Peneliti memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Scirpsi dengan judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan yang berjumlah 39 orang dengan menggunakan teknik Analisis Accidental Sampling Data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Defisiensi energi kronis (KEK) merupakan kondisi ibu hamil yang menderita kekurangan gizi dalam jangka waktu lama (kronis) dengan berbagai gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo, 2007). Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami permasalahan gizi khususnya gizi buruk seperti kekurangan energi kronis dan anemia gizi (Mochtar, 2007). Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016.
Perumusan Masalah
- Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan kejadian defisiensi energi kronik pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan defisiensi energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. 5. Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dengan gizi ibu hamil dengan kejadian Defisiensi Energi Kronis di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016.
Manfaat Penelitian
- Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan masyarakat
- Bagi Responden
- Bagi Instansi Kesehatan
- Bagi Peneliti
- Etiologi
- Patofisiologis
- Pengertian Kehamilan
- Tanda dan Gejala Kehamilan
- Perubahan Kehamilan
Hasil penelitian dapat menjadi tambahan referensi khususnya bagi para tenaga kesehatan untuk secara optimal memberikan pendidikan kesehatan khususnya pada ibu hamil dalam pemenuhan gizi selama hamil agar ibu terhindar dari defisit energi kronis. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan masukan bagi peneliti selanjutnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil serta penelitian mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan terjadinya Kekurangan Energi Kronis pada masa kehamilan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2013) disebutkan bahwa kekurangan energi kronis adalah suatu keadaan dimana ibu menderita kekurangan pangan yang terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi tidak mencukupi, kualitasnya rendah, atau kedua-duanya. Kekurangan energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan energi tubuh tidak tercukupi oleh pola makan. Ibu hamil memerlukan energi yang lebih besar dari kebutuhan energi individu normal, karena pada masa kehamilan ibu tidak hanya mencukupi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri, namun juga untuk janin yang dikandungnya.
Jika kebutuhan energi ibu hamil lebih rendah dari biasanya, maka hal ini tidak hanya akan membahayakan ibu, namun juga janin dalam kandungan ibu. Jika keadaan ini terus berlanjut maka tubuh akan merasakan kekurangan nutrisi terutama energi yang akan berdampak buruk bagi ibu hamil. Tanda-tanda yang tidak pasti merupakan perubahan fisiologis yang dapat dikenali oleh ibu hamil melalui pengenalan atau perasaan.
Tanda pasti merupakan tanda yang langsung menunjukkan adanya janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Nutrisi Kehamilan 1. Pengertian
- Pengertian Nutrisi ibu hamil
- Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil
- Akibat Kekurangan Nutrisi Selama Hamil : a. Anemia
- Sedangkan Akibat Kelebihan Nutris Selama Hamil, yaitu
Menurut Waryana (2010), status gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat mempengaruhi status kesehatan ibu selama kehamilan serta tumbuh kembang janin. Minimal suplementasi asam folat dimulai 2 bulan sebelum pembuahan dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan energi ibu hamil sebesar 285 kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan tubuh ibu.
Untuk pembentukan jaringan baru tubuh janin dan ibu, dibutuhkan protein sebanyak 910 gram dalam enam bulan terakhir kehamilan. Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok risiko infeksi menular seksual (PMS) dan di negara dengan musim dingin yang panjang. Hal ini dikarenakan pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi meningkat dan terjadi pula perubahan pada darah dan sumsum tulang.
Factor- Faktor Yang berhubungan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik pada Ibu hamil
Menurut Ikatan Ahli Gizi Indonesia yang dikutip Supriasa (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah: Pendapatan merupakan faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan dan gizi ibu selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan masa kehamilan. Ukuran bayi paling menentukan saat dilahirkan. Menurut Baliwati dalam Mutalazimah (2005) dalam jurnal penelitian Hubungan LILA dan Kadar Hb Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir Bayi di RSUD DR.
Moewardi Surakarta, melahirkan anak pada usia ibu yang masih muda atau sangat tua mengakibatkan rendahnya kualitas janin/anak dan juga akan membahayakan kesehatan ibu. Jadi usia yang paling baik adalah usia 20-35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu hamil semakin baik. Menurut Aguswilopo dalam Mutalazimah (2005) dalam jurnal penelitian Hubungan Kadar LILA dan Hb Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSUD DR.
Penelitian menunjukkan bahwa jika keluarga dapat mengatur jarak kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun, maka anak tersebut akan memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih tinggi dan kondisi anaknya akan lebih sehat dibandingkan anak dengan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Hamil kembali akan menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan janin atau bayi yang dikandung. e) Paritas. Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram yang dilahirkan atau tidak, baik hidup maupun mati.
Paritas mempengaruhi status gizi ibu hamil karena dapat mempengaruhi optimalisasi ibu dan janin pada masa kehamilannya saat ini.
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep PenelitianUsia Ibu
- Hipotesa
- Desain Dan Metodologi Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian 1 Waktu Penelitian1 Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Sampel
- Alat Pengumpulan Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Defenisi Operasional
- Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data
- Analisa Univariat
- Karakteristik responden berdasarkan Umur
- Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan terakhir
- Karakteristik responden berdasarkan Paritas
- Karakteristik responden berdasarkan jarak kehamilan
- Karakteristik responden berdasarkan pendapatan keluarga
- Kejadian Kekurangan Energi Kronik
- Hasil Analisis Bivariat
- Hubungan Umur Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
- Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Tabel 4.8 Hubungan Pendidikan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
- Hubungan Paritas dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik Tabel 4.9 Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
- Hubungan Jarak kehamilan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik
- Hubungan Pendapatan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik Tabel 4.11 Hubungan Pendapatan Keluarg dengan kejadian Kekurangan
Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian KKN pada kehamilan di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. 3. Ada hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian KKR pada kehamilan di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan pada tahun 2016. 2016. 5. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dengan alasan. Ibu hamil masih mengalami defisit energi kronis dan jumlah penduduk cukup untuk dijadikan responden.
Untuk variabel terikat yaitu kejadian Defisiensi Energi Kronis pada ibu hamil pada penelitian ini digunakan indikator pengukuran LILA untuk mengklasifikasikan status gizi dengan menggunakan LILA, if. Pada bagian ini diuraikan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Hasil uji statistik memberikan nilai p = 0,686 sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara umur ibu dan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016.
Hubungan antara pendidikan dan kekurangan energi kronis Tabel 4.8 Hubungan antara pendidikan dan kekurangan energi Tabel 4.8 Hubungan antara pendidikan dan kekurangan energi. Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa dari 39 responden, sebagian besar responden mempunyai pendidikan menengah pertama yaitu 18 responden tidak mempunyai pengalaman KEK, 16 responden (41%) mengalami KEK 2 (5,1%) dan untuk pendidikan sekolah dasar. kategori pendidikan sekolah semuanya mempunyai KEK.Hasil Uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di Pijorkoling Padangsidimpuan. puskesmas tahun 2016. Hubungan paritas dengan kejadian Defisiensi Energi Kronis Tabel 4.9 Hubungan paritas dengan kejadian Defisiensi Energi Kronis Tabel 4.9 Hubungan paritas dengan Defisiensi Energi Kronis.
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,304 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian defisiensi energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Hubungan antara pendapatan dan kejadian kekurangan energi kronis Tabel 4.11 Hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian defisiensi Tabel 4.11 Hubungan Pendapatan keluarga dengan kejadian defisiensi. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,002 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan pendapatan keluarga dengan prevalensi kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016.
PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
- Hubungan umur dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016
- Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun
- Hubungan paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016
- Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan
- Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling
Hubungan Pendidikan Dengan Prevalensi Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Hasil Analisis Hubungan Pendidikan Dengan Prevalensi Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016 Tahun 2016 diperoleh nilai p = 0,000 Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value < 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara pendidikan ibu dengan prevalensi kekurangan energi kronik. pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016. Hubungan paritas dengan prevalensi kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016. Tahun 2016 Ibu hamil di Pijorkoling Padangsidimpuan Berdasarkan 20 hasil penelitian Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan dilakukan di Puskesmas Padangsidimpuan Pijorkoling tahun 2016 terhadap 39 responden, mayoritas mempunyai paritas ≤ 3 kali dan minoritas mempunyai paritas > 3 kali sebanyak 13 (33,3%).
Berdasarkan hasil analisis diperoleh p-value = 0,304. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value > 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan terjadinya Kronis tidak. Kekurangan energi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan tahun 2016. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Mahirawati (2010) yang menunjukkan bahwa 68% ibu hamil dengan paritas ≤ 2 kali. Hubungan jarak kehamilan dengan prevalensi kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh p-value = 0,151. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai p-value > 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak kehamilan dengan prevalensi kekurangan energi kronik pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Prevalensi Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Energi Kronis pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016. Hasil analisis diperoleh p-value = 0,002. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p-value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan prevalensi kekurangan energi kronik pada ibu.
Penelitian Najoan dkk (2011) juga menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan risiko kekurangan energi kronis (PJK) pada ibu hamil di Kelurahan Kombos Barat, Kecamatan Singkil, Kota Manado.
Kesimpulan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan melalui pendidikan masyarakat terkait pentingnya gizi selama kehamilan, dan menggiatkan kelas ibu hamil serta memberikan pendidikan kesehatan tentang KEK dan faktor penyebabnya 2. Hasil penelitian ini semoga bermanfaat dasar untuk penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor tersebut terkait dengan prevalensi defisit energi kronis pada ibu hamil. Anemia defisiensi bezi pada ibu hamil di Indonesia, diambil 12 Desember 2015 dari http://anemia-deficiency-bezi-ibu-hamil.html.com.
Melvita, Y.C.S (2012) Pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi selama kehamilan di RSUD Adam Malik Medan, Skripsi FK USU. Faktor yang mempengaruhi kekurangan energi kronis pada ibu hamil. http://id.shvoong.com/ diakses pada 5 Januari 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cilacap, Skripsi S1, STIKes Muhamadiah.
Dengan ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Prevalensi Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016”. Faktor yang berhubungan dengan prevalensi kekurangan energi kronik pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan Tahun 2016.