• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PASIEN HIPERTENSI DI RAWAT INAP PENYAKIT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PASIEN HIPERTENSI DI RAWAT INAP PENYAKIT "

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Mengetahui gambaran hipertensi pada pasien hipertensi pada pasien penyakit dalam rawat inap di RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Mengetahui gambaran pengetahuan pasien hipertensi pada pasien penyakit dalam rawat inap di RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Mengetahui gambaran sikap pasien hipertensi di RS Penyakit Dalam RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo.

Untuk mengetahui gambaran motivasi pasien hipertensi pada pasien penyakit dalam di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Pengetahuan Peresepan Pendukung Pasien Hipertensi di RS Penyakit Dalam RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi di RS Penyakit Dalam RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo.

Mengetahui hubungan antara motivasi pasien dengan kepatuhan diet hipertensi pada pasien penyakit dalam di RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Diketahui hubungan antara dukungan pasien dengan kepatuhan diet hipertensi pada pasien penyakit dalam di RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Rumah Sakit
  • Ruang Lingkup

Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang diarahkan pada instruksi atau instruksi yang diberikan dalam bentuk terapi apa pun yang diresepkan, baik diet, olahraga, pengobatan atau menepati janji dengan dokter (Stanley, 2007). Menurut Sacket dalam Niven (2012), kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien mematuhi ketentuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Menurut Feuer Stein, ada beberapa faktor yang mendukung kepatuhan, antara lain: (Faktul 2009).

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terbagi menjadi: .. 1) Faktor predisposisi (faktor pendorong) a) Keyakinan atau agama yang dianut. Penderita yang berpegang teguh pada agamanya akan memiliki semangat yang teguh dan tidak mudah menyerah serta akan dapat menerima keadaannya dengan cara yang lebih baik. Dukungan petugas sangat berarti bagi pasien, karena petugas merupakan manajer pasien yang paling banyak berinteraksi, sehingga lebih memahami kondisi fisik dan psikis, sering berinteraksi, sangat mempengaruhi rasa percaya dan selalu menerima kehadiran petugas kesehatan, termasuk saran-saran yang diberikan.

Penderita akan merasa senang dan tenteram ketika mendapat perhatian dan dukungan dari keluarganya karena dengan dukungan tersebut akan menanamkan rasa percaya diri untuk mengelola atau mengelola penyakitnya dengan baik, dan pasien akan mau mengikuti saran yang diberikan oleh keluarga untuk mendukung pengelolaan penyakitnya (Friedman Enabling Factor).

Faktor - faktor yang mempengaruhi kepatuhan

  • Pengetahuan
  • Hubungan Pengetahuan dengan kepatuhan pasien hipertensi
  • Hubungan Sikap Dengan Kepatuhan Pasien hipertensi
  • Motivasi Pasien
  • Hubungan Motivasi dengan kepatuhan diet pasien hipertensi
  • Hubungan Dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien diet

Sebaran Responden Menurut Kepatuhan Diet Hipertensi Di Rumah Sakit Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun 2018 Tidak Kepatuhan Diet. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet terhadap hipertensi pada pasien penyakit dalam di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,035 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi.

Distribusi kepatuhan diet pada hipertensi berdasarkan sikap responden di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo tahun 2018. Hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square memberikan nilai p = 0,017 (p < 0,05), yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepatuhan diet terhadap hipertensi. Distribusi Kepatuhan Diet Hipertensi Berdasarkan Motivasi Pasien di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun 2018.

Hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,035 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet hipertensi. Distribusi Kepatuhan Diet Hipertensi Berdasarkan Dukungan Keluarga di RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun 2018.

Hipertensi

  • Pengertian
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinik
  • Komplikasi
  • Penatalaksanaan Diet

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Tempat Dan Waktu penelitian

Populasi dan Sampel

Cara Pengumpulan Data

Digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel (variabel bebas dan terikat), yaitu hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi pasien mengikuti diet hipertensi. Hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square diperoleh p-value = 0,904 (p > 0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet hipertensi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase pasien dengan tingkat pengetahuan diet rendah jauh lebih besar dibandingkan persentase pasien dengan tingkat pengetahuan diet tinggi dengan hipertensi.

Pernyataan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi pada lansia di Panti Jompo Dharma Bakti Kasih Surakarta (Kusumastuti et al, 2014). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square memberikan nilai p=0,017 (p<0,05), yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan diet hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,035 (p<0,05), yang berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet hipertensi.

Hasil tersebut dibuktikan dengan tabel 4.11 Distribusi kepatuhan diet hipertensi berdasarkan dukungan keluarga, bahwa dukungan keluarga pasien berada pada kelompok patuh (58,3%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil uji statistik berdasarkan uji chi-square diperoleh p-value = 0,904 (p>0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet hipertensi. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini (2013) yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet terhadap hipertensi.

Hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan diet hipertensi pada lansia dengan hipertensi di Panti Werdha Dharma Bakti Kasih Surakarta. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI DIET PASIEN HIPERTENSI PADA PENYAKIT KELEMBAGAAN DI RUMAH SAKIT SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO TAHUN 2018.

Instrumen Penelitian

Cara Pengukuran Variabel

Untuk pertanyaan positif, jawaban “ya” diberi nilai 1, jika “tidak” diberi nilai 0. Untuk pertanyaan negatif, jawaban “ya” diberi nilai 0, dan jika “tidak” diberi nilai 1. Untuk mengukur pengetahuan digunakan kuesioner dengan 10 pertanyaan tertutup, dimana setiap item pertanyaan responden memiliki satu jawaban yang benar.

Teknik Pengolahan Data

Merupakan kegiatan pengecekan data sekunder yang bertujuan untuk membersihkan data yang terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan, kebenaran pengisian dan kejelasan makna jawaban kuesioner. Tujuan dari pengkodean data ini adalah untuk memperjelas data jawaban setiap pertanyaan dengan kode tertentu untuk mempercepat proses entri data dan mempermudah proses analisis data.

Teknik Analisa Data

Dari Tabel 4.9 terlihat bahwa proporsi pasien hipertensi yang patuh lebih tinggi pada yang memiliki sikap positif (75,0%) dibandingkan dengan sikap negatif (46,8). Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.3 terlihat bahwa lebih dari separuh responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah

Berdasarkan hasil Tabel 4.4 terlihat bahwa lebih dari separuh responden memiliki sikap negatif (62,7%) di ruang rawat inap RSU Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa lebih dari separuh responden memiliki motivasi rendah (54,7%) di ruang rawat inap RS Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. Dukungan keluarga yang baik dalam diet hipertensi biasanya lebih mampu mengelola frekuensi kekambuhan hipertensi dibandingkan dengan dukungan keluarga yang kurang.

Dukungan keluarga dalam diet hipertensi merupakan salah satu tugas anggota keluarga lainnya untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Responden

  • Jenis Kelamin
  • Pendidikan

Oleh karena itu walaupun motivasi pasien rendah, pasien mendapat dukungan dari keluarga dengan memberikan makanan untuk pasien agar pasien patuh terhadap diet hipertensi.

Hasil Analisis Univariat

  • Pengetahuan
  • Sikap
  • Motivasi Pasien
  • Dukungan Keluarga
  • Kepatuhan diet Hipertensi

Hasil Analisa Bivariat

  • Hubungan Pengetahuan dengan kepatuhan diet Hipertensi 46

PEMBAHASAN

Analisa Univariat

  • Pengetahuan
  • Motivasi Pasien
  • Dukungan Keluarga

Analisa Bivariat

  • Hubungan Pengetahuan dengan kepatuhan diet Hipertensi
  • Hubungan dukungan Keluarga Dengan kepatuhan

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Tabel 2.2 Kategori ambang atas IMT untuk Indonesia   S
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Pengetahuan
Gambar 2.4 Kerangka Teori

Referensi

Dokumen terkait

4 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Ibu Calon Responden di tempat Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Prodi S-1 Gizi STIKes Perintis Padang : Nama : Tika