1 10
1g,gJumlah
4272,2 11 20,8 53 100
Tabel
6
menunjukkan bahwa pada semua kelompokpendidikan
mayoritas mengalamiPER. Nilai p 0,603
menjelaskanbahwa tidak
adahubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan tingkat pre eklamsia.Tabel 7 Hubungan Indek Massa Tubuh dengan Pre Eklamsiadi RSU
PKUMuhammadiyah Gubug Tahun 2014.
pre eklamsia
PER
PEBTotal
o value,101.045
kur.us
<
18,56100,0olo 0,0Yo
100,0ohnormal 18,5- 5 o
5IIVI I
22,9
100,0Yo 0,0Yo
70A,0o.361147
76,60h 23,40A
100,0yo42 11
5379,2Yo 20,8oA
l00,0oAobesitas >23
Tabel 7 menunjukkan bahwa semua
kelompok IMT
kurus dan normal mengalami PER, sedangkansemua yang mengalami PEB
adalahkelompok IMT
obesitas meskipunTotal
|lKK Vol. 5. No.3 Agustus 2O14:48-60 55
kelompok
obesitas mayoritasjuga
mengalami PER.Nilai p
yang diperoleh adalah 0,045 yang berarti terdapat hubungan bermakna antaraIMT
dengan tingkat pre eklamsia.Tabei SHubungan arfiara Kadar
Hb
IbuHamil
dengan Tingkat pre eklamsiadi RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2014.PER PEB
TOTAL
I
P Value Kadar
Hb
6,7-10,9
rr-12,6
71,4 94,4
35 18
28,6 5,6 25 10
I7
100 0,075 100
19,2 11
20,8
53 100Tabel
8
menunjukkan bahwa kejadian PEBlebih
banyak terjadi padakelompok
anemia sedang(kadar Hb 6,7 - 10,9)
meskipunpada kedua kelompok kadar Hb
mayoritas mengalami PER. Analisa data memperolehnilai p
0,075 yang berartitidak
ada hubungan yang bermakna antarakadarHb
dengan tingkat pre eklamsia.42
Pembahasan
Penyebab
kematian maternal dari
faktorreproduksi diantaranya adalah usia
ibu.Dalam kurun reproduksi sehat
dikenalbahwa usia aman untukkehamilan
dan persalinanadalah 20-30 tahun.
Kematian matemal pada wanita hamil dan melahirkanpada usia di bawah 20 tahlln temyata
2sampai 5 kali lebih tinggi dari
padakematian maternal yang terjadi pada usia 20
sampai 29 tahun.
Kematianmatemalmeningkat kembali
sesudah usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono,2008).Usia seorang wanita pada saat
hamilsebaiknya tidak terlalu muda
dantidakterlalu
tua. Umur yangkurang
dad 20tahun atau lebih dari 35 tahun,
berisikotinggiuntuk
melahirkan.Kesiapan
seorangperempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,psikologi, sosial dan
ekonomi(Ruswana, 2006).Pada penelitian . ini
diperoleh nilai p
0,583yang berarti
tidak ada hubungan bermakna antara usia dengantingkat pre eklamsia. Ada
beberapakemungkinan yang menyebabkan
tidakadanya hubungan yang
bermakna,diantaranya jumlah sampel yang
kurangbanyak dan
sebaranusia
responden yangtidak proporsional. Usia mungkin
tidak Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri Karyati 56mempengaruhi
tingkat pre
eklamsia tetapimungkin usia menjadi salah satu
factor presipitasi pre eklamsia.Menurut Wiknjosastro (2008), paritas
2-3 merupakan parietas yang arrranditinjau
darisudut kematian .maternal, paritas 1
danparitas lebih dari 3 mempunyai
angka kematianmaternal yang tinggi.
Penelitianini
melaporkan bahwatidak
ada hubungan bermakna antara paritas dengantingkat
pre eklamsia dengan p value 0,840Pre-eklamsi mayoritas banyak
terdapat padaibu
yang bekerja sebanyak33
orang ( 62,2 o). Hasil ini
sejalan dengan pendapatdari Rozikhan (2007),
menyatakan bahwaibu hamil yang bekerja
ada hubungannya denganpre-eklamsi
dikarenakan aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan peredaran darah.Hal ini
akanberdampak pada kerja jantung
yangsemakin bertambah untuk -
memenuhikebutuhan
selama
proseskehamilan.
Ibuhamil masih tetap diperbolehkan
untukbekerja asalkan
pekerjaantersebut
tidak melelahkan dantidak
terlalu berat. Hasiluji
statistik diperoleh Pvalue 0,976 yang berarti
tidak terdapat
hubunganyang
signifikan.Dalam penelitian ini
hanyamenghubungkan pekerjaan dengan kejadia
pre-eklamsi ringan dan pre-eklamsi
berat dan yang tidak pre-eklamsitidak diteliti
Hasil
penelitianini juga
mernunjukan tidak adanya hubunganyang signifikan
antarapekerjaan dengan kejadian
pre-eklamsi,secara pasti penyebab pre-eklamsi
tidak dapat diketahui.Namun
pre-eklamsi dapat dicegah dengan asuhan pre-natal yang baik.Pre-eklamsi mayoiitas terdapat pada ibu yang
berpendidikandasar yaitu 32
orang (60,4%\
Hasilini
sejalan derigan pendapatSudhaberata (20A1, menyatakan
bahwahasil penelitiannya di RSU
Tarakan Makasar didapatkandari
sampel yang adahanya 20,3 yo yang tidak
berpendidikan.Hal ini berbanding lurus dengan
daia kunjunganANC
yang didapatkan yaitu 54,8 Y,,
oleh karenaitu tingginya
kejadian pre-eklamsi di
Negara-negara berkembang di hubungkan dengan masih rendahnya tingkatpendidikan yang dimiliki kebanyakin
masyarakat.
Hasil uji statistik yang diperoleh
Pvalue 0,603 yang berartitidak
terdapat hubunganyang signifikan. Dari hasil
penelitian yangdilakukan
sesuaidengan penelitian
yangdilakukan Sudhaberata semakin
rendahf lKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2A74
:48-60
57tingkat pendidikan resiko
pre-eklamsi semakin tampak.Meski hasil
penelitianini tidak signifikan
antarapendidikan
dengankejadian pre-eklamsi tetapi dalam hal ini pendidikan
sangatbermanfaat untuk
ibuhamil
dan pengetahuan tentang bahaya pre- eklamsi untuk ibu saat melahirkan. Jadi ibuhamil dengan pre-eklamsi
sangatdianjurakan untuk selalu
memeriksakan kehamilannya saat dini.Secara keseluruhan
penelitian ini
sejalandengan penelitian Indriati
(2012)rnenyatakan bahwa
karakteristik ibu
hamiltidak
ada hubungannya dengan pre-eklamsi.Hal ini
sesuai dengan pendapat beberapaahli yang
sampaisaat ini
penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara pasti. Hasil statistika
meialui uji chi
square didapatkanp value 0, 075 dengan OR 0,147
yangberarti tidak
adahubungan
antara anemia padaibu
hamil dengan tingkat pre eklamsia.Pada penelitian ini pre eklamsia
dialami oleh responden dengan anemia sedang yaituhemoglobin 6,7-10,9 gldl Hal ini
disebabkan karena ibu hamil
dengananemia sebagai factor risiko
terjadinyapertumbuhan plasenta yang
tidak proporsional dan memungkinkan terjadinyapre eklamsia di kemudian hari.
Hasilpenelitian ini sejalan dengan
pendapatSimon (2009) yang menyatakan
bahwakadar hemoglobin pada pre
eklamsia cenderungke kadar hemoglobin
dibawahnormal.Sedangkan penelitian ini tidak sejalan atau tidak sependapat
denganpenelitian yang dilakukan
oleh Aghamohamm adi (2011)
yang menyatakanbahwa wanita pre eklamsia
cenderungmemiliki kadar hemoglobin > 13 gldl.
Penelitian
ini juga tidak
sependapat denganRambulangi
-(2003) yang
mengatakanPenurunan volume plasma pada
preeklamsia akan menyebabkan
terjadinyahemokonsentrasi dan
peningkatanviskositas darah yang tampak
pada kenaikan kadar hemoglobin dan hematokrit (Rambulan gi,2003).Berdasarkan uji statistik
NonparametricCorelation kendai tauu diperoleh nilai p value sebesar 0,045 yang berarti
adahubungan yang signifikan antara
indek massa tubuh padaibu hamil
dengan derajatpre
eklamsia.Terdapatkesesuaian
antarakonsep teori dengan kejadian
pada penelitian dilapangan bahwa obesitas dapatmempengaruhi pre eklamsia
padakehamilan.hal ini sesuai dengan
teori Manuaba (2008) bahwa ada beberapafaktor yang mempengaruhi pre
eklamsia,antaralain:hidramnion,hamil
ganda,mola Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri Karyati 5Bhidatidosa,penyakit
yangkehamilan:diabetes
melitus.kegemukan.
Kesimpulan
Tidak ada hubungan bermakna antara usia, paritas, pekerjaarl pendidikan,
dan
kadar Hb ibu hamil dengan tingkat pre eklamsia di RSUPKU
Muhammadiyah Gubug.Terdapat hubungan yang bermakna antara indek masa tubuh dengan tingkat pre eklamsia dengan p value 0,045.
DAFTAR PUSTAKA
Amelda Rossa, 2008
Gambarankarakteristik ibu hamil
dengan preeklamsia di Rsup H.Adam
.malikmedan
peiiode mei
2007-mei 2008- di unduh dari www.baccometro.comAlimul, AZIZ.2jA7.Metode
PenelitianKebidanan dan Tehnik
Analisis Data.Jakarta: Salemba MedikaAmirul,
Hadi.2003.Tehnik=
MengajarSistematis.Jakarta
Angsar.200 8 ;Http :/www. Goo gle. Com (diakses tanggal 6
April
2013)Arif Mansjoer.20l0.Kapita
Selekta Kedokteran edisi 4.Jakarla : Media AesculapiusFKUI
Arikunto,Suharsin.20 I 0.ProsedurPenelitian
Suatu Pendekatan
Praktis : Jakarta,Rineka Cipta
Arisman,MB.2003.Buku Ajar Ilmu Gizi
Dalam
Kehidupan:Buku Kedokteran ECG,Jakarta.Azikin
G.(2008).GambaranKejadian
Preeklamsia Di Rumah
SakitUmum.Maros
Bobak.20O4.Buku Ajar
Keperawatan Matemitas edisi 4.Jakarta ECG- Cunningham,F.G.2006.Williams.Jakarta: ECG
Obstetri
Dali
martha,S.dkk,2010.CareYour Self
Hipertensi, Jakarta: BIPDinkes,Kabupaten
Grobogan.2007.Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Dinkes,KesehatanProvinsi Jawa
Tengah.2007. Potret BKPM
Wilayah Semarang 2007,Semarang:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.'Greenhill.l9T4.Biological Principles And
Modern Practise Obstrectri.Manuaba, IBG. 2008. Ilmu
KebidananPenyakit Kandungan
Dan Keluarga BerencanaUntuk
Bidan.- Jakarta:ECGManuaba,Candradinata. 200 8. Gawat
Darurat Obstetri Ginekologi
danObstetri Ginekologi
SosialUntuk
Profesi Bidan. Jakarta:EC GManjoer.
Aril dkk.
(2010).Kapita
SelektaEdisi Ketiga Jilid
Ketiga.Jakarta : Media Aesculapiusmenyertai dan
JIKK Vol. 5. No. 3 Agustus 2A14 : 48-60 59
Mochtar, rostam.2007. Synopsis
opstetri.Jakarta
Notoatmojo,Soekidjo.2010.
Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.Nursalam. 2008. Konsep Dan
PerananMetodologi Ilmu
Keperawatan.Jakarta: Salamba Medika.
Prawirohardjo. 2009. Ilmu
kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sawono Prawirohardjo.Rozikhan.2007. Faktor-faktor
Resikoterjadinya Pre-eklamsia Berat di Rumah Sakit Dr.H
Soewondo Kendal,Tesis,Semarang,Universitas Diponegoro
Rukiyah, Lia Yulianti. 2010.
Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Jakarta:TIM Sarasvasi Tim,201O.Cara Holistik
danfaktor atasi obesitas,Jakarta:Bip
SDKI.
2007,.Angka Kematian Ibu
danAngka Kematian Bayi.
menurut SDKL http ://patpath.com/pdf/.htmlSuhardiyanto B, Marta
AdudubrataD.(2012).Tinjauan
penggelolaan kasus kehamilanrisiko tinggi
yangmelakukan antenataldi Rs
HasanSadikin
Sugiyono.(2A0r. metode
penelitiankuantitatif, kualitatif dan R &
D.Bandung: Alfabeta
Sujiyatini,dkk.2009.Asuhan
Patologi Kebidanan.Jakarta: NuhaMedika Supangat,Andi.2008. Statistika
dalamkajian deskriptif, inferensi
danparametrik. Jakarta;
Kencan Prenada.WHO (2009).Health Situasion
in
the South-East Asia Region
1998-2000:Trend in Health Status
9MentalHealth)WHO Regional Office for
South-East Asia,NewDelhi.
Wikjosask
o,Hanifa.2006. Ilmu
KebidananSarwono Prawirohardjo.
Jakarta:PT BinaPustaka
Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pre Eklamsia...Sri Karyati 60