• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS DI WILAYAH POLRES TEMANGGUNG

N/A
N/A
mardiman sutina

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS DI WILAYAH POLRES TEMANGGUNG"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Hal ini menarik perhatian penulis untuk menulis skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Kecelakaan Lalu Lintas di Polres Temanggung”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab kecelakaan di kawasan Polres Temanggung dan menganalisis upaya pengurangan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan Polres Temanggung.

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2017, guna menekan angka kematian akibat kecelakaan, Satuan Lalu Lintas Polres Temanggung bekerja sama dengan instansi terkait mengadakan pelatihan “Pelayanan Terpadu Kecelakaan Lalu Lintas dan Pelatihan PPGD Bagi Masyarakat di Daerah Rawan Kecelakaan”, pada Jumat (7/4/17). ) . Oleh karena itu, melalui pelatihan ini Satlantas Polres Temanggung bersama Dinas Kesehatan, PMI dan Jasa Raharja melakukan kegiatan untuk mewujudkan keselamatan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa semakin berkurang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini memaparkan hasil penelitian beserta pembahasan yang meliputi, Faktor-faktor penyebab kecelakaan di wilayah hukum Temanggung, Upaya pengurangan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh Polres Temanggung.

PENELITIAN TERDAHULU

Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas tersebut dapat terjadi karena adanya pelanggaran peraturan yang disengaja, ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran akan makna peraturan yang berlaku atau tidak ditaatinya ketentuan-ketentuan yang berlaku pada saat berkendara. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya juga dapat disebabkan oleh kelalaian korbannya, selain pengemudi kendaraan saat berkendara. Upaya yang dilakukan kepolisian dalam menangani kecelakaan ada 3 yaitu preventif, preventif, dan supresif.

TANGGUNG JAWAB PIDANA DALAM KASUS KECELAKAAN PIDANA. a) Faktor apa saja yang menyebabkan kelalaian pengemudi sehingga menimbulkan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya. Banyak ketentuan-ketentuan yang tertinggal akibat perkembangan masyarakat, di samping banyak ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang karena adat istiadat menjadi tidak dapat dilaksanakan. Apakah dia pelaku atau korban dalam keadaan seperti itu tentu saja tidak dapat ditentukan.

Hal ini mencakup pejalan kaki dan lawan dari korban, dan mereka juga tidak boleh dianggap sebagai pihak yang selalu bersalah, karena hal ini menjadi tidak proporsional secara hukum.

Landasan Konseptual

Pengertian Lalu Lintas

2 Tahun 2009 tentang Peraturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan bahwa lalu lintas adalah pergerakan kendaraan dan individu di jalan, seperti prasarana pergerakan kendaraan, orang, dan fasilitas penunjang lainnya. Berdasarkan penjelasan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa lalu lintas yaitu orang dan kendaraan yang bergerak pada jalan atau sarana penunjang lainnya. Pengendara sepeda motor wajib mematuhi sejumlah ketentuan, seperti menaati marka jalan, rambu lalu lintas, pergerakan lalu lintas.

Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Ketertiban dan keselamatan mengandung arti bahwa setiap orang harus tertib dan mencegah perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu dan membahayakan keselamatan dan keamanan sehingga menimbulkan kerugian jalan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu kejadian di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan/atau harta benda. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu kejadian dalam lalu lintas jalan yang melibatkan paling sedikit satu kendaraan yang mengakibatkan luka atau kerusakan atau kerugian pada pemiliknya (korban) (WHO, 1984).

Hobbs (1995) yang dikutip oleh Kartika (2009) menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa Universitas Sumatera Utara yang sulit diprediksi kapan dan di mana terjadinya. Kecelakaan bukan hanya trauma, cedera atau cacat, namun juga kematian. Kecelakaan sulit untuk diminimalkan dan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya panjang jalan dan jumlah pergerakan kendaraan. Berdasarkan beberapa pengertian kecelakaan lalu lintas, dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa lalu lintas jalan yang tidak terduga dan tidak diinginkan, sulit diperkirakan kapan dan di mana terjadinya, serta melibatkan paling sedikit satu kendaraan dengan atau tanpa jalan lain. pengguna, yang menyebabkan kerusakan, trauma, kecacatan. , kematian dan/atau kehilangan harta benda pemilik (korban).

Jenis Kecelakaan Lalu Lintas

Merupakan tabrakan antara dua kendaraan yang melaju dimana keduanya bertabrakan dari arah yang berlawanan yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan kendaraan lainnya. Merupakan tumbukan antara dua jenis kendaraan yang sedang bergerak dimana sebagian kendaraan yang satu menabrak sisi kendaraan yang lain. Merupakan tumbukan antara dua jenis kendaraan yang sedang bergerak dimana salah satu bagian kendaraan menabrak bagian belakang kendaraan di depannya dan kendaraan tersebut searah.

Ini adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang bergerak dimana sisi kendaraan yang satu bertabrakan dengan kendaraan lainnya. e) Menabrak pejalan kaki. Khususnya tabrakan antara kendaraan yang bergerak dengan pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan. f) Tabrakan diri. Ini adalah kecelakaan dimana kendaraan yang bergerak mengalami kecelakaan sendiri atau sendirian. g) Tumbukan yang berurutan.

Berdasarkan penelitian Amelia K (2011) tentang karakteristik kecelakaan dan audit keselamatan jalan raya di ruas Ahmad Yani Surabaya diketahui bahwa kecelakaan sering terjadi pada hari senin yaitu 20% dan 32%, Aldian Satriagaha (2009). Analisis karakteristik kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Jember-Sumberbaru menunjukkan waktu yang paling sering terjadi kecelakaan adalah pada tengah malam dengan persentase sebesar 40%).

Faktor Penyebab Kecelakaan

Penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yaitu sebesar 91% (Direktorat Keselamatan Transportasi Darat atau DKTD (2006). Faktor manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kondisi pengemudi dan usia pengemudi. Dilihat dari umur penyebab kecelakaan lalu lintas, mayoritas adalah berusia antara 22 sampai dengan 30 tahun, disusul oleh umur antara 31 sampai dengan 40 tahun, dimana tingkat ketangkasan dan refleksnya lebih baik dibandingkan dengan kelompok umur lainnya, namun biasanya pada kelompok umur ini lebih banyak yang mengalami kecelakaan lalu lintas. tingkat mobilitas di jalan juga sangat tinggi Ryan dan Jefri (2015) melakukan studi kasus tentang faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di tikungan tajam dan menunjukkan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan yang terjadi pada tahun 2010-2014 di semua tikungan yang diperiksa adalah faktor manusia lebih dari 50%).

Gito dan Mina (2015) dengan penelitian karakteristik kecelakaan lalu lintas dan pendidikan keselamatan jalan sejak dini: studi kasus di Kabupaten Purbalingga menunjukkan bahwa karakteristik kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Purbalingga dari tahun 2010-2013 didasarkan pada jenis kendaraan yang terlibat. di Pasca kecelakaan sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan, disusul truk atau truk). Faktor lingkungan di jalan mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas lalu lintas dan mempengaruhi pengemudi dalam mengatur kecepatan (akselerasi, mantap, melambat atau berhenti). Volume lalu lintas merupakan variabel terpenting dalam rekayasa lalu lintas dan sebenarnya merupakan suatu proses perhitungan yang berkaitan dengan jumlah pergerakan per satuan waktu pada suatu lokasi tertentu.

Geometri yang direncanakan harus memberikan efisiensi maksimum dalam penyelenggaraan lalu lintas secara aman, nyaman dan ekonomis.

Pengatur Lalu Lintas

Penyediaan alat-alat teknis tersebut harus terpadu sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keraguan di kalangan pengemudi.Tugas pokok dari alat-alat teknis lalu lintas tersebut adalah mengatur arus lalu lintas. Rambu lalu lintas adalah perangkat yang memuat simbol, huruf, angka, kalimat dan/atau gabungan dari semuanya dan digunakan sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pengguna jalan (www.tmcmetro.com, 2010). Rambu lalu lintas dibedakan menjadi lima jenis menurut fungsinya (www.tiger-revolution.org, 2010), yaitu: rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, rambu petunjuk arah, dan rambu bahaya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 1, Marka Lalu Lintas adalah suatu rambu pada permukaan jalan yang meliputi perlengkapan atau rambu yang membentuk garis memanjang, garis melintang, garis miring dan lambang lain yang fungsinya mengarahkan lalu lintas. arus lalu lintas. dan membatasi area yang penting bagi lalu lintas. Contoh marka lalu lintas adalah: pembatas jalur, rambu belok dan lurus di jalan, garis larangan untuk melaju ke jalur berikutnya, rambu berhenti, zebra cross dan lain sebagainya. Jika dipasang dengan benar, alat ini dapat memberikan manfaat kontrol lalu lintas dan keamanan. Manfaat yang diperoleh dengan memasang lampu lalu lintas adalah :

Menurut Sukirman (1999), jalur lalu lintas adalah seluruh bagian perkerasan yang diperuntukkan bagi lalu lintas kendaraan.

Tugas Dan Fungsi Polisi Lalu Lintas

Memiliki keterampilan teknis terkait lalu lintas berdasarkan spesialisasi perkembangan terkini teknologi lalu lintas. e. Bisa mengendalikan diri, jujur ​​dan sebagainya, sifat-sifat inilah yang harus dimiliki seseorang. petugas lalu lintas sebelum benar-benar bertugas di jalan raya. Semua itu akan tercapai jika pendidikan pekerja lalu lintas berorientasi pada penyelesaian permasalahan yang akan muncul.

Dari tugas pokok tersebut dijabarkan dalam fungsi yang dirinci menjadi fungsi polisi lalu lintas (fungsi teknis polisi lalu lintas), yaitu “Penyelenggaraan tugas kepolisian di bidang transportasi”, yang merupakan penjabaran kemampuan teknis profesional ( Oudang Peran Polisi Lalu Lintas, Bosu (2007) mengemukakan bahwa selain tugas pokok yang diuraikan dalam fungsi, polisi lalu lintas juga mempunyai fungsi teknis polisi di bidang lalu lintas yang meliputi penegakan hukum lalu lintas, masyarakat. pendidikan tentang bidang lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan sebagai pusat informasi permasalahan lalu lintas.

Bosu (2007) Fungsi polisi lalu lintas sebagai alat untuk mengedukasi masyarakat dalam usaha dan kegiatan yang dilakukan di bidang lalu lintas adalah meningkatkan pemahaman, pemahaman dan penghayatan terhadap segala peraturan perundang-undangan sehingga masyarakat mendukung dan berpartisipasi aktif. dalam upaya menciptakan keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, yang pelaksanaannya di lapangan berupa: a.

Peraturan dan Perundang-undangan Lalu Lintas

Kerangka berfikir

Metode Penelitian

JenisPenelitian

Metode Pendekatan

Spesifikasi Penelitian

Bahan Penelitian

TeknikPengumpulan Data

Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di Polsek Temanggung terbagi menjadi 4 faktor yaitu faktor manusia, kendaraan, kejadian alam dan jalan. Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan, dimana angka kecelakaan sebanyak 788 kasus dari 1124 tahun kecelakaan lalu lintas. Serta memberikan pemahaman berlalu lintas sejak dini dan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dalam menaati peraturan lalu lintas.

Mengingat salah satu kendala dalam penanganan kecelakaan lalu lintas adalah kurangnya perhatian masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Diharapkan dalam menangani pelanggaran lalu lintas, polisi meningkatkan pengamanan di kantor polisi dan lebih tegas dalam menindak pelanggaran tersebut. Muhammad Syaeful Fajar., 2015, Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kota Semarang Menggunakan Metode K-Means Clustering, Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Analisa Data

Faktor penyebab terjadinya kecelakaan di Wilayah Hukum Polres

Upaya Untuk Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas Yang Dilakukan Oleh

Kesimpulan

Faktor kendaraan dengan jumlah kasus pada tahun 2017-2019 sebanyak 202 kasus. Faktor kendaraan yang sering terjadi adalah : Ban pecah, Rem tidak berfungsi sebagaimana mestinya, Peralatan perlu diganti, Sparepart rusak, Faktor Alam dengan banyaknya Kasus pada tahun 2017-2019. Tahun 2017-2019 terdapat 59 kasus faktor alam yang sering terjadi di Temanggung yaitu: faktor hujan dan kabut serta faktor jalan raya dengan jumlah kasus pada tahun 2017-2019 sebanyak 75 kasus. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian dalam menangani kecelakaan yaitu preventif dan preventif. Upaya preventif antara lain dengan melakukan sosialisasi di sekolah masyarakat, layanan koordinasi pendidikan umum. Upaya preventif seperti penggerebekan polisi, pemasangan spanduk di titik rawan, kegiatan pengaturan lalu lintas seperti: pengaturan pagi dan sore hari, pengaturan kemacetan lalu lintas, rekayasa lalu lintas.

Saran

Agus Surya dan Wedasana., 2011, Analisis Daerah Rawan Kecelakaan dan Penyusunan Database Berbasis Sistem Informasi Geografis.

Referensi

Dokumen terkait

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini akan diurutkan tentang penelitian terdahulu dan teori-teori relevan dengan pokok bahasan dalam penelitian TA ini, khususnya yang berkaitan dengan